Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MAKALAH
CONNECTED MAKALAH
MODEL ( TERHUBUNG)
CONNECTED MODEL ( TERHUBUNG)
CONNECTED MODEL ( TERHUBUNG)

Un tuk Memenuh i Tuga sM atalK


u
UntUntuk
uk Memenuhi
Mem Tugas
enuhMata
i Kuliah
Tugas Mat a
ia h PEMBELAJARAN IPA TERPADU
K uliah
PEMBELAJARAN IPA TERPADU
PEMBELAJARAN IPA TERPADU

DosDosen
Dosen en PengaPengam
Pengampu : mpupu
:
: Dr s.
Drs.Maison,
Drs. M.Si.,PhD

Ma
Maiisson,n,MM.Si.Si.,PhD
.,
PhD

Disusun Oleh:

Ahmad Ardius

Nirmala Sani K

NurlainiOleh:
Disusun
ADhmad
isusunA
Ol

eh
rdi:us
MAGISTER PENDIDIKAN ILMU
Ahmad PENGETAHUAN ALAM
Ardius
Nirmala Sani K
PROGRAM PASCASARJANA
Nirmala Sani K
Nurlaini
UNIVERSITAS JAMBI
Nurlaini
2021

MAGISTER PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PRD
MAGISTER PEN OG RAAM
IDIK N PA SCAS
ILM AR
U PEN GJA NA
ETA HUAN
A
L UR
MPROG NIAVERSITA S JA
M PASCAS AM BINA
RJA
UNIVERSITA
2021S JAMBI
2021
1 0
MAKALAH
CONNECTED MODEL ( TERHUBUNG)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Dosen Pengampu :
Drs. Maison, M.Si.,PhD

Disusun Oleh:
Ahmad Ardius
Nirmala Sani K
Nurlaini

MAGISTER PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JAMBI
2021

2 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karna atas berkat rahmad
dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas dalam mata kuliah
Pembelajaran IPA Terpadu yang membahas tentang “ Connected Model
(Terhubung) ”.
Adapun kumpulan materi dalam makalah ini diperoleh dari literature yang
ada,sehingga makalah ini masih jauh dari sempurna. Sehingga kami mengharapkan
kritik dansaran yang membangun baik mengenai isi maupun penulisan dari makalah
ini. Semoga isi dari makalah ini dapat memperluas wawasan para pembaca.

Jambi, 4 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ . ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah. ............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan. .............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembelajaran terpadu. ....................................................................... 4
1. Pengertian Pembelajaran Terpadu .............................................. 4
2. Karakteristik Pembelajaran Terpadu .......................................... 5
3. Fase-Fase Pembelajaran Terpadu ............................................... 7
4. Jenis Pembelajaran Terpadu ....................................................... 10
B. Pembelajaran terpadu Model Connected .......................................... 10
1. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Connected ............... 10
2. Bentuk Pembelajaran Terpadu Model Connected ..................... 11
3. Fase-Fase Pembelajaran Terpadu Model Connected ................. 12
4. Keuntungan Pembelajaran Terpadu Model Connected .............. 14
5. Kekurangan Pembelajaran Terpadu Model Connected .............. 15
6. Kapan Model Pembelajaran Terpadu Model Connected
Digunakan ................................................................................... 15
7. Bagaimana Cara Mengintegrasikan Kurikulum Menggunakan
Pembelajaran Terpadu Model Connected................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan aktivitas yang dilakukan guru dan peserta
didik dalam lingkungan belajar yang membutuhkan komponen-komponen
pembelajaran meliputi: tujuan pembelajaran, materi, pendidik atau guru,
peserta didik, metode, media pembelajaran, situasi atau lingkungan dan
evaluasi. Kurikulum 2013 yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum
sebelumnya mengubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru
(teacher center learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik (student center learning). Pelaksanaan pembelajaran
kurikulum 2013 harus memiliki pendekatan scientific method (5M) yang
meliputi: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan,
dan mengkomunikasikan. Pentingnya penerapkan pembelajaran dengan
menggunakan kurikulum 2013 diharapkan peserta didik memiliki kompetensi
yang seimbang antara pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan
keterampilan (skill) yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model
implementasikurikulum 2013 yang diaplikasikan pada sekolah tingkat dasar
dan menengah. Saat ini meskipun sekolah tersebut telah menerapkan
kurikulum 2013 akan tetapi pada pelaksanaan pembelajarannya masih secara
terpisah dalam biologi,fisika dan kimia. Pembelajaran terpadu merupakan
pembelajaran yang memadukan suatu konsep dengan konsep lain di dalam
sebuah kompetensi dasar. Untuk memudahkan dalam memadukan suatu
konsep diperlukan sebuahmodel keterpaduan yang sesuai untuk diajarkan
pada peserta didik. Ada tiga model yang dipandang layak untuk
dikembangkan dan mudah dilaksanakan pada Sekolah Tingkat Pertama (SMP),
menurut Trianto (2010: 39) model yang dimaksudkan adalah model
keterhubungan (connected), model jaring laba-laba (webbed), dan model

1
keterpaduan (integrated).
Model terpadu disiplin ilmu yang mudah untuk dikembangkan salah
satunya dapat menggunakan model connected yang secara sengaja
memadukansatu topik dengan topik lain, satu konsep dengan konsep lain,
dan satu keterampilan dengan keterampilan lain sehingga peserta didik tidak
terfokus pada satu aspek tertentu. Dengan demikian wawasan peserta didik
akan lebih luas yang diharapkan dalam proses pembelajarannya dapat
memadukan antaratopik, konsep serta keterampilan.
Untuk melaksanakan pembelajaran IPA dengan model connected, perlu
dibentuk suatu perencanaan pembelajaran. Langkah awal perencanaan
pembelajaran adalah menyusun perangkat pembelajaran menggunakan
modelconnected sesuai dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar,
kreatifitas pengajar dan metode pembelajaran yang digunakan sesuai
berdasarkan konteksnya. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang
dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut, juga dengan
metode yang relevan akan membawa pada keberhasilan pencapaian target
belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan
siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang
fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat
peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Pembelajaran terpadu?
2. Seperti apa karakteristik Pembelajaran terpadu?
3. Apa saja Fase-fase pembelajaran terpadu?
4. Apa saja jenis Pembelajaran terpadu?
5. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Connected?

2
6. Seperti apa karakteristik Model Pembelajaran Connected?
7. Apa Saja Fase-Fase Model Pembelajaran Connected?
8. Apa keuntungan Model Pembelajaran Connected?
9. Apa Kerugian Model Pembelajaran Connected?
10. Kapan Model Pembelajaran Connected digunakan?
11. Bagaimana Cara Mengintegrasikan Model Pembelajaran Connected
dengan Kurikulum?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pembelajaran terpadu?
2. Untuk Mengetahui karakteristik Pembelajaran terpadu?
3. Untuk Mengetahui Fase-fase pembelajaran terpadu?
4. Untuk Mengetahui jenis Pembelajaran terpadu?
5. Untuk Mengetahui Pengertian Model Pembelajaran Connected?
6. Untuk Mengetahui karakteristik Model Pembelajaran Connected?
7. Untuk Mengetahui Fase-Fase Model Pembelajaran Connected?
8. Untuk Mengetahui keuntungan Model Pembelajaran Connected?
9. Untuk Mengetahui Kerugian Model Pembelajaran Connected?
10. Untuk Mengetahui Kapan Model Pembelajaran Connected digunakan?
11. Untuk Mengetahui Cara Mengintegrasikan Model Pembelajaran
Connected dengan Kurikulum?

3
BAB II
PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED MODEL ( TERHUBUNG)

A. PEMBELAJARAN TERPADU
1. Pengertian Pembelajaran Terpadu
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap
individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu
pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.
Perolehan keutuhan belajar, pengetahuan, serta kebulatan
pandangan tentang kehidupan dan dunia nyata hanya dapat
direfleksikan melalui pembelajaran terpadu.1 MenurutWolfinger dalam
Asep Herry Hernawan terdapat dua istilah yang secara teoritis memiliki
hubungan yang saling terkait dan ketergantungan satu dan lainnya, yaitu
integrated learning (pembelajaran terpadu) dan integrated curriculum
(kurikulum terpadu). Pembelajaran terpadu banyak dipengaruhi oleh
eksplorasi topik yang ada di dalam kurikulum sehingga siswa dapat
belajar menghubungkan proses dan isi pembelajaran secara lintas
disiplin dalam waktu yang bersamaan.2
Model keterpaduan atau integrated adalah model pembelajaran
terpadu yang menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Menurut
fogarty model keterpaduan pembelajaran yang menggabungkan bidang
studi yang tumpang tindih dengan topik, konsep, sikap yang saling
berhubungan di dalam beberapa matapelajaran.
Dalam beberapa kutipan di atas disimpulkan bahwa
pembelajaran terpadu adalah suatu pembelajaran yang menekankan
keterlibatan siswa dalam belajar sehingga membuat siswa aktif dalam

1
Udin Syaefuddin Sa’ud, dkk, Pembelajaran Terpadu (Bandung: UPI Press,2006), 5.
2
Asep Herry Hernawan, dkk, Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD Modul 1-6 (Jakarta: Universitas Terbuka,
2016), 1.4

4
pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran terpadu siswa akan
memahami konsep-konsep yang dipelajari dan menghubungkannya
dengan konsep lain yang sudah dipahami untuk memberikan proses
belajar yang bermakna pada siswa.

2. Karakteristik Pembelajaran Terpadu


Menurut Depdikbud, pembelajaran terpadu sebagai suatu proses
mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri yaitu: holistik, bermakna,
otentik, dan aktif.3
a. Holistik
Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian
dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji sekaligus dari
beberapa bidang kajian dan bukan dari sudut pandang yang terkotak-
kotak. Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami
suatu fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan
membuat siswa menjadi lebih arif dan bijak di dalam menyikapi atau
menghadapi kejadian yang ada di depan mereka.
b. Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek,
memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep
yang berhubungan yang disebut schemata. Hal ini akan berdampak
pada kebermaknaan materi yang dipelajari.
c. Otentik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami
secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinyamelalui
kegiatan belajar. Siswa memahami dari hasilbelajarnya sendiri bukan
sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang
diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik.

3
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), 13

5
a. Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaftifan siswa dalam
pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual maupun emosional
guna tercapainya hasil belajar yang optimal, dengan
mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan sehingga mereka
termotivasi untuk terus menerus belajar.
Belajar tidaklah cukup hanya dengan melihat atau mendengar
sesuatu. 4 Berdasarkan pendapat Asep Herry Hermawan dan kawan-
kawan, terdapat beberapa karakteristik dari pembelajaran terpadu,
sebagai berikut:5
a. Pembelajaran terpadu berpusat pada siswa. Pembeajaran terpadu
lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek dan peran guru
sebagai fasilitator.
b. Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung
kepada siswa.
c. Pembelajaran terpadu mengintegrasi antar mata pelajaran yang
saling terkait terutama pada pelaksanaan di kelas-kelasawal. Fokus
pembelajaran diartikan kepada pembahasan tema-tema yang
berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa
dapat memahami konsep-konseptersebut secara utuh.
e. Pembelajaran terpadu bersifat flexible (luwes), sebab guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran yang lainnya, bahkan dengan kehidupan siswa dan keadaan
lingkungan sekolah.

4
Melvin L. Silberman. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. (Jakarta: Nuansa Cendikia. 2010), 25
5
Asep Herry Hermawan, dkk, Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD…1.7

6
f. Hasil pembelajaran berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan
siswa. Dengan demikian, siswa diberi kesempatan untuk
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
g. Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang memberikan
pengalaman langsung kepada siswa, berpusatpada siswa, memiliki
keterkaitan antar konsep dan menyajikannya dengan flexible, holistik,
bermakna, otentik, aktif, dan berkembang sesuai minat dan
kebutuhan siswa.
3. Fase-fase Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu ini memiliki enam fase, meliputi :
pendahuluan, presentasi materi, membimbing pelatihan, menelaah
pemahaman dan memberikan umpan balik, mengembangkan
pemahaman dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan
dan penerapan, menganalisis dan mengevaluasi yang dapat dilihat
dalam tabel 2.1 berikut ini.6
Tabel 2.1
Fase-Fase Pembelajaran Terpadu
Fase Tindakan Guru
Fase 1  Mengaitkan pelajaran sekarang dengan
Pendahuluan pelajaran sebelumnya.
 Memotivasi siswa
 Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk
mengetahui konsep- konsep prasyarat yang
sudah dikuasai oleh siswa.
 Menjelaskan tujuan pembelajaran
(kompetensi dasar dan indikator).
Fase 2  Presentasi konsep-konsep yang harus
Presentasi Materi dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi dan
bahan bacaan.

6Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek…19

7
 Presentasi keterampilanprosesyang di
kembangkan.
 Presentasi alat dan bahan yang di
butuhkan.
 Memodelkan penggunaan peralatan.
Fase 3  Menempatkan siswa dalam kelompok-
Membimbing kelompok belajar.
Pelatihan  Mengingatkan cara siswa bekerja dan
berdiskusi secara kelompoksesuai komposisi
kelompok.
 Membagi buku siswa dan LKS.

 Mengingatkan cara menyusun laporan hasil


kegiatan.
 Memberikan bimbinganseperlunya.

 Mengumpulkan hasil kerjakelompok setelah

batas waktu yang


 di tentukan.

Fase 4 Menelaah  Mempersiapkan kelompok belajar untuk


Pemahaman dan diskusi kelas.
Memberikan Umpan  Meminta salah satu anggotakelompok untuk
Balik mempresentasikan hasil kegiatan sesuai
dengan LKS yang dikerjakan.
 Meminta anggota kelompok lain menanggapi

hasil presentasi.
 Membimbing siswa menyimpulkan hasil
diskusi.
Fase 5  Mengecek dan memberikan umpan balik
Mengembangkan terhadap tugas yang telah diberikan.
Pemahaman Dengan  Membimbing siswa menyimpulkan seluruh
Memberikan materi pembelajaran yang baru saja di

8
Kesempatan Untuk pelajari.
Pelatihan Lanjutan  Memberikan tugas rumah.

Dan Penerapan

Fase 6  Guru membantu siswa untuk melakukan


Menganalisis dan refleksi atau evaluasi terhadap kinerja
Mengevaluasi mereka.

Menurut Prabowo dalam Trianto7, tahapan pembelajaran terpadu


meliputi tiga tahap antara lain:
a. Tahap Perencanaan
1) Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilanyang
dipadukan.
2) Memilih kajian materi standar kompetensi, kompetensidasar
dan indikator.
3) Menentukan sub keterampilan yang dipadukan
4) Merumuskan indikator hasil belajar
5) Menentukan langkah-langkah pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan
Prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan pembelajaran
terpadu meliputi:
1) Guru hendaknya tidak menjadi single actor yang mendominasi
dalam kegiatan pembelajaran.
2) Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok
3) Guru perlu akomodif terhadap ide-ide yang terkadang sama
sekali tidak terpikirkan dalam proses perencanaan

7
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: PrestasiPustaka, 2007), 1.

9
c. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi prosespembelajaran
dan evaluasi hasil pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional
menguraikan prinsip evaluasi pada pembelajaran terpadu sebagai
berikut:
1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukanevaluasi
diri di samping bentuk evaluasi lainnya.
2. Mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan hasil
belajar berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan
yang akan dicapai.
4. Jenis Pembelajaran Terpadu
Terdapat sepuluh macam model dalam merencanakan
pembelajaran terpadu menurut seorang ahli yang bernama Robin
Fogarty8, yakni: (a) fragmented, (b) connected, (c) nested, (d)
sequenced, (e) shared, (f) webbed, (g) threaded, (h) integrated, (i)
immersed, dan (j) networked.

B. PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED


1. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Connected
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas
atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu pada
pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.9 Model
pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan

8
Fogarti, Robin. How to Integrate the Currikula. (United States of America:Corwin Press , 2009). 2

9
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: PrestasiPustaka, 2007), 1.

10
berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
guru untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Model pembelajaran juga dapat dimaknai sebagai perangkat rencana
atau pola yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan
pembelajaran di kelas atau di tempat-tempat lain yang melaksanakan
aktivitas pembelajaran.
Connected model adalah suatu model pengembangan kurikulum
yang mengabungkan secara jelas satu topik dengan topik berikutnya satu
konsep dengan konsep lainnya, suatu kemampuan dengan kemampuan
lainnya.
Pengertian tersebut menunjukkankan bahwa fokus model
connected adalah pada keterkaitan dalam seluruh bidang, keterkaitan
antar topik, keterkaitan antar konsep, keterkaitan antar keterampilan,
mengaitkan tugas pada hari ini dengan selanjutnya bahkan ide-ide yang
dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada
semester berikutnya dalam satu bidang studi.
2. Bentuk Pembelajaran Terpadu Model Connected

KD,
KD, KD, indikator indikator
indikator dan konsep dan
dan konsep
konsep

Gambar 2.1
Pola model connected menurut Fogarty

11
Matematika

percentage

Topik, init, concept

Estimation

Consept, skill, actitude

Fraction

Topik, unit, concept

Gambar 2.2
Model 2: Connected

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran


terpadu model connected adalah model yang menghubungkan unsur-
unsur yang terkait dalam satu bidang studi, unsur-unsur tersebut dapat
berupa konsep, topic, prinsip atau keterampilan yang mampu memenuhi
kebutuhan siswa.
3. Fase-Fase Pembelajaran Terpadu Model Connected
Fase-fase pembelajaran terpadu model connected yang
dilaksanakan didasarkan pada pembelajaran terpadu yangterdiri dari
enam fase.
Adapun fase-fase dalam pembelajaran iniseperti disajikan dalam
tabel 2.2 berikut

12
Tabel 2.2
Fase–Fase Pembelajaran Terpadu Model Connected

Fase Kegiatan Guru


Fase 1  Mengaitkan pelajaran sekarang dengan
Pendahuluan pelajaran sebelumnya.
 Memotivasi siswa
 Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk
mengetahui konsep- konsep prasyarat yang
sudah dikuasai oleh siswa.
 Menjelaskan tujuanpembelajaran.
Fase 2 Presentasi  Presentasi konsep-konsep yang harus dikuasai
Materi oleh siswa melalui demonstrasi.
 Presentasi keterampilan proses yang di
kembangkan.
 Presentasi alat dan bahan yang di butuhkan.
 Pemodelan menggunakan media.
Fase 3 Membimbing  Menempatkan siswa dalam kelompok-
Pelatihan kelompok belajar.
 Mengingatkan cara siswa bekerja dan
berdiskusi secara kelompok.
 Membagi LKS.
 Memberikan bimbingan
 Mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah
batas waktu
yang di tentukan.
Fase 4 Menelaah  Meminta salah satu anggota kelompok
Pemahaman dan untuk
Memberikan mempresentasikan hasil kegiatan sesuai dengan
Umpan Balik LKS yang dikerjakan.
 Meminta anggota kelompok lain menanggapi

13
hasil presentasi.
 Membimbing siswa menyimpulkan hasil
diskusi.
Fase 5  Mengecek dan memberikan umpan balik
Mengembangkan terhadap tugas yang telah diberikan.
Pemahaman  Membimbing siswa menyimpulkan seluruh
Dengan materi pembelajaran yang baru saja di pelajari.
Memberikan  Memberikan tugas rumah.
Kesempatan Untuk
Pelatihan Lanjutan
Dan Penerapan
Fase 6 Menganalisis  Guru membantu siswa untuk melakukan
dan Mengevaluasi refleksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka.
Fase-fase pembelajaran merujuk pada fase-fase pembelajaran yang
dikemukakan oleh Trianto.

4. Keuntungan Pembelajaran Terpadu Model Conneted


Pembelajaran terpadu model connected memiliki beberapa
keunggulan dibanding dengan model pembelajaran lain. Beberapa
keunggulan pembelajaran terpadu model connected menurut Fogarty
antara lain sebagai berikut:17
a. Dengan pengintegrasian interbidang studi, maka siswa mempunyai
gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus
pada suatu aspek tertentu.
b. Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep.
c. Mengintegrasikan ide-ide dalam interbidang studi memungkinkan
siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki serta
mengasimilasi ide-ide dalammemecahkan masalah.

14
5. Kekurangan Model Conneted
Pembelajaran terpadu model connected memiliki beberapakekurangan
diantaranya:

a. Masih kelihatan terpisahnya interbidang studi.

b. Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim sehingga isi pelajaran
tetap berfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar
bidang studi.
c. Dalam memadukan ide-ide pada satu bidang studi, maka usaha untuk
mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.

6. Kapan Model Pembelajaran Terpadu Model Conneted Digunakan


Ketika kegiatan pembelajaran yang menggabungkan secara jelas dua
atau lebih hasil belajar dengan indikator – indikator hasil belajar yang sesuai,
dalam satu bidang pengembangan.
Model connected pada dasarnya menghubungkan topik-topik dalam
satu disiplin ilmu. Konsep-konsep yang saling terhubung tersebut mengarah
pada pengulangan (review), rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-
gagasan dalam suatu disiplin ilmu. Dalam model connected, hubungan
antar disiplin ilmu tidak berkaitan, content tetap focus pada satu disiplin
ilmu.
Dalam proses belajar mengajar, model connected digunakan untuk
menghubungkan beberapa materi atau kompetensi tertentu yang memiliki
karakteristik yang saling terkait dengan tetap berpedoman pasa standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun cara menghubungkan materi-
materi yang saling terkait tersebut ialah dengan membuat “jembatan
pengetahuan”. Jembatan pengetahuan dapat berupa wacana, berita,
diskusi, alat peraga dan lain-lain yang dianggap mampu mengantarkan
pemahaman siswa dari materi satu ke materi brikutnya. Materi-materi yang
tidak memiliki keterkaitan tidak bisa dipaksakan untuk dihubungkan. Jika

17
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu…41

15
dipaksakan, dimungkinkan siswa akan semakin bingung dalam
merekonstruksi pengetahuan.

7. Bagaimana Cara Mengintegrasikan Kurikulum Menggunakan Pembelajaran


Terpadu Model Conneted
Kesepuluh model pembelajaran terpadu Fogarty, R di klasifikasikan
kedalam 3 jenis, yakni pengintegrasian kurikulum di dalam satu disiplin ilmu,
pengintegrasian kurikum beberapa disiplin ilmu, dan pengintegrasian
kurikulum di dalam dan beberapa disiplin ilmu.
No Klasifikasi Pengintegrasian Model Pembelajaran Terpadu
1 pengintegrasian kurikulum di Model Penggalan (fragmented),
dalam satu disiplin ilmu model keterhubungan
(interdisiplin ilmu) (connected), dan model sarang
(nested)
2 pengintegrasian kurikulum Model urutan (sequenced),
beberapa disiplin ilmu (antar model bagian (shared), model
disiplin ilmu) jaring laba-laba (webbed), model
galur (threaded), dan model
keterpaduan (integrated)
pengintegrasian kurikulum di Model celupan (immersed), dan
3 dalam dan beberapa disiplin model jaringan (networked)
ilmu (inter dan antar disiplin
ilmu)
Model Connected (keterhubungan) dapat di integrasikan
kurikulumnya dalam satu disiplin ilmu (interdisiplin ilmu). Dengan
mengamati Pola kurikulum korelasi yaitu pola organisasi kurikulum yang
menghubungkan pembahasansuatu pokok bahasan dengan pokok bahasan
lainnya. Materi kurikulum yang terlepas-lepas diupayakan dihubungkan
dengn materi kurikulum atau materi pelajaran yang sejenis atau relevan
dengan tujuan pembelajaran, sehingga dapat memperkaya wawasan siswa.

16
Model connected (keterhubungan) Membelajarkan sebuah KD, konsep-
konsep pada KD tersebut dipertautkan dengan konsep pada KD yang lain. Contoh
mengintegrasikan model keterhubungan yaitu Guru mengkaitkan konsep
ekosistem yang pada gilirannya berkaitan dengan energi dan sumber daya
alam.

17
DAFTAR PUSTAKA

Fogarti, Robin. 2009. How to Integrate the Currikula. United States of America:
Corwin Press
Hermawan, Asep Herry, dkk. 2007. Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 1- 6. Jakarta: Universitas Terbuka

Sa’ud, Udin Syaefuddin, dkk. 2006. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: UPI Press.

Silberman, Melvin L. 2010. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Jakarta:
Nuansa Cendikia.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

18

Anda mungkin juga menyukai