Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH IPA TERPADU

“Konsep-Konsep Esensial Materi Bunyi, Cahaya, Lensa, Warna, Energi


Lingkungan Dan Polusi Dalam IPA Terpadu Dan Strategi Atau Cara
Membelajarkannya Kepada Peserta Didik”

Oleh :
Rutialianisa (06111381823032)
Putri Faizah (06111381823037)

Dosen Pengampu : Dr. Sardiaonto Markos MS, M.Si., M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IPA merupakan mata pelajaran yang memberikan pengetahuan tentang alam sekitar
beserta isinya. serta mendorong peserta didik membuat hubungan antara cabang IPA yaitu
fisika, kimia, dan biologi. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam,
peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam. Untuk itu maka pembelajaran IPA sangat
penting untuk dipelajari mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi.
Pembelajaran IPA terpadu dalam arti luas meliputi pembelajaran yang terpadu dalam satu
disiplin ilmu, terpadu antar mata pelajaran. Pembelajaran terpadu menghubungkan suatu
konsep dengan konsep-konsep lain yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, terjalinnya
hubungan antar setiap konsep secara terpadu akan memberi ruang kepada peserta didik untuk
terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan memotivasi peserta didik untuk memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari (Puskur, 2006). Pembelajaran IPA secara terpadu sangat
memungkinkan hasil belajar yang diperoleh peserta didik akan lebih bermakna dibandingkan
dengan belajar konsep secara terpisah. Demikian pula dengan pembelajaran IPA terpadu,
tumpang tindih materi dapat diminimalkan atau dihilangkan sehingga dapat memberikan
kesempatan mengembangkan kecakapan berpikir lebih banyak dalam proses pembelajaran.
Maka dari itu disini kami sebagai mahasiswa akan membahas tentang ketepatan menjelaskan
konsep-konsep pada materi Bunyi, Cahaya, Lensa, Warna, Energi Lingkungan dan Polusi
serta cara membelajarkannya kepada peserta didik

B. Rumusan Masalah
Bagaimana menjelaskan tentang konsep-konsep esensial materi Bunyi, Cahaya, Lensa,
Warna, Energi Lingkungan dan Polusi dalam IPA Terpadu dan strategi atau cara
membelajarkannya kepada peserta didik?

C. Tujuan
Agar dapat mengetahui tentang konsep-konsep esensial materi Bunyi, Cahaya, Lensa,
Warna, Energi Lingkungan dan Polusi dalam IPA Terpadu dan strategi atau cara
membelajarkannya kepada peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bunyi
a. Pengertian Bunyi
Manusia dapat mendengar bunyi saat gelombang bunyi sampai ke gendang telinga
manusia. Gelombang bunyi tersebut berupa getaran yang melalui medium perantara, seperti
udara atau medium lainnya. Bunyi yang sering kita dengar merupakan gabungan dari
berbagai sinyal getar yang terdiri dari gelombang harmonis. Tinggi rendahnya bunyi atau
yang sering disebut frekuensi dinyatakan dalam satuan getaran, Hertz (Hz). Sedangkan kuat
atau lemahnya bunyi atau yang disebut amplitudo dinyatakan dalam satuan tekanan
suara, desibel (dB).
Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang arah rambatnya sama dengan arah
getarnya. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Bunyi dapat didefinisikan sebagai
sesuatu yang dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan suatu bunyi
tersebut dinamakan sumber bunyi. Sumber bunyi yang bergetar tersebut akan menggetarkan
molekul-molekul udara yang berada disekitarnya. Dengan hal tersebut, syarat terjadinya
bunyi adalah adanya benda yang bergetar. Pada perambatan bunyi tersebut juga memerlukan
medium, Anda bisa mendengar bunyi apabila terdapat medium yang bisa merambatkan
bunyi.
Bunyi memerlukan waktu untuk merambat dari suatu tempat ke tempat lain. Adapun
yang dimaksud dengan cepat rambat bunyi adalah jarak yang ditempuh bunyi setiap detiknya.
Hubungan antara cepat rambat bunyi (v) dengan frekuensi (f) dan panjang gelombang (λ)
adalah:
v=f.λ
Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
λ = pajang gelombang (m)
v = kecepatan rambat (m/s)
Ketika merambat pada medium yang homogen, bunyi akan merambat ke segala arah
dengan kecepatan rambat yang tetap. Meskipun persamaan di atas seolah-olah menunjukkan
bahwa kecepatan rambat bunyi bergantung pada frekuensi dan panjang gelombang,
sesungguhnya ini tidak benar. Kecepatan rambat bunyi bergantung pada kerapatan partikel
zat medium yang dilaluinya. Sementara itu, kerapatan partikel ditentukan pula oleh susunan
partikel, temperatur dan kandungan partikel lain dalam zat, seperti misalnya kandungan titik-
titik air dalam zat gas (tingkat kelembaban relatif). Bunyi merambat lebih cepat pada medium
dengan partikel yang stabil, dan sebaliknya. Pada zat dengan susunan partikelnya stabil,
sentuhan antar partikel lebih mudah terjadi dan lebih teratur, sehingga perambatan gelombang
yang terjadi lebih cepat. Oleh karena itu bunyi merambat lebih cepat pada medium padat,
dibandingkan dengan medium cair dan gas .
b. Syarat Terdengarnya Bunyi
Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:
1) Ada medium : Bunyi dapat merambat melalui benda gas seperti udara. Bunyi Guntur
dapat kita dengar karena ada udara. Cepat rambat bunyi di udara pada suhu 200C
adalah 343 m per detik. Bunyi dapat pula merambat melalui benda cair seperti untuk
mencari harta karun atau kapal yang tenggelam di dasar laut. Cepat rambat bunyi di
air kira-kira 1.500 m per detik. Selain itu, bunyi dapat merambat melalui benda padat
seperti jika kita mengetuk meja dengan pensil. Cepat rambat bunyi di baja kira-kira
6.000 m per detik.
2) Ada sumber bunyi :Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut
sumber bunyi. Contohnya : bunyi gong yang dipukul dan bunyi seruling yang ditiup
dan sebagainya.
3) Ada pendengar : Pendengar bunyi yaitu manusia dan hewan-hewan.

c. Sifat-Sifat Bunyi dan Karakteristik Bunyi


a) Sifat-sifat bunyi
1) Resonansi
Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara akibat getaran
benda, dalam beberapa alat musik akan menimbulkan efek bunyi yang merdu. Peristiwa
resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa organa tertutup. Jadi, resonansi
pertama akan terjadi jika panjang kolom udara di atas air ¼ λ, resonansi ke dua ¾ λ,
resonansi ke tiga 5/4 λ, dan seterusnya.
2) Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga
dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul juga
berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam
ruang tertutup dapat menimbulkan gaung. Gaung : Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan
dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. Misalnya di ruangan auditorium
seandainya dindingnya tidak dilapisi dengan bahan kedap suara.-Gema : Yaitu bunyi pantul
yang terjadi setelah bunyi  yang asli selesai diucapkan.
3) Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi).
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam
kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras dari pada
siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin
daripada dilapisan bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada
suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan bawah,
yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah.
4) Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara
memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti yang
kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan. Peristiwa
difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil ditikungan jalan
walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir
tikungan.
5) Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi).
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang
dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif (penguatan bunyi) dan interferensi
destruktif  (pelemahan bunyi). Contoh interferensi bunyi misalnya, waktu kita berada diantara
dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama maka
kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian .
b) Karakteristik Bunyi
1) Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur..
2) Timbre adalah warna bunyi,  berupa keseluruhan kesan pendengaran yang kita
peroleh dari sumber bunyi, setelah dipengaruhi resonansi dan zat pengantar. Warna
bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda.
3) Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak.

d. Cepat Rambat Bunyi dan Macam-macam Bunyi


a) Cepat Rambat Bunyi
Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh jenis medium perambatannya. Medium udara,
air, zat  padat dan suhu akan menghasilkan cepat rambat bunyi yang berbeda-beda.  Semakin
padat suatu medium makin rapat pula partikel dalam medium dan makin kuat gaya kohesi
diantara partikel medium tersebut. Sehingga suatu bagian dari medium yang bergetar akan
menyebabkan bagian lain ikut bergetar secara cepat.
Demikian pula dengan suhu suatu medium. Makin tinggi suhu suatu medium, makin cepat
getaran partikel-partikel dalam medium tersebut, sehingga proses perpindahan getaran
semakin cepat.
Karena bunyi merupakan gelombang  maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi
oleh 2 faktor yaitu :
1) Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel
medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat
pada zat padat.
2) Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi
merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 +
0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium.
b) Macam-macam Bunyi
1) Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa
mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik.
2) Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz.
3) Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat
mendengar ultrasonik adalah lumba-lumba dan kelelawar.

e. Manfaat Bunyi dalam Teknologi


1) Radio
Radio energi adalah bentuk level energi elektromagnetik terendah, dengan kisaran
panjang gelombang dari ribuan kilometer sampai kurang dari satu meter. Penggunaan paling
banyak adalah komunikasi, untuk meneliti luar angkasa dan sistem radar. Radar berguna
untuk mempelajari pola cuaca, badai, membuat peta 3D permukaan bumi, mengukur curah
hujan, pergerakan es di daerah kutub dan memonitor lingkungan. Panjang gelombang radar
berkisar antara 0.8 – 100 cm.
2) Microwave
Panjang gelombang radiasi microwave berkisar antara 0.3 – 300 cm. Penggunaannya
terutama dalam bidang komunikasi dan pengiriman informasi melalui ruang terbuka,
memasak, dan sistem PJ aktif. Pada sistem PJ aktif, pulsa microwave ditembakkan kepada
sebuah target dan refleksinya diukur untuk mempelajari karakteristik target. Sebagai contoh
aplikasi adalah Tropical Rainfall Measuring Mission’s (TRMM) Microwave Imager (TMI),
yang mengukur radiasi microwave yang dipancarkan dari Spektrum elektromagnetik Energi
elektromagnetik atmosfer bumi untuk mengukur penguapan, kandungan air di awan dan
intensitas hujan.
3) Alat Musik
Pada alat musik seperti gitar sumber bunyinya dihasilkan oleh benda yang bergetar,
yaitu senar. Jika senar dipetik dengan amplitodu (simpangan) yang besar maka bunyi yang
ditimbulkan akan lebih keras. Dan jika ketegangan senar di diregangkan maka suara
lengkingannya akan semakin tinggi. Begitu pula pada kendang dan alat musik yang lain.
Suara timbul karena sumber suara digetarkan.

B. Cahaya,Lensa dan Warna


a. Pengertian Cahaya
Cahaya adalah energi  berbentuk  gelombang elekromagnetik  yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380 – 7 750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan  panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya
adalah paket partikel yang disebut foton. Cahaya adalah sebagian dari gelombang
elektromagnetik yang karena memiliki sifat-sifat tertentu menyebabkan kita dapat melihat
berbagai benda serta keindahan alam yang beraneka warna. Cahaya sebagai suatu bentuk
energi merambat sebagai gelombang. Cahaya disebut energi radiasi. Suatu atom yang
elektronnya berkurang akan mengeluarkan energi. Energi yang dilepaskan dapat saja dalam
bentuk energi cahaya.
Sumber cahaya dapat dibagi menjadi sumber cahaya alami dan buatan. Sumber
cahaya alami yaitu yang tidak dapat di kutak-kutik manusia seperti misalnya matahari dan
sinar binatang. Sedangkan sumber cahaya buatan dapat dimanipulasi manusia. Sumber
cahaya ini digunakan bila tidak tersedia sumber cahaya alami. Makan, bagi seluruh makhluk
hidup dimungkinkan karena adanya cahaya matahari dan tumbuhan berhijau daun. Tumbuhan
ini dapat menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi yang tersimpan dalam
zat organik. Zat ini dimakan organisme lain melalui makanan tunbuhan, dan seterusnya.

b. Sifat-Sifat Cahaya
1) Cahaya merambat lurus
Cahaya merambat lurus dapat dika buktikan ketika kita menyalakan lampu senter.
Cahaya dari lampu senter akan merambat lurus.
2) Cahaya dapat menembus benda bening (Pembiasan Cahaya)
Cahaya menembus benda bening dapat terlihat jika kita menerawangkan plastik
bening ke arah sinar lampu. Sinar tersebut dapat kita lihat karena cahaya dapat menembus
benda bening. Jika cahaya mengenai benda yang gelap (tidak bening) misalnya pohon,
tangan, mobil, maka akan membentuk bayangan.
3) Cahaya dapat dipantulkan (Refleksi)
Cahaya yang jatuh pada sebuah permukaan benda memiliki dua peristiwa, sebagian
diteruskan ke dalam benda yang dikenainya, dan sebagian lagi dipantulkan kembali.
Banyaknya cahaya yang dipantulkan atau diteruskan tergantung pada sifat benda yang
dikenainya. Ada yang meneruskan cahaya lebih banyak dari yang dipantulkannya dan
sebaliknya.
Refleksi (atau pemantulan) adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi
(medium) asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium.
Hukum pemantulan cahaya :
a) Sinar datang, sinar pantul dan garis normal berpotongan pada titik dan terletak pada
satu bidang datar.
b) Sudut datang sama dengan sudut pantul ( i = r ).
4) Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang perambatannya tidak
membutuhkan medium. Cahaya dapat mentransfer energi dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan tidak menggunakan medium sehingga cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik. Oleh karena itu, cahaya matahari dapat sampai ke bumi dan memberi
kehidupan di dalamnya.
c. Lensa
Lensa adalah benda bening yang memiliki permukaan berbentuk cekung atau
cembung, berfungsi membiaskan cahaya. Lensa memilik dua jenis/macam,yaitu lensa
cembung dan lensa cekung. Jika dipegang, lensa cembung bagian tengahnya lebih tebal
daripada bagian tepi. Lensa cekung bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepi. Berikut
contoh lensa cembung dan lensa cekung : 

Gambar 1.Contoh Lensa Cembung dan Cekung


Kaca pembesar (lup) bagian utamanya lensa cembung yang berfungsi memperbesar
bayangan benda yang akan diteliti.  Sifat bayangan pada lensa cekung dan cembung
tergantung pada posisi benda. 
Macam-macam Lensa :
1) Lensa Cembung
Lensa cembung (konveks) atau lensa konvergen adalah lensa yang memiliki ciri-ciri
bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian tepinya. Lensa ini bersifat mengumpulkan
berkas sinar cahaya. Lensa cembung juga disebut dengan lensa positif. Lensa cembung
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu lensa dobel cembung/cembung ganda (bikonveks),
lensa cembung-datar (plan-konveks), dan lensa cembung cekung (konveks-konkaf). Untuk
memahami ketiga jenis lensa tersebut, perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 2. Tiga Jenis Lensa Cembung
a) Lensa Bikonveks merupakan lensa yang berbentuk cembung pada kedua
permukaannya.
b) Lensa Plan-konveks adalah lensa cembung yang dibatasi oleh satu bidang datar dan
satu bidang cembung.
c) Lensa Konveks-Konkaf merupakan lensa yang dibatasi oleh satu bidang cembung dan
satu bidang cekung.
Tabel 1. Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung
No. Sinar Istimewa Ilustrasi/Diagram Sinar
1 Sinar datang sejajar sumbu utama
lensa akan dibiaskan menuju titik
fokus aktif (F1) dibelakang lensa.

2 Sinar datang melalui titik fokus


pasif (F2) didepan lensa akan
dibiaskan sejajar sumbu utama

3 Sinar datang melalui pusat optik


lensa (O) akan diteruskan tanpa
dibiaskan

2) Lensa Cekung
Lensa cekung (konkaf) atau lensa divergen adalah lensa yang memiliki ciri-ciri bagian
tengahnya lebih tipis daripada bagian tepinya. Lensa ini bersifat menyebarkan berkas sinar
cahaya. Lensa cekung disebut juga dengan lensa negatif. Lensa cekung juga dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu lensa dobel cekung/cekung ganda (bikonkaf), lensa cekung-datar
(plan-konkaf), dan lensa cekung cembung (konkaf-konveks). Untuk memahami ketiga macam
lensa tersebut, perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 3. Tiga Jenis Lensa Cekung


a) Lensa Bikonkaf merupakan lensa cekung di mana kedua sisi berbentuk cekung.
b) Lensa Plan-konkaf adalah lensa yang dibatasi oleh satu bidang datar dan satu bidang
cekung.
c) Lensa Konkaf-Konveks merupakan lensa yang dibatasi oleh satu bidang cekung dan
satu bidang cembung.
Tabel 2.Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung
No. Sinar Istimewa Ilustrasi/diagram Sinar
1 Sinar dating sejajar sumbu
utama lensa seolah-olah
dibiaskan berasal dari titik focus
aktif (F) didepan lensa.

2 Sinar dating seolah-olah menuju


titik focus pasif (F) didepan
lensa akan dibiaskan sejajar
sumbu utama.

3 Sinar dating melalui pusat optic


lensa (O) akan diteruskan tanpa
dibiaskan.
d. Warna dan Cahaya
Bayangkan bila dibumi tidak ada warna. Dengan adanya warna kita bisa menikmati
pemandangan yang berwarna-warni, dapat menikmati lukisan-lukisan dan sebagainya.
Dengan warna kita bisa menciptakan lingkungan yang menyenangkan.Warna cahaya
sebenarnya putih. Warna putih adalah campuran berbagai warna. Warna-warna dari cahaya
putih dapat dipisahkan satu sama lain. Warna yang telah terpisah satu sama lain disebut
spectrum. Warna cahaya putih akan terpisah kalau mangalami pembiasan. Pembiasan cahaya
akan terjadi bila suatu berkas cahaya merambat melalui dua zat yang berbeda. Prisma yaitu
suatu benda transparan yang dapat membiaskan cahaya. Setiap warna dapat teramati setelah
pembiasan, karena setiap warna mempunyai sudut bias yang berbeda. Cahaya biru membias
lebih besar daripada cahaya merah. Cahaya hijau pembiasannya lebih besar daripada cahaya
merah, tetapi lebih kecil daripada cahaya biru. Spektrum pada bianglala terjadi karena
pembiasan cahaya berlangsung melalui titik-titik air yang terjadi diudara sesudah hujan.

C. Pengertian Energi
Manusia membutuhkan energi untuk bekerja, bergerak, bernapas, dan mengerjakan
banyak hal lainnya. Energi menyebabkan mobil dan motor dapat berjalan.
Pesawat terbang dapat terbang karena adanya energi. Begitu juga kereta api dapat berjalan
cepat karena adanya energi. Energi menyalakan peralatan listrik di rumah. Energi ada di
mana-mana, bahkan, tumbuhan dan hewan membutuhkan energi untuk tumbuh dan
berkembang. Dengan demikian, untuk melakukan usaha, diperlukan energi. Energi terdapat
dalam berbagai bentuk. Kerja kehidupan bergantung pada kemampuan organisme mengubah
energi dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Energi berasal dari bahasa yunani “energia” yang
berarti kegiatan atau aktivitas. Kata itu terdiri atas en (dalam) dan ergon (kerja). Jadi energi
adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja). Energi juga dapat diartikan kemampuan
untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Energi didefinisikan sebagai
suatu kemampuan untuk melakukan kerja. Energi juga merupakan suatu besaran yang dapat
berubah dari satu bentuk kebentuk yang lain. Seperti pada sepeda motor, terjadi perubahan
energi kimia menjadi energi mekanik dan thermal. Energi ini adalah kekal seperti dinyatakan
dalam hukum I Termodinamika :
Q =DU + W
Hukum I Termodinamika lebih dikenal dengan hukum kekekalan energi
Dengan :
Q = besar kalor yang diserap atau diterima system, J.
W = besar kerja yang dilakukan atau D diserap system, J.
U = menyatakan perubahan energi dalam, J.
Demikian pula bila terjadi perubahan energi kimia menjadi kalor untuk kenaikan suhunya
dapat dihitung dengan rumus:
Q = m.c.DT
Dengan:
Q = Besar kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu benda, J.
m = Massa benda, kg.
ΔT = Perubahan temperature, K.
Energi ada beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut.
a) Energi potensial
b) Energi kinetik
c) Energi kimia
d) Energi listrik
e) Dan lain-lain
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena tempat atau
kedudukannya. Ada berbagai macam energi potensial, antara lain energi po-tensial
gravitasi. Energi potensial gravitasi bumi, yaitu energi yang dimiliki suatu benda
karena terletak di atas permukaan bumi. Maka semakin tinggi letak suatu benda di atas
permukaan bumi, makin besar energi potensial gravitasinya. Dan Energi potensial
elastisitas, ialah energi yang tersimpan pada benda yang sedang diregangkan (misalnya,
pada karet katapel dan busur panah) atau ditekan (misalnya, pada per). Makin
jauh peregangan dan penekanannya, makin besar energinya.
Secara matematis hubungan energi potensial tersebut dapat ditulis :

Keterangan :
EP = Energi Potensial (J)
m = massa materi (Kg)
g = percepatan gravitasi (ms2)
h = ketinggian dari bumi (m)
Bentuk energi lainnya adalah energi kimia. Energi kimia ialah energi
yang ter-kandung dalam suatu zat. Misalnya, makanan memiliki energi kimia,
sehingga orang yang makan akan memiliki energi untuk beraktivitas. Contoh
energi kimia lainnya adalah bensin yang mengandung energi kimia, sehingga
dapat digunakan untuk menggerakkan mesin.
Energi listrik ialah energi yang dimiliki muatan listrik dan arus listrik. Energi ini
paling banyak digunakan karena mudah diubah menjadi energi lainnya.
Energi kalor merupakan energi yang dapat mempengaruhi suhu, volume atau wujud
benda.
Setiap materi yang berpindah atau bergerak memiliki bentuk energi yang
disebut energi kinetik atau energi gerak. Objek bergerak melakukan kerja dengan cara
menggerakkan benda lain. Pemain biliar menggerakkan tongkat biliar untuk mendorong
bola. Selanjutnya, bola yang bergerak akan menggerakkan bola-bola lain. Air yang
mengalir melalui suatu bendungan akan menggerakkan turbin. Ketika kamu naik
sepeda, kontraksi otot kaki akan mendorong pedal sepeda. Jadi, energi kinetik dapat
disimpulkan sebagai berikut. Energi kinetik adalah bentuk energi ketika suatu materi
berpindah atau bergerak. Besarnya energi kinetik suatu benda bergantung pada massa dan
kecepatan benda-benda tersebut.
Benda bermassa m bergerak horrizontal dengan kecepatan v, maka :

Keterangan :
EK = energi kinetik (J)
m = massa materi (Kg)
v = kecepatan gerak materi (ms2)
Untuk lebih mudah memahami perbedaan energi potensial dan energi kinetik,
perhatikan ketika anak-anak sedang bermain "perosotan". Anak-anak di arena bermain
ini memiliki lebih banyak energi potensial pada saat berada di puncak “perosotan”
(karena pengaruh gravitasi) dibandingkan ketika berada pada dasar “perosotan”. Energi
kinetik akan diubah menjadi energi potensial (energi tersimpan) ketika menaiki
“perosotan” itu. Energi potensial diubah menjadi energi kinetik selama meluncur turun.

D. Perubahan Bentuk Energi


a) Energi listrik menjadi energi kalor/panas. Contoh kompor listrik, solder, elemen
pemanas, dll.
b) Energi listrik menjadi energi cahaya. Contoh lampu, tv, dan komputer.
c) Energi listrik menjadi energi bunyi. Contoh bel listrik, tape recorder, tv.
d) Energi listrik menjadi energi kinetik (gerak). Contoh blender, mixer, bor listrik, kipas
angin, dan motor listrik.
e) Energi listrik menjadi energi kimia. Contoh pengisian aki.
f) Energi gerak menjadi energi listrik. Contoh dynamo/generator.
g) Energi matahari menjadi energi listrik. Contoh sel surya/panel surya.

E. Sumber Energi
Sumber energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi. Panas
matahari yang digunakan un-tuk memanaskan air adalah sumber energi. Begitu juga
spiritus yang di-gunakan sebagai bahan bakar adalah sumber energi. Listrik dan arang
yang dibakar untuk memanaskan setrika merupakan sumber energi juga.Energi
memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Semua aktivitas
kehidupan manusia memerlukan energi.

Pada zaman prasejarah sampai awal zaman sejarah, hanya kayu dan batu yang dapat
digu-nakan sebagai sumber energi untuk keperluan hidup manusia. Sampai saat ini,
bahan bakar minyak bumi dan gas digunakan untuk berbagai keperluan hidup manusia.
Diagram di samping ini merupakan persentase berbagai sumber energi yang paling
banyak digunakan untuk kehidupan manusia. Untuk memahami lebih jauh tentang
berbagai sumber energi, lakukanlah kegiatan berikut.
1. Sumber Energi Tak Terbarukan
Energi tak terbarukan yang paling banyak dimanfaatkan adalah minyak bumi, batu
bara, dan gas alam. Ketiganya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pada industri,
untuk pembangkit listrik, mupun transportasi. Berdasarkan hasil perhitungan para ahli,
minyak bumi akan habis 30 tahun lagi, sedangkan gas alam akan habis 47 tahun lagi, dan
batu bara akan habis 193 tahun lagi.
a) Energi Hasil Tambang Bumi

Minyak bumi, gas, dan batu bara merupakan bahan bakar fosil yang
berasal dari tumbuhan dan hewan-hewan yang terkubur jutaan tahun di dalam bumi.
Un-tuk mendapatkan minyak bumi, dilakukan penambangan atau eksploitasi ke
dalam perut bumi.
b) Energi Nuklir

Energi nuklir adalah energi potensial yang terdapat pada partikel di dalam
nukleus atom. Partikel nuklir, seperti proton dan neutron, tidak terpecah di dalam proses
reaksi fisi dan fusi. Akan tetapi, kumpulan tersebut memiliki massa yang lebih rendah
daripada ketika berada dalam posisi terpisah. Adanya perbedaan massa ini maka
dibebaskan dalam bentuk energi panas melalui radiasi nuklir.
2. Sumber Energi Terbarukan
Ancaman bahwa sumber energi suatu saat akan habis menyebabkan banyak ilmuwan
berusaha menemukan energi alternatif yang terbarukan atau tidak akan habis dipakai.
Sumber energi terbarukan yang saat ini mulai dikembangkan adalah biogas dari kotoran
ternak, air mengalir, angin, dan panas matahari. Salah satu sumber energi terbarukan
yang saat ini mulai dipelajari agar dapat dikembangkan di Indonesia adalah biogas yang
berasal dari sampah biologis.
a) Energi Matahari

Energi surya atau energi matahari adalah energi yang didapat dengan mengubah
energi panas surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi energi dalam bentuk
lain. Matahari merupakan sumber utama energi. Energi matahari dapat digunakan secara
langsung maupun diubah ke bentuk energi lain.

b) Pembangkit Listrik Tenaga Air

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan


energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang
dibangkitkan ini disebut hidroelektrik.Komponen pembangkit listrik jenis ini adalah
generator yang dihubungkan ke turbin yang dige-rakkan oleh energi kinetik dari air.
Namun, secara luas pembangkit listrik tenaga air tidak hanya ter-batas pada air dari
sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga pembangkit listrik yang menggunakan
tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak
c) Energi Angin

Energi angin memanfaatkan tenaga angin dengan menggunakan kincir angin untuk
diubah menjadi energi listrik atau bentuk energi lainnya. Umumnya, digunakan dalam
ladang angin da-lam skala besar untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolir.
d) Energi Tidal

Energi tidal merupakan energi yang me-manfaatkan pasang surutnya air


yang sering disebut juga sebagai energi pasang surut. Jika dibandingkan dengan
energi angin dan energi matahari, energi tidal memiliki sejumlah keung-gulan.
Keunggulan tersebut antara lain memiliki aliran energi yang lebih pasti/mudah
diprediksi, lebih hemat ruang, dan tidak membutuhkan tek-nologi konversi yang rumit.
Kelemahan energi ini adalah membutuhkan alat konversi yang andal yang mampu
bertahan dengan kondisi lingkungan laut yang keras karena tingginya tingkat korosi dan
kuatnya arus laut. Setelah belajar tentang bentuk-bentuk energi, coba kerjakan latihan
berikut.

F. Makanan sebagai Sumber Energi


Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Fungsinya untuk
berolahraga, belajar, dan melakukan aktivitas lainnya. Kamu membutuhkan makanan
sebagai sumber energi. Berikut beberapa kandungan bahan kimia yang terdapat dalam
makanan yang dapat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh manusia.Makanan
diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi. Dengan asupan makanan yang baik
dan cukup, kamu dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Zat makanan yang
berperan sebagai sumber energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
a) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur
karbon. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, misalnya beras, jagung,
kentang, gandum, umbi-umbian, dan buah-buahan yang rasanya manis. Karbohidrat berperan
sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat setara dengan 4 kilo kalori).
b) Protein
Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N
(kadang juga mengandung unsur P dan S). Bahan makanan yang mengandung banyak
protein, antara lain. Fungsi protein, antara lain sebagai sumber energi, pembangun sel
jaringan tubuh, dan pengganti sel tubuh yang rusak.
1. protein hewani, misalnya daging, ikan, telur, susu, dan keju;
2. protein nabati, misalnya kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.
c) Lemak
Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O.
Peran lemak untuk menyediakan energi sebesar 9 Kalori/gram, melarutkan vitamin A, D,
E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Lemak mulai
dianggap berbahaya bagi kesehatan setelah adanya suatu penelitian yang menunjukkan
hubungan antara kematian akibat penyakit jantung koroner dengan banyaknya konsumsi
lemak dan kadar lemak di dalam darah. Penyakit jantung koroner terjadi apabila pembuluh
darah tersumbat atau menyempit karena endapan lemak yang secara bertahap
menumpuk di dinding arteri.Bahan makanan yang mengandung banyak lemak, antara lain.
1. lemak hewani: keju, susu, daging, kuning telur, daging sapi, daging kambing, daging
ayam, dan daging bebek;
2. lemak nabati: kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah avokad.
Fungsi lemak, antara lain
1. sumber energi (1 gram lemak setara dengan 9 kilo kalori);
2. pelarut vitamin A, D, E, dan K;
3. pelindung organ-organ tubuh yang penting dan;
4. pelindung tubuh dari suhu yang rendah.

G. Lingkungan
Sistem yaitu benda atau kumpulan benda apa saja yang akan kita teliti dan menjadi
pusat perhatian kita. Sistem dapat dibedakan menjadi sistem terbuka dan sistem tertutup.
Sistem terbuka yaitu suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan
energi antara sistem dan lingkungan. Sistem tertutup adalah suatu sistem yang tidak
memungkinkan terjadinya pertukaran materi antara sistem dan lingkungan, tetapi masih
memungkinkan terjadinya pertukaran energi. Sistem tertutup dikatakan sebagai sistem yang
terisolasi bila tidak memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara sistem dan
lingkungan. Sistem dalam termodinamika adalah suatu sistem yang dapat berinteraksi (ada
pertukaran energi) dengan lingkungannya. Alam semesta dapat dianggap sebagai suatu sistem
yang terisolasi. Di luar sistem disebut dengan lingkungan.
Lingkungan merupakan kombinasi dari kondisi fisik meliputi keadaan SDA (Sumber
daya alam) seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta hewan dan tumbuh tumbuhan yang
tumbuh di darat maupun di laut, dengan berbagai lembaga yang mencakup penciptaan
manusia sebagai keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik. Selain itu, lingkungan
juga bisa diartikan ke dalam segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan salah satu
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan sendiri terdiri dari komponen
komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup (biotik) danbenda-benda mati di
permukaan bumi (abiotik). komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti
tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Sedangkan Komponen
abiotik adalah semua benda mati seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, suara, dan
cahaya.

H. Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup


Kerusakan lingkungan di akibatkan dengan 2 faktor, baik faktor secara alami atau
karena tangan jahil manusia. Pentingnya lingkungan terawat terkadang dilupakan oleh
manusia, dan bisa membuat ekosistem dan bukan maksimum hidup di lingkungan itu.
Berikut ini adalah faktor penyebab kerusakan lingkungan, baik secara alami maupun di
sebabkan oleh perbuatan manusia, yaitu :
1. Faktor Alami
Bencana alam dan cuaca yang tidak baik menjadi penyebab kerusakan lingkungan. Ini
dapat menjadi bencana alam banjir, tanah longsor, tsunami, letusan gunung berapi, tornado,
badai, gempa bumi atau. Selain berbahaya bagi manusia serta makhluk yang lainnya, bencana
ini akan menyebabkan kerusakan lingkungan.
2. Faktor buatan
Manusia sebagai makhluk yang cerdas dan memiliki kemampuan tinggi jika di
bandingkan dengan makhluk yang lain akan terus berkembang dari gaya hidup sederhana
menuju kepada kehidupan modern. Dengan perkembangan kehidupan, tentu saja, juga perlu
sangat diperluas, salah satunya eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Manusia mempunyai keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Bagaimana
caranya? Di antaranya dengan mendirikan pabrikpabrik yang dapat mengolah hasil alam
menjadi bahan pangan dan sandang. Pesatnya kemajuan teknologi dan industrialisasi
berpengaruh terhadap kualitas lingkungan. Munculnya pabrik-pabrik yang menghasilkan asap
dan limbah buangan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Terjadinya perubahan
lingkungan akan memengaruhi keberadaan atau kelangsungan makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Makhluk hidup pada suatu lingkungan selalu tergantung antara satu dengan yang
lain. Oleh karena itu, apabila ada salah satu komponen yang berubah, maka akan
menyebabkan perubahan pada makhluk hidup lain yang tidak mampu beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi.

I. Pencemaran
Pencemaran lingkungan merupakan satu dari beberapa faktor yang dapat
memengaruhi kualitas lingkungan. Pencemaran lingkungan (environmental pollution)
merupakan segala sesuatu baik berupa bahan-bahan fisika maupun kimia yang dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem. Menurut UU RI Nomor 23 Tahun 1997, pencemaran
lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya. Jadi, pencemaran lingkungan terjadi akibat dari kumpulan kegiatan
manusia (populasi) dan bukan dari kegiatan perorangan (individu). Selain itu, pencemaran
dapat diakibatkan oleh faktor alam, contoh gunung meletus yang menimbulkan abu vulkanik.
Seperti meletusnya Gunung Merapi.
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup
makhluk hidup disebut polutan. Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau
panas yang masuk ke dalam lingkungan. Kapan suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan?
1) kadarnya melebihi batas kadar normal atau diambang batas;
2) berada pada waktu yang tidak tepat;
3) berada pada tempat yang tidak semestinya.
Manusia tidak dapat mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh faktor
alam. Tetapi manusia, hanya dapat mengendalikan pencemaran yang diakibatkan oleh faktor
kegiatannya sendiri. Seperti limbah rumah tangga, industri, zat-zat kimia berbahaya,
tumpahan minyak, asap hasil pembakaran hutan dan minyak bumi serta limbah nuklir.

J. Pencemaran Air
Pencemaran air, yaitu masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke
dalam air. Akibatnya, kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air
tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran air merupakan kondisi air
yang menyimpang dari sifat-sifat air dari keadaan normal. Kualitas air menentukan
kehidupan di perairan laut ataupun sungai. Apabila perairan tercemar, maka keseimbangan
ekosistem di dalamnya juga akan terganggu. Air dapat tercemar oleh komponen-komponen
anorganik, di antaranya berbagai logam berat yang berbahaya. Komponen-komponen logam
berat ini berasal dari kegiatan industri. Kegiatan industri yang melibatkan penggunaan logam
berat, antara lain industri tekstil, pelapisaan logam, cat/tinta warna, percetakan, bahan
agrokimia, dan lain-lain. Beberapa logam berat ternyata telah mencemari air di negara kita,
melebihi batas yang berbahaya bagi kehidupan (Wisnu,1995).
1. FaktorPenyebab Pencemaran Air
Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai, rawa- rawa,
danau, dan laut. Bahan pencemaran air dapat berasal dari limbah industri, limbah rumah
tangga, dan limbah pertanian.
a) Limbah Industri
ir limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu, kita harus
mencegahnya agar tidak membuang air limbah industri ke saluran umum. Kegiatan industri
selain menghasilkan produk utama (bahan jadi), juga menghasilkan produk sampingan yang
tidak terpakai, yaitu limbah. Jenis limbah yang berasal dari industri dapat berupa limbah
organik yang bau seperti limbah pabrik tekstil atau limbah pabrik kertas. Selain itu, limbah
anorganik berupa cairan panas, berbuih dan berwarna, serta mengandung asam belerang,
berbau menyengat. Seperti limbah pabrik baja, limbah pabrik emas, limbah pabrik cat, limbah
pabrik pupuk organik, limbah pabrik farmasi, dan lain-lain. Jika limbah industri tersebut
dibuang ke saluran air atau sungai, akan menimbulkan pencemaran air dan merusak atau
memusnahkan organisme di dalam ekosistem tersebut.
Limbah industri yang berupa logam berat sering dialirkan ke sungai, sehingga sungai
menjadi tercemar. Jenis-jenis logam berat adalah raksa, timbal, dan kadmium di mana
ketiganya sangat berbahaya bagi manusia apabila mengonsumsinya. Misalnya, pencemaran
raksa yang terjadi di Minamata, Jepang. Para nelayan di sekitar teluk Minamata memakan
ikan yang tercemar raksa. Akibatnya, mereka mengalami kerusakan saraf yang disebut
penyakit Minamata. Lebih dari delapan puluh orang yang meninggal akibat penyakit ini.
b) Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari hasil samping kegiatan
perumahan. Seperti limbah rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan (hotel),
rumah makan, dan puing-puing bahan bangunan serta besi-besi tua bekas mesin-mesin atau
kendaraan. Limbah rumah tangga dapat berasal dari bahan organik, anorganik, maupun bahan
berbahaya dan beracun. Limbah organik adalah limbah seperti kulit buah sayuran, sisa
makanan, kertas, kayu, daun dan berbagai bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
Limbah yang berasal dari bahan anorganik, antara lain besi, aluminium, plastik, kaca, kaleng
bekas cat, dan minyak wangi. Di perairan, sampah mengalami proses penguraian oleh
mikroorganisme. Akibat penguraian tersebut, kandungan oksigen dalam perairan juga
menurun. Menurunnya kandungan oksigen dalam perairan akan merugikan kehidupan biota
di dalamnya.
c) Limbah Pertanian
Air limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada
lingkungan. Namun dengan digunakannya fertilizer sebagai pestisida yang kadangkadang
dilakukan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan
ekosistem air. Pada sektor pertanian juga dapat terjadi pencemaran air. Terutama akibat dari
penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu, seperti insektisida dan herbisida.
Limbah bahan berbahaya dan beracun, antara lain timbul akibat adanya kegiatan pertanian.
Kegiatan pertanian biasanya menggunakan obat-obatan pembasmi hama penyakit seperti
pestisida, misalnya insektisida. Selain itu, kegiatan pertanian menggunakan pupuk, misalnya
urea. Penggunaan pupuk yang berlebihan juga dapat menyebabkan suburnya ekosistem di
perairan kolam, sungai, waduk, atau danau. Pupuk yang tidak terserap ke tumbuhan akan
terbuang menuju perairan. Akibatnya, terjadi atau tumbuh suburnya ganggang di atas
permukaan air. Tanaman ganggang ini dapat menutupi seluruh permukaan air, sehingga
mengurangi kadar sinar matahari yang masuk ke dalam perairan tersebut. Akibatnya, proses
fotosintesis terganggu dan kadar oksigen yang terlarut dalam air menurun sehingga
merugikan makhluk hidup lain yang berada di dalamnya.
2. Dampak Pencemaran Air
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak yang tidak
menguntungkan bagi lingkungan, seperti hal-hal berikut.
a) Penurunan Kualitas Lingkungan
Pembuangan bahan tercemar secara langsung ke dalam perairan dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran pada perairan tersebut. Misalnya, pembuangan limbah organik dapat
menyebabkan peningkatan mikroorganisme atau kesuburan tanaman air, sehingga
menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam air. Hal ini menyebabkan berkurangnya
kandungan oksigen terlarut dalam air, sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem di
dalamnya.
b) Gangguan Kesehatan
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai penyakit.
Tidak menutup kemungkinan di dalam air limbah tersebut mengandung virus dan bakteri
yang menyebabkan penyakit. Air limbah juga bisa digunakan sebagai sarang nyamuk dan
lalat yang dapat membawa (vektor) penyakit tertentu. Berikut dijabarkan beberapa penyakit
yang disebabkan oleh pencemaran air.
c) Pemekatan Hayati
Bahan beracun itu dapat meresap ke dalam tubuh alga, atau mikroorganisme lainnya.
Selanjutnya, hewan-hewan kecil (zooplankton) akan memakan alga tersebut, kemudian
zooplankton akan dimakan oleh ikan ikan kecil dan ikan besar akan memakan ikan yang
kecil. Apabila ikan-ikan besar tersebut ditangkap oleh manusia dan dimakan, maka bahan
beracun tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia. Zooplankton yang makan alga tidak
hanya satu, tetapi banyak sel alga. Dengan demikian, zooplankton tersebut sudah
mengandung bahan beracun yang banyak. Demikian juga halnya dengan ikan kecil yang
memakan zooplankton, dan ikan besar akan memakan ikan kecil tidak hanya satu. Makin
banyak memakan ikan-ikan kecil, maka makin banyak bahan pencemar yang masuk ke tubuh
ikan besar.
d) Mengganggu Pemandangan
Kadang-kadang air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu kesehatan
dan ekosistem, tetapi mengganggu pemandangan kota. Meskipun air yang tercemar tidak
menimbulkan bau, perubahan warna air mengganggu pandangan mata kita. Hal ini tentu
mengganggu kenyamanan dan keasrian kota.
e) Mempercepat Proses Kerusakan Benda
Ada sebagian air limbah yang mengandung zat yang dapat diubah oleh bakteri
anaerob menjadi gas yang dapat merusak seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat proses
perkaratan pada besi. Agar terhindar dari hal-hal di atas, sebaiknya sebelum dibuang, air
limbah harus diolah terlebih dahulu dan memenuhi ketentuan Baku Mutu Air Limbah.
3. Cara Penanggulangan Pencemaran Air
Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan
terapung, menguraikan bahan (yakni bahan organik yang dapat terurai oleh aktivitas makhluk
hidup), meminimalkan bakteri patogen, serta memerhatikan estetika dan lingkungan.
Pengolahan air limbah dapat dilakukan sebagai berikut (Sulistyorini, 2009).
a) Pembuatan Kolam Stabilisasi
Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat
pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum digunakan
adalah kolam , kolam (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan
kolam (pemusnahan mikroorganisme patogen). Kolam ini dapat digunakan oleh semua
kalangan karena mudah memilikinya dan murah harganya.
b) IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Pengolahan air limbah ini menggunakan alat-alat khusus. Pengolahan ini dilakukan
melalui tiga tahapan, yaitu (pengolahan pertama), (pengolahan kedua), dan (pengolahan
lanjutan). merupakan pengolahan pertama yang bertujuan untuk memisahkan zat padat dan
zat cair dengan menggunakan filter (saringan) dan bak sedimentasi. merupakan pengolahan
kedua yang bertujuan untuk mengoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan
zat organik dalam limbah. merupakan lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu penghilangan
nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan fosfat, serta penambahan klor untuk
memusnahkan mikroorganisme patogen.
c) Pengelolaan Excreta
Exreta banyak terkandung dalam air limbah rumah tangga. Exreta banyak
mengandung bakteri patogen penyebab penyakit. Jika tidak dikelola dengan baik, dapat
menimbulkan berbagai penyakit. Pengelolaan exreta dapat dilakukan dengan menampung
dan mengolahnya pada jamban atau septictank yang ada di sekitar tempat tinggal, dialirkan
ke tempat pengelolaan, atau dilakukan secara kolektif.
Untuk mencegah meresapnya air limbah exreta ke sumur atau resapan air, jamban
yang dibuat harus sehat. Syaratnya, tidak mengotori permukaan tanah, permukaan air dan air
tanah di sekitarnya, tidak menimbulkan bau, sederhana, jauh dari jangkauan serangga (lalat,
nyamuk, atau kecoa), murah, dan diterima oleh pemakainya. Pengelolaan exreta dalam
septictank dapat diolah secara anaerobik menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai
sumber gas untuk rumah tangga. Selain itu, pengelolaan exreta dengan tepat akan
menjauhkan kita dari penyakit bawaan air.
Dalam meminimalisasi sampah hasil limbah rumah tangga khususnya, dapat
dilakukan upaya pengurangan sampah. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Kistinnah (2009)
bahwa cara menangani limbah cair dan padat diharapkan tidak menyebabkan polusi dengan
prinsip ekologi yang dikenal dengan istilah 4R, yaitu recycle, reuse, reduce, dan repair .
1. Recycle (Pendaurulangan)
Proses recycle misalnya untuk sampah yang dapat terurai dijadikan kompos. Kompos
ini dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, sehingga dapat diperoleh hasil yang baik.
Cacing tanah dapat menyuburkan tanah dan kompos digunakan untuk pupuk.
2. Reuse (Penggunaan Ulang)
Proses reuse dilakukan untuk sampah yang tidak dapat terurai dan dapat dimanfaatkan
ulang. Misalnya botol bekas sirop dapat digunakan lagi untuk menyimpan air minum.
3. Reduce
Reduce adalah melakukan pengurangan bahan/penghematan. Contohnya jika akan
berbelanja ke pasar atau supermarket, sebaiknya dari rumah membawa tas. Janganlah
meminta tas plastik dari toko atau supermarket kalau akhirnya hanya dibuang saja.
4. Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan. Contohnya membuang sampah tidak
sembarangan, terutama tidak membuang sampah di perairan.

K. Pencemaran Udara
Udara adalah salah satu faktor abiotik yang memengaruhi kehidupan komponen biotik
(makhluk hidup). Udara mengandung senyawa-senyawa dalam bentuk gas, di antaranya
mengandung gas yang amat penting bagi kehidupan, yaitu oksigen. Dalam atmosfer bumi
terkandung sekitar 20% oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Oksigen berperan dalam pembakaran senyawa karbohidrat di dalam tubuh
organisme melalui pernapasan. Reaksi pembakaran tidak hanya terjadi di dalam tubuh,
namun kita pun sering melakukannya, seperti pembakaran sampah atau lainnya. Hasil
samping dari pembakaran adalah senyawa karbon (CO2 dan CO) yang akan dibuang ke
udara. Meningkatnya populasi makhluk hidup, maka proses pembakaran pun semakin
meningkat. Dengan demikian, konsentrasi senyawa karbon di udara meningkat. Karbon
dioksida amat penting bagi proses pembuatan makanan (fotosintesis) bagi tumbuhan. Dengan
demikian, peningkatan senyawa karbon di udara dapat teratasi. Namun, dengan
meningkatnya populasi manusia menyebabkan kebutuhan akan tempat tinggal meningkat.
Hal ini membuat pembukaan ladang atau hutan untuk pemenuhan permintaan tempat tinggal
ini. Belum lagi kasus illegal loging (penebangan liar) yang membuat populasi tumbuhan
berkurang. Padahal hasil dari pembentukan makanan melalui fotosintesis menghasilkan
oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Dengan demikian mulai terjadi kasus
tentang pencemaran udara. Pencemaran udara didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana
udara mengandung senyawasenyawa kimia atau substansi fisik maupun biologi dalam jumlah
yang memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia, hewan, ataupun tumbuhan, serta
merusak keindahan alam serta kenyamanan, atau merusak barang-barang perkakas (properti).
1. Macam-macam Pencemaran Udara
a) Pencemaran Udara Primer
Pencemaran udara ini disebabkan langsung dari sumber pencemar. Contohnya
peningkatan kadar karbon dioksida yang disebabkan oleh aktivitas pembakaran oleh manusia.
b) Pencemaran Udara Sekunder
Berbeda dengan pencemaran udara primer, pencemaran udara sekunder terjadi
disebabkan oleh reaksi antara substansi-substansi pencemar udara primer yang terjadi di
atmosfer. Misalnya, pembentukan ozon yang terjadi dari reaksi kimia partikel-partikel yang
mengandung oksigen di udara.
2. FaktorPenyebab Pencemaran Udara
Beberapa kegiatan baik dari alam ataupun manusia menghasilkan senyawa- senyawa
gas yang membuat udara tercemar. Berikut ini adalah penyebab pencemaran udara.
a) Aktivitas Alam
Aktivitas alam dapat menimbulkan pencemaran udara di atmosfer. Kotorankotoran
yang dihasilkan oleh hewan ternak mengandung senyawa metana yang dapat meningkatkan
suhu bumi dan akibatnya terjadi pemanasan global. Proses yang serupa terjadi pada siklus
nitrogen di atmosfer. Selain itu, bencana alam seperti meletusnya gunung berapi dapat
menghasilkan abu vulkanik yang mencemari udara sekitar yang berbahaya bagi kesehatan
manusia dan tanaman. Kebakaran hutan yang terjadi akan menghasilkan karbon dioksida
dalam jumlah banyak yang dapat mencemari udara dan berbahaya bagi kesehatan hewan dan
manusia
b) Aktivitas manusia
Kegiatan-kegiatan manusia kini kian tak terkendali, kemajuan industri dan teknologi
membawa sisi negatif bagi lingkungan. Berikut ini merupakan pencemaran yang diakibatkan
oleh aktivitas manusia.
1) Pembakaran sampah.
2) Asap-asap industri.
3) Asap kendaraan.
4) Asap rokok.
5) Senyawa-kimia buangan seperti CFC, dan lain-lain.
3. Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran udara mengakibatkan kerugian bagi banyak organisme penghuni bumi.
Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara antara lain bagi kesehatan, tumbuhan, efek
rumah kaca, dan rusaknya lapisan ozon.
a) Kesehatan
Terbukti bahwa kualitas udara yang menurun akibat pencemaran menimbulkan
berbagai penyakit. ISPA (infeksi saluran pernapasan) adalah salah satunya. Saluran
pernapasan merupakan gerbang masuknya udara ke dalam tubuh. Udara yang kotor
membawa senyawa-senyawa yang tidak baik bagi kesehatan. Tentu saja, pengendapan-
pengendapan logam yang terlarut pada udara dapat mengendap di paru-paru dan dapat
menimbulkan iritasi. Akibat yang lebih serius dari polusi udara adalah emfisema, yaitu gejala
kesulitan pengangkutan oksigen. Kadar karbon monoksida yang terlalu banyak di udara
(lebih banyak dari oksigen) dapat menghambat pengikatan oksigen di dalam tubuh. Oleh
karena itu tubuh akan kekurangan oksigen, sehingga sesak napas, terjadi pusing, dan
berlanjut pada kematian apabila tidak ditangani dengan baik.
b) Bagi Tumbuhan
Abu vulkanik dari meletusnya gunung berapi membuat udara tercemar dan memicu
terpicunya hujan asam. Hujan asam mengandung senyawa sulfur yang bersifat asam. Kondisi
asam ini dapat mematikan tanaman setempat. Oleh karena itu kita sering menemui begitu
banyak tanaman dan pohon yang rusak akibat hujan asam atau abu vulkanik.
c) Efek Rumah Kaca
Konsentrasi karbon dioksida dan karbon monoksida yang tinggi di atmosfer akan
memicu terjadinya efek rumah kaca, yakni peningkatan suhu bumi. CO dan CO2 akan
membentuk semacam lapisan yang akan menahan panas bumi keluar, sehingga panas yang
ditimbulkan bumi akan terkungkung di dalam seperti pada rumah kaca.
d) Rusaknya Lapisan Ozon
CFC merupakan senyawa yang sering digunakan dalam produk-produk pendingin
(freezer, AC) dan aerosol. Ketika CFC terurai di atmosfer, maka akan memicu reaksi dengan
oksigen penyusun ozon. Dengan demikian, ozon akan terurai yang menyebabkan lapisan
ozon berlubang. Padahal lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung Bumi dari panas yang
dipancarkan oleh Matahari. Sinar UV yang dihasilkan oleh Matahari dapat memicu kanker,
dengan adanya ozon, masuknya sinar UV ini akan diredam sehingga dampak yang
ditimbulkan lebih sedikit. Sayangnya, pemanasan global yang kini terjadi salah satunya
diakibatkan oleh rusaknya lapisan ozon. Pada saat ini CFC untuk pendingin dan aerosol telah
diganti dengan bahan lain yang ramah lingkungan.

L. Pencemaran Tanah
Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka
pasti dapat menguap, tersapu air hujan, dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian mengendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun
di tanah tersebut dapat berdampak langsung pada kehidupan manusia, ketika bersentuhan
atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. pencemaran tanah adalah suatu keadaan
dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan subpermukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping ).
1. FaktorPenyebab Pencemaran Tanah
Tidak jauh berbeda dengaa pencemaran air dan udara, pencemaran tanah juga banyak
sekali penyebabnya. Penyebab tersebut di antaranya limbah domestik, limbah industri, dan
limbah pertanian.
a) Limbah Domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah seperti pemukiman penduduk (pedagang,
tempat usaha, hotel dan lain-lain); kelembagaan (kantor-kantor pemerintahan dan swasta);
serta tempat-tempat wisata. Limbah domestik tersebut dapat berupa limbah padat dan cair.
Kedua limbah tersebut (padat dan cair) mempunyai dampak buruk bagi tanah, hingga
akhirnya dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup tanpa kecuali kehidupan
manusia itu sendiri. Apalagi untuk limbah padat yang merupakan bahan pencemar yang akan
tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang dibuang ke lingkungan
akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun
kemudian. Sampah anorganik tidak terbiodegrasi. Hal ini yang menyebabkan lapisan tanah
tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air, sehingga peresapan air dan
mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam
tanahpun akan berkurang. Akibatnya, tanaman sulit tumbuh bahkan akan mati karena tidak
memperoleh makanan untuk tumbuh dan berkembang.

b) Limbah Industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah industri juga dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah industri berupa
limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, dan bubur yang
berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon,
plywood, serta pengawetan buah, ikan, daging, dan lain-lain. Limbah industri berupa limbah
cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi. Misalnya sisa-sisa
pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak,
khrom, arsen, dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam
seperti Hg, Zn, Pb, dan Cd dapat mencemari tanah. Hg, Zn, Pb, dan Cd merupakan zat yang
sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan
kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan
tanah.
c) Limbah Pertanian
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya
bermatapencarian sebagai petani. Akan tetapi, karena ketidaktahuan, tidak sedikit petani yang
menggunakan pupuk sintetik melebihi ketentuan, atau caranya tidak tepat. Akibatnya, limbah
pertanian yang berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman tanah
tercemar. Misalnya, pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan
pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah. Akibatnya,
kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah
semakin berkurang. Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman, tetapi juga
mikroorganisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada
jumlah organisme di dalamnya. Selain itu, penggunaan pestisida yang terus menerus akan
mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut
2. Dampak Pencemaran Tanah
Semua pencemaran pasti akan merugikan makhluk hidup terutama manusia. Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam
tubuh, dan kerentanan populasi yang terkena. Contohnya saja kromium berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal
pada seluruh populasi. Raksa dan siklodiena dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa
bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena akan mengakibatkan kerusakan pada hati
ditandai seperti keracunan. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada
saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan
ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Ada beberapa macam dampak kesehatan yang
tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata, dan ruam kulit untuk paparan kimia
yang telah disebutkan di atas. Pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
Selain kesehatan manusia yang terganggu, pencemaran tanah juga dapat memberikan
dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya
bahan kimia beracun dan berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini
dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan Arthropoda
yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya, perubahan ini dapat memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai makanan, dapat memberi akibat yang besar terhadap
predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan tersebut rendah, maka bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan
kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni
piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada
burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan, dan
kemungkinan hilangnya spesies tersebut. Dampak pada pertanian terutama perubahan
metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal
ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu
paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari
bahan pencemar tanah utama.
3. Cara Penanggulangan Pencemaran Tanah
Berikut ini ada dua cara utama yang dapat dilakukan apabila tanah sudah tercemar,
yaitu remediasi dan bioremediasi. Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site)
dan exsitu (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini
lebih murah dan lebih mudah. Pembersihan ini terdiri atas venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan of-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya adalah, tanah tersebut disimpan di bak atau tanki yang kedap, kemudian
zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya, zat pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan of-
site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi
zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air). Salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur veskular
arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung
dalam remediasi tanah. Jamur tersebut dapat berperan langsung karena kemampuannya
menyerap unsur logam dari dalam tanah. Jamur tersebut tidak dapat berperan langsung
karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain, seperti bakteri tertentu,
jamur, dan sebagainya.

M. Cara Mengajarkan Materi Kepada Peserta Didik


a) Materi Bunyi
1) Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning
Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik diarahkan agar
peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya
menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajaran diharapkan diarahkan
untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan)
bukan berpikir mekanistis (rutin dengan haya mendengarkan dan menghafal semata .
Berikut definisi dan pengertian pendekatan saintifik dari beberapa sumber buku:
1. Menurut Rusman (2015), pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran
yang memberikan kesempatan pada siswa secara luas untuk melakukan eksplorasi dan
elaborasi materi yang dipelajari, di samping itu memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk mengaktualisasikan kemampuan melalui kegiatan pembelajaran yang
dirancang oleh guru.
2. Menurut Hosnan (2014), pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang
dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau
prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan, dan mengkomunikasikan.
3. Menurut Karar dan Yenice (2012), pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar pembelajar secara aktif mengonstruk konsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.
Jadi, dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik
adalah suatu proses pembelajaram yang dirancang agar peserta didik aktif dalam
mengkonstruk konsep, hukum dan prinsip melalui tahapan – tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisa data,
menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.
Tujuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah untuk
mengembangkan karakter siswa. Selain itu juga, dapat dapat melatih peserta didik dalam
mengemukakan ide-ide , meningkatkan kemampuan berpikir siswa sehingga siswa memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya dan memiliki hasil
belajar yang tinggi.
Menurut Hosnan (2014), tujuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa. 
2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematik.
3. Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan
suatu kebutuhan. 
4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis
artikel ilmiah.
6. Untuk mengembangkan karakter siswa.

Beberapa prinsip pendekatan Saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai


berikut (Hosnan,2014):
1. Pembelajaran berpusat pada siswa.
2. Pembelajaran membentuk students self concept. 
3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
4. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru.
7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam
komunikasi. 
8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa
dalam struktur kognitifnya.

Langkah-langkah pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran meliputi


mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), mengolah data
atau informasi dilanjutkan dengan menganalisis, menalar (associating), dan menyimpulkan,
menyajikan data atau informasi (mengomunikasikan), dan menciptakan serta membentuk
jaringan (networking). Menurut Daryanto (2014), langkah-langkah pendekatan saintifik
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Mengamati (observasi)  : Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi
pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta
bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang
digunakan oleh guru.
2) Menanya : Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa.
Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.
3) Mengumpulkan informasi  :Kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut
dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Peserta didik dapat membaca berbagai
sumber, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
melakukan eksperimen.
4) Mengasosiasikan/mengolah informasi : Dalam kegiatan mengasosiasi/mengolah
informasi terdapat kegiatan menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa
guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir yang
logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
5) Mengkomunikasikan : Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi
kesempatankepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang
ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menemukan
pola.

2) Model Pembelajaran : Discovery and Cooperative Learning


Discovery Learning : metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa
sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak
melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Metode
pembelajaran discovery  merupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada
aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya
bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan
konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya.
Pada Materi ini digunakan model pembelajaran discovery learning karena
pembelajaran ini :
(1) merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif;
(2) dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang dipelajari, maka hasil yang
diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan siswa;
(3) pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai
dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain;
(4) dengan menggunakan strategi discovery anak belajar menguasai salah satu metode
ilmiah yang akan dapat dikembangkan sendiri;
(5) siswa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi
sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan nyata.
Jadi, pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini pada
mulanya guru mengajak siswa untuk mengamati benda benda disekitar siswa yang dapat
menghasilkan bunyi lalu mengajukan beberapa pertanyaan mengenai apa yang dimaksud
dengan bunyi dari apa yang diamatinya tadi dan dengan memberikan informasi secara singkat
mengenai materi tersebut. Selain itu, Pertanyaan dan informasi tersebut dapat dimuat dalam
lembar kerja siswa (LKS) yang telah dipersiapkan oleh guru sebelum pembelajaran dimulai.
Dengan demikian, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum
diketahuinya
Cooperative Learning : suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya
kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat
kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang, rendah). Model pembelajaran kooperatif
mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Pada Materi ini juga digunakan model pembelajaran cooperative karena pembelajaran ini :
1) Dapat membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek
bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir,
2) Dapat membantu siswa mengevaluasi logika dan bukti-bukti bagi posisi dirinya atau
posisi yang lain,
3) Dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk memformulasikan penerapan suatu
prinsip,
4) Dapat membantu siswa mengenali adanya suatu masalah dan memformulasikannya
dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari bacaan atau ceramah,
5) Dapat menggunakan bahan-bahan dari anggota lain dalam kelompoknya, dan
6) mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik.
Jadi,pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative ini ada
beberapa tipe-tipe model pembelajaran cooperative, salah satunya adalah jigsaw. Jigsaw
adalah Model pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan
mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya. Dengan tipe jigsaw ini , kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu siswa akan dibentuk menjadi beberapa kelompok
yang beranggotakan 4-6 orang dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat
kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, lalu Masing-masing kelompok mengirimkan satu
orang wakil mereka untuk membahas topik, wakil ini disebut dengan kelompok ahli.
Kemdian, Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling
membantu untuk menguasai topik tersebut, Setelah memahami materi, kelompok ahli
menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada
rekan kelompoknya , baru kemudian dilakukan presentasi masing-masing kelompok dan
kegiatan akhir Guru akan memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang materi
bunyi yang telah didiskusikan.

3) Metode Pembelajaran : Diskusi dan Eksperimen


Metode diskusi merupakan sebuah metode pembelajaran yang berkaitan dengan
pemecahan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang. Metode yang satu ini sangat
cocok diterapkan pada kelompok yang berjumlah tidak terlalu banyak. Dalam praktiknya
metode diskusi ini lebih mengutamakan interaksi yang terjadi antar individu.  Serta untuk
merangsang daya pikir pada setiap peserta diskusi.
Dengan menggunakan metode diskusi proses belajar mengajar dapat membangun
suasana kelas yang lebih menarik dan tidak membosankan. Karena, setiap murid akan
terfokus pada masalah yang sedang didiskusikan bersama-sama. Setiap murid akan dituntut
untuk berani menyampaikan pendapatnya serta berpikir secara mendalam. Selain itu, metode
diskusi ini mengajarkan kepada para murid untuk mampu bersikap kritis dan sistematis dalam
berpikir. Serta mampu untuk bersikap toleran dalam menemukan temannya yang memiliki
pendapat yang berbeda. Dan yang paling penting adalah pengalaman setiap murid mengenai
etika dalam bermusyawarah.
Pada umumnya hasil dari diskusi ini adalah berupa kesimpulan dari masalah akan
dapat dengan mudah diingat oleh para murid. Hal itu terjadi karena, para murid mengikuti
alur berdiskusi dan mendapatkan hal-hal yang menurut mereka menarik.
Metode Eksperimen : jenis metode pembelajaran dengan bentuk memberikan kesempatan
kepada murid untuk mengerjakan suatu percobaan. Metode percobaan ini bisa dilakukan
perorangan atau kelompok. Untuk mengerjakannya pun juga dibutuhkan beberapa kali
dengan menggunakan alat dan tempat yang dikhususkan.
Metode ini dapat membuat murid menjadi lebih berani dapat memberikan suatu
kesimpulan atau kebenaran. Hal itu karena apa yang mereka sampaikan merupakan hasil dari
percobaan yang telah mereka dilakukan sendiri.Di dalam praktiknya, murid  juga dapat
mengembangkan sikap dalam mengeksplorasi mengenai ilmu yang telah didapatnya. Hasil
yang diinginkan dengan menggunakan metode ini adalah supaya kelak para murid dapat
menciptakan atau menemukan hal-hal baru yang bermanfaat bagi sekitar. Teruntuk
kepentingan umat manusia dan kebanggaan negara.
Sehingga, dalam kegiatan pembelajaran pada materi bunyi dengan menggunakan
kedua metode ini . Siswa akan melakukan sebuah eksperimen mengenai bunyi dalam suatu
kelompok , dan nantinya untuk masing-masing kelompok maju kedepan kelas
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

b) Materi Cahaya,Lensa dan Warna


1) Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning
Pada materi ini juga digunakan pendekatan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik ,dimana dengan pendekatan ini ditujukan agar peserta didik mampu merumuskan
masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab
saja.

2) Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL), Inquiry


Problem Based Learning : pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah
dunia nyata (real world) untuk memulai pembelajaran. Masalah diberikan kepada siswa,
sebelum siswa mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus
dipecahkan. Dengan demikian untuk memecahkan masalah tersebut siswa akan mengetahui
bahwa mereka membutuhkan pengetahuan baru yang harus dipelajari untuk memecahkan
masalah yang diberikan.
Pada Materi ini digunakan model PBL karena pembelajaran ini :
1. Dapat membuat siswa lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka sendiri
yang menemukan konsep tersebut.
2. Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berpikir
siswa yang lebih tinggi.
3. Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata  yang dimiliki oleh siswa sehingga
pembelajaran lebih bermakna.
4. Siswa dapat merasakan manfaat dari pembelajaran sebab masalah-masalah yang
diselesaikan langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata, hal ini dapat meningkatkan
motivasi dan ketertarikan siswa terhadap bahan yang dipelajari.
5. Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, mampu memberi aspirasi dan menerima
pendapat dari orang lain, menanamkan sikap sosial yang positif diantara siswa.
6. Pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi terhadap
pembelajar dan temannya sehingga pencapaian ketuntasan siswa dapat diharapkan.
Selain itu, problem based learning (PBL) diyakini pula dapat menumbuh kembangkan
kemampuan kreativitas siswa, baik secara individual maupun secara berkelompok.
Jadi, pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini pada
mulanya guru akan mengajak siswa untuk mengamati sendok yang bengkok saat dimasukkan
dalam air, yang kemudian bertujuan untuk memperoleh informasi tentang sifat-sifat dari
cahaya. Lalu , guru akan mengajukan beberapa pertanyan mengenai masalah yang tadinya
diamati oleh siswa. Bagaimana itu dapat terjadi, bagaimana bisa cahaya dapat dibiaskan atau
seolah-olah dibiaskan. Dengan demikian, agar dapat menjawab pertanyaan siswa akan
mencari tahu tentang masalah tersebut dan dapat memecahkan masalah tersebut dengan
sendirinya yang dapat menuntut siswa menjadi aktif.
Inquiry : model  pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk
melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis untuk mencari dan
menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Dengan model pembelajaran
inquiry siswa tak hanya di tuntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana
mereka dapat menggunakan potensi yang di milikinya secara optimal 
Pada Materi ini digunakan model Inquiry karena pembelajaran ini : dapat
meningkatkan kemampuan berfikir siswa untuk mencari dan menemukan sendiri materi yang
akan di pelajarinya, melatih kepekaan diri, mengurangi rasa kecemasan, menumbuhkan rasa
percaya diri, meningkatkan motivasi, dan partisipasi belajar, meningkatkan tingkah laku yang
positif, meningkatkan prestasi dan hasil belajar. Selain itu, Model
pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang sehingga
pembelajaran melalui model ini dianggap lebih bermakna. Model pembelajaran inquiry dapat
memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Model
pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi moderen yang mengagap belajar adalah proses perubahan tingkah
laku berkat adanya pengalaman. Dan dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan diatas rata-rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak
akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Jadi, pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini guru
dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing siswa itu dalam
mendapatkan infromasi mengani materi yang dibahas atau masalah yang telah diajukan.
Setelah diajukan pertanyaan, dan siswa dapat memahami materi tersebut. Selanjutnya, untuk
menekankan pemahaman materi, siswa diajak melakukan sebuah eksperimen , misalnya pada
materi cahaya ini siswa diajak langsung melakukan eksperimen tentang sendok yang
diamatinya tadi. Dan kemudian dari eksperimen ini , guru mengajak siswa untuk melakukan
diskusi untuk mendapatkan kesimpulan dari eksperimen tersebut serta konsep pada materi
yang dibahas.

3) Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, Eksperimen


Metode tanya-jawab : ialah penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan
pertanyaan dan murid menjawab. Metode yang digunakan dalam pembelajaran untuk materi
cahaya ini adalah metode diskusi, tanya jawab serta eksperimen. Dimana, guru akan
memberikan pertanyaan atau permasalahan yang harus siswa jawab atau bagaimana cara
siswa memecahkan masalah tersebut yang kemudian siswa akan melakukan eksperimen lalu
guru akan mengajak siswa untuk mendiskusikan eksperimen yang dilakukan.
c) Materi Energi, Lingkungan dan Polusi
1. Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning
Pada materi ini juga digunakan pendekatan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik ,dimana dengan pendekatan ini ditujukan agar peserta didik mampu merumuskan
masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab
saja

2. Model Pembelajaran : Discovery and Cooperative Learning


3. Metode : Diskusi, Tanya Jawab dan Eksperimen
Discovery Learning : metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa
sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak
melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Metode
pembelajaran discovery  merupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada
aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya
bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan
konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya.
Pada Materi ini digunakan model pembelajaran discovery learning karena
pembelajaran ini :
a) merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif;
b) dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang dipelajari, maka hasil yang
diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan siswa;
c) pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai
dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain;
d) dengan menggunakan strategi discovery anak belajar menguasai salah satu metode
ilmiah yang akan dapat dikembangkan sendiri;
e) siswa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi
sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan nyata.
Jadi, pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini pada
mulanya guru mengajak siswa untuk mengamati benda benda disekitar siswa yang dapat
menghasilkan bunyi lalu mengajukan beberapa pertanyaan mengenai apa yang dimaksud
dengan bunyi dari apa yang diamatinya tadi dan dengan memberikan informasi secara singkat
mengenai materi tersebut. Selain itu, Pertanyaan dan informasi tersebut dapat dimuat dalam
lembar kerja siswa (LKS) yang telah dipersiapkan oleh guru sebelum pembelajaran dimulai.
Dengan demikian, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum
diketahuinya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menyampaikan materi kepada siswa , guru membutuhkan metode pembelajaran
dan model pembelajaran yang tepat agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Pada makalah ini, konsep esensisal ipa terpadu untuk materi cahaya disampaikan
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Inquiry .
Untuk Metode pembelajaran yang digunakan, yaitu diskusi, tanya jawab dan eksperimen
.Sedangkan , untuk materi bunyi menggunakan model pembelajaran Discovery dan
Cooperative Learning. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu diskusi dan eksperimen.
Dan untuk materi Energi, Lingkungan dan Polusi sama dengan model pembelajaran pada
materi bunyi. Namun, metodenya sama dengan metode pembelajaran yang digunakan pada
materi cahaya,lensa dan warna.

B. Saran
Strategi atau cara dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa itu diperlukan.
Dengan adanya strategi , guru dapat menyampaikan pembelajaran dengan baik agar dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dengan demikian, dalam setiap
pembelajaran itu harus memerlukan cara yang tepat untuk menyampaikannya. Guru harus
menentukan strategi yang tepat untuk menyampaikan pembelajarannya.
DAFTAR PUSTAKA

Alif Yanuar Zukmadini. 2015. Superbook IPA SMP. Bandung : Wahyumedia

Lasmi Ketut. 2007. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: CV. Yrama Widya Mediastika.

Umar Efrizon. 2007. Fisika dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact.

Anda mungkin juga menyukai