Anda di halaman 1dari 19

PEMBAHASAN DAN PERBANDINGAN BUKU METODOLOGI PENELITIAN

OLEH :

YESSI ERTIKA

NIM : 22020014

PROGRAM PASCA SARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS SERELO LAHAT

TAHUN 2023
Daftar Isi

1. Guidance on Conducting a Systematic …… 1

2. Buku perbandingan Studi Literatur dan Publikasi Ilmiah ………………………………. 2

3. Kajian Kepustakaan, Pembentukan Variabel dan Hipotesis………………………………4

4. Buku Perbandingan Metodologi penelitian ……………………………………………… 6

5. The Essence of ResearchMethodology ………………………………………………….. 14

6. Buku Perbandingan Metode Penelitian ………………………………………………….. 15


Pembahasan dan Perbandingan Buku 1

Buku Guidance on Conducting a Systematic

( Pedoman Melakukan Sistematika Tinjauan Literatur )

Literature Review

Yu Xiao and Maria Watson

Buku ini membahas tentang Tinjauan literatur yang merupakan fitur penting dari
penelitian akademis. Menurut buku ini, kemajuan pengetahuan harus dibangun pekerjaan
yang sudah ada sebelumnya. Untuk mendorong batas pengetahuan, kita harus tahu di mana
perbatasannya. Dengan meninjau literatur yang relevan, kami memahami luas dan dalamnya
tubuh yang ada bekerja dan mengidentifikasi kesenjangan untuk dijelajahi. Dengan
merangkum, menganalisis, dan mensintesis sekelompok literatur terkait, kita dapat
mengujinya hipotesis tertentu dan/atau mengembangkan teori baru. Kita dapat juga
mengevaluasi validitas dan kualitas pekerjaan yang ada kriteria untuk mengungkapkan
kelemahan, inkonsistensi, dan kontradiksi (Paré dkk. 2015).

Seperti halnya penyelidikan ilmiah, tinjauan literatur juga harus dilakukan valid,
reliabel, dan dapat diulang. Di bidang perencanaan, kami kurang memiliki tinjauan sistematis
yang ketat, sebagian karena kami jarang melakukan tinjauan sistematis membahas
metodologi untuk tinjauan literatur dan tidak memberikan panduan yang cukup tentang
bagaimana melakukan secara efektif ulasan.

Buku ini juga bertujuan untuk memberikan panduan bagaimana melakukan tinjauan
literatur sistematis. Dengan melakukan survey publikasi tentang metodologi tinjauan literatur,
kami merangkum tipologi tinjauan pustaka, mendeskripsikan tata cara melakukan peninjauan,
dan memberikan tip sarjana perencanaan.

Buku ini disusun secara lengkap sebagai berikut: menyajikan metodologi yang
digunakan dalam penelitian ini, diikuti dengan bagian yang membahas tentang tipologi sastra
mengulas dan memberikan contoh empiris; berikutnya bagian merangkum proses tinjauan
literatur; Dan bagian terakhir menyimpulkan makalah dengan saran-saran bagaimana
meningkatkan kualitas dan ketelitian tinjauan literature dalam perencanaan.
Namun, dalam buku Pedoman Melakukan Sistematika Tinjauan Literatur ini, hanya
menyertakan studi yang menyediakan panduan tentang metodologi pelaksanaan literature
tinjauan. Tinjauan literatur tentang topik tertentu tidak disertakan. Buku ini menyertakan
studi dari semua disiplin ilmu, mulai dari ilmu kedokteran dan kesehatan hingga sistem
informasi, pendidikan, biologi, dan ilmu computer yang ditulis dalam bahasa Inggris.

Identifikasi literature yang digunakan dalam buku ini memulai pencarian literatur
pada menggunakan kata kunci “bagaimana melakukan tinjauan pustaka”, “metodologi
tinjauan”, “tinjauan pustaka”, “sintesis penelitian”, dan “sintesis”. Untuk setiap naskah,
pendahuluan relevansi ditentukan oleh judul. Dari judulnya, jika isinya terkesan membahas
metodologi literature proses review, kami memperoleh referensi lengkapnya, termasuk
penulis, tahun, judul, dan abstrak, untuk evaluasi lebih lanjut. Pencarian dapat dilakukan di
Google Cendekia, Web of Science, dan EBSCOhost, tiga database yang sering digunakan
oleh para peneliti di berbagai disiplin ilmu.

Buku perbandingan

Studi Literatur dan Publikasi Ilmiah

Oleh Nur Islami

Buku ajar ini adalah sebuah rekomendasi dan strategi penulisan karya tulis ilmiah
untuk dipublikasikan pada jurnal nasional dan internasional bereputasi. Buku ini membahas
tentang publikasi ilmiah yang merupakan suatu keharusan untuk melanjutkan
keberlangsungan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Dengan menulis karya
ilmiah dan mempublikasikan karya tersebut pada wadah yang tepat, dengan demikian secara
langsung telah melanjutkan estapet perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk
mempublikasikan karya ilmiah, diperlukan sumber literature yang tepat dan bereputasi.
Sarana dimana karya ilmiah dipublikasikan juga merefleksikan kualitas karya tulis ilmiah
tersebut.

Karya ilmiah yang ideal memiliki setidaknya sebuah Novelty yang ditemukan dan
dibahas dalam karya tulis tersebut. Novelty dapat di telusuri dan direncanakan dengan
membaca beberapa sumber literature yang berkualitas. Pada buku ini membahas strategi
menemukan Novelty, strategi menulis karya tulis ilmiah yang berkualitas, dan strategi
mempublikasikan karya ilmiah pada level Nasional dan Internasional bereputasi tinggi, serta
strategi menaikkan Scopus h-index seorang author.

Karya ilmiah ditulis dengan struktur penulisan tertentu. Secara umum, sebuah karya
ilmiah dimulai dengan Judul yang merefleksikan metoda yang digunakan dan target yang
diharapkan. Kemudian diikuti dengan Abstrak yang merupakan miniatur karya ilmiah
tersebut. Pada bagian pendahuluan, terdapat latarbelakang masalah yang akan diangkat dan
diikuti dengan state of the art karya tersebut.

Metodologi merupakan prosedur logik yang terperinci dengan sumber literature yang
terpercaya. Hasil dan pembahasan merupakan wadah untuk menyampaikan hasil penemuan
pada karya ilmiah tersebut. Sedangkan kesimpulan adalah sarana untuk mengulas kesuksesan
dan juga rekomendasi yang mungkin untuk penelitian selanjutnya. Jika sebuah karya ilmiah
yang telah dipublikasikan dan dijadikan referensi oleh publikasi yang lain, ini akan
menaikkan level karya tersebut yang diukur dari beberapa instrument, diantaranya nilai h-
index, sehingga akan mengakibatkan sarana journal karya tersebut terangkat yang diukur dari
nilai SJR dan impact factor. Sementara bagi author, ini akan memberikan kenaikan citation
yang berimbas pada naiknya h-index seseorang.

Buku ini terfokus pada pembahasan tentang definisi, ciri, dan manfaat karya ilmiah,
dan karakteristik karya ilmiah.
Permbahasan dan Perbandingan Buku 2

Kajian Kepustakaan, Pembentukan Variabel dan Hipotesis

Buku ini membahas tentang definisi, kriteria, fungsi teori. Buku ini juga membahas
secara detail tentang variable dan hipotesis

a. Teori

Menurut buku ini, teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan
seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Secara umum,
teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan (ex-planation), meramalkan
(prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala (Sugiyono, 2007).

Dalam buku ini juga dibahas tentang fungsi teori sebagai sumber untuk menggali
permasalahan atau merumuskan topik, mempermudah membuat hipotesis penelitian serta
memperdalam pengetahuan khususnya tentang hubungan antar variabel penelitian,
memberikan kerangka kerja untuk memperlancar pelaksanaan penelitian, sehingga ditemukan
jawaban yang diinginkan, mengkaji teori dasar yang berkaitan dengan masalah yang diteliti,
mengkaji temuan penelitian sejenis atau yang pernah dilakukan sebelumnya, sehingga dapat
dijadikan perbandingan dengan penelitian yang dilakukan saat ini, menemukan metode atau
cara pendekatan pemecahan masalah, mendapatkan cara memperoleh, mengevaluasi, dan
menganalisis data, mencari informasi aspek penelitian yang belum tergarap, memperkaya ide-
ide dan wawasan baru.

Faktor dalam membangun kerangka teoritis yaitu variabel yang relevan harus dapat
dijelaskan dan disebutkan dalam diskusi, diskusi haruslah dapat mewujudkan bagaimana dua
atau lebih variabel itu berhubungan satu sama lain, jika jenis dan arah hubungan tadi dapat
diterima secara teori berdasarkan atas penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi pada
diskusi apakah hubungan tadi bersifat positif atau negatif, harus ada penjelasan secara jelas
kenapa kita akan mengharapkan hubungan tersebut terus bertahan, skema diagram yang
menjelaskan kerangka teoritis harus dapat diperlihatkan sehingga pembaca dapat melihat
dengan mudah dan memahami bagaimana hubungan antar variabel secara teoritis.
b. Variabel

Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Nilai dapat
berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang sama, atau nilai dapat berbeda
dalam waktu yang sama untuk objek atau orang berbeda (Kuncoro, 2009).

Pembagian variable ada 4, yaitu variable dependent, independent, moderating


variable, dan intervening variable.

c. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan atau jawaban sementara dari permasalahan penelitian


yang akan dibuktikan dengan data empiris. Data empiris ini penting sebagai bukti dari
hipotesis yang diberikan dalam penelitian (Tanjung dan Devi, 2013).

Pentingnya hipotesis dalam sebuah penelitian adalah sebagai bagian dari perangkat
kerja teori, hipotesis dapat dideduksikan atau diturunkan dari teori-teori atau hipotesis
lainnya, teknik pendugaan adanya hubungan antara variabel-variabel yang digunakan dalam
suatu penelitian, dan merupakan alat yang cukup handal kontribusinya terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan.

Kriteria perumusan hipotesis adalah harus dirumuskan secara jelas dan pada serta
spesifik, dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan, menyatakan hubungan
antardua atau lebih variabel yang dapat diukur, hendaknya dapat diuji, dan memiliki
kerangka teori.

Bentuk hipotesis penelitian yaitu, hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan


hipoteis asosiatif.

d. Pengumpulan data

Secara umum, metode pengumpulan data ada dua jenis yaitu data kuantitatif yang
diukur dalam suatu skala numerik (angka) atau nominal dan data kualitatif yang tidak dapat
diukur dalam skala numerik.

Pembagian data menurut dimensi waktu yaitu data runtut waktu yang disusun atas
suatu variabel berdasarkan urutan waktu, data silang yang dikumpulkan pada berbagai objek
pada suatu kurun waktu tertentu, data pooling atau data panel yang merupakan kombinasi
antara data runtut waktu dan silang tempat. Perbedaan antara data pooling dengan data panel
ialah terkait dengan konsistensi anggota dalam objek yang diteliti.

Menurut sumbernya data dibagi menjadi data primer yang dapat (dikumpulkan
melalui wawancara, focus group discussion, kuesioner, dan observasi), dan data sekunder
biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data.

Buku Perbandingan

Metodologi penelitian

Oleh Syafrida Hafni Sahir

a. Metodologi Penelitian

Buku ini membahas secara lebih lengkap tentang metode penelitian. Metode
penelitian merupakan serangkaian kegiatan dalam mencari kebenaran suatu studi penelitian,
yang diawali dengan suatu pemikiran yang membentuk rumusan masalah sehingga
menimbulkan hipotesis awal, dengan dibantu dan persepsi penelitian terdahulu, sehingga
penelitian bisa diolah dan dianalisis yang akhirnya membentuk suatu kesimpulan. Menurut
pendapat dari Prof. Dr. Suryana (2012), metode penelitian atau ilmiah merupakan langkah
dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah. Menurut Sugiyono (2012), menyatakan metode
penelitian merupakan Langkah ilmiah agar memperoleh data dengan tujuan dan manfaat.

. Buku ini juga memiliki pembahasan yang sama tentang jenis metode penelitian yaitu
metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Menurut buku karangan Syafrida Hafni Sahir,
Metode kualitatif adalah metode dengan peroses penelitian berdasarkan persepsi pada suatu
fenomena dengan pendekatannya datanya menghasilkan analisis deskriptif berupa kalimat
secara lisan dari objek penelitian. Penelitian kualitatif harus didukung oleh pengetahuan yang
luas dari peneliti, karena peneliti mewawancarai secara langsung objek penelitian. Sedangkan
metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian dengan tingkat variasi yang lebih
rumit, karena meneliti sampel yang lebih banyak, akan tetapi penelitian kuantitatif lebih
sistematis dalam melakukan penelitian dari awal sampai akhir. Buku ini membahas metode
penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif secara lengkap per bab.
Perbedaan kedua metode tersebut juga dibahas secara lengkap yaitu :

1. Perspektif Teori

Perbedaan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif berdasarkan perspektif teori
adalah sebagai berikut:

a) Penelitian kuantitatif jika dilihat dari perspektif teori, peneliti yang menggunakan metode
ini

menganut aliran positivisme yaitu perhatiannyapada fakta penelitian tersebut.

b) Penelitian kualitatif jika dilihat dari perspektif teori peneliti yang menggunakan metode ini
menganut aliran fenomenalogis, yaitu kegiatan penelitian pada gejala sosial, persepsi tidak
hanya dari apa yang dipikirkan peneliti tentang gejala dan fakta akan tetapi juga persepsi dari
objek yang diteliti.

2. Pendekatan

Pendekatan Penelitian Kuantitatif mengidentifikasi variable, mengontrol variable ,


subjek/objek ditentukan dengan acak, melakukan masukan atau treatment pada objek/subjek
penelitian, membanding hasil dari pengaruh setelah melakukan masukan atau treatment,
tetapi menggunakan batasan. Sedangkan penelitian kualitatif memulai kerjanya dengan
mencoba mengerti tentang gejala yang menjadi perhatiannya, dengan pikiran yang sangat
terbuka,

3. Tujuan

Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan variable lain dengan variabel


lainnya, dengan tujuan menjawab rumusan masalah dari hipotesis awal dengan cara teknik
statistik. Sedangkan penelitian kualitatif bertujuan mencari suatu fenomena dalam suatu
kategori, kemudian meneliti fenomena tersebut dengan cara data yang ditemukan di
lapangan, kemudian peneliti mengklasifikasikan gejala yang mempunyai karakter yang sama
sehingga mengelompok sampai membentuk sebuah teori.

4. Sikap

Sikap peneliti dalam penelitian kuantitatif adalah reduski yaitu dilakukan sebelum
melakukan penelitian di lapangan dengan melakukan batasan agar penelitian fokus pada
suatu objek dan tidak melebar. Oleh sebab itu biasanya peneliti yang menggunakan metode
ini sudah menyiapkan hipotesis serta kuesioner yang sudah ditetapkan. Sedangkan sikap
peneliti kualitatif bersifat ekspansionisme yaitu mengumpulkan data selangkap mugkin dan
penelitian bisa menjadi sangat rumit karena harus memahami fenomena yang terjadi di
lapangan secara utuh.

5. Realitas

Sebagaimana paradigma yang dianut oleh peneliti kuantitatif, yaitu positivisme, yaitu

realita penelitian bersifat tunggal sehingga variabel yang diteliti walaupun lebih dari satu
tetapi bisa diteliti secara terpisah, sehingga variabel yang tidak diperlukan dapat dipisah dan
dikontrol. Sedangkan Peneliti kualitatif sebagai penganut paradigm fenomenologisme, yaitu
peneliti menganggap bahwa realita selalu berubah karena dipengaruhi oleh waktu dan situasi.
Oleh sebab itu penelitian kualitatif bersifat ganda karena hanya diteliti secara menyeluruh.

6. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian kuantitatif yaitu meneliti pada variabel yang hanya masuk
pada model penelitian yang sudah dirancang sebelumnya. Sedangkan ruang lingkup
penelitian kualitaitif yaitu meneliti semua gejala yang ada yang dianggap relevan dengan
penelitian dari proses seleksi terlebih dahulu tetapi cakupannya masih lebih luas dari
penelitian kuantitatif.

7. Hubungan Antara Peneliti dengan Objek Penelitian

Hubungan antara peneliti dengan objek penelitian pada penelitian kuantitatif adalah
independen atau tidak saling mempengaruhi. Sedangkan Hubungan antara peneliti dengan
objek penelitian pada penelitian kualitatif adalah saling berinteraksi atau saling
mempengaruhi.

8. Metode

Metode dalam penelitian kuantitatif lebih pada persepsi yang objektif yaitu menilai
sesuatu berdasarkan beberapa ahli yang berkualitas. Sedangkan Metode dalam penelitian
kualitatif penelitian sumber informasi sebagai objek penelitian.
b. Variabel

Menurut buku ini, variabel penelitian adalah komponen yang sudah ditentukan oleh
seorang peneliti untuk diteliti agar mendapatkan jawaban yang sudah dirumuskan yaitu
berupa kesimpulan penelitian. Variabel adalah komponen utama dalam penelitian, oleh sebab
itu penelitian tidak akan berjalan tanpa ada variabel yang diteliti. Karena variabel merupakan
objek utama dalam penelitian untuk menentukan variabel tentu harus dengan dukungan
teoritis yang diperjelas melalui hipotesis penelitian.

1. Jenis Variabel

Ada beberapa jenis variabel meurut jenis dan kegunaannya, sebagai berikut:

a) Variabel Bebas adalah variabel independen atau variabel yang mempengaruhi variabel
lain, variabel bebas merupakan penyebab perubahan variabel lain. Dalam model struktural
variabel

bebas juga disebut variabel endogen. Contoh: “pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja kerja
karyawan” maka variabel bebasnya adalah “motivasi kerja”, disebut variabel bebas karena
variabel ini tidak bergantung pada variabel lain.

b) Variabel terikat adalah variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas, variabel terikat merupakan akibat dari variable bebas. Contoh variabel terikat:
“pengaruh lingkungan kerja terhadap stres kerja karyawan”, dari pernyataan tersebut yang
menjadi variable terikat yaitu “stres kerja”, variabel ini dinamakan variabel terikat karena
tinggi rendahya stress kerja itu diakibatkan oleh lingkungan kerja sebagai variabel
independen.

c) Variabel Kontrol adalah variabel yang dibatasi pengaruhnya yaitu dampak dari pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel kontrol penting dalam penelitian untuk
mengendalikan kerumitan dari permasalahan dalam penelitian. Biasanya digunakan dalam
penelitian eksperimental atau penelitian yang bersifat membandingkan. Contohnya, pengaruh
metode kerja terhadap prestasi kerja karyawan dengan pelatihan sebagai kontrol. Variabel
bebas dalam variable ini adalah metode kerja, sedangkan variable terikatnya adalah prestasi
kerja karyawan dan Variabel pelatihan. Dengan adanya penetapan variabel kontrol tersebut
maka dampak besarnya pengaruh metode kerja terhadap prestasi kerja karyawan bisa
diketahui lebih pasti.
2. Sifat Variabel

Berdasarkan sifatnya variabel mempunyai sifat yang dinamis dan statis, sebagai berikut:

a) Dinamis

Variabel mempunyai sifat yang dinamis yaitu sifat yang bisa diganti secara karakter,
sehingga dapat dimanipulasi atau diganti sesuai dengan arah tujuan penelitian. Misalnya
seperti prestasi kerja, lingkungan kerja, produktivitas, dan lain sebagainya

b) Statis

Variabel mempunyai sifat yang statis yaitu sifat yang tidak dapat diubah. Misalnya seperti
jenis kelamin, usia, pendidikan dan lain sebagainya.

3. Bentuk Variabel

Selain berdasarkan sifatnya variabel juga dilihat dari bentuknya yaitu sebagai berikut:

a) Variabel Konseptual

Variabel konseptual adalah bentuk variabel yang hanya bisa dilihat dari indikator tampak.
Misalkan variabel kinerja karyawan, kompensasi, kompetensi dan lain lain.

b) Variabel Faktual

Variabel faktual adalah bentuk variabel yang ada berdasarkan fakta. Misalkan jenis kelamin,
usia, tempat tinggal dan lain sebagainya.

4. Skala Pengukuran Variabel

Untuk mengukur variabel diukur berdasarkan skala yang sudah ditentukan sebelumnya yang
diperkuat dengan teori

a) Skala Nominal

Skala nominal adalah skala dengan bentuk kategori atau juga disebut dengan variable diskrit.
Skala nominal biasanya ditentukan olehsimbol untuk membedakan dengan variable lainnya.

b) Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala dengan hampir sama dengan nominal. Angka sebagai simbol,
tetapi yang membedakan angka tersebut, yaitu memiliki tingkatan dan tidak dapat dimasukan
ke dalam bentuk persamaan matematika.

c) Skala Interval

Skala interval merupakan skala yang dapat dimasukan dalam bentuk persamaan matematika.
Angka nol yang digunakan tidak memiliki arti sesungguhnya, memiliki jarak data yang sama

d) Skala Rasio

Skala rasio adalah skala pengukuran paling tinggi. Secara umum memiliki ciri hampir sama
dengan Interval. Hanya perbedaannya adalah angka nol di sini memiliki arti yang sebenarnya.

5. Waktu Pengukuran

Variabel juga bisa dilihat berdasarkan waktu pengukuran yaitu variabel dengan waktu
pengukuran maksimalis dan waktu pengukuran tipikalis.

c. Landasan Teori

Teori merupakan landasan penelitian ilmiah, penelitian tanpa teori sebagai landasan
konsep tidak bisa dipercaya kebenarannya. Landasan teori yang terdiri dari definisi dan
konsep variabel yang dibentuk secara terstruktur dalam sebuah penelitian. Landasan teori
merupakan pondasi dalam sebuah penelitian. Dengan adanya landasan teori maka sebuah
penelitian bisa dikatakan relevan, landasan teoripun digunakan sebagai jawaban sementara
penelitian yang dituangkan dalam hipotesis penelitian. Teori yang digunakan tidak boleh
sembarangan tetapi sudah teruji secara benar.

Adapun Kegunaan Teori dalam Penelitian yaitu sebagai pengelompokan

variabel yang sedang diteliti, memprediksi kebenaran dengan merumuskan hipotesis


penelitian, teori juga sebagai kontrol dalam penelitian dalam pemecahan masalah penelitian.

d. Hipotesis

Hipotesis merupakan prediksi awal sebuah hipotesis awal penelitian awal yang bisa berupa
hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.
1. Kriteria hipotesis berbentuk pernyataan hubungan antara dua variabel atau lebih, dasar
yang jelas untuk menguji hubungan variabel.

2. Kegunaan hipotesis yaitu memiliki kekuatan penjelas, pernyataan hubungan antara


variable, dapat diuji, sejalan dengan pengetahuan, dideskripsikan secara sederhana dan
seringkas mungkin

3. Tujuan Hipotesis yaitu memberikan gambaran tentang fenomena objek


penelitian,pernyataan yang bisa diuji langsung, dan sebagai petunjuk sebuah penelitian,
sebagai konsep penelitian dalam membentuk kesimpulan, diuji dan terbukti untuk diterima
atau ditolak dalam sebuah penelitian.

4. Menguji Hipotesis. Untuk menguji hipotesis penelitian ada berbagai teknik penelitian yang
sesuai dengan tujuan awal penelitian. Dalam penelitian kuantitatif penelitian yang berupa
angka bisa diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas. Untuk menguji hipotesis
diperlukan data dan fakta yang dikumpulkan di lapangan, pengetahuan yang luas tentang
kerangka teori, penguasaan penggunaan teori secara logis, statistik dan teknik-teknik
pengujian.

5. Ciri Hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dibentuk dari sebuah teori
hipotesis terdiri dari variabel yang akan diteliti, mengandung pernyataan gambaran
fenomena, bukan berdasarkan persepsi yang subjektivitas, diuji dengan metode yang sesuai
dengan tujuan yang sudah ditetapkan, harus spesifik antara hubungan variabel yang bisa
positif atau negatif sesuai dengan teori, merupakan pernyataan hubungan atau perbandingan
antara variabel yang diteliti.

6. Pembentukan Hipotesis

a) Dengan membetuk hipotesis dari rumusan masalah.

b) Hipotesis awal

Hipotesis awal yaitu dugaan awal penelitian sebelum mencapai kesimpulan akhir dari hasil
olah data penelitian.

c) Pengumpulan fakta

Dalam membentuk hipotesis tentu harus berdasarkan dengan fakta dan teori relevan bias juga
didukung oleh penelitian terdahulu.
d) Pembentukan hipotesis

Hipotesis dibentuk ketika didukung oleh fakta, teori serta penelitian terdahulu.

e) Pengujian hipotesis

Uji hipotesis adalah untuk menemukan jawaban akhir penelitian dengan metode yang sesuai,
apabila hipotesis cocok dengan fakta maka disebut dengan konfirmasi.

f) Penerapan Hipotesis

Penetapan sebuah hipotesis awal harus sesuai dengan fakta, teori dan penelitian terdahulu
yang sudah terbukti.
Pembahasan dan Perbandingan Buku 3

The Essence of Research Methodology

Jan Jonker Bartjan Pennink

Buku ini membahas tentang Metodologi sebagai bidang yang sangat kompleks. Di
dunia akademis memang demikian sering dikatakan penting, namun dalam praktik akademis
sehari-hari, hal ini tidak selalu penting diperlakukan sebagaimana mestinya. Dalam
pengajaran, metodologi seringkali menjadi mata kuliah wajib. Biasanya, ini terdiri dari
mempelajari bagaimana mengadopsi beberapa pendekatan umum ketika melakukan
penelitian, dan bagaimana menyusun desain penelitian (seringkali mengarah pada survei). Ini
biasanya mengarah pada pengumpulan data dalam skala sederhana dan – ketika ada peluang
menganalisis data dengan bantuan beberapa statistik.

Jan Jonker berpendapat bahwa metodologi penghapusan dengan cara seperti ini sangat
disayangkan. Hal ini mengabaikan peran berharga yang harus dimainkan oleh metodologi
dalam pengajaran akademis sebagai utuh. Di sini metodologi dihadirkan sebagai suatu bentuk
berpikir dan bertindak yang bersifat sementara jelas memerlukan pekerjaan penelitian, juga
dapat mencakup desain dan perubahan organisasi.

Pendekatan luas ini dipilih dengan sengaja, dan hal ini hampir terjadi jelas dari
penelitian dan proyek kelulusan bahwa siswa sebenarnya tidak memilikinya mengetahui
metodologi apa yang terlibat dan, oleh karena itu, membuang-buang waktu mereka dengan
memproduksi pekerjaan yang memiliki sedikit kualitas. Edisi bahasa Belanda yang sukses
dari buku ini menunjukkan perlunya memberikan pengenalan singkat namun ringkas
mengenai bidang metodologi. Kami sangat berharap edisi bahasa Inggris yang telah direvisi
dan dielaborasi ini dapat bertemu kebutuhan serupa.

Buku ini belum ditulis untuk sesama ahli metodologi akademis. Hal ini terutama
ditujukan bagi para guru dan dosen yang ingin memperhatikan metodologi dalam
pembelajarannya kursus. Ini mungkin melibatkan mengerjakan tugas penelitian, menjelaskan
hal tertentu aspek metodologis pengetahuan khusus, serta mengawasi guru dan, terkadang,
proyek PhD. Yang terpenting, buku ini ditujukan untuk pelajar yang bekerja dalam bidang
ilmu manajemen dan kepada mereka yang secara khusus berkecimpung di dalamnya studi
yang menyangkut fungsi, penataan, diagnosis, atau perubahan organisasi.
Tujuannya adalah untuk memberi mereka panduan awal untuk mendefinisikan dan
melaksanakannya berbagai bentuk penelitian. Tujuan keseluruhan kami di sini adalah untuk
membekali siswa pemahaman yang jelas tentang metodologi dan nilainya untuk pekerjaan
akademis mereka. Mudah-mudahan, hal ini juga akan mendorong dosen-dosen spesialis
untuk menempatkan metodologi pada tempat yang lebih penting dalam pengajaran mereka.

Seperti biasa dalam kata pengantar, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
orang, penulis, dan rekan-rekan yang telah berkontribusi pada buku ini. Kami bersyukur telah
menggunakan mereka teks, ide, dan komentar kritis. Secara khusus, kami berterima kasih
kepada semua (Guru dan PhD) mahasiswa yang harus berjuang dengan berbagai versi awal
dari naskah, serta banyak ide dan gagasan yang “sedang dibangun.” Penghargaan khusus
ditujukan kepada voor Organisasi Nederlandse sebelumnya Bedrijfskundig- en Economisch
Onderzoek (NOBEM), jaringan lulusan Belanda, universitas yang memberikan pengajaran
akademis kepada mahasiswa PhD khususnya dengan sehubungan dengan metodologi
penelitian.

Buku perbandingan

Metode Penelitian

Oleh Almasdi Syahza

Buku Metodologi Penelitian ini merupakan penyempurnaan dari Buku Ajar


sebelumnya. Buku ini ditulis dengan maksud untuk melengkapi kegiatan belajar mengajar
agar mahasiswa dapat memahami materi kuliah yang terkait dengan penelitian ilmiah. Pada
edisi revisi terjadi perubahan pada beberapa bagian bab 2, 3, 5, 7, 8, dan 9. Lampiran
menyajikan contoh proposal peelitian untuk DRPM. Lampiran juga dilengkapi contoh
penulisan artikel internasional yang sudah dipublikasikan. Buku ini akan membantu
mahasiswa maupun peneliti untuk memperoleh bahan bacaan, karena buku ini dirangkai dari
berbagai buku sumber yang berkaitan dengan metodologi penelitian dan diperkaya dengan
hasil seminar dan pertemuan ilmiah yang pernah penulis dapatkan. Pada penyajian dilengkapi
dengan pandangan filsafat ilmu, maka buku ini juga dapat dipakai bagi mahasiswa
pascasarjana dan bahan untuk pelatihan karya tulis ilmiah (KTI) bagi guru. Begitu juga bagi
mahasiswa yang satu rumpun bidang ilmu juga dapat memanfaatkan buku ini antara lain:
mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Manajemen, dan Agribisnis.
Buku Metodologi Penelitian ini juga sangat tepat dipergunakan oleh peneliti terutama
peneliti-peneliti muda dalam rangka meningkatkan daya saing mendapatkan dana hibah.
Sebagai bahan pertimbangan bagi calon-calon peneliti, buku ini dilengkapi dengan contoh-
contoh usulan penelitian yang pernah didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (DP2M) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional dan Kebudayaan (sekarang Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi),
antara lain: usulan penelitian, Hibah Kompetensi, MP3EI, dan Hibah Penelitian Dasar
Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT). Pada lampiran juga ditampilkan contoh artikel yang
pernah diterbitkan di Jurnal Internasional Bereputasi. Buku Metodologi Penelitian ini sangat
cocok sebagai acuan bagi dosen yang ingin meningkatkan daya saing untuk meraih dana
hibah penelitian.

Buku ini membahas secara lengkap tentang metode penelitian, dapat digunakan oleh
orang orang yang berkecimpung di dunia akademis.
Daftar Pustaka

1. Yu Xiao and Maria Watson. Guidance on Conducting a Systematic.

2. Nur Islami. Studi Literatur dan Publikasi Ilmiah. Nur Islami. Pekanbaru. 2018.

3. Kajian Kepustakaan, Pembentukan Variabel dan Hipotesis.

4. Syafrida Hafni Sahir. Metodologi penelitian. Medan. 2022.

5. Jan Jonker Bartjan Pennink. The Essence of ResearchMethodology.

6. Almasdi Syahza. Metode Penelitian. Jakarta. 2017.

Anda mungkin juga menyukai