Anda di halaman 1dari 22

METODELOGI PENELITIAN

Dosen: I Made Wianto Putra, Se, M.Si

“Ujian Akhir Semester Ganjil”

OLEH:

NAMA : PUTU SATIA DEWI


NPM : 1833121504
Kelas/SMT : D6 AKUNTANSI / 5

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2020
1. Mengapa hasil penelitian dengan sampel yang pemilihannya
menggunakan metode nonprobabilitas mempunyai kemampuan
generalisasi yang rendah?
Jawaban:
Karena pemilihan metode ini umumnya berdasarkan pada pertimbangan waktu
yang relative cepat dan biaya yang relative murah dibandingkan dengan
metode pemilihan sampel probabilitas serta tidak mengukur sejauh mana
karakteristik sampel mendekati parapemeter populasi induknya, sehingga
dalam kenyatannya peneliti pada umumnya tidak dapat mengidentifikasikan
populasi induk sama sekali. Selan itu dalam pemilihan metode non probabilitas
teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.
2. Uraikan alasan mengapa peneliti melakukan penelitian sampel daripada
sensus?
Jawaban:
a. Jika jumlah elemen populasi relative banyak maka peneliti akan lebih
memilih penelitian sampel dibandingkan dengan sensus
b. Kualitas data yang dihasilkan oleh penelitian sampel sering lebih
baik dibandingkan dengan hasil sensus
c. Proses penelitian dengan menggunakan data sampel relative lebih cepat
daripada sensus
d. Alasan lain yang menghendaki penelitian dengan sampel, terutama dalam
kasus pengujian yang bersifat merusak
3. Sebutkan dan berikan penjelasan singkat perbedaan metode yang
digunakan dalam mengumpulkan data primer
Jawaban:
A. Survai
Cara survai dilakukan bila data yang dicari sebenarnya sudah ada di lapang
atau di sasaran penelitian lainnya. Misalnya jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan dan jenis pekerjaan seseorang. Dalam hal ini tugas observator
adalah menentukan bentuk data yang akan diukur, karakteristik yang akan
diteliti dan melakukan pengukuran serta pengumpulan data dengan teknik-
teknik tertentu. Teknik pengumpulan data dengan cara survai yang bisa
dilakukan misalnya dengan:
1. Wawancara dengan responden.
Wawancara atau interview adalah suatu cara mengumpulkan data
dengan menanyakan langsung kepada informan atau pihak yang
kompeten dalam suatu permasalahan melalui petanyaan-pertanyaan.
2. Angket.
Angket adalah jawaban tertulis dari informan atas daftar kuesioner dari
peneliti. Metode angket dapat memperoleh data yang cukup banyak
yang tersebar merata dalam wilayah. Dengan angket, informasi yang
dikumpulkan dapat lebih banyak dan tersebar merata dalam suatu
wilayah yang luas walaupun kenyataannya tidak semua daftar
kuestioner dikembalikan.
3. Menggunakan telepon (pooling) ataupun melakukan observasi
langsung.
B. Percobaan
Cara percobaan (experiment) dilakukan jika data yang ingin diperoleh
belum tersedia dan dengan demikian variabel yang akan diukur harus
dibangkitkan datanya melalui suatu percobaan. Misalnya data respon berat
badan terhadap jenis diet yang diberikan atau pengaruh penerapan metode
kerja tertentu terhadap peningkatan produktivitas kerja.
4. Mengapa peneliti perlu menguji kualitas data dan konsep apa saja yang
digunakan untuk mengukur kualitas data penelitian.
Jawaban:
Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen kuesioner
harus dilakukan pengujian kualitas terhadap data yang diperoleh. Pengujian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan
reliable sebab kebenaran data yang diolah sangat menentukan kualitas hasil
penelitian.
Konsep yang digunakan dalam mengukur kualitas data penelitian:
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mempu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu
dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor. Jika korelasi antara skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05
maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
dalam kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner
dikatakan relaibel jika memberikan nilai cronbach alpha di atas 0,6
5. Faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode
statistik untuk pengujian data. Berikan penjelasan masing-masing faktor
tersebut.
Jawaban:
Pemilihan metode analisis data menggunakan pendekatan kualitatif atau
kuantitatif. Dalam pendekatan kuantitatif persyaratan pertama yang harus
terpenuhi adalah alat uji statistik yang akan digunakan harus sesuai.
Pertimbangan utama dalam memilih alat uji statistik ditentukan oleh
pertanyaan untuk apa penelitian tersebut dilakukan dan ditentukan oleh
tingkat/skala, distribusi dan penyebaran data. Pertimbangan kedua dalam
memilih alat uji statistik ini adalah luasnya pengetahuan statistik yang dimiliki
serta ketersediaan sumber-sumber dalam hubungannya dengan perhitungan
dan penafsiran data. Oleh karena itu urutan atau sistematika yang ada dalam
penelitian memberikan urutan serta pola berfikir secara sistematis dan
komplek.
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode statistik untuk
pengujian data:
a. Tujuan studi, merupakan pengembangan teori dan pemecahan masalah.
Kedua
b. Jumlah variabel penelitian, berdasarkan jumlah variabel yang diteliti,
c. Skala pengukuran yang digunakan, yaitu: skala nominal, skala ordinal,
skala tujuan penelitian tersebut bersifat umum. Penelitian, disamping itu,
secara lebih spesifik menyatakan tujuan studi atau pengujian. Hasil
penelitian secara lebih spesifik dapat dimaksudkan sebagai: 1) studi
ekslorasi, 2) studi deskriptif 3) pengujian hipotesis. Penelitian dapat
diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: satu variabel, dua variabel,
lebih dari dua variable yaitu interval, dan skala rasio. Tipe skala
pengukuran menjadi pertimbangan peneliti untuk menentukan pemilihan
metode parametrik dan metode non parametrik dalam statistik inferensial.
6. Dalam analisis bivariate ada beberapa bentuk pengujian, sebutkan dan
berikan contoh metode-metode statistik yang relevan untuk setiap jenis
pengujian.
Jawaban:
A. Chi Square (chi kuadrat)
Suatu teknik statistik yang memungkinkan penyelidikan menilai
probabilitas memperoleh perbedaan frekuensi yang nyata (yang
diobservasi) dengan frekuensi yang diharapkan dalam kategori-kategori
tertentu sebagai akibat dari kesalahan sampling. Adapun manfaat chi
square antara lain:
1) Chi kuadrat adalah alat untuk mengadakan estimasi. Digunakan
untuk menaksir apakah ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi
yang diobservasi dengan frekuensi yang di harapkan dalam populasi.
Frekuensi yang diharapkan dalam populasi ini disebut juga frekuensi
hipotetik karena digunakan sebagai alat hipotesis yang akan diuji
dengan frekuensi yang diperoleh dari sampel. Oleh karena itu chi
kuadrat sebagai alat estimasi berkedudukan juga sebagai alat pengetes
hipotesis.
2) Chi kuadrat adalah alat untuk mengadakan pengetesan hipotesis. Tiap-
tiap pengetesan hipotesis harus membandingkan sedikitnya dua sampel.
Dalam hal ini apakah frekuensi yang diperolehdalam sampel yang satu
berbeda secara signifikan ataukah tidak dengan frekuensi yang
diperoleh dalam sampel lainnya.
3) Chi kuadrat sebagai alat mengetes signifikan korelasi antara dua faktor
atau lebih.
B. T Test
1) Uji T berpasangan (paired T-test)
Salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan
tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada
kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai
2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang
sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu datadari
perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Misal pada penelitian
mengenai efektivitas suatu obat tertentu, perlakuan pertama, peneliti
menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan kedua, barulah objek
penelitian dikenai suatu tindakan tertentu, misal pemberian obat.
2) Independen T Test
Uji komparatif atau uji beda untuk mengetahui adakah perbedaan
mean atau rerata yang bermakna antara 2 kelompok bebas yang
berskala data interval/rasio. Dua kelompok bebas ini adalah dua
kelompok yang tidak berpasangan, artinya sumber data berasal dari
subjek yang berbeda. Misal Kelompok Kelas A dan Kelompok kelas B,
di mana responden dalam kelas A dan kelas B adalah 2 kelompok yang
subjeknya berbeda. Bandingkan dengan nilai pretest dan posttest pada
kelas A, di mana nilai pretest dan posttest berasal dari subjek yang sama
atau disebut dengan data berpasangan. Apabila menemui kasus yang
data berpasangan, maka uji beda yang tepat adalah uji paired t test.
C. One Way Anova (Analysis of variance)
Anova (analysis of varian) digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-
rata) data lebih dari dua kelompok. Beberapa asumsi yang harus dipenuhi
pada uji Anova adalah:
- Data berdistribusi normal
- Varians atau ragamnya homogen
- Masing-masing contoh saling bebas, yang harus dapat diatur dengan
perancangan percobaan yang tepat
- Komponen-komponen dalam modelnya bersifat aditif (saling
menjumlah)
- Misalnya kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata- rata lama
hari dirawat antara pasien kelas VIP, I, II, dan kelas III
Misalnya kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata- rata lama hari
dirawat antara pasien kelas VIP, I, II, dan kelas III
D. Koreksi Product Moment Pearson
Teknik Korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dua variabel
dengan data kedua variabel berskala interval atau rasio. Koefisien korelasi
mempunyai nilai -1 ≤ r ≤ 1. Koefisien r melambangkan estimasi untuk
sampel, sedangkan koefisien ρ mewakili korelasi populasi. Koefisien
korelasi menunjukkan besar dan arah dari hubungan. Arah menunjukkan
nilai yang besar pada sebuah variabel. Apabila nilai-nilai berkorelasi
dengan cara demikian maka kedua variabel mempunyai hubungan positif.
E. Regresi sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah posiutif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan
atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau
rasio. Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y’ = a + b X
Di mana:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = konstanta (nilai Y’ apabila X=0)
b = koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
7. Berikan alasan mengapa penggunaan kalimat ”tidak dapat menolak”
hipotesis nol lebih sering digunakan daripada ”menerima” hipotesis nol.
Jawaban:
Karena kemungkinan hipotesis nol menyatakan adanya hubungan antara 2
variabel atau lebih, atau hipotesis nol menyatakan adanya perbedaan dalam hal
tertentu pada kelompok-kelompok yang berbeda. Maka lebih baik tidak dapat
menolak karena adanya penerimaan hipotesis nol sebagai hipotesis alternatif
(sesuatu yang benar) untuk mengungkapkan kasus yang diteliti. Selain itu
kemungkinan adanya hipotesis tidak terarah sehingga hipotesis nol tidak dapat
ditolak sebagai jawaban alternatif. Misalnya adanya hubungan antara volume
penjualan dan biaya iklan (tidak tersurat apakah hubungan kedua variabel
tergolong positif atau negatif).
8. Jelaskan mengapa penyusunan laporan penelitian dipengaruhi oleh
tujuan penelitian
Jawaban:
Format laporan penelitian (kepada manajemen, publik atau pihak tertentu)
bergantung pada tujuan penyusunan laporan. Laporan penelitian disusun
berdasarkan suatu tujuan yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Berdasarkan
tujuannya, penelitian dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu penelitian dasar
dan penelitian terapan. Hal ini akan membuat peneliti lebih terarah sesuai
dengan tujuan penelitian yang dcantumkan. Dengan adanya tujuan penelitian
makan penyusunan laporan penelitian tidaka akan melenceng serta terdapat
batasan mana yang harus dicapai di akhir kesimpulan. Tujuan penelitian juga
bias sebagai landasan awal sebelum memulai penyusunan penelitian.
9. Uraikan secara singkat tahapan-tahapan dalam membuat Usul Proyek
Penelitian (UPP) yang contohnya sudah saudara buat baik yang telah
dipresentasikan maupun tidak dan berikan hasil review terhadap latar
belakang masalah, masalah, tujuan penelitian, landasan teori, kerangka
pemikiran, publikasi penelitian sebelumnya, variabel, definisi
operasional, data, dan analisis data. (bobot 40%)
Jawaban:
Tahapan-tahapan dalam membuat UPP:
A. Judul Penelitian
Judul yang dibuat dengan kalimat yang singkat dan jelas, menunjukkan
variabel yang akan diteliti, menunjukkan masalah yang diteliti serta tempat
penelitian.
B. Latar Belakang Masalah
Pada latar belakang masalah, secara garis besar dikemukakan pokok-pokok
pikiran mengenai perkembangan teori dan fakta. Dapat dikemukakan
seperti kesenjangan antara teori dan praktik, seperti fenomena gap.
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah rumusan persoalan yang perlu dipecahkan atau
pertanyaan yang dijawab dengan penelitian. Dalam rumusan masalah
sebaiknya disusun dalam bentuk kalimat tanya atau sekurang-kurangnya
mengandung kata-kata yang menyatakan persoalan atau pertanyaan
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada dasarnya menemukan dan menganalisis
permasalahan dalam rangka menemukan jawaban atas masalah
penelitian.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaaan penelitian menguraikan kegunaan atau pentingnya
penelitian yang dilakukan, baik bagi pengembangan ilmu (teoretis)
maupaun bagi kepentingan praktis
E. Tinjauan Pustaka
Pada tinjauan Pustaka disajikan landasan teori dan pembahasan hasil-hasil
penelitian sebelumnya, terdiri atas:
1. Landasan Teori
Landasan teoritis yang terkait dengan judul, perumusan masalah dan
tujuan penelitian. Landasan teori yang dikemukanan mengenai teori
terbaru yang diambil dari buku terbitan 5 tahun terakhir.
2. Publikasi Penelitian Sebelumnya
Dalam bagian ini minimal diuraikan 5 penelitian sebelumnya/jurnal
secara sistematis dari penelitian sebelumnya dan berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan.
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dijabarkan dari teori-teori yang ada dan tinjauan
pustaka sebagai tuntutan untuk memecahkan permasalahan penelitian dan
untuk merumuskan hipotesis. Kerangka pemikiran dapat berbentuk
diagram, karena lebih mudah dibaca serta dipahami oleh pembaca.
G. Kerangka Konsep
Menunjukan hubungan antar variabel yang di teliti dalam bentuk skema/
bagan.
H. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara (dugaan) terhadap masalah yang
diteliti yang dituliskan dala, bentuk kalimat pernyataan yang dibangun
berdasarkan kebenaran teori yang didukung oleh hasil penelitian.
I. Metode Penelitian
Bagian ini memuat antara lain:
1. Tempat dan Obyek Penelitian
2. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel
3. Indentifikasi Variabel
4. Definisi Operasional Variabel
5. Jenis Data
6. Metode Pengambilan Data
7. Metode Analisis Data
J. Bagian Akhir
Pada bagian akhir memuat daftar Pustaka dan lampiran-lampiran yang
diperlukan.

Review Proposal dengan judul “Pengaruh Likuiditas, Leverage,


Manajemen Laba, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2017-2019”
A. Latar Belakang
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak
merupakan pungutan wajib yang dibayarkan kepada pemerintah oleh wajib
pajak. Pajak sendiri sebagai kontribusi yang besar bagi pemerintah. Sejak
tahun 2016 kontribusi penerimaan pajak dalam APBN (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara) yaitu lebih dari 80%. Hal ini diamati dari
periode 2016 hingga 2019.
Namun tidak semua wajib pajak taat membayar pajak. Dari sudut
pandang perusahaan menganggap pajak sebagai beban atau biaya usaha
yang akan dikeluarkan perusahaan. Beban pajak akan mengurangi laba
setelah pajak, rate of return dan arus kas perusahaan. Hal ini akan membuat
perusahaan berusaha mengatur beban pajaknya seminimal mungkin dengan
tujuan untuk memperoleh laba yang maksimal. Salah satu cara untuk
meminimalkan beban pajak badan adalah agresivitas pajak. Menurut Frank,
et al (2009), agresivitas pajak perusahaan adalah suatu tindakan merekayasa
pendapatan kena pajak yang dirancang melalui tindakan perancangan pajak
(tax planing) baik menggunakan cara yang tergolong secara legal dengan
melakukan pengindaran pajak (tax avoidance) ataupun ilegal dengan
melakukan penggelapan pajak (tax evasion). Penelitian ini juga
dilatarbelakangi karena adanya perbedaan dari beberapa penelitian
sebelumnya.
B. Masalah
Rumusan masalah antara lain :
1. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap agresivitas pajak?
2. Apakah leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak?
3. Apakah manajemen laba berpengaruh terhadap agresivitas pajak?
4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap agresivitas pajak?
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a) Untuk menguji secara empiris pengaruh likuiditas terhadap
agresivitas pajak.
b) Untuk menguji secara empiris pengaruh leverage terhadap
agresivitas pajak.
c) Untuk menguji secara empiris pengaruh manajemen laba terhadap
agresivitas pajak.
d) Untuk menguji secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap
agresivitas pajak.
2. Kegunaan Penelitian
a) Bagi Mahasiswa
1) Untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan saat melakukan
kuliah S1
2) Untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi
(SE) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Warmadewa
b) Bagi Perusahaan/Subjek Penelitian
Diharapkan bisa menjadi sumbangan pemikiran terhadap masalah
yang dihadapi oleh perusahaan/subjek penelitian
c) Bagi Lembaga Pendidikan
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah referensi bagi
mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sama.
D. Landasan Teori
1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori agensi menjelaskan mengenai adanya hubungan antara pihak
pemberi kewenangan (principal) dengan pihak yang diberi kewenangan
(agent) (Nugraha,2015).
2. Agresivitas Pajak
Agresivitas pajak perusahaan adalah suatu tindakan merekayasa
pendapatan kena pajak yang dirancang melalui tindakan perancangan
pajak (tax planing) baik menggunakan cara yang tergolong secara legal
dengan melakukan pengindaran pajak (tax avoidance) ataupun ilegal
dengan melakukan penggelapan pajak (tax evasion).
3. Likuiditas
Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.
4. Leverage
Leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa
besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan
aktivanya.
5. Manajemen Laba
Manajemen laba merupakan suatu cara dalam menyajikan informasi
laba kepada publik yang sudah disesuaikan dengan kepentingan dari
pihak manajer tersebut atau yang menguntungkan perusahaan dengan
jalan menaikkan atau menurunkan laba perusahaan (Suyanto dan
Supramono, 2012).
6. Ukuran Perusahaan
ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan
besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total
aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan
lain-lain yang semuanya berkorelasi tinggi. Semakin besar total aktiva,
penjualan, log size, nilai pasar saham, dan kapitalisasi pasar maka
semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut.
F. Kerangka Pemikiran
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Penelitian Pengaruh Likuiditas, Leverage,
Manajemen Laba dan Ukuran Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak

Teori Utama: Teori Pendukung:


1. Teori Keagenan 1. Agus Purwanto (2016)
(Nugraha,2015) Effect Of The Liquidity, Leverage,
Earnings Management, and
Compensation Tax Losses Against
Corporate Tax Aggressiveness
2. Shella Ann, Adler Haymans
Hipotesis: Manurung (2019)
H1: Likuiditas berpengaruh The Influence of Liquidity,
positif terhadap agresivitas pajak Profitability, Intensity Inventory,
H2: Leverage berpengaruh Related Party Debt, And Company
positif terhadap agresivitas pajak Size to Aggressive Tax Rate
H3: Manajemen Laba 3. Barbara Gunawan, Fatimah Kris
berpengaruh positif terhadap Resitarini (2019)
agresivitas pajak The Influence of Corporate
H4: Ukuran Perusahaan Governance Mechanisms,
berpengaruh positif terhadap Profitability, Leverage, and
agresivitas pajak Earnings Management on Tax
Aggressiveness
4. Maya Mustika, Sulistyowati, Eni
Nur Wahyuni (2019)
Examining the Impact of Liquidity,
Uji Statistik: Leverage and Earning Management
Analisis Regresi Linier on Corporate Tax Aggressiveness
Berganda 5. Tiara dan Wijaya (2015)
Pengaruh Likuiditas, Leverage,
Manajemen Laba, Komisaris
Independen, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap agresivitas Pajak
Hasil Penelitian

Simpulan
G. Publikasi Penelitian Sebelumnya
Publikasi penelitian sebelumnya tediri dari penelitian sejenis, penelitian
pertama oleh Agus Purwanto dengan judul Effect Of The Liquidity,
Leverage, Earnings Man-agement, and Compensa-tion Tax Losses Against
Corporate Tax Aggressiveness On Agriculture and Mining Companies
Listed in In-donesia Stock Exchange (BEI) 2011-2013. Penelitian ini
dipublikasikan oleh JOM Fekon pada tahun 2016. Populasi penelitian ini
adalah seluruh Perusahaan Pertanian dan Pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang dgunakan adalah Perusahaan
Pertanian dan Pertambangan yang konsisten terdaftar di BEI dari tahun
2011-2013 yaitu 57 perusahaan. Metode yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif deskriptif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Adapun
hasil dari penelitian ini adalah leverage dan manajemen laba berpengaruh
positif dan signifikan terhadap agresivitas pajak. Sedangkan variabel
likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap agresivitas pajak.
Penelitian kedua oleh Shella Ann, dkk pada tahun 2019 yang
dipubikasikan oleh Socienty For Science And Education. Judul dari
penelitian ini adalah The Influence of Liquidity, Profitability, Intensity
Inventory, Related Party Debt, And Company Size To Aggressive Tax Rate.
Populasi penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang dgunakan adalah
Manufaktur yang konsisten terdaftar di BEI dari tahun 2013-2017 yaitu 34
perusahaan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif
deskriptif dengan teknik analisis regresi linier. Hasil dari penelitian ini
adalah likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap tingkat agresivitas pajak. Sedangkan variabel
Persediaan Intensitas berpengaruh positif dan signifikan tehadap agresivitas
pajak. Hutang pihak berelasi tidak signifikan berpengaruh pada tingkat
agresivitas pajak.
Penelitian ketiga oleh Gunawan dan Resitarini pada tahun 2019 yang
dipubikasikan oleh Atlantis Press. Judul dari penelitian ini adalah The
Influence of Corporate Governance Mechanisms, Profitability, Leverage,
and Earnings Management on Tax Aggressiveness (An Empirical Study on
Mining Sector Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in
(2014-2017). Populasi penelitian ini adalah seluruh Perusahaan
Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang
dgunakan adalah Perusahaan Pertambangan yang konsisten terdaftar di BEI
dari tahun 2014-2017 yaitu 17 perusahaan. Metode yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil
dari penelitian ini adalah Komite audit, Independensi Komisaris, Leverage,
dan Manajemen Laba tidak berpengaruh pada agresivitas pajak. Sedangkan
Profitabilitas berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak.
Penelitian keempat oleh Mustika, dkk pada tahun 2019 yang
dipubikasikan oleh Atlantis Press. Judul dari penelitian ini adalah
Examining the Impact of Liquidity, Leverage and Earning Management on
Corporate Tax Aggressiveness in Property and Real Estate Companies on
Indonesia Stock Exchange. Populasi penelitian ini adalah seluruh
Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Sampel yang dgunakan adalah Perusahaan Properti dan Real Estate
yang terdaftar di BEI dari tahun 2014-2018 yaitu 29 perusahaan. Metode
yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik
analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah likuiditas
dan manajemen laba tidak mimiliki pengaruh terhadap agresivitas pajak.
Leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pajak.
Penelitian kelima oleh Tiaras dan Wijaya pada tahun 2015. Judul dari
penelitian ini adalah Pengaruh Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba,
Komisaris Independen, dan Ukuran Perusahaan Terhadap agresivitas Pajak.
Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik
analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah likuidtas,
leverage, dan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh sigfnifikan
terhadap agresivitas pajak. Manajemen laba berpengaruh signifikan
terhadap agresivitas pajak
H. Variabel
1. Terdapat empat variabel independen dalam penelitian ini yaitu
Likuiditas (X1), Leverage (X2), Manajemen Laba (X3), Ukuran
Perusahaan (X4)
2. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah Agresivitas Pajak
(Y)
I. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan
kepada suatu variable dengan memberi arti atau mensfesifikasikan kegiatan
atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur
variable tersebut (Sugiyono,2017). Dalam penelitian ini, definisi
operasional dari masing- masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Variabel Indepeden
a) Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.
Variabel likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio
likuiditas yang dapat diukur dengan :
Likuiditas = Asset Lancar / Kewajiban Lancar
b) Leverage
Leverage didefinisikan sebagai utang atau kewajiban perusahaan
kepada pihak lain. Leverage merupakan dana yang berasal dari
eksternal perusahaan sehingga menjadi kewajiban perusahaan di
masa mendatang.
Debt to Asset Ratio = Total Debt / Total Asset
c) Manajemen Laba
Manajemen laba merupakan suatu cara dalam menyajikan informasi
laba kepada publik yang sudah disesuaikan dengan kepentingan dari
pihak manajer tersebut atau yang menguntungkan perusahaan
dengan jalan menaikkan atau menurunkan laba perusahaan.
d) Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah gambaran dari besar atau kecilnya suatu
perusahaan yang dapat ditunjukkan oleh total aktiva, penjualan, log
size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan lain-lain yang
semuanya berkorelasi tinggi.
Ukuran Perusahaan = Ln(Total Asset)
2. Variabel Dependen
Agresivitas pajak adalah strategi penghindaran pajak untuk mengurangi
atau menghilangkan beban pajak perusahaan dengan menggunakan
ketentuan yang diperbolehkan maupun memanfaatkan kelemahan
hukum dalam peraturan perpajakan atau melanggar ketentuan dengan
menggunakan celah yang masih di dalam grey area.
Effective Tax Rate (ETR) = Beban pajak penghasilan/pendapatan
sebelum pajak.
J. Data
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017-2019
yang diperoleh dari situs resmi BEI (Bursa Efek Indonesia). Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
dokumentasi. Dokumen yang dimaksud adalah laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017-2019.
K. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan
dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Teknik analisis regresi
linier berganda digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat yang diproses dengan menggunakan SPSS
(Statistical Package for Social Sciences).
L. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017:147) statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi.
2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian jenis ini digunakan untuk menguji asumsi, apakah
model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak.
Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa autokorelasi,
heteroskedastistas dan multikoloniaritas tidak terdapat dalam model
yang digunakan dan data yang dihasilkan berdistribusi normal, uji
asumsi klasik mencangkup:
1) Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2018:161) asumsi klasik yang pertama
diuji adalah normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah
pada model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Pengujian normalitas akan dilakukan dengan
uji Kolmogorov-Smirnov. Residual berdistribusi normal apabila
tingkat signifikannya menunjukkan nilai yang lebih besar dari
0,05.
2) Uji Multikolonearitas
Menurut Ghozali (2018:107) uji multikolonearitas
bertunjuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Multikolininearitas dilihat dari nilai tolerance dan variance
inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 0,1 atau VIF
kurang dari 10, maka dikatakan tidak ada multikolonearitas.
3) Uji Heteroskedastistas
Menurut Ghozali (2018:137) uji heteroskedastistas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain
tetap maka disebut homokedastisitas, sedangkan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regeresi yang baik adalah
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika nilai
signifikan t dari hasil meregresikan nilai absolute residual
terhadap variabel bebas lebih dari 0,05 maka model regresi tidak
mengandung heteroskedastisitas. Atau jika scatterplot terlihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y maka disimpulkan tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4) Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2018:111) uji autokorelasi bertujuan
menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Alat ukur yang
digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam
penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW), dengan
kriteria hasil sebagai berikut :
a) Jika 0 < d < dl maka tidak ada autokorelasi positif dengan
keputusan menolak.
b) Jika dl ≤ d ≤ du maka tidak ada autokorelasi positif dengan
keputusan tidak dapat disimpulkan.
c) Jika 4-dl < d < 4 maka tidak ada autokorelasi negatif
dengan keputusan menolak.
d) Jika 4-du ≤ d ≤ 4-dl maka tidak ada autokorelasi negatif
dengan keputusan tidak dapat disimpulkan.
e) Jika du < d < 4-du maka tidak ada autokorelasi positif atau
negatif dengan keputusan tidak ditolak.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Model regresi linier berganda (Multiple linier regression method)
digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap satu variabel terikat (dependent) dan lebih dari
satu variabel bebas (Independent). Analisis regresi linier berganda
digunakan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai
pengaruh variable Struktur Kepemilikan Manajerial (X1), Leverage
(X2), Ukuran Perusahaan (X3), Growth Opportunity (X4), Risiko
Litigasi (X5) terhadap Konservatisme Akuntansi (Y). Model regresi
linier berganda ini dirumuskan sebagai berikut:
Y = α + β1 X1 + β2 X 2 + β3 X3 + β4 X4 + e

Keterangan :

Y : Agresivitas Pajak

Α : Konstanta

X1 : Likuiditas

X2 : Leverage

X3 : Manajemen Laba

X4 : Ukuran Perusahaan

β1, β2, β3, dan β4 : Koefisien Regresi

e : error

4. Uji Hipotesis
1) Uji Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2018:97) koefisien determinasi (R2) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
2) Uji Signifikansi Keseluruhan dari Regresi Sampel (uji Statistik F)
Menurut Ghozali (2018:98) pengujian ini dilakukan untuk
menguji signifikansi secara serempak atau simultan semua
variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun kriteria
pengambilan keputusan yaitu jika probabilitas < 0,05 maka semua
variabel bebas dalam model ini mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat.
3) Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji parsial (uji t) bertujuan untuk mengetahui pengaruh
setiap variabel independen terhadap variabel terikat. Menurut
Ghozali (2018:102) kriteria pengambilan keputusan dalam
pengujian ini adlah jika p value < 0,05 maka Ha diterima.
Sebaliknya, jika p value ≥ 0,05 maka Ha ditolak.

Anda mungkin juga menyukai