BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kajian pustaka adalah proses umum yang kita lalui untuk mendapatkan
teori terdahulu. Tinjauan pustaka atau disebut juga kajian pustaka (literature
berbagai literatur yang telah dipublikasikan oleh akademisi atau peneliti lain
Alasannya dalam membuat penulisan karya tulis ilmiah, kajian pustaka tidak
bagi peneliti adalah dapat mengkaji atau meninjau kembali berbagai literatur yang
ilmiah, sehingga peneliti wajib mempelajari tentang kajian pustaka ini. Banyak
tinajaun pustaka.
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian
yang berkaitan dengan pokok masalah yang akan diteliti. 1 Melalui kajian pustaka,
yang akan dilakukan belum memperoleh hasil yang memuaskan dari penelitian-
adalah biasanya dari teori atau metode yang digunakan atau data serta sumber data
1
Muljono Damopolii, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah: Makalah, Skripsi, Tesis,
Disertasi, dan Laporan Penelitian. (Cet. II. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar, 2016), h. 13.
2
Mahsun, Metode Penelitian Bahasa, (Cet V. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.
32.
3
Fakultas Ekonomika dan Bisnism, Pedoman Penulisan Skripsi Program Sarjana.
Universitas Gadjah Mada. 2016. h. 3.
3
4
konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang
gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah kumpulan
pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai literatur atau
pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi
tidak selalu harus tepat identik dengan bidang permasalahan yang dihadapi—
mendasar dalam penelitian, seperti dinyatakan oleh Leedy (1997) bahwa semakin
4
http://fatkhan.web.id/pengertian-dan-definisi-kajian-pustaka/
5
Harnovinsa Ak, Metodologi Penelitian. Universitas Mercubuana. h. 1.
5
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya (yang berkaitan erat dengan topik
kegunaan untuk:
kronologis sejak permasalahan tersebut timbul sampai pada keadaan yang dilihat
kini akan memberi gambaran yang lebih jelas tentang perkembangan materi
permasalahan (Kajian dari waktu ke waktu: berkurang atau bertambah parah; apa
penyebabnya).
6
Leedy, Practical Research: Planing and Design. Merrill-Prentice Hall: New Jersey.
1997.
7
Harnovinsa Ak, Metodologi Penelitian. Universitas Mercubuana. h. 2.
8
Harnovinsa Ak, Metodologi Penelitian. Universitas Mercubuana. h. 3.
6
berada pada konteks ilmu pengetahuan atau teori yang ada. Pengkajian pustaka,
dalam hal ini, akan berguna bagi pendalaman pengetahuan seutuhnya (unified
explanation) tentang teori atau bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
penelitian yang telah dilakukan dan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka
9
Harnovinsa Ak, Metodologi Penelitian. Universitas Mercubuana. h. 3.
7
Oleh karena itu pertanyaan penelitian harus lebih terfokus, lebih spesifik dan
lingkungan?” atau “Strategi apakah yang harus dipilih oleh seorang pemimpin
agar dapat lebih efektif dalam membina kinerja dan moral stafnya?”.
peneliti perlu mencari satu atau dua sumber sekunder untuk mempelajari hasil
masalah yang telah terjawab melalui penelitian tersebut. Gagasan pokok ini dapat
masalah, maka peneliti harus menemukan gagasan yang jelas mengenai apa yang
akan diteliti. Dalam hal ini ada baiknya meninjau kembali pertanyaan penelitian,
apakah perlu dirumuskan kembali agar lebih terfokus. Setelah puas, peneliti dapat
memilih satu atau dua referensi umum untuk mengidentifikasi jurnal yang
Misalnya untuk pertanyaan penelitian “Apakah siswa belajar lebih baik bila diajar
oleh tim pengajar dibandingkan dengan nila siswa diajar oleh guru tunggal?”.
Carilah kata penting dalam pertanyaan ini – kata kunci apa yang terdapat dalam
pertanyaan? Kata kunci dalam pertanyaan ini adalah “Tim pengajar” carilah
pengajaran bersama dll. Kemudian carilah rujukan artikel yang berkaitan dengan
topik ini.
10
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195107261978032-
FRANSISCA_SUDARGO/KULIAH_PENPENDS2/Pertemuan_4_HOUT.pdf
9
a. Pokok masalah yang akan diteliti dan dibahas belum pernah diteliti atau
b. Pokok masalah yang akan diteliti mempunyai relevansi (sesuai atau tidak
B. Kerangka Pikir
1. Pengertian
hipotesis yang berbentuk komparasi atau hubungan.13 Oleh karena itu dalam
berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait.
11
Muljono Damopolii, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah: Makalah, Skripsi, Tesis,
Disertasi, dan Laporan Penelitian. (Cet. II. Universitas Islam Negeri Alauddin; Makassar, 2016),
h. 14.
12
Uma Sekaran, Research Methods for Business, (Cet. VII. Southern Illnois: University at
Carbondale, 2016.)
13
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet. XXI. Bandung: Alfabeta, 2015), h. 92.
14
http://www.informasiahli.com/2015/07/pengertian-kerangka-berpikir-dalam-
penelitian.html#
10
Kerangka pikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar
variabel yang akan diteliti.15 Jadi perlu dijelaskan hubungan antar variabel
independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan
intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan
dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan
hipotesis yang berbentuk komparasi atau hubungan.16 Oleh karena itu dalam
menjadi obyek permasalahan.17 Kriteria utama agar suatu kerangka berpikir bisa
suatu kerangka berfikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi
15
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet. XXI. Bandung: Alfabeta, 2015), h. 91.
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet. XXI. Bandung: Alfabeta, 2015), h. 92.
17
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, (Cet. II. Sinar
Harapan, 2001), h. 92.
11
merumuskan hipotesis.
yaitu:
Sintesa Kesimpulan
Kerangka Berfikir
Hipotesis18
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet. 21. Bandung: Alfabeta, 2915), h. 91.
12
terlebih dahulu variabel penelitiannya. Titik tolak dalam menentukan teori yang
adalah mencari buku-buku dan hasil penelitian yang relevan. Kemudian membaca
buku-buku dan hasil penelitian tersebut. Buku-buku tersebut dapat berupa buku
teks, ensiklopedia, dan kamus dan hasil penelitian dapat berupa jurnal ilmiah,
yang akan diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel, dan
kedudukan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya dalam konteks
penelitian itu.
penelitian yang telah dikemukakan. Pada analisis tersebut peneliti akan mengkaji
apakah teori-teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu betul-betul sesuai
satu dengan teori yang lain, dan hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain,
f. Sintesa Kesimpulan
penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, maka peneliti dapat
satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka berfikir yang
g. Kerangka berfikir
h. Hipotesis
asosiatif, maka hipotesis juga harus bersifat asosiatif. Apabila kerangka berfikir
Menurut Uma Sekaran memuat kerangka berfikir yang baik memuat hal-
pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti, dan ada teori yang mendasari.
antar variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif
(timbal balik).
b. Analisis filsafat dari teori-teori keilmuan yang diarahkan kepada cara berpikir
19
Uma Sekaran, Research Methods for Business, (Cet. VII. Southern Illnois: University at
Carbondale, 2016.)
20
http://www.informasiahli.com/2015/07/pengertian-kerangka-berpikir-dalam-
penelitian.html#
15
1. Pengertian
memahami kejadian dan peristiwa yang akan diteliti.21 Hipotesis dalam penelitian
berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan, belum melalui
data.
21
Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Cet V.
Jakarta: Kencana, 2019), h. 130.
22
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Cet.XXI.Bandung: Alfabeta, 2015), h. 96.
16
kejadian dan peristiwa yang sudah atau akan terjadi. 24 Sejalan dengan hal tersebut
yang merupakan terkaan mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih.25
mengumpulkan data yang tidak sesuai dengan kenyataan atau memanipulasi data
pernyataan yang belum merupakan suatu tesis; suatu kesimpulan sementara; suatu
Hipotesis adalah dugaan sementara, jawaban sementara atau suatu pendapat yang
ilmiah. Namun, sejatinya hipotesis adalah jawaban sementara yang dianggap besar
23
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Cet.XXI.Bandung: Alfabeta, 2015), h. 96.
24
Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet. II. Bandung: Alfabeta. 2011), h.
43.
25
Fred N. Kerlinger, Howard B Lee, Foundations of Behavioral Research, (Singapore:
Wadsworth, 2007)
26
Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Cet V.
Jakarta: Kencana, 2019), h. 130.
17
kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang benar atau jawaban atau rumusan
kesimpulan dari teori-teori yang ada dalam kajian pustaka maupun dari hasil
masalah.
Peneliti harus memahami terlebih dahulu pola hubungan yang terdapat dan
mungkin terjadi atau tipe hubungan di antara variabel yang diteliti untuk dapat
konseptual teoretis hubungan dua variabel perlu dikaji secara lebih jelas, sebelum
Contoh:
27
Hamid Darmadi,
X Metode Penelitian Pendidikan,
Y (Cet. II. Bandung: Alfabeta. 2011), h.
43.
28
Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Cet V.
Jakarta: Kencana, 2019), h. 131.
18
dapat mempengaruhi X.
Contoh:
Panen Panen
jagung kedelai
variabel II, sebab variabel I setara dengan variabel II dan tidak mungkin
memberikan sumbangan terhadap variabel II.29 Mana yang lebih menentukan tidak
dapat dinyatakan dengan pasti, karena banyak variabel lain yang tersembunyi
Salah satu tujuan penelitian adalah menguji hipotesis dan jika berdasarkan
29
Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Cet V.
Jakarta: Kencana, 2019), h. 132.
30
Rosady Ruslan, Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi, (Cet. II. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada, 2004), h. 169.
19
telah tertuang dalam kumpulkan dan dianalisis yang kemudian diproses melalui
2. Macam-macam Hipotesis
maka bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga, yaitu: rumusan masalah
(hubungan).31
Oleh karena itu bentuk hipotesis penelitian juga ada tiga yaitu hipotesis
Selanjutnya hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika
a. Hipotesis Penelitian
terhadap rumusan masalah. Walaupun hal ini tidak mutlak, hipotesis penelitian
31
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Cet.XXI.Bandung: Alfabeta, 2015), h. 100.
32
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Cet.XXI.Bandung: Alfabeta, 2015), h. 97.
20
tindakan selanjutnya.
hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol (Ho) atau juga disebut dengan hipotesis
statistik.34 Berarti, dalam banyak hal, penelitian kuantitatif lebih matematis dan
b. Hipotesis Statistika
strukturnya merupakan rangkaian dua atau lebih variabel yang menjadi interes dan
hendak diuji oleh si peneliti.35 Hipotesis statistika ini dipergunakan sebagian dari
keseluruhan data yang ada. Sedangkan proses teknik statistika yang dari
sebagai berikut:
jawaban rasional yang deduksi dari konsep-konsep dan teori-teori yang sudah
ada.
hipotesis, maka agar dapat diuji, hipotesis harus menyatakan secara jelas
kemungkinan saling bertentangan satu sama lain, atau terdapat teori yang satu
lebih kuat dari teori yang lainnya. Hipotesis yang dikembangkan oleh peneliti
dibedakan menjadi dua, yaitu (1) hipotesis kerja, dan (2) hipotesis penguji. 37
36
Indriantoro dan Supomo, Motodologi Penelitian Bisnis. (Yogyakarta: BPFE, 2002), H.
77.
37
Rosady Ruslan, Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi, (Cet. II. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada, 2004), h. 178.
22
akan diuji dan perumusannya dapat dikelompokkan menjadi tiga macam hipotesis,
a. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif ini, adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri,
memberikan pelayanan.
alternatif (Ha), jika salah satu ditolak, maka yang lainnya pasti diterima sehingga
dapat dibuat keputusan yang tegas, berdasarkan hipotesis yaitu Ho = ditolak, dan
38
Rosady Ruslan, Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi, (Cet. II. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada, 2004), h. 180.
23
penelitian, yaitu:
1) SMA Islam Athirah menyatakan bahwa pada tahun 2017 sebanyak 95%
yaitu senilai (n-1) atau 10-1 = 9, maka t-tabel (0.005:9) yaitu dengan
nilai= 1.8331 pada satu sisi (critical one tail). Sedangkan output
Analisisnya, yaitu t-hitung (9.39) > t tabel (1.83), maka Ho ditolak dan
39
Rosady Ruslan, Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi, (Cet. II. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada, 2004), h. 181
24
b. Hipotesis Komparatif
nilai suatu dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
c. Hipotesis Hubungan
skala interval dan rasio, yaitu analisis regresi dan pengukuran koefisien korelasi.
Rumusan hipotesis nol: tidak ada hubungan antara press relations dengan
DAFTAR PUSTAKA
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Cet. VIII. Jakarta:
Kencana. 2014), h. 92.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Pedoman Penulisan Skripsi Program Sarjana.
Universitas Gadjah Mada. 2016. h. 3.
Fred N. Kerlinger, Howard B Lee, Foundations of Behavioral Research,
(Singapore: Wadsworth, 2007)
Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet. II. Bandung: Alfabeta.
2011), h. 43.
Harnovinsa Ak, Metodologi Penelitian. Universitas Mercubuana. h. 2.
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, (Cet. II. Sinar
Harapan, 2001), h. 92.
Leedy, Practical Research: Planing and Design. Merrill-Prentice Hall: New
Jersey. 1997.
Muljono Damopolii, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah: Makalah, Skripsi,
Tesis, Disertasi, dan Laporan Penelitian. (Cet. II. Makassar: Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar, 2016), h. 13.
Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan,
(Cet V. Jakarta: Kencana, 2019), h. 130.
25