Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI DALAM PENELITIAN

OLEH :
MUH KHALID MUJAHID (211020052)
KELAS B PBA21

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS DATOKARAMA PALU

1444 H / 2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya Makalah Metodelo Penelitian yang
berjudul “Kajian Pustaka Dalam Penelitian” dapat kami selesaikan.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas matakuliah Metode penelitian
bahasa arab yang diampu oleh Ibu Dr. Nursyam, S. Ag., M. Pd.I . Semoga dengan
adanya makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kajian pustaka yang
digunakan dalam penyusunan penelitian dan menjadi referensi untuk mempelajari
ilmu yang linear dengan materi pada makalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna, sehingga butuh pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini sehingga bisa menjadi referensi yang lebih lengkap dan bermanfaat.

Palu, 12 Mei 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kajian pustaka merupakan penelusuran peneliti terhadap berbagai
literatur hasil penelitian sebelumnya yang relevan dan memiliki keterkaitan
dengan fokus permasalahannya sedangkan Penyusunan kajian teori dalam
sebuah penelitian merupakan hal penting dalam penyusunan sebuah karya
ilmiah. Proses menyusun kajian teorimerupakan proses yang sangat
menentukan langkah penelitian berikutnya.Maka dari itu seorang peneliti
harus memiliki perhatian yang tinggi terhadap masalah kajian teori.
Keterkaitan antara bagian dari kajian teori akan menjadikan dasar dari
penelitian tersebut. Sehingga bersamaan dengan pencarian dan
penemuanmasalah itulah para peneliti mencari dan menemukan referensi yang
relevandengan topik kajiannya, disamping itu kajian teori merupakan bagian
dariproposal penelitian, yang merupakan langkah awal dari proses penelitian
Pemilihan sumber referensi yang akan dijadikan sebagai kajian
pustaka dalam pembuatan karya tulis ilmiah harus sesuai dengan topik yang
akan disampaikan serta memenuhi kaidah-kaidah kajian pustaka yang baik
agar hasil karya tulis ilmiah menjadi lebih objektif dan sistematis. Makalah ini
akan membahas tentang tata cara atau kaidah penggunaan atau perujukan
sumber referensi yang akan digunakan sebagai kajian pustaka pada hasil
penelitian. Sehingga diharapkan mampu menghasilkan karya tulis ilmiah yang
baik sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sumber referensi ?
2. Apa fungsi sumber referensi ?
3. Apa yang dimaksud dengan kajian teori dalam penelitian ?
4. Apa sajakah macam-macam teori dalam penelitian ?
5. Bagaimana peran dan fungsi teori dalam penelitian ?

I.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari sumber referensi
2. Mengetahui fungsi dari sumber referensi
3. Menjelaskan tentang pengertian teori dalam penelitian
4. Menjabarkan macam-macam kajian teori dalam penelitian
5. Menjelaskan peran dan fungsi teori dalam penelitian

I.4 Manfaat
1. Mampu memilah sumber referensi yang relevan dengan topik kajian
2. Mampu melakukan penelusuran sumber referensi dengan efektif dan
efisien
3. Penjelasan tentang pengertian teori dalam penelitian
4. Penjelasan tentang macam-macam kajian teori dalam penelitian
5. Penjelasan peran dan fungsi teori dalam penelitian
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian sumber referensi


Sumber referensi memiliki peran penting dalam penulisan karya
ilmiah karena sumber referensi digunakan sebagai landasan teori dan acuan
bagi penulis. Menurut Mukhadis A, (2017), Secara harfiah pengertian dari
referensi adalah suatu informasi yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam
mempresentasikan gagasan atau ide seorang penulis. Secara istilah dapat
diartikan bahwa referensi adalah tebaran berbagai temuan atau gagasan yang
telah diakui kebenarannya secara metodologis dan dapat digunakan untuk
memperjelas suatu hubungan antarfenomena dalam topik kajian, sehingga
terlihat jelas kaitannya secara teoritis yang dijadikan objek oleh penulisan.
Dalam hal ini sumber referensi dapat berupa verbal, audio, visual atau
gabungan dari keduanya yang dapat diyakini kebenarannya secara
metodologis dan dapat digunakan sebagai gagasan yang disampaikan oleh
penulis. Bentuk dari sumber referensi yang biasanya ditemui adalah buku,
laporan penelitian, karangan ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, ensiklopedia,
buku tahunan, peraturan – peraturan, ketetapan – ketetapan, dan sumber –
sumber lainnya. (Mukhadis A., 2015).
Landasan teori atau kajian pustaka digunakan oleh peneliti sebagai
upaya untuk menunjukkan hubungan antar variabel yang diteliti. Menurut
Mukhadis A. (2015), Kajian pustaka berperan sebagai acuan kerangka
berpikir apabila penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengungkap dan
memberikan, memetakan atau mencandra suatu variabel yang dijadikan
sebagai objek kajian (penelitian kualitatif). Sedangkan kajian pustaka
berperan sebagai acuan dalam membangun hipotesis apabila penelitian yang
dilakukan bertujuan untuk memverifikasi penjelasan, peramalan, atau
pengontrolan atas keterkaitan antar variabel yang dijadikan objek penelitian
(penelitian kuantitatif).
Dalam bukunya, Creswell, J. W. (2010: 37-39) memaparkan bahwa
dalam penelitian kualitatif, peneliti menggunakan literatur secara konsisten
berdasarkan asumsi yang berasal dari para partisipan, tidak memberi ruang
tersendiri pada pandangan pribadi peneliti. Pada penelitian kualitatif
umumnya dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa penelitian tersebut
haruslah ekploratif. Hal ini berarti, peneliti tidak boleh terlalu banyak menulis
tentang topik atau populasi yang sedang diteliti dan harus mendengarkan opini
paritisipan dan membangun pemahaman berdasarkan pada apa yang didengar.
Sedangkan penelitian kuantitatif pada umumnya menyertakan sejumlah besar
literatur utama di awal penelitian untuk memberikan arahan/petunjuk atas
pertanyaan – pertanyaan dan hipotesis penelitian. Selain itu, tinjauan pustaka
dalam penelitian kuantitatif dapat ditulis untuk memperkenalkan suatu teori
suatu penjelasan atas hubungan yang diinginkan, menggambarkan teori yang
akan digunakan, dan menjelaskan mengapa teori itu penting untuk dikaji.
Pada akhir penelitian, peneliti meninjau kembali literatur yang ada dan
memuat perbandingan antara hasil penelitian dengan penemuan – penemuan
yang terdapat di literatur.

II.2 Tujuan dan Fungsi Kajian Sumber Referensi


Tujuan dilakukan kajian referensi dapat dipilah menjadi empat
tahapan. Tahapan tersebut meliputi sebelum dan setelah menemukan masalah
penelitian, selama dan setelah melakukan kegiatan penelitian (Mukhadis A,
2016).
a. Tujuan tahapan sebelum menemukan masalah penelitian adalah berusaha
menelusuri atau menjelajahi perkembangan dari bidang penelitian yang
akan dijadikan suatu objek kajian. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah
melakukan analisis kesenjangan mengidentifikasi, memilih dan
menetapkan masalah penelitian yang potensi sumber referensi yang
signifikan.
b. Tujuan kegiatan kajian referensi setelah menemukan masalah penelitian,
yaitu berusaha mencari dan konfirmasi terhadap berbagai informasi yang
relevan dalam upaya mempertegas masalah yang akan dijadikan objek
kajian dalam penelitian. Tujuan akhir dari kajian referensi pada tahapan
ini adalah untuk memperkuat kerangka pikir dan memperluas wawasan
peneliti dalam upaya menentukan alternatif penelitian yang dipilih.
c. Tujuan kegiatan kajian referensi pada tahapan selama melakukan
penelitian adalah untuk melakukan konfirmasi tatas masalah – masalah
yang dipilih oleh peneliti dengan teori dan hasil penelitian yang ada serta
memiliki ke relevanan terhadap objek kajian.
d. Tujuan kajian referensi pada tahapan setelah menemukan jawaban atas
masalah yang diteliti, yaitu untuk melakukan konfirmasi temuan terhadap
teori dan temuan yang sudah ada. Hal ini dimaksudkan untuk
menyamakan antara temuan pada ranah teori dengan temuan yang sudah
ada.

Kajian referensi dalam upaya melakukan penulisan karya ilmiah


secara rinci fungsinya dipilah – pilah menjadi beberapa kepentingan sesuai
kepenulisan yang dilakukan. Castetter dan Heisler (1984: 38 - 43) dalam
Mukhadis. A, (2017). Adapun kepentingan yang dimaksud sebagai berikut :
1. Mengkaji dan Menjelajah Peta Permasalahan
Pengkajian terhadap perkembangan permasalahan secara kronologis
dilakukan dari awal permasalahan muncul hingga pada saat ini. Dengan
penjelasan kesua kronologi tersebut, akan memberi gambaran yang sangat
jelas tentang perkembangan permasalahan yang digunakan sebagai objek
kajian.

2. Membantu Pemilihan Topik dan Prosedur Penulisan


Dalam menentukan pemilihan topik, telaah kajian sering disebut dengan
rancangan penelitian. Melalui kajian referensi banyak manfaatnya.
Keuntungannya adalah diperoleh pengalaman yang dapat dijadikan
patokan dalam berpikir mencari alternatif upaya mengkaji prosedur atau
pendekatan yang pernah dipaparkan oleh penulis terdahulu dalam
memecahkan masalah yang relatif sama.
3. Mendalami Landasan Teoritis Topik Kajian
Salah satu karakteristik yang sangat penting dalam penulisan karya ilmiah,
yaitu kegiatan yang dilakukan harus berada pada konteks cakupan ilmu
pengetahuan atau teknologi yang ada. Kajian pustaka dalam hal ini
berguna untuk pendalaman konteks cakupan keilmuan yang berkaitan
dengan objek yang sedang dikaji. Disamping itu pengkajian pustaka ini
dapat membuat peta jalan topik kajian menjadi lebih jelas dan terpercaya.
4. Mengkaji Kelebihan dan Kekurangan Topik Sebelumnya
Kegunaan dari kajian pustaka adalah untuk membuktikan bahwa topik
kajian yang diangkat belum pernah dilakukan oleh penulis sebelumnya.
Pembuktian keaslian topik kajian ini bersumber dari kajian dari topik –
topik sebelumnya yang belum pernah digunakan. Bukti yang dicari dapat
berupa kenyataan bahwa topik yang dikaji memenuhi persyaratan dari
aspek kebaruan yang belum pernah dilakukan pembahasan terhadap
masalah yang dikaji.
5. Menghindari Duplikasi Topik Kajian
Melakukan penelusuran atau telaah dari suatu sumber referensi penulis
lain (utamanya yang sebidang) sangat penting dilakukan. Hal ini bertujuan
agar untuk mengetahui berbagai macam sumber yang akan dijadikan objek
kajian

6. Memfasilitasi Perumusan Isi Topik Kajian


Penelaahan terhadap sumber referensi yang secara luas dapat membantu
pembentukan dan pengembangan kerangka pikir penulis sebagai
pengarang dalam mendeskripsikan permasalahan dan mencari alternatif
permasalahan.

II.3 Pengertian teori dalam penelitian


Para ahli mengemukakan banyak definisi teori, Menurut Kerlinger
(1978)Suatu teori ialah seperangkat konstruk (konsep), batasan, dan proposisi
yangmenyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomen dengan
merincihubungan-hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan dan
memprediksi gejala itu.
Batasan di atas mengandung tiga hal. Pertama, sebuah teori
adalahseperangkat proposisi yang terdiri atas konstruk-konstruk yang
terdefinisikandan saling terhubung. Kedua, teori menyusun antar hubungan
seperangkat variabel (konstruk) dan dengan demikian merupakan suatu
pandangansistematis mengenai fenomen-fenomen yang dideskripsikan oleh
variabel-variabel itu. Ketiga, dengan sebuah teori kita bisa membuat sebuah
prediksiyang sukses, maka teori itu terkukuhan dan sudah cukup. dalam
pembuatanprediksi yang sukses itu diperlukan kontrol yang baik pula karena
ini saling terkait
Neuman (2003) dalam Sugiyono mengatakan “researchers use theory
differently in various types of research, but some type of theory is present in
most social research”. Kemudian menurut Cooper & Schindler(2003) yang
mengemukakan bahwa, theory is a set of systematicalyinterrelated concepts,
definition, and proposition that are advanced to explainand predict
phenomena (fact) Teori adalah seperangkat konsep, definisi danproposisi yang
tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untukmenjelaskan dan
meramalkan fenomena

II.4 Macam-macam teori penelitian


Mark (1963) pada Sitirahayu Haditomo dalam Sugiyonomembedakan teori
menjadi tiga macam, diantaranya :
1. Teori yang deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari
suatuperkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan
diterangkan.
2. Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arahteori.
Dalam bentuk ekstrim titip pandang yang positivistik ini dijumpaipada
kaum behaviorist.
3. Teori yang fungsional: di sini nampak suatu interaksi pengaruhantara data
dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhipembentukan teori dan
pembentukan teori kembali mempengaruhi data.

Sementara itu Goetz dan LeCompte dalam Uhar (2013) membagiteori ke


dalam empat jenis yaitu :

1. Grand Theory (teori besar). Yaitu sistem yang secara ketat mengaitkan
proposisi-proposisi dan konsep-konsep yang abstrak sehingga
dapatdigunakan untuk menguraikan, menjelaskan dan memprediksi
secarakom prehensif sejumlah fenomena besar secara nonprobabilitas.
2. Theoritical model (model teoritis, yaitu keterhubungan yang longgar(tidak
ketat antara sejumlah asumsi, konsep, dan proposisi yangmembentuk
pandangan ilmuwan tentang dunia.
3. Formal dan middle-range theory (teori formal dan tingkat
menengah).Yaitu proposisi yang berhubungan, yang dikembangkan
untukmenjelaskan beberapa kelompok tingkah laku manusia yang abstrak.
4. Substantive theory (teori substantif). Adalah teori yang paling
rendahtingkatan abstraksi dan sangat terbatas dalam kerumunan
generalisasinya
(Hamid Hasan. 1996)

II.5 Peran dan fungsi teori dalam penelitian


Wagiran (2015) menyatakan bahwa fungsi teori dalam suatu penelitian antara
lain :
1. Sebagai identifikasi awal dari masalah penelitian dengan menampilkan
kesenjangan, bagian-bagian yang lemah, dan ketidaksesuaiannya
denganpenelitian-penelitian sebelumnya. Fungsi ini memberikan suatu
kerangkakonsepsipenelitian dan memberikan alasan perlunya
penyelidikan.
2. Untuk mengumpulkan semua konstruk atau konsep yang berkaitan dengan
topik penelitian. Kemudian melalui teori kita dapat membuat pertanyaan-
pertanyaan yang terinci sebagai pokok masalah penelitian.
3. Untuk menampilkan hubungan antara variabel yang diteliti. Melalui
prosesini kita dapat membandingkan topic penelitian dengan penemuan-
penemuan.

Menurut Widi (2010) kajian teori berperan untuk :


1. Memperjelas dan fokus pada permasalahan penelitian.
2. Menyusun dan memperbaiki metodologi.
3. Memperluas pengetahuan dan landasan teoritis.
4. Menghubungkan dengan pengetahuan terkait.
Menurut Heri Retnawati (2016) kajian teori berperan untuk:

1. Mengkonstruk indikator instrumen.


2. Mengkonstruk paradigma penelitian.
3. Mengkonstruk hipotesis.

BAB III

KESIMPULAN

III.1 Kesimpulan
Secara istilah dapat diartikan bahwa referensi adalah tebaran berbagai
temuan atau gagasan yang telah diakui kebenarannya secara metodologis dan
dapat digunakan untuk memperjelas suatu hubungan antarfenomena dalam
topik kajian, sehingga terlihat jelas kaitannya secara teoritis yang dijadikan
objek oleh penulisan. Bentuk dari sumber referensi yang biasanya ditemui
adalah buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, skripsi, tesis, disertasi,
ensiklopedia, buku tahunan, peraturan – peraturan, ketetapan – ketetapan, dan
sumber – sumber lainnya.
Pemilihan teori yang sesuai dengan topik penelitian merupakan proses
yang sangat penting untuk penyusunan hipotesis karya ilmiah. Hal ini
memerlukan kecapakan dan strategi tertentu. Seorang peneliti akan mudah
menyusun kajian teori manakala ia paham betul topik masalah yang hendak
ditelitinya, kemudian ia memiliki kemampuan untuk menemukan referensi
yang di butuhkannya.
III.2 Saran
Semoga setelah membaca makalah ini, para pembaca mampu menetukan
sumber referensi yang relevan, mutakhir dan memadai sesuai topik kajian
yang akan diteliti serta menulis daftar pustaka yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Creswell, J. W. 2010. Research Design: Quantitative, Qualiative, and Mixes Method


Approaches. Terjemahan Fawaid, A. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Mukhadis, A. 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Bidang Pendidikan dan


Contoh Aplikasinya. Malang: Aditya Media Publishing.

Mukhadis, A. 2017. Kiat Menulis Karya Ilmiah: Bentuk, Anatomi, Isi Esensial, dan
Contoh Aplikasinya. Malang: Aditya Media Publishing.

Wagiran. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan


Implementasi).Deepublish : Yogyakarta

Widi, R.K. (2010). Asas Metodologi Penelitian (Sebuah Pengenalan dan Penuntun
Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai