Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tinjauan Pustaka

Apa yang disebut dengan Tinjauan Pustaka. Cooper (1988) mendefinisikan Tinjauan Pustaka sebagai
berikut:

"... a literature review uses as its database reports of primary or original scholarship, and does not
report new primary scholarship itself. The primary reports used in the literature may be verbal, but in
the vast majority of cases reports are written documents. The types of scholarship may be empirical,
theoretical, critical/analytic, or methodological in nature. Second a literature review seeks to describe,
summarise, evaluate, clarify and/or integrate the content of primary reports."

Yang pemakalah artikan bahwa Tinjaun pustaka diambil dari kata bahasa Inggris yakni Literature
review yaitu, Tinjauan Pustaka merupakan bentuk tulisan terencana dan terperinci, mengenai
pandangan tentang suatu penelitian yang telah dilakukan terhadap penelitian lain yang sedang atau
akan dilakukan. Umumnya isi dari tinjauan pustaka bersifat kritis terhadap tema yang diangkat.

Dalam sumber lain, menyebutkan bahwa, Tinjauan pustaka atau disebut dengan nama lain kajian
pustaka adalah daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi,
tesis, skripsi, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan
proposal. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalam skripsi. Referensi
ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan
(yang terbaru ditulis lebih dahulu).

Kajian pustaka dalam suatu penelitian ilmiah adalah salah satu bagian penting dari keseluruhan
langkah-langkah metode penelitian. Cooper dalam Creswell mengemukakan bahwa kajian pustaka
memiliki beberapa tujuan yakni; menginformasikan kepada pembaca hasil-hasil penelitian lain yang
berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu, menghubungkan penelitian dengan literatur-
literatur yang ada, dan mengisi celah-celah dalam penelitian-penelitian sebelumnya.[1]

Selanjutnya Geoffrey dan Airasian mengemukakan bahwa tujuan utama kajian pustaka adalah
untuk menentukan apa yang telah dilakukan orang yang berhubungan dengan topik penelitian yang
akan dilakukan. Selain itu dengan kajian pustaka tidak hanya mencegah duplikasi penelitian orang lain,
tetapi juga memberikan pemahaman dan wawasan yang dibutuhkan untuk menempatkan topik
penelitian yang kita lakukan dalam kerangka logis. Dengan mengkaji penelitian sebelumnya, dapat
memberikan alasan untuk hipotesis penelitian, sekaligus menjadi indikasi pembenaran pentingnya
penelitian yang akan dilakukan. Lebih lanjut Anderson mengemukakan bahwa kajian pustaka
dimaksudkan untuk meringkas, menganalisis, dan menafsirkan konsep dan teori yang berkaitan dengan
sebuah proyek penelitian.
Dalam Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang dihubungkan
satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk
penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah
kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai literatur atau pustaka.
Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis dalam
penelitian.

Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang dihubungkan satu
sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk
penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah
kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai literatur atau pustaka.
Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis dalam
penelitian.

Kajian pustaka: menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh peneliti lain atau
membahas masalah penelitian. Kajian penting yang berkaitan dengan masalah biasanya dibahas sebagai
subtopik yang lebih rinci agar lebih mudah dibaca. Bagian yang kurang penting biasanya dibahas secara
singkat. Bila ada beberapa hasil penelitian yang mirip dengan masalah penelitian, maka dapat dituliskan:
”Beberapa penelitian juga telah dilaporkan dengan hasil yang hampir sama (Adam, 1976;Brown, 1980;
Cartwright, 1981; Davis, 1985; Frost, 1987)”

Dari beberapa pengertian mengenai tinjauan pustaka diatas. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
tinjauan pustaka adalah bagian awal yang sangat penting untuk dilakukan oleh seorang peneliti sebelum
mulai melakukan penelitiannya. Kajian atau tinjauan pustaka akan sangat menolong peneliti dalam
menentukan hipotesis dari apa yang akan diteliti berikut juga agar meyakinkan pembaca bahwa
penelitian yang ia lakukan belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga secara tidak langsung tinjauan
pustaka dapat menjadi sebuah acuan agar tidak ada plagiasi dalam sebuah proses penelitian.

B. Fungsi Kajian Pustaka

Fokus penelitian yang sedang dikerjakan perlu diulas melalui kajian pustaka yang dihasilkan. Kajian
pustaka ini dapat berupa buku-buku teks, laporan hasil penelitian, makalah, risalah, dan karya-karya
ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi. Dalam Kajian pustaka, peneliti membuat deskripsi secara
sistematis tentang hasil penelitian sebelumnya, yang sejalan dengan topic penelitian yang sedang
dilakukannya. Dengan kata lain, topic penelitian dibandingkan dengan kajian-kajian yang sama dengan
hasil penelitian terdahulu.

Kesuma (2007: 36), salah seorang ahli metodologi penelitian menyebutkan bahwa terdapat tiga fungsi
dari kajian pustaka, yaitu:[2]

1. Untuk memastikan pernahnya masalah yang lagi diteliti dilakukan oleh peneliti lain.

2. Apakah masalah yang diteliti dikaji secara komprehensif, lengkap dan hasilnya memuaskan atau
tidak.
3. Mengungkapkan kekhasan atau perbedaan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan uraian ini,
penulis berpandangan bahwa kajian pustaka sangat bermanfaat untuk memetakan posisi penilaian yang
sedang dilakukan.

Sejalan dengan fungsi ini, kajian pustaka bermanfaat untuk: (a) memperdalam pengetahuan ihwal
masalah yang diteliti sehingga menguasainya. (b) menegaskan karangka teoritis yang dijadikan landasan
atau karangka berfikir terhadap masalah penelitian. (c) mempertajam konsep-konsep yang digunakan
sehingga memudahkan perumusan hipotesis-hipotesis, dan (d) menghindarkan terjadinya pengulangan
penelitian terhadap masalah yang diteliti.

Sehingga terdapat dua manfaat penting dari tinjauan pustaka yaitu manfaat epistimologi dan praktik.
Manfaat epistimologi terkait dengan pendalaman pengetahuan, penajaman teori, dan konsep yang
terkait dengan focus penelitian. Manfaat praktik terkait dengan tidak berulangnya penelitian yang sama.

Tinjauan Pustaka merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah tesis atau disertasi. Ada beberapa
alasan yang melatarbelakangi adanya Tinjauan Pustaka dalam tulisan ilmiah sebagaimana yang
ditayangkan oleh Deakin University Library:[3]

· Untuk menunjukkan adanya celah-celah kosong (gap) dalam literatur yang perlu diisi melalui
penelitian

· Untuk mencegah agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dalam penelitian. Kita bisa
melihat apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum. Jika sudah dilakukan, seberapa dalam
pengetahuan yang telah diperoleh dan kemungkinan untuk pengembangannya lebih lanjut.

· Untuk mengetahui dari mana kita bisa mulai. Penelitian adalah sebuah upaya untuk memperbaiki
apa yang sudah diperoleh sebelumnya.

· Untuk mengetahui siapa saja yang telah melakukan penelitian dan publikasi dalam bidang ilmu kita
masing-masing. Tujuannya adalah agar kita bisa lebih mudah membangun jejaring akademik.

· Untuk meningkatkan pemahaman kita tentang topik yang sedang kita geluti.

· Untuk menunjukkan bahwa kita memiliki akses terhadap database informasi ilmiah yang
berhubungan dengan topik penelitian kita

· Untuk memberikan landasan teori terhadap penelitian kita sehingga bisa menunjukkan posisi
penelitian kita dibandingkan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.

· Untuk mengidentifikasi informasi dan ide yang mungkin berhubungan dengan topik penelitian kita.

· Untuk mengidentifikasi teknik dan metode yang relevan dengan topik penelitian kita.

C. Kriteria Pemilihan Sumber Pustaka


Kriteria pemilihan sumber pustaka mencakup:[4]

1) Ketetapan (adequa-cy)

Isi dari sumber pustaka sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan.

2) Kejelasan (clarity)

Sumber pustaka harus mudah dipahami atau dimengerti oleh peneliti.

3) Empiris (empericalness)

Sumber pustaka itu berdasarkan pada kenyataan bukan hasil imajinasi.

4) Terorganisasi (Organization)

Isi dari sumber pustaka harus terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan peneliti untuk
mencari informasi.

5) Kemutakhiran (Recen-cy)

Sumber pustaka harus berdasarkan perkembangan terbaru dalam bidangnya (up to date).

6) Relevansi (relevance)

Sumber pustaka berhubungan dengan penelitian.

7) Meyakinkan (convic-ingness)

Sumber pustaka dapat menjadi acuan yang terpercaya bagi peneliti.

Berdasarkan penggunaan acuan diatas yaitu: sumber acuan umum dan khusus, penelitian dapat
melakukan dua penelaahan atau analisis dalam mengambarkan kajian pustaka yang berkaitan.
Penalaran deduktif dilakuakn berdasarkan teri-teri atau konsep-konsep umum yang ada dan penalaran
induktif dilakukan berdasarkan sintesis atau pemaduan hasil-hasil penelitian.[5]

Secara garis besar sumber bacaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Referensi umum: sumber yang dijadikan rujukan utama oleh peneliti, misalnya dari artikel tertentu,
karangan ilmiah, buku, dan dokumen lainnya yang berkaitan langsung dengan pertanyaan penelitian.
Referensi umum merupakan indeks, yaitu daftar pengarang, judul buku, tempat penerbitan artikel atau
wacana atau berupa abstrak.

2. Sumber primer: adalah publikasi di mana seseorang melakukan penelitian penelitian kemudian
diterbitkan. Penulis mengkomunikasikan temuannya secara langsung kepada pembaca. Sumber primer
penelitian pendidikan adalah journal, misalnya Journal of Research in Science Teaching. Ada journal yang
diterbitkan bulanan, tiga kali dalam setahun, dan artikel yang dimuat merupakan laporan hasil
penelitian.

3. Sumber sekunder: adalah publikasi di mana penulis mendeskripsikan hasil karya orang lain. Sumber
sekunder adalah buku (text books), ensiklopedia pendidikan, kajian penelitian, atau buku tahunan

D. Langkah-Langkah Menyusun Kajian Pustaka

Kajian pustaka dalam sebuah penelitian ilmiah berarti menempatkan dan menyimpulkan teori-teori dan
konsep-konsep yang nantinya dapat memberikan kerangka kerja dalam menjelaskan suatu topik dalam
sebuah penelitian. Banyak cara dan model membuat kajian pustaka, Creswell mengemukakan beberapa
model sesuai dengan pendekatan penelitian yang dilakukan. Untuk pendekatan kualitatif, model
pertama, peneliti menempatkan kajian pustaka pada bagian pendahuluan, ini dimaksudkan agar kajian
pustaka dapat menjelaskan latar belakang secara teoritis masalah-masalah penelitian. Model kedua,
menempatkan kajian pustaka pada bab terpisah seperti halnya pada pendekatan kuantitatif, model
ketiga Kajian pustaka ditempatkan pada bagian akhir penelitian bersamaan dengan literatur terkait. [6]

Untuk pendekatan kuantitatif selain menyertakan sejumlah besar teori dan konsep pada bagian
pendahuluan juga memperkenalkan masalah atau menggambarkan secara detail literatur dalam bagian
khusus dengan judul seperti tinjauan pustaka, kajian teori atau kajian pustaka, dan pada bagian akhir
penelitian meninjau kembali literatur terkait dan membandingkan dengan temuan penelitian.

Berikut ini adalah sintesis dari langkah-langkah melakukan kajian pustaka menurut Donald Ary dan
Creswell sebagai berikut:[7]

1. Mulailah dengan mengidentifikasi kata kunci topik penelitian untuk mencari materi, referensi, dan
bahan pustaka yang terkait.

2. Membaca abstrak laporan-laporan hasil penelitian yang relevan, bisa didapatkan dari sumber
perpustakaan, jurnal, buku, dan prosiding.

3. Membuat catatan hasil bacaan dengan cara membuat peta literatur (literature map) urutan dan
keterkaitan topik penelitian dan referensi bibliografi secara lengkap.

4. Membuat ringkasan literatur secara lengkap berdasarkan peta literatur, sesuai dengan urutan dan
keterkaitan topik dari setiap variabel penelitian.

5. Membuat kajian pustaka dengan menyusunnya secara tematis berdasarkan teori-teori dan konsep-
konsep penting yang berkaitan dengan topik dan variabel penelitian.

6. Pada akhir kajian pustaka, kemukakan pandangan umum tentang topik penelitian yang dilakukan
berdasarkan literatur yang ada, dan jelaskan orisinalitas dan pentingnya topik penelitian yang akan
dilakukan di banding dengan literatur yang sudah ada.
Langkah-langkah di atas dapat digunakan untuk menulis kajian pustaka berbagai jenis
metode/pendekatan penelitian. Selain itu juga dapat mempersempit ruang lingkup penelitian yang di
ajukan sehingga rumusan masalah dan langkah penelitian lebih jelas dan dapat dilakukan dengan baik.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Langkah awal yang sangat menentukan dalam sebuah penelitan adalah menentukan topik penelitian
yang benar-benar mendesak untuk diteliti. Selain itu akses terhadap partisipan/sampel, sumber-sumber
lain, dan memiliki ketersediaan literatur penting untuk dipertimbangkan.

Kajian pustaka tidak hanya membantu memverifikasi masalah-masalah penelitian, tetapi juga
membantu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, dan penyusunan instrument penilitian.

Langkah-langkah penting dalam melakukan kajian pustaka adalah mengidentifikasi kata kunci topik
penelitian untuk mencari literatur yang berkaitan seperti jurnal, buku-buku, dan penelitian lain yang
relevan dengan penelitian yang akan di lakukan. Selanjutnya membuat peta literatur yang
mencerminkan keterkaitan teori-teori dan konsep-konsep, kemudian mencatat bibliografi sumber
literatur secara lengkap, setelah itu membuat kajian pustaka dengan mendeskripsikan literatur yang ada
dalam sebuah tulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Ary, Donald, et al. 2004, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, terjemahan Arief Furchan, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.

Cooper, H. M. (1988) 'The structure of knowledge synthesis' Knowledge in Society,

Creswell John W., 2010, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches,
3th, terjemahan Achmad Fawaid, Yogyakarta
http://one.indoskripsi.com/node/5790

Ibnu Hadjar. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan (Cet. I; Jakarta :
Raja Grafindo Persada,).

Muhammad. 2011. Metode penelitian bahasa. Yogyakarta: Az-zurr media.

Anda mungkin juga menyukai