Disusun Oleh :
JURUSAN FISIKA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik secara individual
maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip
secara holistik dan autentik (Iskandar, 1996). Pembelajaran ini merupakan model
yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya
adalah memadukan pokok bahasan atau sub pokok bahasan atau bidang studi
(Indrawati, 2009).
Dengan adanya pemaduan beberapa pokok bahasan, siswa akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata dengan menghubungkan antar
konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Salah satu mata pelajaran yang dapat dipadukan adalah Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA). Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, disebutkan bahwa di dalam struktur kurikulum untuk substansi mata
pelajaran IPA pada SMP/MTs merupakan IPA terpadu. Keterpaduan tersebut
dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA
itu sendiri.
Materi IPA di SMP pada kurikulum 2013 memerlukan keterpaduan dan
hubungan materi antara fisika, biologi dan kimia. Faktanya yang terjadi materi
IPAmasih saja diajarkan secara terpisah, sehingga siswa menganggap materi dan
konsep antara fisika, kimia, dan biologi tidak ada hubunganya atau tidak
berkaitan. Peserta didik akan mengalami kesulitan jika dihadapkan pada ranah
pelajaran yang berbeda antara fisika, kimia, dan biologi. Ketika harus dipadukan,
peserta didik kesulitan mengikuti pembelajaran IPA Terpadu. Hal tersebut yang
menyebabkan proses pembelajaran IPA belum seluruhnya dilaksanakan secara
terpadu. Berdasarkan uraian di atas, maka sangat perlu untuk mengetahui tentang
model-model keterpaduan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA SMP
pada Kurikulum 2013.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu model integrated ?
2. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu model shared ?
3. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu model webbed ?
4. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu model connected ?
C. Tujuan
Dari uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1. Dapat mendeskripsikan tentang pembelajaran terpadu model integrated.
2. Dapat mendeskripsikan tentang pembelajaran terpadu model shared.
3. Dapat mendeskripsikan tentang pembelajaran terpadu model webbed.
4. Dapat mendeskripsikan tentang pembelajaran terpadu model connected.
BAB II
PEMBAHASAN
Fisika Biologi
Gelombang
elektromagnetik
Jaringan
Sinar UV tumbuhan
Fotosintesis
Pertumbuhan Jaringan kulit
Cahaya
Tata surya
Bahan kimia
Planet sehari - hari
Matahari
IPBA
Kimia
Gambar 2. Aplikasi keterpaduan tipe integrated dalam mata pelajaran IPA (yang
di dalamnya terdapat muatan-muatan fisika, kimia, biologi, dan IPBA),
2. Model Pembelajaran Terpadu Tipe Shared
1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Shared
Setiap disiplin ilmu memiliki konsep masing-masing yang berbeda
satu sama lain, namun jika digali lebih dalam lagi maka akan muncul konsep yang
beririsan antara satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain. Tipe
shared menurut Fogarty (1991) didefinisikan sebagai “Shared planning and
teaching take place in two disciplines in wich overlapping concept or ideas
emerge as organizing elements”. Pemaparan mengenai shared menurut Fogarty
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran shared guru menggabungkan dua mata
pelajaran yang memiliki konsep beririsan satu sama lain atau ide dari dua disiplin
ilmu sehingga menjadi konsep yang utuh. Contoh penggabungan disiplin ilmu
dalam shared seperti berikut: matematika dan Science dipasangkan sebagai
Sciences; Sastra dan Sejarah dikelompokkan sebagai Humaniora; Seni, Musik,
Tarian dan Drama dipandang sebagai The Fine Arts. Model keterpaduan shared
ini selain untuk menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki konsep yang
beririsan satu sama lain, model keterpaduan ini juga dapat diterapkan pada mata
pelajaran IPA . Model keterpaduan shared menggambarkan keterhubungan antar
dua bidang kajian IPA ( Fisika, Biologi, Kimia, dan IPBA ) yang saling beririsan.
Gambar 4. Model Keterpaduan IPA tipe shared, dalam pembelajaran topik Mata
dan Cacat Mata.
3. Model Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Menurut Fogarty (1991) model webbed adalah model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik untuk memadukan beberapa pokok
bahasan yang saling terkait menjadi satu paket pembelajaran. Model pembelajaran
terpadu ini mengangkat suatu topik atau tema yang diambil dari peristiwa menarik
dan menantang dalam kehidupan sehari-hari untuk memicu minat belajar, serta
cakupannya luas dan memberikan bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut.
2. Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Model pembelajaran webbed memiliki beberapa karakteristik yaitu:
a. Berpusat pada siswa
Pendekatan ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar,
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu dengan
menberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakuakan aktivitas
belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang
nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas
Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling
dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut
secara utuh. Hal ini deperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan
masalah yang dihadapi sehari-hari.
e. Bersifat Fleksibel
Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan
keadaan lingkungan sekolah dimana meraka berada.
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.
3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan model
Webbed pada Kurikulum 2013 yaitu:
a. Mempelajari kompetensi inti dan kompetensi dasar pada pedoman kurikulum
2013 setiap bidang ilmu yang berbeda.
b. Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya.
c. Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan
melalui tema dan subtema.
d. Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu
pada indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
e. Menyusun peta konsep model webbed sebagai gambaran umum tema yang
akan dipelajari.
f. Menyusun rencana kegiatan pembelajaran harian dan mingguan.
4. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Kelebihan model webbed adalah: (a) penyeleksian tema dapat ditentukan
sesuai dengan minat anak agar termotivasi untuk belajar, (b) lebih mudah
dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman mengajar, (c) lebih mudah dalam
perencanaannya, (d) pendekatan tematik dapat memotivasi anak, dan (e) dapat
memberikan kemudahan bagi siswa dalam melihat kegiatan-kegiatan yang saling
terkait. Sedangkan kelemahannya: (a) sulitnya penyeleksian tema sehingga ada
kecenderungan untuk merumuskan tema yang dangkal dan (b) guru lebih terpusat
pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
5. Contoh Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed
Pembelajaran terpadu akan terjadi antara lain jika kejadian yang wajar atau
eksplorasi suatu topik merupakan inti dalam pengembangan kurikulum. Dengan
berperan secara aktif di dalam eksplorasi tersebut siswa akan mempelajari materi
ajar dan proses belajar melalui beberapa bidang studi dalam waktu yang
bersamaan.
Penentuan tema menurut Hadisubroto (2000) ada tiga pilihan yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi: (1) tema sudah ditentukan guru pada
tahap perencanaan kemudian dikembangkan dalam sub-sub tema, (2) tema
ditentukan bersama-sama antara guru dan siswa, dan (3), tema ditentukan oleh
siswa. Pada pengembangan perangkat pembelajaran terpadu model Webbed ini,
cara penentuan tema yang dipilih yaitu tema sudah ditentukan guru pada tahap
perencanaan kemudian dikembangkan dalam sub-sub tema. Contohnya sebagai
berikut :