(Makalah)
Disusun Oleh:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Model Keterpaduan Nested dan Sequenced ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan jugakami berterima kasih pada Ibu Dr. Noor
Fadiawati, M.Si., Dr. Neni Hasnunidah, M.Si., dan Dr. Viyanti, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Pembelajaran IPA Terpadu yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Model Keterpaduan Nested dan
Sequenced. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yangkurang berkenan dan berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
untuk masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN
1. Pengertian Model Keterpaduan Nested..................................................... 3
2. Bentuk Model Keterpaduan Nested........................................................... 4
3. Kapan Menggunakan Model Keterpaduan Nested.................................... 5
4. Cara Mengintegrasikan Model Keterpaduan Nested................................. 5
5. Kelebihan Model Keterpaduan Nested...................................................... 8
6. Kekurangan Model Keterpaduan Nested................................................... 8
7. Pengertian Model Keterpaduan Sequenced............................................... 9
8. Bentuk Model Keterpaduan Sequenced.................................................... 9
9. Kapan Menggunakan Model Keterpaduan Sequenced..............................10
10. Cara Mengintegrasikan Model Keterpaduan Sequenced..........................11
11. Kelebihan Model Keterpaduan Sequenced...............................................14
12. Kekurangan Model Keterpaduan Sequenced............................................14
III. PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran .........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran di sekolah menuntut guru memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi peserta didik. Dengan pengalaman belajar yang mengaitkan
unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif untuk
peserta didik. Unsur konseptual yang dipelajari berkaitan dengan bidang studi
yang relevan akan membentuk skema, sehingga peserta didik akan
memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan kebutuhan
belajar, pengetahuan, serta kebutuhan pandangan tentang kehidupan dan dunia
nyata hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi fokus
pembahasan pada makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian model keterpaduan nested ?
2. Bagaimana bentuk model keterpaduan nested ?
3. Kapan menggunakan model keterpaduan nested ?
4. Bagaimana cara mengintegrasikan model keterpaduan nested ?
5. Apa saja kelebihan model keterpaduan nested ?
6. Apa saja kekurangan model keterpaduan nested ?
7. Apa pengertian model keterpaduan sequenced ?
8. Bagaimana bentuk model keterpaduan sequenced ?
9. Kapan menggunakan model keterpaduan sequenced ?
10. Bagaimana cara mengintegrasikan model keterpaduan sequenced ?
11. Apa saja kelebihan model keterpaduan sequenced ?
12. Apa saja kekurangan model keterpaduan sequenced ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memahami pengertian model keterpaduan nested
2. Untuk memahami bentuk model keterpaduan nested
3. Untuk memahami kapan menggunakan model keterpaduan nested
4. Untuk memahami cara mengintegrasikan model keterpaduan nested
5. Untuk memahami kelebihan model keterpaduan nested
6. Untuk memahami kekurangan model keterpaduan nested
7. Untuk memahami pengertian model keterpaduan sequenced
8. Untuk memahami bentuk model keterpaduan sequenced
9. Untuk memahami kapan menggunakan model keterpaduan sequenced
10. Untuk memahami cara mengintegrasikan model keterpaduan sequenced
11. Untuk memahami kelebihan model keterpaduan sequenced
12. Untuk memahami kekurangan model keterpaduan sequenced
2
II. PEMBAHASAN
Model pembelajaran terpadu tipe Nested atau tersarang adalah integrasi desain
guna memperkaya segala hal yang digunakan oleh guru supaya terlihat lebih
terampil. Mereka tahu bagaimana untuk mendapatkan jarak tempuh yang
paling efektif dari pelajaran apapun. Tapi, dalam pendekatan Nested untuk
instruksi perencanaan diperlukan beberapa sasaran yang tepat untuk belajar
siswa. Namun, integrasi Nested mengambil keuntungan dari kombinasi alam
sehingga tugas tersebut tampaknya cukup mudah.
3
tersebut akan lebih mudah mengintegrasikan konsep dan sikap melalui
aktivitas yang telah terstruktur.
4
Gambar 1. Gambaran Model Keterpaduan Nested
5
Standar proses ini dapat berupa keterampilan berpikir, keterampilan
kooperatif, kecerdasan majemuk, kebiasaan berpikir, alat teknologi, atau alat
bidang subjek lainnya seperti membaca, menulis, berbicara, atau
mendengarkan.
Gambar 2.
(standar proses/keterampilan)
(standar proses/
keterampilan)
(standar konten/
materi)
6
Berikut ini adalah contoh model bertingkat untuk unit sains tentang materi dan
energi:
Perhatikan bahwa ada lima area bersarang dalam contoh ini , namun mereka
melibatkan keterampilan dan strategi yang secara implisit disertakan dalam
orkestrasi pelajaran yang sebenarnya. Menggunakan templat untuk model
bersarang membuat fokus pada keterampilan dan strategi periferal ini eksplisit.
Model integrasi bertingkat memungkinkan guru untuk melihat secara grafis dan
visual bagaimana pelajaran menjadi lebih kaya dan lebih kuat.
Gambar 3.
Menyepakati
Contoh Model Keterpaduan Nested
Membandingkan
dan membedakan
Materi dan
Energi
7
Kelebihan dari model Nested terlihat jelas bagi guru dengan menyusun dan
mengelompokkan sejumlah keterampilan dan standar dalam pengalaman
belajar, guru memperkaya dan meningkatkan pembelajaran siswa.
Biasaberfokus pada konten, strategi berpikir, keterampilan sosial, dan ide
kebetulan lainnya, pelajaran tunggal mengambil banyak dimensi.
Kurikulum yang terlalu padat, banyak standar, dan jadwal yang ketat, guru
yang berpengalaman dapat mencari pelajaran yang subur yang meletakkan
dasar untuk pembelajaran di berbagai bidang. Sementara model Nested
memberikan perhatian yang diperlukan pada beberapa bidang minat, model ini
tidak memerlukan beban tambahan untuk menemukan waktu untuk bekerja
dan merencanakan dengan guru lain. Dengan model ini, seorang guru dapat
memberikan integrasi kurikulum yang ekstensif. Tentu saja, jika guru
merencanakan atau bekerja sama, model ini menawarkan banyak kesempatan
untuk menggabungkan berbagai macam keterampilan dan konsep untuk
mencapai lebih banyak kerumitan dan kedalaman dalam pelajaran.
8
Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata
pelajaran yang berbeda secara paralel. Pemebelajaran terpadu sequenced
merupakan model pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan karena
adanaya persamanaan-persamaan konsep, walau pun mata pelajarannya
berbeda.
Mengatur ulang urutan ketika suatu topik diajarkan bertepatan dengan paralel
topik dalam disiplin lain. Topik atau unit studi disusun kembali dan diurutkan
bertepatan satu sama lain. Ide-ide serupa diajarkan dengan rinci sementara
tetap menjadi subjek yang terpisah. Dua disiplin terkait dapat diurutkan
sehingga isi subjek dari keduanya diajarkan secara paralel sesuai dengan
urutan topik diajarkan. Intinya, satu subjek membawa yang lain dan
sebaliknya. Model Sequenced ini adalah model pertama yang guru disiplin
ilmu yang terpisah (fisika, biologi, kimia dan IPBA) perlu kolaboratif untuk
merencanakan dan mengurutkan beberapa ide yang serupa / terkait.
9
Gambar 5. Bentuk Model Keterpaduan Sequenced
10
Di tingkat sekolah menengah dan atas, tentu saja, guru dapat menjangkau di
dua area konten. Percakapan sama pentingnya dengan produk akhir dalam
berpasangan seperti ini karena dalam berbicara satu sama lain, guru saling
mempelajari konten/materi satu sama lain. Begitu mereka memperoleh
kesadaran ini, mudah untuk membuat koneksi ke bidang mata pelajaran lain
untuk membantu siswa melihat keterpaduan.
Kemudian, setelah membuat daftar topik pada baris, kedua guru bergiliran
membicarakan urutan mereka dan mengapa mereka mengajarkan hal-hal
tertentu pada waktu yang berbeda. Mereka mencoba menemukan satu atau
dua unit paralel untuk didaftarkan di lingkaran-lingkaran di atas. Seringkali
ada unit yang dapat dipindahkan untuk menyesuaikan dengan unit masing-
masing; Ini adalah unit paralel yang memiliki potensi untuk diintegrasikan
karena kedua guru sepakat untuk mengajar unit tersebut pada saat yang
bersamaan.
Guru tidak mengajar tim, tetapi mereka mengajar unit yang ditargetkan secara
bersamaan. Mereka mungkin berbagi film, karyawisata, pembicara, tetapi
kebanyakan hal dilakukan di dalam ruang kelas mereka yang terpisah. Urutan
hanya diubah untuk memberikan pendekatan yang lebih terhubung bagi
siswa. Ini adalah model sederhana bagi dua atau tiga guru untuk mulai
mengintegrasikan kurikulum.
11
Gambar 6.
Template Model Keterpaduan Sequenced
subject subject
Sequence Sequence
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
List List
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
12
Gambar 7.
Template Model Keterpaduan Sequenced
IPA IPS
subject subject
Sequence Sequence
List List
13
Kelebihan Model Keterpaduan Sequenced
Dengan menata ulang urutan topik, bab, dan unit, guru dapat menentukan
prioritas kurikuler daripada mengikuti urutan yang telah ditetapkan. Dengan
cara ini, guru dapat membuat keputusan penting tentang konten yang akan
diajarkan. Dari sudut pandang siswa, pengurutan topik terkait yang disengaja
di seluruh disiplin ilmu membantu mereka memahami studi mereka di bidang
subjek dan konten.
Ketika siswa melihat guru membuat poin yang sama pada area studi yang
berbeda, di ruangan yang berbeda, selama periode kelas yang berbeda,
pembelajaran mereka diperkuat dengan pembelajaran yang bermakna. Siswa
kemudian memiliki keuntungan untuk menetukan focus pembelajaran yang
lebih jelas. Perhatian pada pembelajaran ini di seluruh mata pelajaran dan
diperkuat di kelas yang berbeda.
14
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, berikut merupakan bebererapa kesimpulan yang dapat
diambil:
1. Pembelajaran terpadu model Nested merupakan model pembelajaran yang
mengintegrasikan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus
meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar
yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit
pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content).
2. Bentuk model keterpaduan nested yaitu seperti kacamata 3-D beberapa
dimensi pada suatu topik atau unit
3. Model bertingkat paling sesuai untuk digunakan saat guru mencoba
memasukkan standar proses, seperti keterampilan berpikir, keterampilan
kooperatif, dan keterampilan literasi, ke dalam materi pelajaran mereka.
4. Cara mengintegrasikan model keterpaduan nested dengan menggunakan
template yaitu taget atau sasaran. Dimulai dengan standar pembelajaran,
tempatkan fokus materi/konten yang ditargetkan di tengah template. Ini
adalah pembelajaran esensial yang menjadi inti pembelajaran. Kemudian
tambahkan setidaknya dua lingkaran luar, dan susun dalam beberapa
standar proses.
5. Kelebihan dari model Nested terlihat jelas bagi guru dengan menyusun
dan mengelompokkan sejumlah keterampilan dan standar dalam
pengalaman belajar, guru memperkaya dan meningkatkan pembelajaran
siswa.
6. Kekurangan dari model Nested muncul dari sifatnya. Menyusun dua, tiga,
atau empat target pembelajaran dan / atau standar dalam satu pelajaran
dapat membingungkan siswa jika Nested tidak dilakukan dengan hati-hati
dan jika kombinasinya dangkal atau artifisial.
15
7. Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata
pelajaran yang berbeda secara paralel.
8. Bentuk model keterpaduan sequenced yaitu diibaratkan seperti eyeglasses
(kaca mata), yang berarti konten internal yang bervariasi di bingkai
oleh konsep yang berkaitan. Lensa menggambarkan dua materi pelajaran
yang berbeda. Kedua lensa sejajar karena kedua materi pelajaran ini
akan diajarkan secara paralel, dimana isi materi pelajaran tersebut
telah diurutkan terlebih dahulu.
9. Model keterpaduan sequenced berguna pada tahap awal proses integrasi,
dengan menggunakan dua bidang disiplin ilmu/mata pelajaran yang
mudah terikat satu sama lain
10. Cara mengintegrasikan model keterpaduan sequenced yaitu dengan
bekerja sama dengan dua mata pelajaran yang berbeda, kedua guru
membuat daftar topik atau unit mereka berdasarkan pada baris di bagian
bawah halaman, memberikan pandangan panjang pada istilah tersebut.
Daftar tersebut mewakili skema kurikuler hal-hal untuk istilah atau tahun.
Itu adalah ruang lingkup dan urutannya.
11. Dengan menata ulang urutan topik, bab, dan unit, guru dapat menentukan
prioritas kurikuler daripada mengikuti urutan yang telah ditetapkan.
Ketika siswa melihat guru membuat poin yang sama pada area studi yang
berbeda, di ruangan yang berbeda, selama periode kelas yang berbeda,
pembelajaran mereka diperkuat dengan pembelajaran yang bermakna.
12. Salah satu kelemahan kurikulum berurutan adalah kompromi yang
diperlukan untuk membentuk model. Selain itu, pengurutan menurut
peristiwa membutuhkan kolaborasi berkelanjutan dan fleksibilitas ekstrem
dari semua guru bidang studi yang terlibat.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
17