Anda di halaman 1dari 20

MODEL KETERPADUAN NESTED DAN SEQUENCED

(PEMBELAJARAN IPA TERPADU)

(Makalah)

Disusun Oleh:

Anadia Rosaria 2023025002


Nasiruddin 2023026002
Putri Fachrunisa 2023025010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Model Keterpaduan Nested dan Sequenced ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan jugakami berterima kasih pada Ibu Dr. Noor
Fadiawati, M.Si., Dr. Neni Hasnunidah, M.Si., dan Dr. Viyanti, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Pembelajaran IPA Terpadu yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Model Keterpaduan Nested dan
Sequenced. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yangkurang berkenan dan berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
untuk masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Bandarlampung, April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN
1. Pengertian Model Keterpaduan Nested..................................................... 3
2. Bentuk Model Keterpaduan Nested........................................................... 4
3. Kapan Menggunakan Model Keterpaduan Nested.................................... 5
4. Cara Mengintegrasikan Model Keterpaduan Nested................................. 5
5. Kelebihan Model Keterpaduan Nested...................................................... 8
6. Kekurangan Model Keterpaduan Nested................................................... 8
7. Pengertian Model Keterpaduan Sequenced............................................... 9
8. Bentuk Model Keterpaduan Sequenced.................................................... 9
9. Kapan Menggunakan Model Keterpaduan Sequenced..............................10
10. Cara Mengintegrasikan Model Keterpaduan Sequenced..........................11
11. Kelebihan Model Keterpaduan Sequenced...............................................14
12. Kekurangan Model Keterpaduan Sequenced............................................14
III. PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran .........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran di sekolah menuntut guru memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi peserta didik. Dengan pengalaman belajar yang mengaitkan
unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif untuk
peserta didik. Unsur konseptual yang dipelajari berkaitan dengan bidang studi
yang relevan akan membentuk skema, sehingga peserta didik akan
memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan kebutuhan
belajar, pengetahuan, serta kebutuhan pandangan tentang kehidupan dan dunia
nyata hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu

Pembelajaran terpadu adalah sebuah pendekatan integratif yang mensintesis


perspektif dari seluruh aspek bidang kajian untuk memecahkan permasalahan
secara kontekstual. Dengan adanya keterpaduan itu peserta didik akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pengalaman
pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran terpadu
secara efektif akan membantu menciptakan kesempatan yang luas bagi peserta
didik untuk melihat dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan.
Dengan demikian, memberikan kesempatan kepada peserta untuk memahami
masalah yang kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya dengan pandangan
yang utuh.

Terdapat 10 model merencanakan pembelajaran terpadu menurut seorang ahli


yang bernama Robin Fogarty (1991) yang salah satunya adalah model
keterpaduan berbentuk sarang/kumpulan (Nested) dan rangkaian/urutan
(Sequenced). Namun, banyak para Guru yang kurang memahami atau bahkan
tidak memahami dan mengetahui maksud dari pembelajaran terpadu termasuk
10 model keterpaduan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas
tentang model keterpaduan Nested dan Sequenced.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi fokus
pembahasan pada makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian model keterpaduan nested ?
2. Bagaimana bentuk model keterpaduan nested ?
3. Kapan menggunakan model keterpaduan nested ?
4. Bagaimana cara mengintegrasikan model keterpaduan nested ?
5. Apa saja kelebihan model keterpaduan nested ?
6. Apa saja kekurangan model keterpaduan nested ?
7. Apa pengertian model keterpaduan sequenced ?
8. Bagaimana bentuk model keterpaduan sequenced ?
9. Kapan menggunakan model keterpaduan sequenced ?
10. Bagaimana cara mengintegrasikan model keterpaduan sequenced ?
11. Apa saja kelebihan model keterpaduan sequenced ?
12. Apa saja kekurangan model keterpaduan sequenced ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memahami pengertian model keterpaduan nested
2. Untuk memahami bentuk model keterpaduan nested
3. Untuk memahami kapan menggunakan model keterpaduan nested
4. Untuk memahami cara mengintegrasikan model keterpaduan nested
5. Untuk memahami kelebihan model keterpaduan nested
6. Untuk memahami kekurangan model keterpaduan nested
7. Untuk memahami pengertian model keterpaduan sequenced
8. Untuk memahami bentuk model keterpaduan sequenced
9. Untuk memahami kapan menggunakan model keterpaduan sequenced
10. Untuk memahami cara mengintegrasikan model keterpaduan sequenced
11. Untuk memahami kelebihan model keterpaduan sequenced
12. Untuk memahami kekurangan model keterpaduan sequenced

2
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Keterpaduan Nested


Model keterpaduan nested merupakan salah satu dari integrasi jenis within
single disciplines (di dalam satu mata pelajaran/satu bidang). Pembelajaran
terpadu model Nested merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan
kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus
pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh
seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran untuk
ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-keterampilan belajar itu
meliputi keterampilan bepikir (thingking skill), keterampilan sosial (social
skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill) Fogarty (2009).

Model pembelajaran terpadu tipe Nested atau tersarang adalah integrasi desain
guna memperkaya segala hal yang digunakan oleh guru supaya terlihat lebih
terampil. Mereka tahu bagaimana untuk mendapatkan jarak tempuh yang
paling efektif dari pelajaran apapun. Tapi, dalam pendekatan Nested untuk
instruksi perencanaan diperlukan beberapa sasaran yang tepat untuk belajar
siswa. Namun, integrasi Nested mengambil keuntungan dari kombinasi alam
sehingga tugas tersebut tampaknya cukup mudah.

Model Sarang  (Nested) adalah model pembelajaran terpadu yang target


utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan
berpikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses,
sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa
aspek  kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain. Model ini dapat
digunakan bila guru mempunyai tujuan selain menanamkan konsep suatu
materi tetapi juga aspek keterampilan lainnya menjadi suatu kesatuan. Dengan
menggabungkan atau merangkaikan kemampuan tertentu pada ketiga cakupan

3
tersebut akan lebih mudah mengintegrasikan konsep dan sikap melalui
aktivitas yang telah terstruktur.

B. Bentuk Model Keterpaduan Nested


Sebagai contoh, Materi pelajaran IPA tentang sistem peredaran darah
menargetkan pada konsep, sistem, fakta-fakta, dan pemahaman tentang sistem
peredaran darah. Tetapi selain target konseptual ini, guru menyoroti
keterampilan berpikir seperti membandingkan system perdarah darah. Selain
itu, keterampilan sosial seperti mendengarkan atau menyimak. Keterampilan
organisasi juga dikembangkan selama materi ini yaitu membuat peta konsep.
Dengan demikian, guru mengelompokkan beberapa keterampilan dan/atau
standar proses dalam model integrasi kurikulum ini untuk meningkatkan
pengalaman belajar siswa. Tabel 1 mencantumkan contoh keterampilan yang
ada pada model keterpaduan Nested dan Gambar 1 menampilkan gambaran
model keterpaduan Nested

Tabel 1. Keterampilan-Keterampilan pada Model Keterpaduan Nested


Kemampuan Keterampilan Penyelenggara
Standar
Berpikir Sosial Grafis
 Memprediksi  Mendengarkan  Standar sains:  Web
 Menyimpulkan penuh perhatian Penyelidikan  Venn
 Membandingkan/  Klarifikasi  Standar matematika:  Peta konsep
membedakan  Parafrase analisis data  Flow chart
 Klasifikasi  Mendorong  Standar sejarah: proses  Fishbone
 Generalisasi  Menerima demokrasi  Thought tree
 Hipotesa gagasan  Standar kesenian bahasa:  Double
 Memprioritaskan  Tidak setuju penulisan bubble
 Visualisasi  Meringkas  Standar seni: menghargai  Priority
 Menegaskan bentuk seni ladder

4
Gambar 1. Gambaran Model Keterpaduan Nested

C. Kapan Model Keterpaduan Nested Digunakan


Model bertingkat paling sesuai untuk digunakan saat guru mencoba
memasukkan standar proses, seperti keterampilan berpikir, keterampilan
kooperatif, dan keterampilan literasi, ke dalam materi pelajaran mereka.
Menjaga tujuan materi tetap pada tempatnya dengan menambahkan fokus
berpikir, menargetkan keterampilan sosial, dan menanamkan keterampilan
literasi serta meningkatkan pengalaman belajar secara keseluruhan.
Keterampilan khusus yang bersarang di tiga bidang ini memadukan konsep
dan sikap dengan mudah melalui kegiatan terstruktur.

D. Cara Mengintegrasikan Model Keterpaduan Nested


Gunakan templat untuk model keterpaduan ini (Gambar 6) untuk
mengintegrasikan kurikulum dalam satu disiplin ilmu atau mata pelajaran.
Templatenya adalah taget atau sasaran. Dimulai dengan standar pembelajaran,
tempatkan fokus materi/konten yang ditargetkan di tengah template. Ini adalah
pembelajaran esensial yang menjadi inti pembelajaran. Kemudian tambahkan
setidaknya dua lingkaran luar, dan susun dalam beberapa standar proses untuk
mengilustrasikan secara grafis bagaimana guru dapat melapisi,
mengelompokkan, dan menggabungkan sejumlah standar ke dalam
pengalaman belajar yang tangguh.

5
Standar proses ini dapat berupa keterampilan berpikir, keterampilan
kooperatif, kecerdasan majemuk, kebiasaan berpikir, alat teknologi, atau alat
bidang subjek lainnya seperti membaca, menulis, berbicara, atau
mendengarkan.

Gambar 2.

Template Model Keterpaduan Nested

(standar proses/keterampilan)

(standar proses/
keterampilan)

(standar konten/
materi)

6
Berikut ini adalah contoh model bertingkat untuk unit sains tentang materi dan
energi:

1. Keterampilan berpikir: Membandingkan dan membedakan jenis-jenis energi


2. Keterampilan sosial: Menyepakati jenis-jenis energi yang paling efisien
3. Kecerdasan majemuk: Tubuh jasmani - kinestetik — menggunakan
eksperimen lab untuk memeriksa hipotesis
4. Keterampilan teknologi: Menulis laporan lab menggunakan Microsoft Word
5. Kebiasaan berpikir: Keingintahuan — merefleksikan bagaimana
keingintahuan menjadi katalisator untuk penemuan ilmiah.

Perhatikan bahwa ada lima area bersarang dalam contoh ini , namun mereka
melibatkan keterampilan dan strategi yang secara implisit disertakan dalam
orkestrasi pelajaran yang sebenarnya. Menggunakan templat untuk model
bersarang membuat fokus pada keterampilan dan strategi periferal ini eksplisit.
Model integrasi bertingkat memungkinkan guru untuk melihat secara grafis dan
visual bagaimana pelajaran menjadi lebih kaya dan lebih kuat.

Gambar 3.
Menyepakati
Contoh Model Keterpaduan Nested

Membandingkan
dan membedakan

Materi dan
Energi

E. Kelebihan Model Keterpaduan Nested

7
Kelebihan dari model Nested terlihat jelas bagi guru dengan menyusun dan
mengelompokkan sejumlah keterampilan dan standar dalam pengalaman
belajar, guru memperkaya dan meningkatkan pembelajaran siswa.
Biasaberfokus pada konten, strategi berpikir, keterampilan sosial, dan ide
kebetulan lainnya, pelajaran tunggal mengambil banyak dimensi.

Kurikulum yang terlalu padat, banyak standar, dan jadwal yang ketat, guru
yang berpengalaman dapat mencari pelajaran yang subur yang meletakkan
dasar untuk pembelajaran di berbagai bidang. Sementara model Nested
memberikan perhatian yang diperlukan pada beberapa bidang minat, model ini
tidak memerlukan beban tambahan untuk menemukan waktu untuk bekerja
dan merencanakan dengan guru lain. Dengan model ini, seorang guru dapat
memberikan integrasi kurikulum yang ekstensif. Tentu saja, jika guru
merencanakan atau bekerja sama, model ini menawarkan banyak kesempatan
untuk menggabungkan berbagai macam keterampilan dan konsep untuk
mencapai lebih banyak kerumitan dan kedalaman dalam pelajaran.

F. Kekurangan Model Keterpaduan Nested


Kekurangan dari model Nested muncul dari sifatnya. Menyusun dua, tiga, atau
empat target pembelajaran dan / atau standar dalam satu pelajaran dapat
membingungkan siswa jika Nested tidak dilakukan dengan hati-hati dan jika
kombinasinya dangkal atau artifisial. Prioritas konseptual pelajaran mungkin
menjadi tidak jelas karena siswa diarahkan untuk melakukan banyak tugas
pembelajaran sekaligus. Satu kelemahan lain dari model Nested adalah bahwa
guru mungkin tidak eksplisit tentang berbagai lapisan pembelajaran,
mengakibatkan sedikit transfer aktual atau penerapan keterampilan dan
konsep.

G. Pengertian Model Keterpaduan Sequenced

8
Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata
pelajaran yang berbeda secara paralel. Pemebelajaran terpadu sequenced
merupakan model pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan karena
adanaya persamanaan-persamaan konsep, walau pun mata pelajarannya
berbeda.

Mengatur ulang urutan ketika suatu topik diajarkan bertepatan dengan paralel
topik dalam disiplin lain. Topik atau unit studi disusun kembali dan diurutkan
bertepatan satu sama lain. Ide-ide serupa diajarkan dengan rinci sementara
tetap menjadi subjek yang terpisah. Dua disiplin terkait dapat diurutkan
sehingga isi subjek dari keduanya diajarkan secara paralel sesuai dengan
urutan topik diajarkan. Intinya, satu subjek membawa yang lain dan
sebaliknya. Model Sequenced ini adalah model pertama yang guru disiplin
ilmu yang terpisah (fisika, biologi, kimia dan IPBA) perlu kolaboratif untuk
merencanakan dan mengurutkan beberapa ide yang serupa / terkait.

H. Bentuk Model Keterpaduan Sequenced

Gambar 4. Bentuk Model Keterpaduan Sequenced

9
Gambar 5. Bentuk Model Keterpaduan Sequenced

Gambar di atas menunjukkan bahwa model sequenced diibaratkan seperti


eyeglasses (kaca mata), yang berarti konten internal yang bervariasi di
bingkai oleh konsep yang berkaitan. Lensa menggambarkan dua materi
pelajaran yang berbeda. Kedua lensa sejajar karena kedua materi pelajaran
ini akan diajarkan secara paralel, dimana isi materi pelajaran tersebut
telah diurutkan terlebih dahulu. Mata pelajaran yang terpisah ini di bingkai
oleh konsep yang berkaitan yang menaungi topik atau mata pelajaran
tersebut.

I. Kapan Model Keterpaduan Sequenced Digunakan


Model keterpaduan ini berguna pada tahap awal proses integrasi, dengan
menggunakan dua bidang disiplin ilmu/mata pelajaran yang mudah terikat
satu sama lain. Antar guru saling bekerja sebagai mitra dan memulai dengan
membuat daftar konten/materi secara terpisah. Kemudian, tim mensejajarkan
bagian konten/materi yang terpisah hingga keduanya dapat cocok atau
mengurutkan beberapa hal agar sesuai. Kemudian mereka mencoba untuk
memparalelkan konten/meteri mereka yang berbeda agar lebih masuk akal
bagi siswa yang mempelajari keduanya. Dalam model keterpaduan ini, kedua
disiplin ilmu/mata pelajaran tetap murni. Penekanan khusus masih dalam
domain materi pelajaran, tetapi siswa menuai manfaat dari konten terkait.

Selain itu, model keterpaduan sequenced berguna, seperti yang disebutkan


sebelumnya, untuk memulai percakapan lintas disiplin ilmu dan bidang studi.
Seorang guru kelas dapat bekerja dengan guru musik, guru seni, guru
pendidikan jasmani.

10
Di tingkat sekolah menengah dan atas, tentu saja, guru dapat menjangkau di
dua area konten. Percakapan sama pentingnya dengan produk akhir dalam
berpasangan seperti ini karena dalam berbicara satu sama lain, guru saling
mempelajari konten/materi satu sama lain. Begitu mereka memperoleh
kesadaran ini, mudah untuk membuat koneksi ke bidang mata pelajaran lain
untuk membantu siswa melihat keterpaduan.

J. Cara Mengitegrasikan Model Keterpaduan Sequenced


Bekerja sama dengan guru lain di bidang mata pelajaran lain, templat ini
(Gambar 6) dirancang untuk membantu melihat bagaimana mengubah urutan
ketika unit atau topik tertentu diajarkan untuk sinkronisasi dan integrasi.
Intinya, prosesnya sederhana: bekerja sama dengan dua mata pelajaran yang
berbeda, kedua guru membuat daftar topik atau unit mereka berdasarkan pada
baris di bagian bawah halaman, memberikan pandangan panjang pada istilah
tersebut. Daftar tersebut mewakili skema kurikuler hal-hal untuk istilah atau
tahun. Itu adalah ruang lingkup dan urutannya.

Kemudian, setelah membuat daftar topik pada baris, kedua guru bergiliran
membicarakan urutan mereka dan mengapa mereka mengajarkan hal-hal
tertentu pada waktu yang berbeda. Mereka mencoba menemukan satu atau
dua unit paralel untuk didaftarkan di lingkaran-lingkaran di atas. Seringkali
ada unit yang dapat dipindahkan untuk menyesuaikan dengan unit masing-
masing; Ini adalah unit paralel yang memiliki potensi untuk diintegrasikan
karena kedua guru sepakat untuk mengajar unit tersebut pada saat yang
bersamaan.

Guru tidak mengajar tim, tetapi mereka mengajar unit yang ditargetkan secara
bersamaan. Mereka mungkin berbagi film, karyawisata, pembicara, tetapi
kebanyakan hal dilakukan di dalam ruang kelas mereka yang terpisah. Urutan
hanya diubah untuk memberikan pendekatan yang lebih terhubung bagi
siswa. Ini adalah model sederhana bagi dua atau tiga guru untuk mulai
mengintegrasikan kurikulum.

11
Gambar 6.
Template Model Keterpaduan Sequenced

subject subject

Sequence Sequence

1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

List List

1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

12
Gambar 7.
Template Model Keterpaduan Sequenced

IPA IPS
subject subject

Sequence Sequence

Objek IPA dan pengamatannya Keadaan alam dan aktivitas makhluk


Klasifikasi makhluk hidup hidup
Klasifikasi zat Keadaan penduduk
Kalor dan Energi Potensi dan pemanfaatan sumber daya
alam
Dinamika interaksi makhluk hidup

List List

1. Objek IPA dan pengamatannya 1. Keadaan alam dan aktivitas


2. Klasifikasi makhluk hidup makhluk hidup
3. Klasifikasi zat 2. Keadaan penduduk
4. Kalor dan Energi 3. Dinamika interaksi makhluk
hidup
4. Potensi daerah dan
pemanfaatan sumber daya alam
K.

13
Kelebihan Model Keterpaduan Sequenced

Dengan menata ulang urutan topik, bab, dan unit, guru dapat menentukan
prioritas kurikuler daripada mengikuti urutan yang telah ditetapkan. Dengan
cara ini, guru dapat membuat keputusan penting tentang konten yang akan
diajarkan. Dari sudut pandang siswa, pengurutan topik terkait yang disengaja
di seluruh disiplin ilmu membantu mereka memahami studi mereka di bidang
subjek dan konten.

Ketika siswa melihat guru membuat poin yang sama pada area studi yang
berbeda, di ruangan yang berbeda, selama periode kelas yang berbeda,
pembelajaran mereka diperkuat dengan pembelajaran yang bermakna. Siswa
kemudian memiliki keuntungan untuk menetukan focus pembelajaran yang
lebih jelas. Perhatian pada pembelajaran ini di seluruh mata pelajaran dan
diperkuat di kelas yang berbeda.

L. Kekurangan Model Keterpaduan Sequenced


Salah satu kelemahan kurikulum berurutan adalah kompromi yang diperlukan
untuk membentuk model. Guru harus melepaskan otonomi dalam membuat
urutan kurikulum saat mereka bekerja sama dengan orang lain. Selain itu,
pengurutan menurut peristiwa membutuhkan kolaborasi berkelanjutan dan
fleksibilitas ekstrem dari semua guru bidang studi yang terlibat. Ini tidak
mudah, dalam waktu yang sangat singkat, bahkan dengan hanya satu sore
bersama, mitra guru biasanya dapat mengatur ulang dan mengurutkan sebagai
langkah awal. Jika upaya pertama untuk menghubungkan dua bidang pelajaran
ini berhasil, kedua guru sering merasa terdorong untuk mencoba mengurutkan
lebih banyak unit untuk pengajaran paralel.

14
III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, berikut merupakan bebererapa kesimpulan yang dapat
diambil:
1. Pembelajaran terpadu model Nested merupakan model pembelajaran yang
mengintegrasikan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus
meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar
yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit
pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content).
2. Bentuk model keterpaduan nested yaitu seperti kacamata 3-D beberapa
dimensi pada suatu topik atau unit
3. Model bertingkat paling sesuai untuk digunakan saat guru mencoba
memasukkan standar proses, seperti keterampilan berpikir, keterampilan
kooperatif, dan keterampilan literasi, ke dalam materi pelajaran mereka.
4. Cara mengintegrasikan model keterpaduan nested dengan menggunakan
template yaitu taget atau sasaran. Dimulai dengan standar pembelajaran,
tempatkan fokus materi/konten yang ditargetkan di tengah template. Ini
adalah pembelajaran esensial yang menjadi inti pembelajaran. Kemudian
tambahkan setidaknya dua lingkaran luar, dan susun dalam beberapa
standar proses.
5. Kelebihan dari model Nested terlihat jelas bagi guru dengan menyusun
dan mengelompokkan sejumlah keterampilan dan standar dalam
pengalaman belajar, guru memperkaya dan meningkatkan pembelajaran
siswa.
6. Kekurangan dari model Nested muncul dari sifatnya. Menyusun dua, tiga,
atau empat target pembelajaran dan / atau standar dalam satu pelajaran
dapat membingungkan siswa jika Nested tidak dilakukan dengan hati-hati
dan jika kombinasinya dangkal atau artifisial.

15
7. Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata
pelajaran yang berbeda secara paralel.
8. Bentuk model keterpaduan sequenced yaitu diibaratkan seperti eyeglasses
(kaca mata), yang berarti konten internal yang bervariasi di bingkai
oleh konsep yang berkaitan. Lensa menggambarkan dua materi pelajaran
yang berbeda. Kedua lensa sejajar karena kedua materi pelajaran ini
akan diajarkan secara paralel, dimana isi materi pelajaran tersebut
telah diurutkan terlebih dahulu.
9. Model keterpaduan sequenced berguna pada tahap awal proses integrasi,
dengan menggunakan dua bidang disiplin ilmu/mata pelajaran yang
mudah terikat satu sama lain
10. Cara mengintegrasikan model keterpaduan sequenced yaitu dengan
bekerja sama dengan dua mata pelajaran yang berbeda, kedua guru
membuat daftar topik atau unit mereka berdasarkan pada baris di bagian
bawah halaman, memberikan pandangan panjang pada istilah tersebut.
Daftar tersebut mewakili skema kurikuler hal-hal untuk istilah atau tahun.
Itu adalah ruang lingkup dan urutannya.
11. Dengan menata ulang urutan topik, bab, dan unit, guru dapat menentukan
prioritas kurikuler daripada mengikuti urutan yang telah ditetapkan.
Ketika siswa melihat guru membuat poin yang sama pada area studi yang
berbeda, di ruangan yang berbeda, selama periode kelas yang berbeda,
pembelajaran mereka diperkuat dengan pembelajaran yang bermakna.
12. Salah satu kelemahan kurikulum berurutan adalah kompromi yang
diperlukan untuk membentuk model. Selain itu, pengurutan menurut
peristiwa membutuhkan kolaborasi berkelanjutan dan fleksibilitas ekstrem
dari semua guru bidang studi yang terlibat.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

Fogarty, R. J., & Pete, B. M. (2009). How to integrate the curricula. Corwin


Press.

17

Anda mungkin juga menyukai