Anda di halaman 1dari 8

KAJIAN PUSTAKA

Pada Bab II pembahasannya meliputi kajian pustaka, umumnya berisi kajian teori, hasil penelitian yang
relevan, kerangka pikir dan hipotesis penelitian.

Pengertian Kajian Pustaka

Pengkajian teori tidak akan terlepas dari kajian pustaka atau studi pustaka karena teori secara
nyata dapat diperoleh melalui studi atau kajian kepustakaan. Nazir (2005: 93) menyatakan bahwa studi
kepustakaan atau studi literatur, selain dari mencari sumber data sekunder yang akan mendukung
penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian
telah berkembang, sampai ke mana terdapat kesimpulan dan generalisasi yang pernah dibuat sehingga
situasi yang diperlukan diperoleh.

Kajian pustaka menurut Nyoman Kutha Ratna dalam Prastowo (2012: 80), memiliki tiga pengertian yang
berbeda.

1. Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan dianalisis, baik
yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi.

2. Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu teori-teori yang
digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab itu, sebagian peneliti
menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka teori.

3. Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan dengan objek penelitian
yang sedang dikaji.

Menurut Pohan dalam Prastowo (2012: 81) kegiatan ini (penyusunan kajian pustaka) bertujuan
mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau pendekatan yang pernah
berkembang dan telah di dokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah,
dokumen-dokumen, dan lain-lain yang terdapat di perpustakaan. Kajian ini dilakukan dengan tujuan
menghindarkan terjadinya pengulangan, peniruan, plagiat, termasuk suaplagiat. Dasar pertimbangan perlu
disusunnya kajian pustaka dalam suatu rancangan penelitian menurut Ratna dalam Prastowo (2012: 81)
didasari oleh kenyataan bahwa setiap objek kultural merupakan gejala multidimensi sehingga dapat
dianalisis lebih dari satu kali secara berbeda-beda, baik oleh orang yang sama maupun berbeda.

Berdasarkan pendapat ahli di atas kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang berkaitan
dengan objek penelitian yang pernah dibuat dan didokumentasikan yang digunakan untuk menganalisis
objek penelitian yang dikaji.

Cara Penyusunan Kajian Pustaka

Menurut cara penyajiannya, menurut Ratna dalam Prastowo (2012: 83) kajian pustaka dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu

a. penyajian sesuai dengan tahun penelitian; dan


b. penyajian disesuaikan relevansi, kedekatannya dengan objek.

c. Sesuai dengan Tahun Penelitian


Cara penyajian kajian pustaka dalam jenis ini disajikan secara kronologis dengan pertimbangan
bahwa aspek kesejarahan memiliki makna tertentu dalam menentukan objektivitas penelitian seperti
dilakukan dalam berbagai analisis persepsi masyarakat.

b. Sesuai dengan Relevansi dan Kedekatan dengan Objek

Cara kedua dilakukan dengan pertimbangan relevansi kedekatan penelitian dengan penelitian
yang sudah pernah dilakukan. Sebagai penelitian ilmiah cara kedua ini dianggap lebih baik dengan
pertimbangan bahwa penelitian yang dilakukan memang baru berbeda dengan penelitian lain. Selain itu,
penelitian yang memiliki relevansi paling kuat yang mengantarkan peneliti untuk melakukan penelitian
selanjutnya sekaligus menghindarkan terjadinya duplikasi.

Berdasarkan pemaparannya penyajian kajian pustaka dibedakan menjadi 2, yaitu:


a. Penyajian kajian Pustaka secara Deskriptif

Penyajian kajian pustaka secara deskriptif ini hanya menguraikan tanpa menyebutkan persamaan dan
perbedaannya dengan pertimbangan bahwa analisis akan diuraikan pada bab berikutnya

b. Penyajian Kajian Pustaka secara Deskriptif dengan Analisis

Penyajian kajian pustaka secara deskriptif dengan analisis selain berbentuk deskripsi juga disertai
penjelasan tentang perbedaan dan persamaannya. Dengan demikian, kajian pustaka menunjukkan di mana
posisi penulis dalam kaitannya dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan, apakah menolak,
mengkritik, menerima, dan atau yang lainnya (Ratna dalam Prastowo, 2012: 84).

Penyusunan kajian pustaka meliputi beberapa langkah sebagai berikut:

1. Membaca karya-karya ilmiah hasil penelitian sebelumnya yang terkait

2. Mencatat hasil intrepretasi terhadap bahan-bahan bacaan

3. Menyusun kajian pustaka berdasarkan hasil analisis terhadap karya ilmiah sebelumnya yang
relevan.

Sumber Kajian Pustaka

Berikut dijelaskan beberapa jenis sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperoleh teori-teori
yang relevan.

1. Buku Teks, Buku teks adalah tulisan ilmiah yang dijilid rapi yang diterbitkan dengan interval
yang tidak tentu dan biasanya digunakan sebagai buku wajib dalam mata kuliah tertentu (Nazir,
2005: 106).

2. Jurnal,-Jurnal adalah majalah ilmiah yang berisi tulisan ilmiah atau hasil-hasil seminar yang
diterbitkan oleh himpunan profesi ilmiah (Nazir, 2005: 106). Jurnal yang berisi ringkasan-ringkasan
artikel dari pengarang dinamakan review journal atau abstract journal. Abstract journal adalah
majalah ilmiah yang berisi singkatan atau ikhtisar (judul, metode serta kesimpulan) dari artikel pada
jurnal terbaru.

3. Periodical,- Menurut Nazir (2005: 107) periodical adalah majalah ilmiah yang diterbitkan secara
berkala yang berisi hasil penelitian yang dikerjakan.

4. Yearbook,- Yearbook adalah buku mengenai fakta-fakta dan statistik setahun yang diterbitkan
tiap tahun oleh lembaga pemerintah atau swasta. Yearbook yang dikeluarkan dapat juga membahas
suatu masalah bidang ilmu (Nazir, 2005: 107).

5. Buletin,- Nazir (2005: 107) menyatakan bahwa buletin adalah tulisan ilmiah pendek yang
diterbitkan secara berkala dan berisi catatan ilmiah ataupun petunjuk ilmiah tentang satu kegiatan
operasional. Jika bulletin berisi satu artikel mengenai hasil penelitian, sering disebut contributions.

6. Circular,- Circular adalah tulisan ilmiah pendek dan praktis diterbitkan dengan interval tidak
tentu (Nazir, 2005: 108).

7. Leaflet,- Leaflet berisi karangan kecil yang sifatnya ilmiah praktis.


8. Annual Review,- Annual review berisi ulasan-ulasan tentang literatur yang telah diterbitkan
selama setahun atau beberapa tahun yang lampau.

9. Off Print,- Off print adalah kiriman artikel dari pengarang yang terlepas dari majalah atau dari
buku teks.

10. Reprint,- Reprint merupakan artikel yang sudah dimuat dalam satu majalah ilmiah kemudian
dicetak ulang oleh penerbit secara terpisah dan diberi sampul.

11. Recent Advance,- Nazir (2005: 109) menyatakan bahwa recent advance adalah majalah ilmiah
yang berisi artikel-artikel yang tidak diperoleh dalam review journals.

12. Bibliografi,- Menurut Nazir (2005: 109) bibliografi adalah buku yang berisi judul-judul artikel
yang membahas bidang ilmu tertentu.

13. Handbook,- Handbook adalah buku kecil yang biasanya berisi petunjuk-petunjuk tentang suatu
masalah tertentu, ataupun sutau fenomena yang bersifat umum. Handbook ini bisa saja mempunyai
pengarang, ataupun tanpa pengarang, tetapi dikumpulkan oleh suatu instansi tertentu (Nazir, 2005:
110).

14. Manual,- Manual adalah buku petunjuk tentang mengerjakan atau melakukan sesutau secara
terperinci. Biasanya mengenai suatu masalah praktis, baik dalam mengukur, melakukan kegiatan
atau memakai sesuatu secara benar (Nazir, 2005: 110).

Manfaat Kajian Pustaka (Penelitian Sebelumnya yang Relevan)

Menurut Nyoman Kutha Ratna dalam Prastowo (2012: 85) ada empat manfaat dari kajian pustaka yaitu:

1. Dapat menghindarkan peneliti dari terjadinya peniruan, plagiasi, dan penipuan dalam berbagai
bentuknya

2. Sebagai tanggung jawab moral, kejujuran bagi seorang ilmuwan untuk menghargai pendapat
orang lain.

3. Menunjukkkan bahwa masalah yang diteliti memang kaya makna sehingga layak untuk
dibicarakan kembali

4. Menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan memang berbeda, sekaligus menunjukkan bahwa


dalam penelitian yang sedang dilakukan akan ditunjukkan hal-hal baru yang berbeda dengan
penelitian lain.
5. Pada penelitian kuantitatif Kajian Pustaka berfungsi sebagai pengetahuan awal atau dasar teori
yang digunakan dalam mengkonstruk variabel yang ada dalam penelitian

A. Kajian Teori 

Kajian teori menguraikan berbagai teori yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. Kajian
teori ini dapat diperoleh dari berbagai sumber pustaka. Tujuan dari adanya kajian teori ini adalah agar
peneliti memahami definisi dan karakteristik dari variabel yang akan diteliti. Hal ini menjadi acuan dasar
bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Pada judul penelitian, Perbandingan Pengaruh Penggunaan
Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TOT dan ARIAS terhadap Prestasi Belajar Fisika Peserta Didik,
dapat diuraikan kajian teori yang diperlukan adalah sebagai berikut: 

1. Hakikat Pembelajaran Fisika


a. Hakikat Belajar
b. Hakikat Fisika
2. Strategi Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Strategi Pembelajaran 
b. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif
c. Karakteristik Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TOT
d. Karakteristik Strategi Pembelajaran Tipe ARIAS
3. Hakikat Prestasi Belajar Fisika
a. Pengertian Prestasi Belajar
b. Pengertian Prestasi Belajar Fisika 

B. Penelitian yang Relevan

Pada penelitian yang relevan, cantumkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan yang
berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penyantuman penelitian yang relevan ini sangat
bermanfaat untuk memperkuat penelitian Anda, sehingga penelitian Anda dinilai cukup esensi. Penelitian
yang relevan dapat Anda peroleh dari jurnal-jurnal penelitian disiplin ilmu Anda. 

Contoh : penelitian Hasan Subekti pada tahun 2010 yang berjudul Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Sains SMP Berorientasi Pendidikan Berkarakter dengan Model Kooperatif pada Materi
Sensitivitas Indera Peraba. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran sains
SMP berorientasi pendidikan berkarakter dengan model kooperatif pada materi sensitivitas indera peraba.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan mengacu pada model Plomp.

C. Kerangka Pikir 

Kerangka pikir berisikan kerangka penelitian yang akan dilakukan. Umumnya, kerangka
penelitian dijabarkan secara deskriptif mengenai penelitian yang akan dilakukan dan kemudian dibuat
kerangka (umumnya berupa bagan) penelitian yang memuat latar belakang secara singkat, langkah-
langkah penelitian dan luaran yang dihasilkan. 

Contoh : Keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah diharapkan, untuk memenuhi tujuan
tersebut diperlukan suatu persiapan yang matang. Salah satu bentuk persiapan tersebut adalah dengan
membuat perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter khususnya pada materi perubahan kenampakan
bumi dan benda langit yang disesuaikan dengan karakter siswa kelas IV SDN .... Dengan tujuan untuk
menghasilkan perangkat pembelajaran yang valid, efektif, dan praktis yang dapat digunakan untuk siswa
kelas IV di SDN ... serta diharapkan dapat mencapai keberhasilan tujuan pendidikan  karakter yang
terintegrasi dalam pembelajaran IPA. Mulai dari menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran,Lembar Kerja Siswa, hingga alat penilaian dengan memperhatikan pengintegrasian nilai-
nilai karakter dalam pembelajaran.

D. Hipotesis Penelitian 

Hipotesis penelitian berisi dugaan peneliti terhadap penelitiannya. Hipotesis penelitian sendiri dibagi
menjadi dua, yakni hipotesis statistik dan hipotesis teoritik.

Contoh : ”dengan membuat perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter dapat dilaksanakan
pembelajaran IPA yang efektif ”. Maka model hipotetik dapat dilihat pada gambar berikut:
Referensi

https://www.eurekapendidikan.com/2015/03/contoh-kerangka-penulisan-skripsi-bab-1_11.html

diakses pada juni 2019

https://dakwahdigital.blogspot.com/2013/05/cara-membuat-skripsi-bab-ii.html

diakses pada juni 2019

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.


Prastowo, A. 2012, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai