BAHAN AJAR
PENYUSUNAN PROPOSAL
BAGIAN KAJIAN PUSTAKA
3
KEGIATAN BELAJAR 6
MENYUSUN BAGIAN KAJIAN PUSTAKA PROPOSAL PTK
A. Pengantar
Seperti telah ditegaskan sebelumnya bahwa sebuah penelitian dapat
dinilai ilmiah apabila benar secara teoretik dan benar secara empirik. Benar
secara teoretik artinya definisi mengenai variabel-variabel dan asumsi-
asumsi yang digunakan sebagai landasan berpikir sudah benar secara
teori. Sedangkan yang dimaksud dengan benar secara empirik adalah
adanya data lapangan yang menunjukkan bahwa variabel tindakan benar-
benar berdampak terhadap peningkatan variabel hasil setelah diterapkan.
Kebenaran teoretik diperoleh dengan cara mengkaji teori dalam kajian
pustaka kemudian dirumuskan dalam kerangka berpikir. Sedangkan
kebenaran empirik diperoleh dari pengamatan terhadap penerapan
tindakan yang dilakukan dalam beberapa siklus kemudian diolah dan
dideskripsikan.
Pada bab ini, akan dipaparkan seluk beluk mengenai kajian pustaka
mulai dari definisi sampai dengan contoh dan latihan.
pustaka dikaji secara detil dan tuntas karakter setiap variabel hingga dapat
teridentifikasi indikator-indikatornya. Indikator ini akan dijadikan landasan
dalam menyusun kisi-kisi instrumen.
Ketiga, kajian pustaka berfungsi sebagai landasan untuk menyusun
kerangka berpikir dan hipotesis tindakan. Kajian setiap variabel diakhiri
dengan simpulan-simpulan, kemudian simpulan-simpulan tersebut akan
dijadikan premis (pernyataan-pernyataan ilmiah) dalam menyusun
karangka berpikir penelitian. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut dapat
dirumuskan hipotesis tindakan.
Keempat, kajian pustaka merupakan landasan untuk mengkaji dan
mengkritisi metode penelitian yang akan digunakan. Jenis variabel dan
konteksnya dengan subjek penelitian menentukan pendekatan dan metode
penelitian yang harus digunakan. Pendekatan dan metode tersebut harus
dikaji terlebih dahulu secara teoretis dengan cara membaca berbagai
referensi dan jurnal hasil penelitian yang pernah dilakukan, kemudian
membandingkan dan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya.
Melalui kajian tersebut peneliti dapat memilih pendekatan dan metode yang
paling tepat.
Kelima, melalui kajian pustaka dalam penelitian tindakan peneliti
mengidentifikasi alternatif-alternatif tindakan dan memutuskan tindakan
terbaik. Sering kali guru peneliti menentukan tindakan untuk PTK hanya
berdasarkan gagasan, ketertarikan dan keinginan. Ketika guru memiliki
masalah tertentu lalu memiliki keinginan untuk melakukan PTK maka guru
tersebut harus melakukan kajian mendalam dengan cara membaca
referensi dan hasil penelitian lain sejenis. Setalah mengkaji kemudian
menentukan beberapa alternatif tindakan dan membandingkan kelebihan
dan kelemahan alternatif-alternatif tindakan tersebut untuk memilih mana
yang palig sesuai dengan konteks variabel dan subjek penelitian.
Keenam, melalui kajian pustaka peneliti dapat meletakkan penelitian
yang dilakukannya dalam kerangka historis. Pengetahuan mengenai
8
variabel yang diteliti tentu bukan sesuatu yang 100% baru melainkan
lanjutan dari penelitian sebelumnya meskipun dilakukan pada konteks
berbeda. Sebuah penelitian yang dilakukan bagaikan sepotong bata yang
disusun untuk membangun sebuh dinding pengetahuan yang akan semakin
tunggi dan lebar. Melalui kajian pustaka seorang peneliti dapat mengetahui
urutan historis penelitian sejenis dan menyatakan kontribusinya pada posisi
tertentu diantara penelitian-penelitian dengan variabel yang serumpun.
3. Prosedur
4. Kelebihan dan kekurangan.
E. Kajian mengenai variabel hasil dengan variabel tindakan
Bagian ini berisi kajian mengenai teori atau hasil penelitian
sejenis yang sudah dilakukan dan sintesisnya. Dalam bagian ini
diresume hasil-hasil penelitian yang terkait dengan variabel
terkait, kemudian ditegaskan posisi hubungan variabel yang akan
dilakukan sebagai sintesis dari kejian. Bagian ini harus mengarah
ke kerangka berpikir penelitian.
Hasil-hasil penelitian sejenis dapat teridentifikasi dari tesis,
disertasi atau jurnal-jurnal penelitian. Penulis/peneliti harus
berkunjung ke perpustakaan-perpustakaan untuk melakukan
identifikasi tersebut. Apabila tidak ditemukan hasil penelitian
sejenis maka dilakukan sintesis dari hasil kajian pustaka
mengenai variabel hasil dan variabel tindakan.
F. Kerangka Berpikir
Bagian ini berisi formulasi/rumusan asumsi dasar yang akan
digunakan sebagai logika penelitian. Asumsi dasar tersebut berisi
hubungan sebab akibat (jika … maka…) mengenai dampak dari
penerapan variabel tindakan terhadap perubahan variabel hasil.
G. Hipotesis tindakan.
Dalam bab sebelumnya telah dibahas bahwa PTK secara
metodologis termasuk metode gabungan (kualitatif-kuantitatif).
Salah satu karakter kuantitatif dalam PTK adalah dapat diajukan
rumusan hipotesis. Dalam PTK hipotesis yang dimaksud disebut
hipotesis tindakan. Namun demikian hipotesis dalam PTK tidak
bertujuan untuk diuji melalui statistik inferensial melainkan
sebagai landasan saja dalam membuat pernyataan bahwa
12
D. Sumber Kepustakaan
Masalah utama yang sering dihadapi guru dalam menyusun proposal
penelitian adalah sumber referensi. Namun demikian pada era informasi
kendala tersebut semakin kecil karena sumber referensi dapat diakses
dengan teknologi. Dengan kemudahan teknologi tersebut yang menjadi
masalah utamanya adalah upaya/semangat dan keterampilan mencari
referensi menggunakan ICT. Masalah utama lainnya adalah bahasa.
Referensi yang termuat di internet lebih banyak yang berbahasa Inggris.
Pada umumnya guru selain guru bahasa Inggris kurang memiliki
kemampuan membaca teks pada bahasa tersebut. Namun demikian
banyak software juga yang dapat membantu sekedar menerjemahkan kata
demi kata. Selain itu dapat meminta bantuan kepada teman guru atau
penerjemah.
13
Klik OK dan akan secara otomatis tamil Daftar Gambar seperti pada
gambar berikut
16
2. Beri nama tabel dan memilih posisi agar caption ada di atas tabel
(bukan di bawah seperti pada daftar gambar”. Lihat gambar berikut.
C.Membuat Navigasi
Rekan-rekan kita sudah diberikan banyak kemudahan pada MS Word.
Salah satunya dengan fasilitas navigasi. Fasilitas ini dapat digunakan untuk
mengarahkan kita ke halaman tertentu ketika kita melakukan editing.
Dengan fasilitas navigasi ini kita tidak harus memindahkan halaman (scroll
up/down) untuk menuju halaman tertentu tetapi cukup dengan klik navigasi.
Selain itu dengan fasilitas ini kita dapat membuat daftar isi otomartis tanpa
menulis ribuan titik seperti dilakukan dalam cara manual.
Navigasi ini berbentuk daftar judul dan sub judul yang kita bias klik
untu menuju halaman dimana judul/sub judul tersebut berada. Lihat gambar
berikut.
Anda lihat di sebelah kiri layar ada daftar judul dan sub judul. Apabila
judul/sub judul tersebut diklik maka layar akan berpindah ke halaman
dimana judul/sub judul tersebut berada. Dengan demikian kita dapat
21
Di sebelah kanan toolbar ada icon “styles” yang isinya ada kotak
berisi tulisan “normal”, no spacing”, “heading 1”, “heading 2” dan
seterusnya.
2. Mari kita membuat kerangka tulisan. Misalnya Bab 3.
a. Navigasi judul bab
Tuliskan BAB III. PENDAHULUAN, kemudian di blok dan klik
“heading 1”.
b. Navigasi sub judul bab
Tuliskan sub bab berikut.
Lakukan bloking pada seluruh sub judul (A sampai F), lalu klik
“heading 2”, maka di layar akan tampil seperti berikut.
Seting Penelitian
Prosedur Penelitian
Indikator keberhasilan
Jadwal Penelitian
A. Seting Penelitian
B. Prosedur Penelitian
C. Metode Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis data
E. Indikator keberhasilan
F. Jadwal Penelitian
A. Seting Penelitian
B. Prosedur Penelitian
C. Metode Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis data
E. Indikator keberhasilan
F. Jadwal Penelitian
A. Seting Penelitian
Subjek penelitian
Waktu
tempat
A. Seting Penelitian
Subjek penelitian
Waktu
tempat
Masih dalam keadaan diblok, berikan nomor (1,2,3 secara otomatis)
4. Lakukan editing tersebut untuk setiap sub judul.
5. Lakukan editing jenis, ukuran dan warna huruh dengan cara
melakukan bloking terhadap seluruh kerangka lalu pilih jenis, ukuran,
warna huruf dan spasi. Pilihlah huruf Times New Romance atau Arial
24
ukuran 12 dan spasi 1,5 atau 2. Hasil editing akan tampil seperti
berikut.
KERANGKA BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Tempat Penelitian
B. Prosedur Penelitian
1. Model PTK Yang Digunakan
2. Jumlah Siklus dan Pertemuan
3. Materi Pembelajaran
4. Rancangan Tindakan Siklus Pertama
5. Rancangan Tindakan Siklus Kedua
C. Teknik dan instrument pengumpulan data
D. Teknik Analisis Data
E. Indikator Keberhasilan
F. Jadwal Penelitian
6. Kalau hasil editing spasinya belum konsisten maka edit spasi seperti
berikut.
Centang kotak “Don’t add space between ….” dan seting kotak
“before” dan “after” pada fitur “spacing” dua-duanya menjadi nol
dengan cara mengklik tanda segitiga ke atas dan bawah.
7. Sekarang Anda sudah selesai membuat navigasi. Mari kita lihat
hasilnya dengan cara mengklik tombol “view” pada menu utama
kemudian klik “Document Map” pada MS 2007 atau “Navigation
Pane” pada MS 2010 seperti pada gambar berikut.
Pada sudut kiri gambar di atas ada gambar kuas berwarna kuning
bertuliskan “Format painter”. Saya lebih senang menyebutnya sapu.
Fitur ini memiliki fungsi menjiplak (mengkopi) fungsi-fungsi/karakter
yang digunakan dalam sebuah naskah. Misalnya, naskah A
menggunakan penomoran 1, 2, 3 dst, maka apabila naskah tersebut
disapu dan dipindahkan ke naskah B maka naskah B akan memiliki
fungsi/karakter yang sama dengan naskah A.
Contoh
A. Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
Manfaat penelitian
Anda lihat kalimat “Manfaat penelitian”, belum memiliki nomor. Untuk
memberi nomor yang karakternya sama dengan yang di atasnya
maka kita dapat menggunakan sapu.
Letakkan kursor atau lakukan bloking poada kalimat “Pendahuluan”,
atau “Rumusan masalah”, kemudian tekan fitur sapu (format painter).
Kursor akan menjadi gambar sapu, lalu klik di kalimat “manfaat
28
Sering kali sebuah alinea tampil dalam daftar isi. Itu terjadi apabila
alinea tersebut tidak sengaja mendapat fungsi “heading”. Cara
menghilangkannya degan menempatkan kursor pada alinea tersebut
atau membloking, kemudian klik kotak “normal”.
D. Membuat daftar isi
Anda dapat membuat daftar isi otomatis dengan model navigasi yang
sudah Anda buat. Caranya, lakukan denganlangkah berikut.
1. Tempatkan kursor di halaman dimana Anda akan menempatkan
daftar isi
2. Klik menu utama “references”, akan muncul tampilan layar berikut.
3. Lihat di sudut kiri ada fitur “Table of Content”. Anda klik saja fitur
tersebut, kemudian akan muncul menu berikut.
30
7. Klik saja bagian sudut kiri atas bertuliskan “Update table”, tabel akan
ter-update otomatis.
Demikian cara membuat navigasi dan daftar isi otomatis. Banyak cara
yang dapat dilakukan untuk memfungsikan fitur-fitur tersebut. Yang
disajikan di atas hanya salah satu cara saja. Anda bias mengeksplorasinya
dengan tekun dan biasa memperoleh cara yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
... (2015, Februari 24). Paradigm. Retrieved from Explorable Psychology
Experiment: https://explorable.com/what-is-a-paradigm
... (n.d.). Action Reseach. In Qualitative Reseacrh (p. 267).
Anderson, T. (2013, Oktober 15). Research Paradigma: Ontology's,
Epistemoloies & Methods. Slide Share. University of Oberta de
Catalunya.
Arikunto, S. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arung, F. (2015, maret 24). English Education Study Program of teacher
Training and Education. Retrieved from University of Sebelas November:
https://usnpendbing.wordpress.com/2015/03/24/the-conceptual-
framework-of-classroom-action-research/
Berlin, I. (2000). The Power of Idea. Princetown: Princetown University Press.
Burke Johnson, Anthony J. Onwuegbuzie. (2004, Oktober). Mixed Method
Research: A Research Paradigm Whose Time Has Come. Educational
Researcher, 33, 14-26.
Burns, B. R. (2000). Contrasting Perspectives. In B. R.B., Intoduction to
Research Methode (pp. 3-10). London: Sage Publication.
Cresswell, J. W. (2012). Education Research, Planning, Conducting and
Evaluating Qualitatif and Quantitatif Research. Boston: Pearson
Education Inc.
Cresswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitatif and Mix
Method. California: Sage Publication Inc.
Creswell, J. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitatif an Mix Methods
Approach. London: Sage Publication.
D. Scott, M. Morrison. (2006). Key Ideas in Educational Research. London:
Continum International Publishing Group.
Denzin dan Lincoln. (1994). Introduction: Entering the Field of Qualitatif
Research. Thausen Oaks: Sage apublication.
Dictionary, B. (2017). Business Dictionary. Retrieved Mei 4, 2017, from
Methodology:
http://www.businessdictionary.com/definition/methodology.html
Durie, M. (2017). Whanau Ora Research. Retrieved Mei 4, 2017, from Method
or methodology, what's difference?:
http://whanauoraresearch.co.nz/news/method-or-methodology-whats-
the-difference/
Given, L. M. (2008). The Sage Encyclopedia of Qualitatif Research Method.
California: Sage Publication Inc.
Gould, S. (2011, Januari 4). Birmingham City University. Retrieved from Center
for Academic Success Study Guide: writing:
http://library.bcu.ac.uk/learner/writingguides/1.04.htm
Guba, E. G. (1990). The Paradigm Dialog. London: Sage Publication.
Guelphe University . (2013, 03 12). University of Guelphe. Retrieved from
Learning Common Library: http://www.lib.uoguelph.ca/get-
assistance/writing/specific-types-papers/writing-literature-review,
Haraahap, A. L. (2015: 24-30). Meniningkatkan Motivasi Belajar Siswa melalui
Penerapan Reaward dan Punishment di MAN 5 Jakarta. Didiaktik.
Hine, G. S. (2013). The Importance of Action Research in Teacher Education
Program. Issues in Education Research, 23, 151-163.
iv
Holverson, H. G. (2016, Mei 17). Psichology Today. Retrieved April 28, 2017,
from Motivation: https://www.psychologytoday.com/blog/the-science-
success/201106/the-3-biggest-myths-about-motivation-won-t-go-away
J. McNiff dan J. WHitehead. (2002). Action research: Principle and Practices.
New York: Routledge.
J. McNiff dan J. Whitehead. (2009). You and Your Action Researc. London and
new York: Routledge .
Kebudayaan, K. P. (2016). Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan bagi Guru Pembelajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan.
Martens, D. M. (2010). Research and Evaluation in Education and Psichology
Intehrating Diversity with Quantitatives, Qualitatives and Mix Method 3nd
Edition. California: Sage Publicaion Inc.
Master, J. (1995). Aral. Retrieved Desember 22, 2016, from
http://www.aral.com.au/arow/rmasters.html
Maters, J. (1995). The History of Action Research. In H. I., Action Research
Electronic Reader (pp. 3-4). Sudney: University of Sydney.
McKernan, J. (1988). The Countenance of Curriculum Action Research:
Traditional, Collaboratif and Emancipatory - Critical Conception. Journal
of Curriculum and Supercision , 173-200.
McNeef, J. (2009). Action Research for Prefessinal Development Concise
Advise for New Action Researcher. Jakarta: Graedia.
Meredith D. Gall, Joyce P.Gall, Walter R. Borg. (2003). Educational Research
an Introduction Seventh Edition. New York: Pearson Education Inc.
Meredith D. Gall, Joyce P.Gall, Walter R. Borg. (2003). Educational Research
an Introduction Seventh Edition. New York: Pearson education Inc.
Mills, G. E. (2000). Action Research a Guide for the Teacher Researcher . New
Jersey: Prantice-Hall Inc.
Moleong, L. J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Mongan-Rallis, H. (2014, November 21). OneStat.COm. Retrieved from Guide
Line for Wriring Literaturre Riview:
http://www.duluth.umn.edu/~hrallis/guides/researching/litreview.html
N. K. Denzin; Y.S. Lincoln. (2000). Paradigmatic controversies, contradictions
and emerging confluences. In L. S. Y., & E. G. Guba, Handbook of
Qualitative Research (2nd ed.) (pp. 163-188). Thausand Oak California:
Sage Publication Inc.
Neef, M. (2000). jfoewjf (1 ed.). jakarta: Gramedia.
Oxford. (2015, Februari 24). Paradigm. Retrieved from Oxford Dictionary
Language Matters:
http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/paradigm?q=paradig
m
Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru
Pembelajar. (2016). Kependidikan., Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan .
PMP, B. P. (2013). Pengembangan Kerpofesian Berkelanjutan. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Reinharz, S. (1992). Feminist Method in Social Research. Oxford, Newyork:
Oxford University Press Inc.
Sarantakos, S. (1993). Social Research. London: The Macmilland Press Ltd. .
v