Anda di halaman 1dari 8

METODE PENELITIAN AKUNTANSI (D4)

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Dosen Pengampu :

Dr. Ni Made Dwi Ratnadi, S.E., M.Si., Ak. CA.

Oleh:

KELOMPOK 1

Putu Ayu Dea Rhizma (2007531037)

Maria M. Virginia De Pazzi (2007531039)

Gusi Putu Pratita Indira (2007531231)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022/2023
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
1. Review Literatur
a. Definisi Review Literatur
Literature review (tinjauan literatur) adalah tinjauan terhadap topik tertentu yang
bertujuan untuk mengembangkan informasi dari penelitian sebelumnya. Tinjauan
literatur berarti menemukan dan meringkas studi tentang suatu topik. Tidak ada cara
pasti untuk melakukan tinjauan literatur, tetapi banyak akademisi melakukan secara
sistematis untuk mendapatkan, mengevaluasi, dan meringkas literatur, seperti:
1) Mengidentifikasi kata kunci sesuai topik
2) Mencari buku dan jurnal sesuai topik pada basis data
3) Membuat tabel prioritas dari daftar buku dan jurnal yang telah dikumpulkan
4) Menyaring hingga data yang dikumpulkan adalah yang paling berfokus dan
berkontribusi terhadap penelitian
5) Membuat peta literatur
6) Membuat ringkasan-ringkasan
7) Menulis referensi sesuai standar penulisan Pustaka
b. Panduan Penulisan Pustaka
Panduan penulisan pustaka memberikan pedoman untuk menciptakan penulisan
pustaka ilmiah sebuah naskah, seperti format yang konsisten untuk mengutip
referensi, membuat judul, dan menyajikan tabel dan gambar.
c. Kualitas Tinjauan Literatur
Kualitas tinjauan pustaka tergantung pada pemilihan dan pembacaan buku yang
cermat, jurnal akademik dan profesional, laporan, tesis, laporan konferensi,
manuskrip yang tidak diterbitkan, dan sejenisnya. Untuk mendapatkan sumber
informasi, sebagian besar perpustakaan memiliki sumber daya elektronik berikut ini:
1) Jurnal elektronik. Perpustakaan mungkin berlangganan jurnal yang diterbitkan
atau tersedia secara online.
2) Database teks lengkap. Basis data teks lengkap menyediakan teks lengkap
artikel.
3) Database bibliografi. Basis data bibliografi hanya menampilkan kutipan
bibliografi; yaitu, nama penulis, judul artikel (atau buku), sumber publikasi,
tahun, volume, dan nomor halaman.
4) Database abstrak. Database abstrak menyediakan abstrak atau ringkasan artikel.
d. Etika Meninjau Literatur
Saat merangkum, menambah, atau mengkritisi pekerjaan orang lain, ada dua faktor
penting yang harus diperhatikan:
1) Menyalahartikan karya penulis lain dengan sengaja, baik sudut pandang, ide,
model, temuan, kesimpulan, interpretasi, dan sebagainya.
2) Plagiarisme, penggunaan kata-kata, argumen, atau ide asli orang lain seolah-
olah itu milik sendiri, bahkan jika ini dilakukan dengan itikad baik, karena
kecerobohan, atau karena ketidaktahuan.
Plagiarisme adalah jenis penipuan yang ditanggapi dengan sangat serius di dunia
akademik, terutama karena menggunakan karya orang lain seolah-olah itu milik
sendiri tidak menunjukkan penghargaan atas upaya yang telah dilakukan orang lain
dalam pekerjaan mereka. Plagiarisme juga mempersulit pembaca untuk
memverifikasi apakah klaim tentang penulis dan sumber lain akurat.
2. Deskripsi Teori
Teori merupakan berbagai bagian atau variabel – variabel, definisi, dalil atau bukti, dan
proposisi yang dimana satu dengan lainnya saling berhubungan dan menyajikan sebuah
pandangan yang tersusun serta logis tentang sebuah fenomena dengan menentukan
hubungan yang ada antar berbagai variabel dan bertujuan untuk menjelaskan fenomena
alamiah. Teori juga dapat diartikan sebagai kumpulan berbagai asumsi, konsep, konstruk,
dan definisi serta berbagai proposisi dengan tujuan menerangkan sebuah fenomena secara
sistematis dengan merumuskan hubungan yang ada pada setiap konsep atau berbagai
variabel sehingga dalam teori mengandung:
a. Menjelaskan secara sistematis atau logis dan terstruktur mengenai sebuah fenomena
dengan cara menentukan hubungan yang ada antar konsep.
b. Menerangkan fenomena dan menentukan konsep mana yang memiliki hubungan serta
seperti apa bentuk hubungannya.
Adapun teori ini harus dimulai dari fenomena yang terjadi di lapangan atau berdasarkan
kajian literatur yang menampakkan adanya sebuah perkara atau masalah.
3. Langkah-langkah Mendeskripsikan Teori
Landasan teori adalah sesuatu yang sangat penting dalam membuat sebuah penelitian
karena teori yang digunakan nantinya akan dipakai untuk menjelaskan berbagai variabel
yang akan diteliti dan juga akan menjadi dasar untuk memberikan jawaban sementara
terhadap sebuah hipotesis atau rumusan masalah. Teori yang digunakan untuk menjadi
dasar dalam sebuah penelitian bukan hanya sekadar pendapat dari pengarang namun teori
yang digunakan adalah teori yang benar – benar telah diuji kebenarannya secara empiris.
Dalam hal ini juga hasil berbagai penelitian yang sudah ada sebelumnya yang berkaitan
dengan variabel – variabel yang akan diteliti menjadi sangat penting.
Adapun beberapa langkah yang harus dilakukan agar dapat mendeskripsikan teori
diantaranya adalah:
a. Langkah pertama yang harus dilakukan seorang peneliti adalah dengan menentukan
nama variabel yang akan ditetiliti beserta dengan jumlah variabelnya.
b. Setelah peneliti menetapkan nama dari variabel yang akan diteliti beserta dengan
jumlah variabelnya, seorang peneliti harus mencari berbagai sumber bacaan sebanyak
mungkin dan sumber bacaan tersebut harus sesuai atau relevan dengan setiap variabel
yang akan diteliti. Adapun sumber informasi yang dibutuhkan dapat bermacam –
macam, misalnya seperti buku, ensiklopedia, jurnal ilmiah, tesis, disertasi, skripsi,
penelitian sebelumnya, dan bahkan kamus.
c. Peneliti memperhatikan dan melihat daftar isi dari berbagai buku dan sumber yang
telah dipilih sebelumnya dan memilah topik yang relevan atau sejalan dengan topik
yang akan dibahas pada penelitian. Untuk memperoleh referensi yang berbentuk
laporan penelitian, peneliti dapat memperhatikan dari judul penelitian, permasalahan,
teori yang digunakan, sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, tempat
penelitian, kesimpulan, serta saran – saran yang diberikan.
d. Peneliti mencari arti atau definisi dari setiap variabel yang akan diteliti dari setiap
sumber bacaan yang telah diperoleh dan membandingkan arti yang telah didapat dari
satu sumber dengan sumber lainnya lalu peneliti memilih definisi yang paling sesuai
dengan penelitian yang akan dilakukan.
e. Peneliti harus membaca semua topik buku yang relevan atau sesuai dengan variabel
yang nantinya akan diteliti, lalu melakukan analisa dan selanjutnya peneliti
merenungkan dan membuat sebuah rumusan dengan menggunakan bahasa sendiri
mengenai isi setiap sumber data yang dibaca.
f. Peneliti mendeskripsikan berbagai teori yang telah dibaca dari berbagai sumber
bacaan sebelumnya menjadi bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa sendiri.
Penting untuk diingat bahwa sumber bacaan yang digunakan atau dikutip dalam
membuat sebuah penelitian harus dicantumkan.
4. Kerangka Berfikir
5. Langkah-langkah Penyusunan Kerangka Berfikir
6. Bentuk-bentuk Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan dugaan (conjungtural) hubungan antara dua variabel atau
lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan (declarative) dan
menggabungkan secara umum maupun secara khusus antara variabel dengan variabel
lainnya. Hipotesis mengandung implikasi yang jelas untuk pengujian hubungan-hubungan
yang dinyatakan itu. Maka, kriteria itu berarti pernyataan hipotesis mengandung dua
variabel atau lebih yang dapat diukur atau berkemungkinan untuk diukur dan pernyataan
hipotesis menunjuk secar ajelas dan tegas cara variabel variabel itu berhubungan.
Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada
tiga, yakni rumusan masalah deskriptif (variabel mandiri), komparatif (perbandingan),
dan asosiatif (hubungan). Maka dari itu, bentuk hipotesis penelitian juga ada tiga, yakni
hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiatif/hubungan.
a. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu
yang berkenaan dengan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih. Dapat juga
didefinisikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif. Rumusan
hipotesis deskriptif lebih didasarkan pada pengamatan pendahuluan terhadap objek
yang diteliti. Kata yang dicetak miring adalah variabel penelitian.
1) Rumusan masalah deskriptif
a) Berapa daya tahan lampu pijar merek X?
b) Seberapa tinggi semangat kerja karyawan di PT.Y?
c) Seberapa tinggi disiplin dan produktivitas pegawai Swasta?
2) Hipotesis Deskriptif
Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho). Ini merupakan hipotesis nol, karena
daya tahan lampu yang ada pada sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan
dengan daya tahan lampu yang ada pada populasi (angka 600 jam merupakan hasil
pengamatan sementara). Hipotesis alternatifnya adalah daya tahan lampu pijar merk X
≠ 600 jam. “Tidak sama dengan” ini dapat berarti lebih kecil atau lebih besar dari 600
jam
3) Hipotesis statistik (hanya ada apabila berdasarkan data pada sampel)
H0 : µ = 600
H1 : µ ≠ 600 atau > 6000 atau < 600
µ : Adalah nilai rata rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir
Untuk rumusan masalah kedua hipotesis nolnya bisa berbentuk sebagai berikut:
a) Semangat kerja karyawan PT X = 75% dari kriteria ideal yang ditetapkan.
b) Semangat kerja karyawan PT X paling sedikit 60% dari kriteria ideal yang ditetapkan
(paling sedikit itu berarti sama dengan atau lebih besar)
c) Semangat kerja karyawab di PT X paling banyak 60% dari kriteria ideal yang
ditetapkan (paling banyak berarti kurang dari atau sama dengan)
b. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama, tetapi populasinya atau sampelnya
yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda. Contohnya, yakni:
1) Rumusan Masalah Komparatif
Bagaimana produktivitas kerja karyawan PT X bila dibandingkan dengan PT Y?
2) Hipotesis Komparatif
Berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut dapat dikemukakan tiga model
hipotesis nol sebagai berikut:
Hipotesis nol:
a) Ho : Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di PT X dan PT Y
atau terdapat persamaan produktivitas antara karyawan PT Y dan X
b) Ho : Produktivitas karyawan PT X lebih besar atau sama dengan (≥) PT Y (“lebih
besar atau sama dengan” = paling sedikit)
c) Ho : Produktivitas karyawan PT X lebih kecil atau sama dengan (≤) PT Y (“lebih
kecil atau sama dengan” paling besar)
3) Hipotesis Statistik dapat dirumuskan berikut ini:
a) Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
b) Ho : µ1 ≥ µ2 µ1 : rata-rata (populasi) produktivitas karyawan PT X
Ha : µ1 ≤ µ2 µ2 : rata-rata (populasi) produktivitas karyawa PT Y
c) Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 ≥ µ2
c. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis Asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif,
yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
2) Contoh Rumusan Masalah Asosiatif
Adakah hubungan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual?
2) Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan anatara tinggi badan pelayan toko
dengan barang yang terjual.
3) Hipotesis Statistik
Ho: Ԛ = 0 (0 berarti tidak ada hubungan)
Ho: Ԛ ≠ 0 (“tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti
ada hubungan)
Ԛ = nilai kolerasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.
7. Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis yang baik dan tepat setidaknya menurut Indrianto dan Supomo
(2002: 77) antara lain dengan mempertimbangkan kriteria tertentu sebagai acuannya dan
penjelasan sebagai berikut:
a. Berupa pernyataan yang mengarah kepada tujuan penelitian
b. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud ingin diuji secara empiris
c. Berupa pernyataan peryataan yang dikembangakan berdasarkan teori-teori lebih kuat
jika dibandingkan dengan hipotesis lawannya.
Selain itu, rumusan hipotesis dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk rumusan,
diantaranya seperti:
a. Format pernyataan jika maka atau proposisi hipotesis penelitian dapat dirumuskan
dalam bentuk jika maka atau proporsisi yang menyatakan hubungan antar variable dan
perbedaan antara dua kelompok atau lebih dalam kaitannya dengan variable tertentu
yang dapat diuji
b. Format hipotesis nol merupakan hipotesis yang menyatakan suatu hubungan
antarvariable yang definitif atau eksas sama dengan nol, atau secara umum dinyatakan
bahwa tidak ada hubungan atau perbedaannya
c. Format hipotesis alternatif merupakan lawan pernyataan dari format hipotesis nol
yang menunjukkan adanya hubungan atau perbedaan (signifikansi) antar variabel
yang diteliti
DAFTAR PUSTAKA
Gustinerz (2020). Bagaimana Menulis Literature Review. Diakses pada 26/09/2022.
Melalui Laman : https://gustinerz.com/bagaimana-menulis-literature-review/
Mudjia Rahardjo (2018). Antara Konsep, Proposisi, Teori, Variabel dan Hipotesis dalam
Penelitian. Diakses Pada 26/09/2022. Melalui Laman http://repository.uin-
malang.ac.id/2410/2/2410.pdf
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai