Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN ALAT PERAGA FISIKA

TEKANAN PADA ZAT CAIR


(Tugas Mata Kuliah Pengelolaan dan Pengembangan Praktikum IPA)

Oleh:
Fatoni Latif (2023025001)
Egy Razka Likita (2023025011)
Mida Ayu Restanti (2023026001)

MAGISTER KEGURUAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Guru mempunyai peranan sabagai fasilitator dan motivator di dalam suatu


pembelajaran. Guru sebagai fasilitator hendaknya dapat menyediakan fasilitas
yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar anak didik, memberi
petunjuk cara mendapatkan fakta dan data dari berbagai sumber belajar,
sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

Banyak sekolah yang tidak mendapatkan paket bantuan, pengadaan alat


peraga ini sangat bergantung pada kemampuan sekolah dan kreativitas guru
mata pelajaran. Dalam kaitan ini, guru IPA dituntut kreatif dan terampil
dalam membuat dan menggunakan alat peraga. Beberapa sekolah yang sudah
mendapatkan paket bantuan dari pemerintah, tentunya tidak semua alat yang
diperlukan untuk pembelajaran IPA tersedia di dalam paket bantuan tersebut.
Sehingga guru tidak boleh bergantung pada paket bantuan dari pemerintah.
Upaya memenuhi kebutuhan alat peraga di sekolah mengalami banyak
kendala. Kendala dana merupakan persoalan klasik yang biasanya sukar
diatasi. Kendala kedua yang sering muncul adalah kurangnya keterampilan
dan kreativitas guru dalam menciptakan alat peraga. Kondisi ini
menyebabkan siswa kurang memahami materi. Pengembangan alat peraga
mampu menyelesaikan masalah tersebut, karena alat peraga dapat membantu
siswa dalam memahami materi.

Alat peraga sangat membantu untuk mengembangkan atau memperjelas suatu


masalah atau persoalan pokok, memindahkan suatu pikiran ke dalam situasi
yang nyata (Natawidjaja,1979: 180). Pada pelajaran IPA materi tekanan pada
zat cair yang merupakan sesuatu yang sulit dijelaskan, dimana adanya
tekanan hidrostatis dalam zat cair tidak dapat dilihat langsung.Salah satu cara
untuk mempermudah menjelaskan tekanan zat cair adalah dengan membuat
suatu alat peraga pembelajaran. Dengan demikian siswa diharapkan dapat
lebih memahami materi tekanan zat cair.

Pada umumnya penjelasan konsep tentang tekanan zat cair sebatas penjelasan
secara lisan dan pemaparan contoh, sehingga siswa belum pernah melihat
langsung ketika suatu benda dengan luas bidang tertentu dalam fluida
memiliki tekanan. Pengembangan alat peraga pembelajaran kit hidrostatis
diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Alat peraga dibuat dalam
bentuk kit agar lebih mudah dirawat dan lebih terjaga. Alat peraga tidak
tercecer kemana-mana, sehingga saat akan digunakan tidak merlu mencari
setiap bagiannya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengembangan alat peraga/praktikum tekanan pada zat cair
untuk melihat pengaruh kedalaman (h) terhadap tekanan hidrostatik?
2. Bagaimana pengembangan alat peraga/praktikum tekanan pada zat cair
untuk melihat pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik?

1.3. Tujuan
1. Untuk merancang pengembangan alat peraga/praktikum tekanan pada zat
cair dalam melihat pengaruh kedalaman (h) terhadap tekanan hidrostatik
2. Untuk merancang pengembangan alat peraga/praktikum tekanan pada zat
cair dalam melihat pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan
hidrostatik

1.4. Identifikasi Pembelajaran


Kompetensi Dasar (KD):

3.8 Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-


hari, termasuk tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut
pada tumbuhan.
4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk menyelidiki tekanan zat cair
pada kedalaman tertentu, gaya apung, dan kapilaritas, misalnya dalam
batang tumbuhan.

Pokok Bahasan : Tekanan Zat dan Penerapannya dalam


Kehidupan Sehari – hari
Sub Pokok Bahasan : Tekanan Pada Zat Cair
Kelas/Semester : VIII/2

1.5. Jurnal Rujukan

Ardila, Nella Nurul. 2020.Pengembangan lkpd berbasis discovery learning


Pada materi tekanan hidrostatis kelas xi man 4 aceh besar.
Skirpsi.Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.

Alatas, Fathiah dan Widia Astuti. 2019. Developing Simple Teaching Aids
On Static Fluid Material As A Learning Media For Physics. Jurnal
Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar Volume 7
Nomor 2 halaman 197-211, p - ISSN: 2302-8939, e - ISSN: 2527-
4015

Huda, Hinggo Sapriki. The Development Of Hydrostatic Pressure Props As


Learning Media Physics Of Senior High School. Universitas
Muhamadiyah Metro

Maliasih, dkk. 2015. Pengembangan Alat Peraga Kit Hidrostatis Untuk


Meningkatkan Pemahaman Konsep Tekanan Zat Cair Pada Siswa
SMP. Unnes Physics Education Journal Volume 4 Nomor 3 Halaman
50-57, ISSN 2252-6935.

Mustikasari, Vita Ria, dkk. 2017. Identifikasi Miskonsepsi Konsep Tekanan


Zat Siswa Kelas Viii-C SMPN 1 Karangploso Semester Genap Tahun
Pelajaran 2017- 2018. Jurnal Pembelajaran Sains Volume 1 Nomor 2,
halaman 39-50, ISSN: 2527-9157.

Late, Maksem Niksoni, dkk. 2017. Peningkatan Pemahamana Konsep


Tekanan Hidrostatis dan Hukum Archimedes Siswa SMP Melalui
Pembelajaran Discovery. Jurnal Pendidikan: Teori,Penelitian, dan
Pengembangan Volume 2 Nomor 9 halaman 1215-1219.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Materi tekanan pada zat cair dan penerapannya dalam kehidupuan sehari-hari
merupakan materi abstrak. Untuk dapat mempelajari materi ini harus
menggunakan pendekatan yang sesuai. Kurang sesuainya pendekatan yang
digunakan akan mengakibatkan kurangnya pemahaman peserta didik, sehingga
peserta didik sulit memahami konsep-konsep yang diajarkan pada materi ini.
Berdasarkan penelitian, peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami
materi tekanan zat cair sebanyak 66%. Sebanyak 89% Peserta didik tidak dapat
menyebutkan contoh dari penerapan tekanan zat cair dalam kehidupan sehari- hari
(Permatasari & Rosdiana, 2018).

Berdasarkan kesulitan peserta didik pada materi tekanan zat cair maka diperlukan
suatu media pembelajaran yang sesuai untuk memvisualisasikan konsep tekanan
zat cair yang abstrak menjadi kongkrit. Salah satu peranan media dapat digunakan
sebagai alat untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat guru
menyampaikan materi. Diharapkan dengan adanya media pembelajaran dapat
memvisualisasikan konsep dan sebagai alat untuk memperjelas materi (Sudjana,
2010).

Pembelajaran materi ini membutuhkan pemahaman konsep yang kuat dan


membutuhkan alat praktikum atau alat peraga sebagai sarana pendukung dalam
proses belajar mengajar. Namun selama ini pembelajaran pada materi tekanan zat
cair hanya sebatas penjelasan secara lisan saja, siswa belum pernah melihat secara
langsung penerapannya yang sesuai dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
membutuhkan alat untuk dapat memahami konsep fisika tersebut, maka
diperlukan sebuah media berupa alat peraga. Alat peraga merupakan media
pembelajaran yang mengandung atau membawa konsep-konsep dari materi yang
dipelajari .Alat peraga juga dapat memperjelas bahan pengajaran yang diberikan
guru kepada peserta didik sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi
atau soal yang disajikan guru (Alatas & Astusi, 2019).
Penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membantu
pendidik dalam memberikan serta menciptakan kesan pada peserta didik bahwa
fisika itu sebenarnya ilmu yang menyenangkan sehingga pemahamannya tentang
konsep-konsep fisika yang abstrak menjadi lebih nyata. Dengan adanya alat
peraga dalam pembelajaran secara tidak langsung akan mewujudkan kegiatan
belajar yang melibatkan seluruh aspek yang dimiliki siswa melalui keaktifan fisik
dan mental. Alat peraga dapat dibuat sendiri sesuai dengan konsep materi yang
terkait dengan biaya yang terjangkau dan bahan-bahan sederhana yang mudah
diperoleh. Hal tersebut membuat waktu menjadi lebih efektif dan efisien untuk
melakukan pembelajaran di kelas, karena kendala pembiayaan dan waktu
pengadaan dapat teratasi (Widiyatmoko dan Nurmasitah, 2013).
BAB III. METODE PENGEMBANGAN ALAT

3.1. Waktu Pembuatan Alat


Perancangan alat telah dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2021 sedangkan
pembuatan alat dilaksanakan pada 21 Mei 2021.

3.2. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dibutuhkan sebagai berikut: Air, alcohol, minyak goreng,
pewarna, neraca, gelas ukur, balok kayu, paku dan palu, gergaji, mistar, selang,
corong, balon, gelas kaca, klem.

3.3. Langkah- langkah Pembuatan Alat


Adapun langkah kerja yang dilakukan untuk merangkai alat peraga antara lain:
1. Merangkai balok dengan sedemikian rupa (pada gambar rancangan)
2. Melekukkan selang plastic pada balok yang sudah terangkai hingga
berbentuk U dan lekatkan menggunakan klem.
3. Memasang mistar pada posisi tengah pada pipa U
4. Masukkan corong pada ujung selang plastik yang lain, kemudian
sambungkan dengan selang platik yang berbentuk U. Tutup permukaan
corong dengan balon sehingga tertutup oleh membrane
5. Memasukkan air yang diberi pewarna pada pipa U hingga kedua sisi sejajar.
6. Mengisi air pada gelas kaca hingga 400 ml.

3.4. Cara Kerja Alat


1. Menekan membran karet pada corong
2. Masukkan secara perlahan ujung pipa yang bercorong ke dalam gelas berisi
air. Sampai pada jarak 2 cm dari permukaan air di pipa U, dan mengamati
permukaan air dalam pipa U.
3. Mencatat kenaikan air pada pipa U
4. Ulangi langkah tersebut dengan menambah jarak permukaan air sampai 8
cm
5. Ulangi langkah tersebut dan menggantikan air dengan alcohol dan minyak
goreng

3.5. Inovasi pada Perancangan Alat


Berdasarkan jurnal dan panduan praktikum yang dijadikan referensi kami
merancang alat peraga tersebut dengan inovasi kebaruan terletak pada
penggunaan balok kayu sebagai dasar/background untuk diletakkanya pipa U,
hal tersebut agar alat terlihat lebih praktis dalam penyimpanan dan
penggunaannya, selain itu kami juga menambahkan penggunaan mistar pada
bagian tengan pipa U yang berguna untuk memudahkan pengukuran ketika
mengamati perubahan tekanan zat cair pada pipa U.

3.6. Gambar Rancangan Alat

1 3
2

Keterangan:

1. Mistar 3. Selang 5. Gelas Ukur


2. Pipa U 4. Corong

3.7. Uji Coba Alat


Pada uji coba alat, kegiatan yang dilakukan yakni mengetahui pengaruh
kedalaman zat cair (h) terhadap tekanan hidrostatik (Ph) dan mengetahui
pengaruh massa jenis zat cair (ρ) terhadap tekanan hidrostatik (Ph). Uji coba
ini juga telah disesuaikan dengan LKPD yang telah dirancang.
a) Uji Coba 1. Pengaruh Kedalaman Zat Cair (H) Terhadap Tekanan
Hidrostatik (Ph)
1. Tuangkan air ke dalam pipa U.
2. Tuangkan air ke dalam gelas kaca hingga terisi sekitar ¾ bagian.
3. Sambungkan salah satu ujung corong dengan selang, sementara ujung
satunya disambungkan dengan salah satu ujung pipa U.
4. Masukan corong ke dalam pipa gelas kimia hingga ke dalam tertentu
dari permukaan zat cair. Perhatikan respon zat cair dalam pipa U.
5. Ukur kedalaman corong tersebut dengan menggunakan mistar dan
pada saat bersamaan ukur perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U.
Catat hasilnya pada tabel pengamatan!
6. Lakukan kegiatan 5 dengan mengubah ke dalam corong sehingga
diperoleh minimal 5 kali

b) Uji Coba 2. Pengaruh Massa Jenis Zat Cair (Ρ) Terhadap Tekanan
Hidrostatik (Ph)
1. Ukur massa dan volume dari masing-masing jenis zat cair, catat
hasilnya pada tabel pengamatan.
2. Bersihkan corong dengan tisu sampai kering.
3. Tuangkan ke dalam gelas kimia hingga terisi sekitar ¾ bagian.
4. Masukan corong ke dalam pipa gelas kimia hingga ke dalam 2 cm.
5. Ukur perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U. Catat hasilnya pada
tabel hasil pengamatan!
6. Lakukan kegiatan 2 sampai dengan 4 dengan mengganti zat cairnya
dengan alkohol, larutan garam, dan minyak goreng.
Cat: bersihkan dahulu gelas kimia ketika mau mengganti zat cair
dengan zat cair yang lain.

3.8. Variabel Praktikum


Variabel-variabel yang diselidiki dalam praktikum ini adalah:
1. Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman zat cair (h) terhadap tekanan
hidrostatik (Ph)
Variabel manipulasi : kedalaman zat cair (h)
Variabel respon : tekanan hidrostatik (Ph)
Variabel kontrol : massa jenis zat cair (ρ)
2. Kegiatan 2. Pengaruh massa jenis zat cair (ρ) terhadap tekanan
hidrostatik (Ph)
Variabel manipulasi : massa jenis zat cair (ρ)
Variabel respon : tekanan hidrostatik (Ph)
Variabel kontrol : kedalaman zat cair (h)
3.9. Definisi Operasional Variabel
Mendefinisikan variabel melalui LKPD, peserta didik diberikan tagihan
untuk mendefinisikan masing-masing variabel secara operasional (bukan
definisi secara konsep). Berikut ini definisi variabel-variabel secara
operasional:
1. Kedalaman zat cair (h) merupakan kedalaman dari permukaan zat cair
sampai ke permukaan (ujung) corong yang diukur dengan
menggunakan mistar. Kedalaman zat cair disimbolkan dengan h dengan
satuan cm
2. Tekanan hidrostatis dalam praktikum ini tidak diukur/dianalisis secara
kuantitatif, melainkan hanya melihat perbedaan ketinggian zat cair pada
pipa U. Semakin besar perbedaan ketinggian pada pipa U maka
semakin besar tekanan hidrostatiknya. Dengan demikian maka
perbedaan ketinggian (Δy) zat cair pada pipa U merupakan indikator
dari tekanan hidrostatik. Tekanan hidrostatis disimbolkan dengan Ph
dengan satuan N/m2.
3. Massa jenis zat cair merupakan ukuran kerapatan dari suatu zat cair
yang diperoleh dengan cara membagi hasil pengukuran massa dan
volume zat cair tersebut. Massa jenis zat cair disimbolkan dengan 𝜌
dengan satuan kg/cm3.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Alat

4.2. Hasil Uji Coba


1. Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman zat cair (h) terhadap tekanan
hidrostatik (Ph)
No Kedalaman (h) (cm) Perbedaan Kedalaman(▲y)
(cm)
1 2 cm 2,10
2 4 cm 3,90
3 6 cm 6,10
4 8 cm 8,10

2. Kegiatan 2. Pengaruh massa jenis zat cair (ρ) terhadap tekanan


hidrostatik (Ph)
No Jenis Zat Cair Massa (gram) Volume (ml)
1. Air 186 200
2. Minyak goreng 167 200
3. Alkohol 162 200
Kedalaman : 2 cm
Jenis zat cair pada pipa U : air
No Massa Jenis Zat Cair (gr/cm3 ) Ketinggian (y) (cm)
1 0,93 2,10
2 0,83 1,90
3 0,81 1,80

4.3. Pembahasan
Alat peraga kit hidrostatis beserta LKPD merupakan alat peraga yang
digunakan untuk menjelaskan konsep tekanan zat cair. Alat peraga ini
digunakan untuk menyelidiki tekanan di dalam zat cair. Alat peraga ini dapat
digunakan untuk menyelidiki tekanan didalam zat cair dengan memasukan
selang yang bercorong ke dalam zat cair, sehingga permukaan air dalam
selang akan naik. Naiknya permukaan air dalam selang menunjukan bahwa
dalam zat cair yang diam ada tekanan.

Dalam praktikum ini peserta didik mampu melakukan analisis data dalam
bentuk membuat grafik dan menginterpretasikan grafik. Dalam analisis ini
terdapat beberapa indikator dalam keterampilan proses sains diantaranya
membuat grafik dan menginterpretasikan grafik.

10
8
▲y (cm)

6
4
2
0
2 4 6 8
h (cm)

Grafik 1. Grafik hubungan antara kedalaman zat cair (h) terhadap perbedaan
ketinggian zat cair di pipa U (Δy)
Dari grafik 1, terlihat bahwa semakin besar kedalaman zat cair (h) pada gelas
kimia maka perbedaan ketinggian (Δy) zat cair pada pipa U juga semakin
besar. Terlihat hubungan antara kedalaman (h) dan perbedaan ketinggian (Δh)
zat cair di pipa U maka dapat disimpulkan bahwa:

ℎ~𝛥𝑦………………………. (1)

Seperti yang telah didefinisikan dalam definisi operasional variabel, indikator


dari tekanan hidrostatik (Ph) adalah perbedaan ketinggian (Δy) pada pipa U,
dengan demikian maka dapat dituliskan bahwa:

ℎ~𝑃ℎ

2,2
2,1
2
y (cm)

1,9
1,8
1,7
1,6
0,81 0,83 0,93
𝜌 (gr/ cm3)

Grafik 2. Hubungan antara massa jenis (ρ) terhadap perbedaan ketinggian zat cair di
pipa U (Δy)
Dari grafik 2, terlihat bahwa semakin besar massa jenis zat cair (ρ) maka
perbedaan ketinggian (Δy) zat cair pada pipa U juga semakin besar, maka
dapat disimpulkan bahwa:

𝜌~𝛥𝑦

Seperti yang telah didefinisikan dalam definisi operasional variabel, indikator


dari tekanan hidrostatik (Ph) adalah perbedaan ketinggian (Δy) pada pipa U,
dengan demikian maka dapat dituliskan bahwa:
𝜌~𝑃ℎ …………………….. (2)

Berdasarkan persamaan (1) dan (2), maka tekanan hidrostatik yang diperoleh
dari hasil praktikum dapat dituliskan dalam bentuk:

𝑃ℎ~𝜌. ℎ
Agar dapat menjadi sebuah persamaan maka kalikan ruas kanan dengan
sebuah konstanta c akan diperoleh:

𝑃ℎ = 𝑐. 𝜌. ℎ

Dengan menggunakan analisis dimensi akan diperoleh bahwa konstanta c


memiliki dimensi percepatan sehingga diperoleh bahwa:

𝑃ℎ = 𝜌. 𝑔. ℎ ……………. (3)

dimana:

g = konstanta percepatan gravitasi bumi (m/s2)


𝜌 = massa jenis zat cair (kg/m3)
ℎ = kedalaman zat cair (m)

Pemahaman konsep fisika melalui praktikum dapat terjadi ketika mereka


mampu menjalankan proses ilmiah sebagai pengetahuan tentang analisis
kesalahan dan interpretasi data. Temuan yang sama dikemukakan juga oleh
Popper (2005) yang mengungkapkan bahwa peserta didik akan mampu
melakukan observasi dan interpretasi teori secara optimal jika mereka
menyadari tentang masalah tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kesiapan peserta didik dalam menganalisis hubungan antara konsep-
konsep fisika yang dapat dipraktikumkan telah dijalani secara baik.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1. Alat yang telah dirancang dan dikembangkan dapat mengetahui bahwa
tekanan hidrostatik sebanding dengan ke dalam zat cair artinya semakin
dalam suatu benda di dalam zat cair, maka tekanan yang dialami benda
juga akan semakin besar, begitu pula sebaliknya.
2. Alat yang telah dirancang dan dikembangkan dapat mengetahui bahwa
tekanan hidrostatik sebanding dengan massa jenis zat cair artinya semakin
besar massa jenis zat cair, maka tekanannya juga akan semakin besar,
begitu pula sebaliknya.

5.2. Saran
Diperlukan adanya pengembangan alat lainnya untuk mengkaji peristiwa
fluida, seperti alat peraga hukum pascal, bejana berhubungan, kondisi benda
terapung, melayang, dan tenggelam.
DAFTAR PUSTAKA

Alatas, F, & Astuti, W. 2019. Developing Simple Teaching Aids On Static Fluid
Material As A Learning Media For Physics. Jurnal Pendidikan Fisika
Universitas Muhammadiyah Makassar. Vol & No 2. 197-211.
Ardila, Nella Nurul. 2020.Pengembangan lkpd berbasis discovery learning Pada
materi tekanan hidrostatis kelas xi man 4 aceh besar. Skirpsi.Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.
Huda, Hinggo Sapriki. The Development Of Hydrostatic Pressure Props As
Learning Media Physics Of Senior High School. Universitas Muhamadiyah
Metro
Late, Maksem Niksoni, dkk. 2017. Peningkatan Pemahamana Konsep Tekanan
Hidrostatis dan Hukum Archimedes Siswa SMP Melalui Pembelajaran
Discovery. Jurnal Pendidikan: Teori,Penelitian, dan Pengembangan Volume 2
Nomor 9 halaman 1215-1219.
Maliasih, dkk. 2015. Pengembangan Alat Peraga Kit Hidrostatis Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Tekanan Zat Cair Pada Siswa SMP. Unnes
Physics Education Journal Volume 4 Nomor 3 Halaman 50-57, ISSN 2252-
6935.
Mustikasari, Vita Ria, dkk. 2017. Identifikasi Miskonsepsi Konsep Tekanan Zat
Siswa Kelas Viii-C SMPN 1 Karangploso Semester Genap Tahun Pelajaran
2017- 2018. Jurnal Pembelajaran Sains Volume 1 Nomor 2, halaman 39-50,
ISSN: 2527-9157.
Permatasai, R, D, & Rosdiana, L. 2018. Keefektifan Media KIT Hidrostatis Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tekanan Zat Cair. E-Journal-
Pena. Vol 6 No 2: 366-370.
Popper, K. 2005. The Logic of Scientific Discovery. This Edotion Published. New
York: The Taylor & Francis e-Library.
Sudjana, N. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar. Sinar Baru. Bandung.
Widiyatmoko, A. dan Nurmasitah, S. 2013. Designing Simple Technology as a
Science Teaching Aids from Used Material. Journal of Enviromentally
Friendly Processes. Vol 1 No 4.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
TEKANAN ZAT DAN PENERAPANNYA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Mata Pelajaran : IPA


Materi Pembelajaran : Tekanan Pada Zat Cair
Kelas/ Semester : VIII/ 2
Waktu : 40x 2 JP

IDENTITAS

Kelompok:
Anggota kelompok: 1…………………………
2…………………………
3…………………………
4…………………………
5…………………………

Kompetensi Dasar (KD) :

3.8 Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada tumbuhan.
4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman
tertentu, gaya apung, dan kapilaritas, misalnya dalam batang tumbuhan.

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh kedalaman zat cair (h) terhadap tekanan
hidrostatik (Ph)
2. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh massa jenis zat cair (ρ) terhadap tekanan
hidrostatik (Ph).
Tahukah Kamu?

Pernahkan kamu melakukan kegiatan snorkeling?


Snorkeling adalah kegiatan berenang atau menyelam
dalam air. Biasanya para penyelam melihat biota laut yang
indah di dalam laut. Ketika berenang atau menyelam kita
akan merasakan tekanan yang kuat di telinga kita. Kira-
kira mengapa ya hal ini bisa terjadi? Gambar 1: Kegiatan menyelam

Ringkasan Materi

Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang berada dalam
kesetimbangan atau statis. Sesuai dengan namanya hidro berarti “air” dan statis berarti “diam”
sehingga tekanan hidrostatis dapat diartikan sebagai tekanan yang terjadi pada air yang diam.
Tekanan hidrostatis (ketika fluida dalam keadaan diam) pada titik kedalaman berapapun tidak
dipengaruhi oleh berat air, luasan permukaan air, ataupun bentuk bejana air, akan berdasarkan
luasan objek yang menerimanya atau kedalaman ukur. Tekanan hidrostatis menekan ke segala
arah dan didefinisikan sebagai gaya yang diberikan pada luasan yang diukur atau dapat
dihitung berdasarkan kedalamaan objeknya dengan persamaan.

Gambar 2. Tekanan Hidrostatis yang dialami ikan


Besarnya tekanan hisrostatis dapat diformulasikan sebagai berikut
Ph = ρ g h
Keterangan:
P: Tekanan Hidrostatis (Pa)
ρ: Massa jenis fluida (kg/m3)
g: Percepatan gravitasi (m/s2)
h: Kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)
HIPOTESIS

…………………… dan …………………. Mempengaruhi tekanan yang dihasilkan


oleh zat cair disebut dengan ……………………… Semakin ………….. zat cair,
semakin …………… tekanan yang dihasilkan. Semakin ………. Massa jenis zat
cair, semakin ………… tekanan yang dihasilkan.
Buatlah hipotesis
(dugaan sementara)
tentang hasil percobaan
ini dengan melengkapi
bagian yang kosong di
atas !

Hubungan Antara Kedalaman (h) dengan Tekanan Hidrostatik (Ph)

Alat dan Bahan:

1. Gelas kimia 1000 ml, 1buah.


2. Corong, 1 buah.
3. Selang penghubung 40 cm, 1 buah.
4. Mistar 15 cm, 1 buah.
5. Air, minyak goreng dan alkohol, secukupnya
Langkah Kerja
a. Tuangkan air ke dalam pipa U.
b. Tuangkan air ke dalam gelas kimia hingga terisi sekitar ¾ bagian.
c. Sambungkan salah satu ujung corong dengan selang, sementara ujung
satunya disambungkan dengan salah satu ujung pipa U.
d. Masukan corong ke dalam pipa gelas kimia hingga ke dalam tertentu
dari permukaan zat cair. Perhatikan respon zat cair dalam pipa U.
e. Ukur kedalaman corong tersebut dengan menggunakan mistar dan pada
saat bersamaan ukur perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U. Catat
hasilnya pada tabel pengamatan!
f. Lakukan kegiatan 5 dengan mengubah ke dalam corong sehingga
diperoleh minimal 5 kali

Hasil Pengamatan

Jenis zat cair dalam gelas kimia : …………………


Jenis zat cair dalam pipa U : …………………
No Kedalaman (h) (cm) Selisih Ketinggian (▲y)

PERTANYAAN

Setelah melakukan eksperimen, jawab pertanyaan berikut ini!


1. Jika jenis zat cair pada pipa U dan gelas kimia tetap, maka ketika kedalaman h diubah-
ubah, berapa besar perbedaan ketinggian zat air (y) pada pipa U?
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

2. Bagaimana grafik hubungan antara kedalaman h dan perbedaan ketinggian zat cair pada pipa
U?
................................................................................................................................................... ..
.....................................................................................................................................................
................................................................................................................................................... ..

3. Karena perbedaan ketinggian merupakan indicator dari tekanan hisrostatik, maka berdasarkan
grafik bagaimana hubungan antara kedalaman h terhadap tekanan hidrostatik Ph?

.................................................................................................................................................. ..
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................

4. Buatlah kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan!


.....................................................................................................................................................
................................................................................................................................................... ..
.................................................................................................................................................... ..
Hubungan Antara Massa Jenis Zat Cair (ρ) terhadap Tekanan Hidrostatik (Ph)

Alat dan Bahan:


a). Gelas kimia 1000 ml, 1buah.
b). Corong, 1 buah.
c). Selang penghubung 40 cm, 1 buah.
d). Mistar 15 cm, 1 buah.
e). Neraca digital, 1 buah
f). Gelas Ukur 100ml, 1 buah
g). Air, minyak goreng dan alkohol, secukupnya

Langkah Kerja
a) Ukur massa dan volume dari masing-masing jenis zat cair, catat hasilnya pada tabel
pengamatan.
b) Bersihkan corong dengan tisu sampai kering.
c) Tuangkan minyak ke dalam gelas kimia hingga terisi sekitar ¾ bagian.
d) Masukan corong ke dalam pipa gelas kimia hingga ke dalam 2 cm. Ukur perbedaan
ketinggian zat cair pada pipa U. Catat hasilnya pada tabel hasil pengamatan!
e) Lakukan kegiatan 2 sampai dengan 4 dengan mengganti zat cairnya dengan air,
minyak goreng, dan alhokol.
Cat: bersihkan dahulu gelas kimia ketika anda mau mengganti zat cair dengan zat cair
yang lain.

Hasil Pengamatan
Tabel. Massa dan volume beberapa jenis zat cair
Jenis Zat Cair Massa (gram) Volume (ml)

Keterangan:
Kedalaman : 2 cm
Jenis zat cair pada pipa U : air

Tabel. Massa jenis zat cair (ρ) terhadap tekanan hidrostatik (Ph)
No Massa Jenis Zat Cair (gr/cm3) Ketinggian (h) (cm) pada pipa U
PERTANYAAN

1. Jika kedalaman h dan jenis zat cair pada pipa U tetap, maka ketika jenis zat cair (ρ) pada
gelas kimia diubah-ubah, berapa besar perbedaan ketingian zat air pada pipa U?
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
2. Bagaimana grafik hubungan antara jenis zat cair (ρ) dan perbedaan ketinggian zat cair pada
pipa U?
.....................................................................................................................................................
................................................................................................................................................... ..
.....................................................................................................................................................
................................................................................................................................................... ..
3. Karena perbedaan ketinggian merupakan indicator dati tekanan hidrostatik (ph), maka
berdasarkan grafik bagaimana hubungan antara kedalaman h terhadap tekanan hidrostatik?
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
4. Buatlah kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan!
.....................................................................................................................................................
................................................................................................................................................... ..
.....................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai