Disusun oleh :
Surya Hartati
2027101040067
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat, hidayah, dan karunia-
Nya yang senantiasa melimpahkan kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap
Dalam kerangka mata kuliah “metopen ” kami dengan rendah hati menghadirkan makalah ini
yang membahas tentang "menyusun ulasan kepustakaan". Makalah ini menjadi kesempatan
bagi kami untuk menggali lebih dalam tentang agama Islam, baik dalam perspektif sendiri
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini tidak lepas dari berbagai keterbatasan, baik
dalam hal pengetahuan maupun sumber informasi. Oleh karena itu, segala kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dan pengembangan lebih lanjut.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
semoga ilmu yang terkandung dalam makalah ini dapat menjadi pijakan awal untuk lebih
dunia.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan
pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercepai secara
efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ulasan kepustakaan ?
2. Tujuan ulasan kepustakaan?
3. Langkah-langkah ulasan kepustakaan?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan adalah mengorganisasikan jika penemuan-
penemuan penelitian yang pernah dilakukan sehingga pembaca akan dapat memahami
mengapa masalah yang diangkat menunjukkan nilai penting serta menunjukkan
bagaimana masalah tersebut dapat dikaitkan dengan hasil penelitian dan Tentunya
makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca mengenai kepemimpinan
di dalam pendidikan, dan tentunya member manfaat bagi pembaca.
BAB II
PENGENALAN DASAR PENELITIAN
1. Ulasan Kepustakaan
kependidikan karena pada hakikatnya merupakan alat untuk mendapatkan informasi baru
yang berguna untuk mengisi kekosongan atau menguji pengetahuan yang sudah ada. Oleh
karena itu, agar dapat diketahui bagaimana hubungan dan dimana posisi pengetahuan yang
diperoleh dari penelitian dalam kaitannya dengan pengetahuan yang telah ada, perlu
adanya ulasan terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan dengan topik masalah yang
diangkat.
segi tujuan dan hasil penelitian. Ulasan tersebut biasanya berupa ringkasan dan rangkuman
dari sumber kepustakaan yang relevan dengan masalah penelitian serta kritik terhadap
status pengetahuan dalam topik kependidikan yang ditemukan secara hati-hati.60 Ulasan
kepustakaan sering juga disebut rasional penelitian karena memberikan landasarn rasional
tentang mengapa penelitian tersebut perlu dikaitkan dalam kaitannya dengan kerangka
pengetahuan.
segi tujuan dan hasil penelitian. Ulasan tersebut biasanya berupa ringkasan dan rangkuman
dari sumber kepustakaan yang relevan dengan masalah penelitian serta kritik terhadap
status pengetahuan dalam topik kependidikan yang ditemukan secara hati-hati.60 Ulasan
kepustakaan sering juga disebut rasional penelitian karena memberikan landasarn rasional
tentang mengapa penelitian tersebut perlu dikaitkan dalam kaitannya dengan kerangka
pengetahuan.
menunjukkan bagaimana masalah tersebut dapat dikaitkan dengan hasil penelitian dan
mungkin diatasi hanya dengan satu penemuan yang terisolasi dari penemuan-penemuan
lainnya. Masalah tersebut hanya dapat dipecahkan jika penemuan dari satu penelitian
Oleh karena itulah suatu penelitian harus selalu dihubungkan dengan penelitian-
penelitian yang lain. Untuk itu, peneliti dituntut untuk mengetahui dengan seksama
tentang apa saja yang sudah diketahui dalam bidang yang menjadi konsen penelitiannya.
Dengan mengetahui hasil-hasil penting dari penelitian yang pernah dilakukan, peneliti
dapat melihat bagaimana masalah penelitian dan penemuannya akan dapat dihubungkan
dengan hasil penemuan penelitian lain dan bagaimana kombinasi penemuan tersebut dan
penemuannya dapat membantu memberikan gambaran atau potret pengetahuan yang lebih
teori penelitian. Salah satu kelemahan dalam bidang kependidikan adalah kurang adanya
kerangka teori yang dapat dijadikan landasan masalah penelitian. Keterbatasan kerangka
yang ada dalam masalah yang harus dikaji. Untuk menyusun kerangka tersebut, peneliti
dapat melakukan dengan cara menyusun hasil penelitian yang telah ada, menunjukkan
organisasi pengetahuan yang telah ada. Dengan cara ini, peneliti memberikan
kekurangannya dalam pengetahuan yang ada. Hal ini akan memberikan alasan logis
manfaat dari masalah yang diangkat dan menunjukkan bagaimana ia dapat membantu
penelitian lebih lanjut. Secara lebih rinci, hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
5) Menghubungkan penemuan dengan pengetahuan yang ada dan usulan untuk penelitian
lebih lanjut
merupakan hal yang mudah dilakukan. Hal ini menuntut pemahaman yang komprehensif
dari peneliti tentang pengetahuan yang pernah ditulis orang lain dalam bidang yang
menjadi konsennya. Kepustakaan terkait adalah bahan-bahan yang secara nyata relevan
dilakukan yang menjadi pertanyaan yang serupa atau variabel yang sama, rujukan
terhadap teori dan pengajuan empiris terhadap teori, dan kajian masalah praktis yang
serupa.
b. Sumber Ulasan Kepustakaan
yang asli ditulis oleh peneliti atau penemu teori itu sendirisecara langsung. Namun
demikian, karya-karya yang dibuat oleh penulis yang tidak secara langsung melakukan
penelitian atau membuat teori juga dapat dijadikan sumber informasi yang sngat berharga.
Kedua sumber tersebut pada umumnya juga dapat diketahui melalui sumber lain yang
berisi informasi tentang keduanya. Dengan demikian, secara garis besar sumber
pengetahuan yang dapat dijadikan acuan dalam ulasan kepustakaan dapat diklassifikasikan
menjadi tiga kategori, yaitu sumber primer, sumber sekunder, dan sumber preliminer.
Masing-masing sumber tersebut memiliki tujuan dan karakteristik yang berbeda dalam
Sumber primer adalah hasil-hasil penelitian atau tulisan-tulisan karya peneliti atau
teoretisi yang orisinil. Sumber ini merupakan deskripsi langsung tentang kenyataan yang
dibuat oleh individu yang melakukan pengamatan atau menyaksikan kejadian atau oleh
individu yang mengemukakan teori yang pertama kali. Dalam penelitian kependidikan, ini
berarti deskripsi penyelidikan oleh peneliti atau deskripsi teori oleh penemunya. Sumber
ini berisi teks laporan penelitian atau teori secara penuh dan lengkap, detil, dan teknis.
Oleh
karena itu, ia dapat memberi informasi yang detiltentang penelitian, teori, dan
Sumber sekunder adalah bahan pustaka yang ditulis dan dipublikasikan oleh
penulis yang tidak secara langsung melakukan pengamatan atau berpartsisipasi dalam
kenyataan yang ia deskripsikan atau bukan penemu teori. Sumber ini berisi tentang sintesis
bahan- bahan yang bersal dari sumber utama, baik secara empiris, maupun teoritis.
Sumber preliminer adalah bahan-bahan rujukan yang dimaskudkan untuk
Dengan kata lain, sumber preliminer berisi informasi tentang sumber primer dan
sekunder.
diperlukan dalam beberapa ulasan kepustakaan dan untuk mencari bidang subjek tertentu.
Dengan demikian, peneliti akan menghemat biaya, waktu dan tenaga karena sumber
dokumen-dokumen lain tentang suatu subyek tertentu dapat ditemukan dalam sumber
berdasarkan subyek, meskipun seringkali berisi indeks yang lain, seperti nama penulis.
Ada dua macam sumber preliminer yaitu : indeks dan abstrak. Indeks biasanya hanya
berisi informasi kunci tentang bahan pustaka primer atau sekunder, yakni penulis, judul,
dan tempat penerbitan (misal nama jurnal atau majalah, volume, nomor, dan halaman).
Abstrak berisi rangkuman singkat tentang laporan penelitian, baik yang diterbitkan
disertasi dan laporan penelitian yang lainnya beserta bibliografi dan diterbitkan
secara berkala.
BAB III
KESIMPULAN
Tinjauan pustaka (literature review) adalah ringkasan tertulis mengenai artikel dari
jurnal, buku dan dokumen lain yang mendeskripsikan teori serta informasi baik masa lalu
maupun saat ini, mengorganisasikan pustaka ke dalam topik dan dokumen yang dibutuhkan
untuk proposal penelitian.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder erasal dari
jurnal penelitian, artikel, penelitian terdahulu seperti skripsi, tesis, disertasi maupun data dari
situs internet yang sesuai dengan masalah yang hendak dikaji.