OLEH:
Simpulan
G. Publikasi Penelitian Sebelumnya
Publikasi penelitian sebelumnya tediri dari penelitian sejenis, penelitian
pertama oleh Agus Purwanto dengan judul Effect Of The Liquidity,
Leverage, Earnings Man-agement, and Compensa-tion Tax Losses Against
Corporate Tax Aggressiveness On Agriculture and Mining Companies
Listed in In-donesia Stock Exchange (BEI) 2011-2013. Penelitian ini
dipublikasikan oleh JOM Fekon pada tahun 2016. Populasi penelitian ini
adalah seluruh Perusahaan Pertanian dan Pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang dgunakan adalah Perusahaan
Pertanian dan Pertambangan yang konsisten terdaftar di BEI dari tahun
2011-2013 yaitu 57 perusahaan. Metode yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif deskriptif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Adapun
hasil dari penelitian ini adalah leverage dan manajemen laba berpengaruh
positif dan signifikan terhadap agresivitas pajak. Sedangkan variabel
likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap agresivitas pajak.
Penelitian kedua oleh Shella Ann, dkk pada tahun 2019 yang
dipubikasikan oleh Socienty For Science And Education. Judul dari
penelitian ini adalah The Influence of Liquidity, Profitability, Intensity
Inventory, Related Party Debt, And Company Size To Aggressive Tax Rate.
Populasi penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang dgunakan adalah
Manufaktur yang konsisten terdaftar di BEI dari tahun 2013-2017 yaitu 34
perusahaan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif
deskriptif dengan teknik analisis regresi linier. Hasil dari penelitian ini
adalah likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap tingkat agresivitas pajak. Sedangkan variabel
Persediaan Intensitas berpengaruh positif dan signifikan tehadap agresivitas
pajak. Hutang pihak berelasi tidak signifikan berpengaruh pada tingkat
agresivitas pajak.
Penelitian ketiga oleh Gunawan dan Resitarini pada tahun 2019 yang
dipubikasikan oleh Atlantis Press. Judul dari penelitian ini adalah The
Influence of Corporate Governance Mechanisms, Profitability, Leverage,
and Earnings Management on Tax Aggressiveness (An Empirical Study on
Mining Sector Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in
(2014-2017). Populasi penelitian ini adalah seluruh Perusahaan
Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang
dgunakan adalah Perusahaan Pertambangan yang konsisten terdaftar di BEI
dari tahun 2014-2017 yaitu 17 perusahaan. Metode yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil
dari penelitian ini adalah Komite audit, Independensi Komisaris, Leverage,
dan Manajemen Laba tidak berpengaruh pada agresivitas pajak. Sedangkan
Profitabilitas berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak.
Penelitian keempat oleh Mustika, dkk pada tahun 2019 yang
dipubikasikan oleh Atlantis Press. Judul dari penelitian ini adalah
Examining the Impact of Liquidity, Leverage and Earning Management on
Corporate Tax Aggressiveness in Property and Real Estate Companies on
Indonesia Stock Exchange. Populasi penelitian ini adalah seluruh
Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Sampel yang dgunakan adalah Perusahaan Properti dan Real Estate
yang terdaftar di BEI dari tahun 2014-2018 yaitu 29 perusahaan. Metode
yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik
analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah likuiditas
dan manajemen laba tidak mimiliki pengaruh terhadap agresivitas pajak.
Leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pajak.
Penelitian kelima oleh Tiaras dan Wijaya pada tahun 2015. Judul dari
penelitian ini adalah Pengaruh Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba,
Komisaris Independen, dan Ukuran Perusahaan Terhadap agresivitas Pajak.
Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik
analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah likuidtas,
leverage, dan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh sigfnifikan
terhadap agresivitas pajak. Manajemen laba berpengaruh signifikan
terhadap agresivitas pajak
H. Variabel
1. Terdapat empat variabel independen dalam penelitian ini yaitu
Likuiditas (X1), Leverage (X2), Manajemen Laba (X3), Ukuran
Perusahaan (X4)
2. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah Agresivitas Pajak
(Y)
I. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan
kepada suatu variable dengan memberi arti atau mensfesifikasikan kegiatan
atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur
variable tersebut (Sugiyono,2017). Dalam penelitian ini, definisi
operasional dari masing- masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Variabel Indepeden
a) Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.
Variabel likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio
likuiditas yang dapat diukur dengan :
Likuiditas = Asset Lancar / Kewajiban Lancar
b) Leverage
Leverage didefinisikan sebagai utang atau kewajiban perusahaan
kepada pihak lain. Leverage merupakan dana yang berasal dari
eksternal perusahaan sehingga menjadi kewajiban perusahaan di
masa mendatang.
Debt to Asset Ratio = Total Debt / Total Asset
c) Manajemen Laba
Manajemen laba merupakan suatu cara dalam menyajikan informasi
laba kepada publik yang sudah disesuaikan dengan kepentingan dari
pihak manajer tersebut atau yang menguntungkan perusahaan
dengan jalan menaikkan atau menurunkan laba perusahaan.
d) Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah gambaran dari besar atau kecilnya suatu
perusahaan yang dapat ditunjukkan oleh total aktiva, penjualan, log
size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan lain-lain yang
semuanya berkorelasi tinggi.
Ukuran Perusahaan = Ln(Total Asset)
2. Variabel Dependen
Agresivitas pajak adalah strategi penghindaran pajak untuk mengurangi
atau menghilangkan beban pajak perusahaan dengan menggunakan
ketentuan yang diperbolehkan maupun memanfaatkan kelemahan
hukum dalam peraturan perpajakan atau melanggar ketentuan dengan
menggunakan celah yang masih di dalam grey area.
Effective Tax Rate (ETR) = Beban pajak penghasilan/pendapatan
sebelum pajak.
J. Data
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017-2019
yang diperoleh dari situs resmi BEI (Bursa Efek Indonesia). Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
dokumentasi. Dokumen yang dimaksud adalah laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017-2019.
K. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan
dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Teknik analisis regresi
linier berganda digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat yang diproses dengan menggunakan SPSS
(Statistical Package for Social Sciences).
L. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017:147) statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi.
2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian jenis ini digunakan untuk menguji asumsi, apakah
model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak.
Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa autokorelasi,
heteroskedastistas dan multikoloniaritas tidak terdapat dalam model
yang digunakan dan data yang dihasilkan berdistribusi normal, uji
asumsi klasik mencangkup:
1) Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2018:161) asumsi klasik yang pertama
diuji adalah normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah
pada model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Pengujian normalitas akan dilakukan dengan
uji Kolmogorov-Smirnov. Residual berdistribusi normal apabila
tingkat signifikannya menunjukkan nilai yang lebih besar dari
0,05.
2) Uji Multikolonearitas
Menurut Ghozali (2018:107) uji multikolonearitas
bertunjuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Multikolininearitas dilihat dari nilai tolerance dan variance
inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 0,1 atau VIF
kurang dari 10, maka dikatakan tidak ada multikolonearitas.
3) Uji Heteroskedastistas
Menurut Ghozali (2018:137) uji heteroskedastistas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain
tetap maka disebut homokedastisitas, sedangkan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regeresi yang baik adalah
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika nilai
signifikan t dari hasil meregresikan nilai absolute residual
terhadap variabel bebas lebih dari 0,05 maka model regresi tidak
mengandung heteroskedastisitas. Atau jika scatterplot terlihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y maka disimpulkan tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4) Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2018:111) uji autokorelasi bertujuan
menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Alat ukur yang
digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam
penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW), dengan
kriteria hasil sebagai berikut :
a) Jika 0 < d < dl maka tidak ada autokorelasi positif dengan
keputusan menolak.
b) Jika dl ≤ d ≤ du maka tidak ada autokorelasi positif dengan
keputusan tidak dapat disimpulkan.
c) Jika 4-dl < d < 4 maka tidak ada autokorelasi negatif
dengan keputusan menolak.
d) Jika 4-du ≤ d ≤ 4-dl maka tidak ada autokorelasi negatif
dengan keputusan tidak dapat disimpulkan.
e) Jika du < d < 4-du maka tidak ada autokorelasi positif atau
negatif dengan keputusan tidak ditolak.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Model regresi linier berganda (Multiple linier regression method)
digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap satu variabel terikat (dependent) dan lebih dari
satu variabel bebas (Independent). Analisis regresi linier berganda
digunakan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai
pengaruh variable Struktur Kepemilikan Manajerial (X1), Leverage
(X2), Ukuran Perusahaan (X3), Growth Opportunity (X4), Risiko
Litigasi (X5) terhadap Konservatisme Akuntansi (Y). Model regresi
linier berganda ini dirumuskan sebagai berikut:
Y = α + β1 X1 + β2 X 2 + β3 X3 + β4 X4 + e
Keterangan :
Y : Agresivitas Pajak
Α : Konstanta
X1 : Likuiditas
X2 : Leverage
X3 : Manajemen Laba
X4 : Ukuran Perusahaan
e : error
4. Uji Hipotesis
1) Uji Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2018:97) koefisien determinasi (R2) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
2) Uji Signifikansi Keseluruhan dari Regresi Sampel (uji Statistik F)
Menurut Ghozali (2018:98) pengujian ini dilakukan untuk
menguji signifikansi secara serempak atau simultan semua
variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun kriteria
pengambilan keputusan yaitu jika probabilitas < 0,05 maka semua
variabel bebas dalam model ini mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat.
3) Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji parsial (uji t) bertujuan untuk mengetahui pengaruh
setiap variabel independen terhadap variabel terikat. Menurut
Ghozali (2018:102) kriteria pengambilan keputusan dalam
pengujian ini adlah jika p value < 0,05 maka Ha diterima.
Sebaliknya, jika p value ≥ 0,05 maka Ha ditolak.