Anda di halaman 1dari 18

TUGAS IPA TERPADU

“MAKALAH ANALISIS MODEL KETERPADUAN IPA”

Disusun Oleh :

1. Vivi Eka Oktavia (15030184038)


2. Putri Ayu Rachmawati (15030184062)
3. Chusniah Zulfiati Istiqomah (15030184102)
4. Rohman Entino (16030184077)

Pendidikan Fisika B 2015

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik secara individual
maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip
secara holistik dan autentik (Iskandar, 1996). Pembelajaran ini merupakan model
yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya
adalah memadukan pokok bahasan atau sub pokok bahasan atau bidang studi
(Indrawati, 2009).
Dengan adanya pemaduan beberapa pokok bahasan, siswa akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata dengan menghubungkan antar
konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Salah satu mata pelajaran yang dapat dipadukan adalah Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA). Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, disebutkan bahwa di dalam struktur kurikulum untuk substansi mata
pelajaran IPA pada SMP/MTs merupakan IPA terpadu. Keterpaduan tersebut
dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA
itu sendiri.
Materi IPA di SMP pada kurikulum 2013 memerlukan keterpaduan dan
hubungan materi antara fisika, biologi dan kimia. Faktanya yang terjadi materi
IPAmasih saja diajarkan secara terpisah, sehingga siswa menganggap materi dan
konsep antara fisika, kimia, dan biologi tidak ada hubunganya atau tidak
berkaitan. Peserta didik akan mengalami kesulitan jika dihadapkan pada ranah
pelajaran yang berbeda antara fisika, kimia, dan biologi. Ketika harus dipadukan,
peserta didik kesulitan mengikuti pembelajaran IPA Terpadu. Hal tersebut yang
menyebabkan proses pembelajaran IPA belum seluruhnya dilaksanakan secara
terpadu. Berdasarkan uraian di atas, maka sangat perlu untuk mengetahui tentang
model-model keterpaduan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA SMP
pada Kurikulum 2013.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu model integrated ?
2. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu model shared ?
3. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu model webbed ?
4. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu model connected ?

C. Tujuan
Dari uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1. Dapat mendeskripsikan tentang pembelajaran terpadu model integrated.
2. Dapat mendeskripsikan tentang pembelajaran terpadu model shared.
3. Dapat mendeskripsikan tentang pembelajaran terpadu model webbed.
4. Dapat mendeskripsikan tentang pembelajaran terpadu model connected.
BAB II
PEMBAHASAN

Pembelajaran IPA Terpadu merupakan suatu bentuk pembelajaran yang


memadukan beberapa konsep dan kajian IPA dalam suatu pokok bahasan tertentu
atau mengkaji suatu konsep dari sisi mata pelajaran serta dalam tema atau topik.
Pembelajaran tersebut dapat memberi pengalaman langsung sehingga peserta
didik dapat menemukan sendiri suatu konsep IPA yang bermakna dan otentik.
Tujuan pembelajaran IPA Terpadu antara lain untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran, untuk meningkatkan minat dan motivasi, serta beberapa
kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus. (Depdiknas, 2007)
Menurut Fogarty (1991) ada sepuluh tipe keterpaduan, yaitu: (1) terpisah
(fragmented); (2) terhubung (connected); (3) tersarang/ kumpulan(nested); (4)
satu rangkaian (sequenced); (5) terbagi (shared); (6) jaring laba-laba(webbed); (7)
satu alur (threaded); (8) terpadu (integrated); (9) terbenam (immersed);dan (10)
jejaring (networked). Dari sepuluh tipe tersebut empat diantaranya sesuai untuk
dikembangkan dalam pembelajaran IPA SMP di Indonesia (Depdiknas, 2007).
Keempat model yang dimaksud adalah keterpaduan (integrated), terbagi (shared,
jaring laba-laba (webbed), dan keterhubungan (connected).

1. Model Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated


A. Model Keterpaduan Tipe Integrated
1. Pengertian Model Keterpaduan Tipe Integrated
Model keterpaduan tipe integrated merupakan model keterpaduan
pembelajaran yang memadukan konsep dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda.
Berdasarkan urutan tipe-tipe keterpaduan yang telah diungkapkan oleh Fogarty,
integrated merupakan tipe keterpaduan pembelajaran yang sudah kompleks.
Model keterpaduan tipe Integrated adalah model pengembangan
kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas bidang ilmu utama dengan
mencari keterampilan, konsep dan sikap yang tumpang tindih (Purwati, 2012).
Definisi yang telah diungkapkan oleh Purwati senada dengan definisi yang
diungkapkan oleh (Forgaty, 1991)yakni “The integrated model blends the four
major disciplines by setting curricular priorities in each and finding the
overlapping skills, concepts, and attitudes in all four”. Pemaparan mengenai
definisi integrated yang telah diungkapkan oleh Fogarty menunjukan bahwa
dalam model keterpaduan tipe integrated memadukan empat disiplin ilmu yang
memiliki konsep, skill, dan sikap yang tumpang tindih. Penentuan tema yang
dijadikan fokus, sama dengan model shared yaitu diambil dari konsep prinsip atau
skill yang ada dalam mata pelajaran bersangkutan. Model yang mirip dengan
shared ini bisa digunakan untuk mengantisipasi apabila muatan kurikulum di
sekolah terlalu banyak sedangkan waktu terbatas (Kurniawan, 2011).
Analogi model keterpaduan tipe integrated adalah seperti melihat
sebuah objek dengan menggunakan kaleidoskop. Pada saat melihat sekumpulan
benda yang jauh dengan kaleidoskop kemudian benda itu disusun dalam suatu
bentuk dan cara tertentu berdasarkan logika atau ketentuan yang telah ditentukan
oleh pengamat (Kurniawan, 2011). Ilustrasi dari model keterpaduan tipe
integrated dapat dilihat pada gambar 1. Pada gambar 1 terdapat arsiran pada
bagian tengah, itu menandakan bahwa pada keterpaduan pembelajaran tipe
integrated memunculkan tema yang berasal dari keterpaduan bidang kajian yang
tumpang tindih dari empat bidang kajian. Model keterpaduan integrated selain
memadukan dari empat bidang kajian, model keterpaduan ini dapat diaplikasikan
ke dalam mata pelajaran IPA. Model keterpaduan integrated menggambarkan
keterpaduan antar bidang kajian ( Fisika Kimia, Biologi, dan IPBA ) yang
memiliki konsep, skill, dan sikap yang saling tumpang tindih.

Gambar 1. Ilustrasi model keterpaduan integrated yang memadukan empat


bidang kajian
2. Prinsip Pengintegrasian Model Keterpaduan Tipe Integrated
Menurut Sukandi, dkk (2001), pembelajaran terpadu memiliki satu tema
aktual yaitu harus dekat dengan siswa, ada kaitannya dengan dunia siswa, dan ada
kaitannya dengan kehidupan sehari – hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi
yang beragam dari beberapa materi pelajaran.
Dalam model keterpaduan integrated ini terdapat beberapa prinsip
pengintegrasian, yaitu lebih dari dua bidang kajian, bidang irisan antar bidang
kajian harus lebih dari satu, dan harus ada irisan pada bidang kajian lainnya.
3. Keunggulan dan kelemahan integrated
Keterpaduan materi pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa
materi yang terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna pada siswa. Keterpaduan ini merupakan model yang untuk memadukan
beberapa pokok bahasan (materi) yang dapat dilihat dari aspek proses dan waktu,
aspek materi belajar, dan aspek kegiatan belajar dan mengajar. keterpaduan
pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan atau kekuatan dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional, diantaranya adalah (Sa'ud, 2006)
a. Keunggulan Integrated
 Adanya pemahaman antar bidang kajian
 Satu bidang kajian dapat mencangkup banyak dimensi
 Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi
pembelajaran yang utuh , menyeluruh, dinamis dan bermakna sesuai
dengan keinginan dan kemampuan guru maupun kebutuhan dan kesiapan
siswa.
b. Kelemahan Integrated
Selain keunggulan, terdapat beberapa kelemahan dari keterpaduan
pembelajaran integrated yaitu (Sa'ud, 2006):
 Dilihat dari aspek guru, menuntut tersedianya peran guru yang memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas, kreativitas tinggi, keterampilan
metodologik yang handal, kepercayaan diri dan etos akademik yang
tinggi, dan berani untuk mengemas dan mengembangkan materi.
 Guru harus mempunyai keterampilan lebih untuk mengintegrasikan
materi.
 Dilihat dari aspek sarana atau sumber pembelajaran, keterpaduan
pembelajaran memerlukan bahan atau sumber informasi yang cukup
banyak dan berguna, seperti yang dapat menunjang dan memperkaya
serta mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan..
4. Contoh Pembelajaran dengan Keterpaduan Tipe Integrated
Aplikasi keterpaduan tipe integrated dalam mata pelajaran IPA (yang
di dalamnya terdapat muatan-muatan fisika, kimia, biologi, dan IPBA), pada tema
sinar matahari dan kehidupan di bumi adalah sebagai berikut :

Fisika Biologi

Gelombang
elektromagnetik
Jaringan
Sinar UV tumbuhan
Fotosintesis
Pertumbuhan Jaringan kulit
Cahaya

Gerhana matahari Sinar matahari


dan Gerhana
bulan Kehidupan dibumi Kanker kulit

Tata surya
Bahan kimia
Planet sehari - hari

Matahari

IPBA
Kimia

Gambar 2. Aplikasi keterpaduan tipe integrated dalam mata pelajaran IPA (yang
di dalamnya terdapat muatan-muatan fisika, kimia, biologi, dan IPBA),
2. Model Pembelajaran Terpadu Tipe Shared
1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Shared
Setiap disiplin ilmu memiliki konsep masing-masing yang berbeda
satu sama lain, namun jika digali lebih dalam lagi maka akan muncul konsep yang
beririsan antara satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain. Tipe
shared menurut Fogarty (1991) didefinisikan sebagai “Shared planning and
teaching take place in two disciplines in wich overlapping concept or ideas
emerge as organizing elements”. Pemaparan mengenai shared menurut Fogarty
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran shared guru menggabungkan dua mata
pelajaran yang memiliki konsep beririsan satu sama lain atau ide dari dua disiplin
ilmu sehingga menjadi konsep yang utuh. Contoh penggabungan disiplin ilmu
dalam shared seperti berikut: matematika dan Science dipasangkan sebagai
Sciences; Sastra dan Sejarah dikelompokkan sebagai Humaniora; Seni, Musik,
Tarian dan Drama dipandang sebagai The Fine Arts. Model keterpaduan shared
ini selain untuk menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki konsep yang
beririsan satu sama lain, model keterpaduan ini juga dapat diterapkan pada mata
pelajaran IPA . Model keterpaduan shared menggambarkan keterhubungan antar
dua bidang kajian IPA ( Fisika, Biologi, Kimia, dan IPBA ) yang saling beririsan.

Gambar 3. Ilustrasi model pembelajaran terpadu tipe shared

2. Prinsip Pengintegrasian Model Keterpaduan Tipe Shared


 Terdapat dua bidang kajian
 Harus ada satu bidang kajian yang beririrsan
3. Keunggulan dan kelemahan shared
a. Keunggulan model shared
Fogarty (1991) menyatakan bahwa model keterpaduan tipe shared ini
memiliki kelebihan yaitu:
 Konsep yang dikaji lebih mendalam
 Hanya dua bidang kajian saja yang dikaitkan, sehingga pemahaman
tentang materi lebih mendalam
 Dengan pasangan bidang kajian, memfasilitasi pembelajaran yang lebih
mendalam pada saat menyampaikan konsep yang tumpang tindih.
b. Kelemahan model shared
Model keterpaduan tipe shared tidak hanya memiliki kelebihan
tetapimemiliki beberapa kekurangan yang diungkapkan oleh Fogarty (1991),
yaitu tema yang dihasilkan lebih sempit kajiannya
4. Contoh Pembelajaran dengan Model Keterpaduan Tipe Shared
Aplikasi keterpaduan tipe shared dalam mata pelajaran IPA (yang di
dalamnya terdapat muatan-muatan fisika, kimia, biologi, dan IPBA), adalah
sebagai berikut :

Gambar 4. Model Keterpaduan IPA tipe shared, dalam pembelajaran topik Mata
dan Cacat Mata.
3. Model Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Menurut Fogarty (1991) model webbed adalah model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik untuk memadukan beberapa pokok
bahasan yang saling terkait menjadi satu paket pembelajaran. Model pembelajaran
terpadu ini mengangkat suatu topik atau tema yang diambil dari peristiwa menarik
dan menantang dalam kehidupan sehari-hari untuk memicu minat belajar, serta
cakupannya luas dan memberikan bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut.
2. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Model pembelajaran webbed memiliki beberapa karakteristik yaitu:
a. Berpusat pada siswa
Pendekatan ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar,
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu dengan
menberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakuakan aktivitas
belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang
nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas
Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling
dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut
secara utuh. Hal ini deperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan
masalah yang dihadapi sehari-hari.
e. Bersifat Fleksibel
Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan
keadaan lingkungan sekolah dimana meraka berada.
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.
3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan model
Webbed pada Kurikulum 2013 yaitu:
a. Mempelajari kompetensi inti dan kompetensi dasar pada pedoman kurikulum
2013 setiap bidang ilmu yang berbeda.
b. Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya.
c. Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan
melalui tema dan subtema.
d. Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu
pada indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
e. Menyusun peta konsep model webbed sebagai gambaran umum tema yang
akan dipelajari.
f. Menyusun rencana kegiatan pembelajaran harian dan mingguan.
4. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Kelebihan model webbed adalah: (a) penyeleksian tema dapat ditentukan
sesuai dengan minat anak agar termotivasi untuk belajar, (b) lebih mudah
dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman mengajar, (c) lebih mudah dalam
perencanaannya, (d) pendekatan tematik dapat memotivasi anak, dan (e) dapat
memberikan kemudahan bagi siswa dalam melihat kegiatan-kegiatan yang saling
terkait. Sedangkan kelemahannya: (a) sulitnya penyeleksian tema sehingga ada
kecenderungan untuk merumuskan tema yang dangkal dan (b) guru lebih terpusat
pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
5. Contoh Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed

Pembelajaran terpadu akan terjadi antara lain jika kejadian yang wajar atau
eksplorasi suatu topik merupakan inti dalam pengembangan kurikulum. Dengan
berperan secara aktif di dalam eksplorasi tersebut siswa akan mempelajari materi
ajar dan proses belajar melalui beberapa bidang studi dalam waktu yang
bersamaan.
Penentuan tema menurut Hadisubroto (2000) ada tiga pilihan yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi: (1) tema sudah ditentukan guru pada
tahap perencanaan kemudian dikembangkan dalam sub-sub tema, (2) tema
ditentukan bersama-sama antara guru dan siswa, dan (3), tema ditentukan oleh
siswa. Pada pengembangan perangkat pembelajaran terpadu model Webbed ini,
cara penentuan tema yang dipilih yaitu tema sudah ditentukan guru pada tahap
perencanaan kemudian dikembangkan dalam sub-sub tema. Contohnya sebagai
berikut :

Gambar 5. Peta konsep model webbed subtema “ Pernapasan Manusia”


Materi pernafasan manusia sebagai materi pokok dikaitkan dengan materi
tekanan udara pada pelajaran fisika, materi fungsi pernafasan pada pelajaran
biologi, materi unsur senyawa pada mata pelajaran kimia, dan materi manusia
ciptaan Allah pada mata pelajaran agama.

Gambar 6. Peta konsep model webbed subtema “Gangguan Pernapasan”

Materi gangguan pernapasan sebagai materi pokok dikaitkan dengan


materi tekanan udara pada pelajaran fisika, materi pencernaan udara pada
pelajaran biologi, materi zat pencemar udara pada mata pelajaran kimia, dan
materi jangan membuat kerusakan dibumi pada mata pelajaran agama.
4. Pembelajaran Terpadu Model Connected
1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected
Tipe keterhubungan (connected) merupakan tipe integrasi inter bidang
studi. Tipe ini mengorganisasikan atau mengintegrasikan satu konsep,
ketrampilan, atau kemampuan yang ditumbuhkembangkan dalam suatu pokok
bahasan atau subpokok bahasan yang dikaitkan dengan konsep, ketrampilan, atau
kemampuan yang ditumbuhkembangkan dalam suatu pokok bahasan atau
subpokok bahasan lain, dalam satu bidang studi. Kaitan tersebut dapat diadakan
secara spontan atau direncanakan terlebih dahulu. (Fogarty, 1991)
Pembelajaran terpadu tipe connected terdiri dari pokok bahasan utama
yang dikaitkan dengan pokok bahasan lainnya ( Trianto, 2007). Berikut adalah
diagram model pembelajaran terpadu tipe webbed.

Gambar 7. diagram peta connected ( Trianto, 2007)


Dalam model pembelajaran tipe connected, makna “terhubung”
dimaksudkan untuk menghubungkan materi-materi dalam satu disiplin ilmu.
Dengan menggunakan model connected, dimungkinkan materi-materi yang
memiliki keterkaitan dapat dipadukan menjadi satu aktivitas pembelajaran
sehingga materi dapat mudah dikuasai siswa dan tidak terpecah-pecah. Dengan
model connected, dimungkinkan siswa akan mampu menuangkan ide-ide,
gagasan, dan keterampilannya sehingga sangat dimungkinkan antar tema, materi,
bab, maupun keterampilan dapat saling terpadu menjadi satu kesatuan
pemahaman yang utuh.
2. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected
Menurut Trianto (2007), model pembelajaran webbed memiliki beberapa
karakteristik yaitu:
a) Mengintegrasikan inter bidang studi
b) Secara nyata menghubungkan suatu konsep dengan konsep lain
c) Membelajarkan sebuah Kompetensi Dasar (konsep-konsep pada KD tersebut
dipertautkan dengan konsep KD yang lain.
3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected
Berikut ini adalah langkah-langkah atau tahap-tahap dari model
pembelajaran terpadu tipe connected (Trianto, 2007).
A. Tahap perencanaan
 Menetapkan bidang kajian yang akan dihubungkan
 Menentukan tujuan pembelajaran
B. Penetapan konsep
 Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa (materi
prasyarat)
 Menyampaikan konsep – konsep yang sedianya dikuasai siswa
 Menyampaikan keterampilan proses yang dikembangkan
 Menyampaikan alat dan bahan yang dibutuhkan
 Menyampaikan kunci pertanyaan
C. Tahap pelaksanaan
 Pengelolaan kelas
 Kegiatan proses
 Kegiatan pencatatan
 Diskusi
D. Evaluasi
4. Kelebihan dan KekuranganModel Pembelajaran Terpadu Tipe Connected
Kelebihan model pembelajaran terpadu tipe connected adalah:
a) Siswa mempunyai gambaran yang luas mengenai bidang studi yang terfokus
pada aspek tertentu;
b) Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus
sehingga terjadilah internalisasi;
c) Siswa dapat mengkaji, mengkonseptualisasi, mempebaiki,dan mengasimilasi
gagasan secara bertahap untuk memecahkan masalah.
Sedangkan kelemahannya adalah:
a) Inter bidang studi masih tampak terpisah
b) Guru tidak tidak merentangkan konsep-konsep antar bidang studi.
c) Pengembangan keterhubungan antar bidang studi terabaikan. (Fogarty,
1991)
5. Contoh Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Terpadu Tipe
Connected
Dengan cara connected, pembelajaran dapat dilakukan pada materi bidang
tertentu (misalnya kimia), kemudian materi bidang lain yang relevan ikut dibahas.
Materi-materi yang digabungkan dapat berupa materi-materi yang dirasa sulit
dengan topik penghubung yang lebih sederhana serta mudah dipahami, yang dapat
mengaitkan materi-materi tesebut. Salah satunya adalah materi asam basa dan
pemisahan campuran yang dapat digabungkan dalam pengembangan materinya
menggunakan model integrasi tipe connected. Penggabungan materinya dilakukan
melalui topik “Pencemaran Air”, yang dalam pembahasannya mencakup materi
identifikasi sifat air yang tercemar (asam basa) dan materi penjernihan air yang
tercemar (pemisahan campuran). Tipe connected ini diharapkan dapat
memperkaya pengetahuan (knowledge) yang dimiliki siswa, serta pengaplikasian
pengetahuan tersebut di kehidupan. (Ningsih, 2017)
Sebagai contoh lain adalah sebagai berikut. Salah satu konsep yang
dipelajari oleh siswa dalam proses pembelajaran IPA Fisika adalah konsep
cahaya. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya dalam proses fotosintesis untuk
menghasilkan makanan. Secara langsung ataupun tidak langsung, manusia dan
hewan jugabergantung pada tumbuhan hijau untuk memperoleh makanan. Bagian
dari tumbuhan yang digunakan sebagai sumber makanan bagi manusia dan hewan
antara lain daun, batang, buah, dan biji. Proses pembentukan glukosa dari karbon
dioksida. dan air dengan bantuan sinar matahari disebut proses fotosintesis. Saat
proses fotosintesis banyak reaksi kimia yang terlibat secara kompleks.
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa cahaya memiliki keterpaduan dengan
konsep-konsep atau materi lain yang dapat dikaji secara Fisika, Kimia, dan
Biologi. Mengingat begitu pentingnya konsep-konsep ini, maka perlu dilakukan
sebuah pembelajaran tertentu yang bisa memadukan konsep-konsep tersebut ke
dalam suatu proses pembelajaran. (Oktamaiga, 2013)
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pada uraian pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai


berikut. Materi IPA di SMP pada kurikulum 2013 memerlukan keterpaduan dan
hubungan materi antara fisika, biologi dan kimia. Keempat model yang
dikembangkan dalam pembelajaran IPA adalah keterpaduan (integrated), terbagi
(shared), jaring laba-laba (webbed), dan keterhubungan (connected).
1. Model pembelajaran tipe Integrated adalah model pengembangan kurikulum
yang menggunakan pendekatan lintas bidang ilmu utama dengan mencari
keterampilan, konsep dan sikap yang tumpang tindih.
2. Dalam pembelajaran shared menggabungkan dua mata pelajaran yang
memiliki konsep beririsan satu sama lain atau ide dari dua disiplin ilmu
sehingga menjadi konsep yang utuh.
3. Model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik untuk memadukan beberapa pokok bahasan yang saling
terkait menjadi satu paket pembelajaran.
4. Pembelajaran terpadu tipe connected adalah pembelajaran yang menunjukkan
adanya keterhubungan antar pokok bahasan, konsep- konsep maupun
keterampilan-keterampilan dalam satu bidang studi.
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2007). Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu. Jakarta:


Puskur, Balitbang Depdiknas.
Forgaty, R. 1991. How To Integrated The Curiculla. USA: Skylight Publishing.
Hadisubroto, T., & Herawati, I.S. 2000. Pembelajaran Terpadu : Materi
Pokok PGSD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hamdayana, J. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.
Bogor: Ghalia Indah.
Hutabarat & Hutabarat. 2007. Implementasi KTSP dalam Model - Model
Pembelajaran. Bandung: Generasi Info Media.
Indrawati. 2009. Model Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar. Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: PPPPTK IPAKurniawan, D. 2011.
Pembelajaran Terpadu. Bandung: Pustaka Cendekia Utama.
Iskandar, Srini M. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta:Depdikbud.Purwati, Y. 2012. Kelemahan dan Kelebihan
Model Pembelajaran Terpadu, (Online), (http://kuliahgratis,net/kelebihan-
dan-kekurangan-model-pembelajaran-terpadu/), diakses 21 September
2017.
Ningsih.2017. Pengaruh Penggunaan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Tipe
Connectedterhadap Kompetensi Pengetahuan danKeterampilanSiswa SMP
Negeri 2 Kelumpang Tengah. Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas
Negeri Surabaya, 6(2). Dari
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps/article/view/1229
Oktamiga, D.W. 2013. Pengaruh Pembelajaran Terpadu Tipe Connected Terhadap
Hasil Belajar IPA Fisika pada MateriCahaya dan Alat Optik Di Kelas VIII
SMPN 1 Sungai Tarab . Pillar Of Physics Education, 1(2)25-35. Dari
ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pfis/article/view/731
Rustaman, Nuryani. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jakarta: FMIPA
Universitas Pendidikan Indonesia.
Sa'ud, d. 2006. Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI Press.
Subroto, Hadi, S., 1994. Perkembangan Keagamaan Anak ditinjau dari Sudut
Psikologi Agama dan Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher
Trianto. 2014. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Permatasari, Nila Efrida dkk. 2017. Model-model Keterpaduan IPA.
https://www.scribd.com/document/361935253/Model-Model-
Keterpaduan-IPA. diakses pada 16 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai