3
Literature review
d) Dengan melakukan kajian pustaka, peneliti akan merasa mantap dalam
mempertanggung jawabkan karya ilmiahnya karena sudah memenuhi persyaratan
metode keilmuan yaitu metode ilmiah. Paling tidak, sampai pada tahap ini peneliti
telah memenuhi aspek koherensi karena jawaban yang diperkirakan mendekati
kebenaran itu lahir dari pengkajian teori yang melatar belakangi masalah penelitian
Tujuan kajian pustaka Dari telaah yang dilakukan dalam literatur beberapa tujuan
tinjauan pustaka (literatur) dapat di kemukakan sebagi berikut:
a) Untuk menunjukan kemampuan ilmiah peneliti mengidentifikasi informasi yang
relevan.
b) Untuk mengidentifikasi gap dalam penelitian dan menetapkan celah atau pintu masuk
kepenelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
c) Untuk mengevaluasi dan melakukan sintesis informasi sejalan dengan konsep-konsep
yang diajukan peneliti untuk keperluan penelitian.
d) Untuk kepentingan justifikasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
e) Untuk mengidentifikasi kesenjangan yang ditemukan dalam literatur.
f) Untuk menghindari duplikasi dalam penelitian yang sama yang belum sempat
diverifikasi.
g) Untuk memulai melaksanakan suatu penelitian dimana peneliti lain telah mencapai
suatu tahap, sehingga kita tidak perlu mengulangi.
h) Untuk meningkatkan pengetahuan peneliti tentang luas wilayah penelitian yang
dilakukannya.
i) Untuk mengidentifikasi kesenjangan literatur dalam khazanah pengetahuan yang
ditekuni peneliti
Sumber-sumber kajian pustaka Ada beberapa sumber yang biasa digunakan dalam
penelusuran literatur (tinjauan pustaka):
a) Sumber primer yaitu sumber langsung, (yang tidak dimbil dari yang sudah
diinterpretasi oleh orang (peneliti) lain.
b) Sumber sekunder yaitu buku, artikel, dan tulisan-tulisan lain oleh para sarjana dan
peneliti yang melaporkan pekerjaan mereka kepada orang lain.
c) Sumber tersier yaitu ensiklopedia, indeks, buku teks (termasuk juga demografi,
monografi, laporan BPS, dan semacamnya yang sudah diterbitkan), dan sumber
4
Literature review
referensi lainnya.
Saat ini sumber-sumber literatur yang dapat dijadikan bahan kajian pustaka dibuat
dalam berbagai bentuk: cetak, grafis, video-teks, ataupun bersumber dari online.Sumber online
diwaktu yang akan datang diprediksi akan semakin berkembang, sehingga bukan tidak
mungkin akan terjadi nanti semua jenis literatur akan menggunakan format elektronik, seperti:
e-paper, e-jurnal, e-book, e-magazine, e-mail, e-interview, e-article, dan e-library. Format
penyimpanan data elektronik ini juga semakin berkembang, sehingga orang akan merasa lebih
aman dan nyaman menyimpan literatur ini didunia maya. Agar penelusuran kajian pustaka itu
lebih efektif, ada baiknya mahasiswa atau calon peneliti lebih dahulu berupaya memastikan
dari mana saja sumber-sumber informasi yang bisa digunakan.
Untuk itu selain yang ditunjukan oleh Bungin (2002) diatas, ada juga petunjuk dari
pakar lain yang bisa diikuti, seperti misalnya: Buku-buku teks, Jurnal ilmiah, Referensi statistik,
Karya tulis pada akhir tahapan studi (Skripsi, Tesis, dan Disertasi), Internet.
a) Buku-buku teks, yang merupakan sumber utama yang harus menjadi sasaran utama
bagi para peneliti untuk memperoleh informasi ilmiah yang relevan dengan
permasalahan penelitian yang akan ditelitinya. Buku-buku teks ini biasanya
tersimpan di perpustakaan-perputakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Umum
milik pemerintah, Perpustakaan milik perorangan, dan tentunya juga ada di toko-
toko buku, terutama di toko buku yang sudah termasuk toko buku yang lengkap.
b) Jurnal-jurnal ilmiah, jurnal ini juga menjadi sumber yang potensial untuk
mendapatkan informasi ilmiah. Sekarang ini sudah tidak sulit lagi mencari jurnal
ilmiah, karena hampir semua perguruan tinggi sudah memiliki jurnal ilmiah,
minimal untuk kalangan sendiri. Jurnal ilmiah mempunyai klasifikasi, minimal yang
kita kenal ada tiga klasifikasinya, yaitu: (i) Jurnal Internasional, (ii) Jurnal Nasional
(Jurnal yang Terakreditasi oleh (Dikti) Direktorat Perguruan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dan (iii) Jurnal yang diterbitkan oleh suatu Perguruan
Tinggi, yang masih belum terakreditasi karena sesuatu dan lain hal belum memenuhi
syaratsyarat untuk terakreditasi. Jurnal ini biasanya diterbitkan secara berkala per
semester (6 bulan sekali), per kuartal (4 bulan sekali), dan per triwulan (3 bulan
sekali). Jurnal ini diterbitkan secara berkala baik dalam bentuk tertulis seperti buku
atau majalah, maupun dalam bentuk file yang disimpan dalam CD. Dalam bidang
ekonomi dan bisnis misalnya kita kenal jurnal : Bulletin of Indonesian Economics
Studies, Journal of Asean Economics, Cato Journal, Journal of Finance, Journal of
5
Literature review
Management, Journal of Political Economy, Prisma, dan sebagainya. Selain itu di
Indonesia juga terdapat cukup banyak jurnal yang sudah terakreditasi yang
diterbitkan oleh berbagai Perguruan Tinggi.Jurnal-jurnal tersebut memuat berbagai
artikel ilmiah baik berupa hasil pemikiran, maupun hasil-hasil penelitian. Informasi
ilmiah yang dihasilkan oleh penelitian terdahulu merupakan bahan kajian pustaka
yang sangat berharga bagi peneliti untuk melakukan penelaahan terhadap temuan-
temuan empiris oleh peneliti terdahulu dalam topik yang sama, sehingga
memudahkan bagi peneliti berikutnya untuk: (i) menemukan gap research (pintu
masuk kepenelitian), (ii) melihat apa saja variabel penelitiannya, sehingga peneliti
berikutnya dapat menentukan variabel yang berbeda untuk penelitiannya, (iii)
menemukan benang merah yang bisa dijadikan premis-premis (kecenderungan) yang
mendukung perumusan hipotesis penelitian yang sedang dikerjakannya.
c) Referensi statistik,merupakan sumber informasi ilmiah yang dapat di akses oleh
peneliti. Referensi statistik ini sangat penting bagi penelitian kuantitatif, karena
segala informasi dan penjelasan yang dibahas dalam penelitian kuantitatif untuk
menyakinkan para pembaca harus didukung dengan data berupa angka resmi yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, dalam hal ini untuk Indonesia instansi
utama yang berwenang menerbitkan data yang menyangkut angka resmi itu adalah
Badan Pusat Statistik (BPS) yang mempunya perpanjangan tangan sampai ke
Provinsi dan Kabupaten/Kota diseluruh Indonesia. Selain BPS sebagai penyaji data
statistik utama, juga data bisa diambil dari instansi yang berwenang dalam
bidangnya masing-masing, seperti misalnya: Bank Indonesia untuk data yang
menyangkut keuangan (moneter), Badan Perencanaan Pembanguan Nasional
(BAPPENAS) untuk bidang kegiatan pembangunan,Kemendikbud untuk bidang
pendidikan, Kemenag untuk bidang keagamaan, dan lain-lain.
d) Skripsi, Tesis, dan Disertasi Hasil-hasl penelitian pada jenjang kesarjanaan S1
(Skripsi), S2 (Tesis), dan S3 (Disertasi) juga menyimpan informasi ilmiah dan dapat
dijadikan sumber kajian pustaka dalam penelitian. Dengan menelaah bahan ini
paling tidak peneliti akan mendapatkan beberapa keuntungan berikut ini: (i) Seperti
halnya mengkaji jurnal peneliti akan dapat membandingkan dan memposisikan
permasalahan yang dikaji, dengan permasalahan yang sudah diteliti oleh orang lain.
(ii) Peneliti dapat bekerja sambil belajar tentang cara-cara bagaimana orang lain
menjawab permasalahan penelitian, dan kemudian menyajikannya dalam bentuk
laporan hasil penelitian yang terorganisir dengan baik. (iii) Peneliti juga dapat
6
Literature review
belajar bagaimana orang lain (peneliti terdahulu) membuka diri untuk konsisten,
jujur, dan bertanggung jawab atas temuan-temuan ilmiah yang diperoleh baik berupa
keunggulan dan kelemahannya. Dari manfaat yang diperoleh ini peneliti akan
mendapat pengalaman berharga yang kemudian akan memberinya nilai positif dalam
menyelesaikan penelitian yang sedang dilakukannya.
e) Internet Internet merupakan jaringan internasional dari ribuan jaringan komputer
yang menghubungkan jutaan komputer dan penggunanya. Oleh karena itu maka tak
heran jika akhir-akhir ini internet menjadi bahan kajian pustaka terluas, tercepat,
termurah dalam peradaban manusia.Hal ini dapat terjadi tidak lepas dari kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi (information
technology). Hanya saja penulis melihat ada kelemahan dalam penyajian internet ini,
seperti misalnya sumber informasi yang disajikan sering tidak disebutkan secara
jelas dan lengkap (dari siapa, buku, jurnal, tesis, atau sumber lainnya itu, dari siapa,
tahun berapa terbitnya, dan pada halaman berapa) sehingga kurang meyakinkan
khususnya bagi pengguna yang kritis.Kelemahan ini menyebabkan penggunaan
informasi yang bersumber dari internet ini oleh pihak-pihak yang kritis masih sangat
dibatasi (hanya digunakan apabila tidak menemukan lagi sumber lain yang lebih
meyakinkan dan memenuhi syarat).
7
Literature review
3. Proposisi: pernyataan yang berkaitan dengan hubungan antara konsep-konsep yang
ada dan pernyataan dari hubungan universal antara kerjadian-kejadian yang memiliki
karakteristik tertentu
Beberapa karateristik untuk dapat disebut sebagai teori adalah sebagai berikut :
1. Teori harus dapat membantu menjelaskan sebuah fenomena menjadi pemahaman
yang ilmiah untuk menjelaskan sebuah model.
2. Teori harus mengandung unsur prediksi dan bukan hanya sekedar menyajikan
deskripsi analistis.
3. Teori harus menyajikan generalisasi yang telah teruji secara empiris
4. Teori dapat digunakan sebagai justment atas terbentuknya hipotesis yang nantinya
akan diuji validitasnya secara empiris.
Untuk membuat tinjauan pustaka yang baik, setidaknya dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut:
1. Cari jenis literatur yang sesuai. Literatur yang sesuai adalah literature yang dapat
membantu peneliti menjelaskan teori yang sesuai dengan fenomena yang akan
dianalisis peneliti. Namu demikian keluasan literature yang digunakan dalam
penelitian juga diperlukan agar penulis dapat menjelaskan teori secara lebih
mendalam.
2. Cari naskah dari publikasi yang sesuai. Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan
penelusuran publikasi dengan bidang studi peneliti. Penelusuran yang sesuai akan
lebih lebih memudahkan peneliti di dalam mencari naskah yang akan digunakan
sebagai rujukan pada penelitiannya.
3. Cari naskah dengan variabel yang sesuai. Variabel yang sesuai adaah variabel yang
digunakan oleh peneliti untuk membuat model yang akan dianalisis. Pada penelitian
fenomena mencari naskah dengan variabel yang sesuai digunakan untuk menjadi
rujukan bagamana peneliti melakukan analisis terhadap sebuah fenomena yang
diteliti. Pada penelitian research gab kesesuain variabel digunakan untuk
membandingkan hasil penelitian, karena itu penting untuk dipahami bahwa variabel
baik variabel independen maupun dependen yang digunakan pada naskah rujukan
harus sesuai dengan variabel yang digunakan peneliti.
8
Literature review
2. Cari sumber – sumber bacaan yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan
variabel yang akan diteliti
3. Lihat daftar isi setiap buku dan pilih topik yang relevan dengan variabel yang akan
diteliti
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan
antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan vaiabel yang akan diteliti, lakukan
analisa, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap
sumber data yang dibaca
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk
tulisan dengan bahasa sendiri
7. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau digunakan sebagai landasan harus
dicantumkan
Studi pustaka akan sangat membantu peneliti menentukan variabel yang diduga kuat
dapat menjelaskan masalah penelitian dan menghasilkan dasar pengembangan kerangka
pemikiran teoritis. Pada akhirnya pengembangan teori yang baik juga akan membantu peneliti
dalam melakukan analisis hasil penelitian dan pembahasan.
9
Literature review
C. DAFTAR PUSTAKA
[1] Daniar Paramita, Ratna Wijayanti, Noviansyah Rizal, and Riza Bahtiar Sulistyan. Metode
Penelitian Kuantitatif Edisi 3. 2021
10
Literature review