Anda di halaman 1dari 4

RESUME

BAB II BUNYI
A. PENDAHULUAN
Pada zaman yang serba modern ini teknologi menjadi hal penting.
Teknologi dapat memudahkanpekerjaan dan memperpendek jarak yang
sebenarnya ribuan mil, misalnya dengan menggunakan telepon. Salah satu hal
penting yang mendukung keberadaan teknologi adalah sarana, misalnya energi
atau gelombang sebagai media.
Banyak alat-alat elektronik di sekitar kita yang teknologinya
memanfaatkan gelombang, namun sebagian besar dari kita belum sepenuhnya
tahu dan paham. Setiap hari, kita mendengar berbagai macam suara. Atau dalam
bahasa IPA disebut bunyi. Bunyi yang kita dengar ada yang menyenangkan da
nada pula yang membisingkan. Ada bunyi yang keras, lemah, tinggi, rendah, dan
sebagainya. Kita dapat mendengar bunyi dari alat music. Alat music akan
mengeluarkan bunyi jika dimainkan. Tapi, dalam keadaan diam, alat music tidak
mengeluarkan bunyi.

B. PEMBAHASAN
Gelombang Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Energi bunyi tersebut
berasal dari benda yang bergetar, getaran yang merambat disebut gelombang.
Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan
perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber
bunyi yang mengalami getaran.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi
suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan
kecepatan osilasi ataufrekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz)
dan amplitudo atau kenyaringan bunyidengan pengukuran dalam desibel.
Bunyi memerlukan waktu untuk merambat dari suatu tempat ke tempat
lain. Adapun yang dimaksud dengan cepat rambat bunyi adalah jarak yang
ditempuh bunyi setiap detiknya. Hubungan antara cepat rambat bunyi (v)
dengan frekuensi (f) dan panjang gelombang (λ) adalah: v=f.λ
RESUME

Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam yaitu : medium, sumber bunyi dan
dan pendengar. Dan sifat-sifat bunyi meliputi :
1. Resonansi
2. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
3. Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi).
4. Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
5. Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi).

Tinggi rendahnya bunyi ditentukan oleh frekuensi sedangkan intensitas


atau kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo. Intensitas bunyi dinyatakan
dengan persamaan : I = P / A
dengan :
P = daya bunyi (watt)
A = luas bidang yang ditembus gelombang bunyi (m2)
I = intensitas bunyi (watt/m2)
Batas intensitas bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah antara 1
watt/m2 sampai dengan 10-12 watt/m2. Intensitas terkecil ini disebut intensitas
ambang pendengaran.
Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain :
- Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
- Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
- Timbre adalah warna bunyi, berupa keseluruhan kesan pendengaran yang
kita peroleh dari sumber bunyi, setelah dipengaruhi resonansi dan zat
pengantar. Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi
terdengar berbeda.
- Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar
mendadak.

Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh jenis medium perambatannya.


Medium udara, air, zat padat dan suhu akan menghasilkan cepat rambat bunyi
yang berbeda-beda. Semakin padat suatu medium makin rapat pula partikel
RESUME

dalam medium dan makin kuat gaya kohesi diantara partikel medium tersebut.
Sehingga suatu bagian dari medium yang bergetar akan menyebabkan bagian lain
ikut bergetar secara cepat. Karena bunyi merupakan gelombang maka bunyi
mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu:
1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan
partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi
merambat paling cepat pada zat padat.
2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin
cepat bunyi merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam
persamaan matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat pada
suhu nol derajat dan t adalah suhu medium.

Pada suhu udara 15 derajat selsius bunyi dapat merambat di udara bebas
pada kecepatan 340 meter per detik. Rumus cepat rambat bunyi adalah v = S/t
yaitu jarak tempuh dibagi waktu tempuh. Suhu udara yang lebih panas atau lebih
dingin memengaruhi kecepatan bunyi di udara. Semakin rendah suhu udara
makan cepat rambat bunyi semakin cepat karena partikel udara lebih banyak.
Bunyi yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi tidak
ditentukan oleh frekuensi bunyi, tetapi oleh hal-hal yang lain, khususnya;
amplitudo, resonansi, dan jarak.
Amplitudo adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber
bunyi. Semakin lebar getaranya, semakin kuat pula bunyinya. Resonansi berarti
ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya dilakukan oleh benda atau bagian
terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini akan menambah kekuatan getar
sumber bunyi. Jarak dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak
antara sumber bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Semakin dekat, akan
semakin keras bunyinya.

C. KESIMPULAN
RESUME

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan pernah bisa lepas yang
ada kaitannya dengan bunyi. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang
dihasilkan dari benda-benda yang bergetar. bunyi memiliki sifat-sifat dan
karakteristik tertentu. Dalam perambatannya bunyi memerlukan waktu dan
medium untuk merambat dari satu benda menuju benda yang lainnya. Tiap
medium memiliki waktu yang berbeda dalam perambatannya. Perambatan bunyi
tidak dipengaruhi oleh frekuensi. Dengan adanya bunyi, kehidupan manusia
dapat terbantu.

Anda mungkin juga menyukai