Oleh :
Kelompok 4
Dosen Pengampu :
Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si. Ak., CA
a) Jika kepuasan pelanggan tinggi, maka ada kecenderungan untuk membeli lagi akan
tinggi (kerangka berfikir asosiatif). Rumusan hipotesisnya “Terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara kepuasan dengan loyalitas pelanggan/membeli lagi”.
b) Jika status ekonomi masyarakat berbeda, maka kecenderungan untuk memilih kualitas
barang juga berbeda (kerangka berfikir komparatif). Rumusan hipotesisnya “Terdapat
perbedaan antara kelompok kaya dan miskin dalam memilih kualitas barang”.
5.6 Langkah-Langkah Penyusunan Kerangka Berfikir
Penyusunan kerangka berfikir yang baik dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Mengidentifikasikan variabel penelitian dengan jelas.
2. Menguraikan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
3. Menentukan hubungan variabel. Jika karakteristik atau sifat dan arah hubungan dapat
diteorikan berdadsarkan penemuan penelitian sebelumnya, hal itu dapat menjadi dasar
dalam uraian berpikir, apakah hubungan itu positif atau negatif.
4. Memberikan argumen teoritis mengenai hubungan antarvariabel. Pada tahap ini, peneliti
seharusnya dapat menjelaskan secara jelas mengenai hubungan antarvariabel, dan dapat
digambarkan melalui hasil-hasil penelitian sebelumnya.
5. Menggambarkan kerangka berpikir dalam bentuk diagram skematis. Hal ini dilakukan
agar pembaca dapat melihat dengan jelas hubungan antarvariabel.
5.7 Bentuk-Bentuk Hipotesis
Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah
penelitian.Terdapat tiga bentuk hipotesis penelitian yaitu hipotesis deskriptif, komparatif dan
asosiatif/hubungan.
5.7.1 Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif,
yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih. Yang
dicetak miring adalah variabel penelitian. Contoh:
1. Rumusan Masalah Deskriptif
a) Berapa persen penggunaan modal kerja di perusahaan X?
2. Hipotesis Deskriptif
Penggunaan modal kerja di perusahaan X = 65% (Ho). Ini merupakan hipotesis
nol, karena penggunaan modal kerja yang ada pada sampel diharapkan tidak
berbeda secara signifikan dengan penggunaan modal kerja yang ada pada populasi.
Selanjutnya yaitu penelitian yang menggunakan sampel. Pada penelitian ini untuk
mengetahui keadaan populasi, sumber datanya menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Jadi yang dipelajari adalah data sampel. Dugaan apakah data sampel itu
dapat diberlakukan ke populasi, dinamakan hipotesis statistik. Hipotesis statistik diperlukan
untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang hanya diuji dengan data sampel itu dapat
diberlakukan untuk populasi atau tidak. Dalam pembuktian ini akan muncul istilah
signifikansi, taraf kesalahan dan kepercayaan diri pengujian.
Terdapat dua macam hipotesis penelitian yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis
kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif.
Dalam statistik juga terdapat dua macam hipotesis yaitu hipotesis kerja dan hipotesis
alternatif (tidak sama dengan hipotesis kerja).
DAFTAR PUSTAKA
Rumusan Masalah :
Hipotesis Penelitian :