KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
SUMATERA UTARA
PEKERJAAN :
RENOVASI GEDUNG DAN PEMBANGUNAN KANTOR BPTP
SUMUT
B. PESERTA
Guna mendapatkan persepsi yang sama mengenai pasal-pasal yang ada didalam Dokumen
Kontrak, kesepakatan tata cara, Prosedur Asminstrasi dan Teknis dari pelaksanaan
pekerjaan.
Rapat Pra Pelaksanaan ini dilaksanakan oleh Pemilik Proyek BPTP SUMUT (Medan),
Konsultan Supervisi beserta Kontraktor Pelaksana pekerjaan tersebut.
D. AGENDA RAPAT
1. Organisasi Kerja
BPTP SUMUT Medan bertindak sebagai owner/ pemilik, yang bertindak sebagai
direksi pekerjaan adalah Proyek.
Konsultan Supervisi bertindak sebagai Pengawas Teknis Pekerjaan.
Kontraktor diwakili oleh Direktur Utama dan Pelaksana Lapangan yang mempunyai
wewenang penuh bertindak untuk dan atas nama Kontraktor. Bagan Organisasi
2. Organisasi Kerja
Pekerjaan ini dilakukan bila terjadi perubahan kebutuhan lapangan dibanding pada
saat design akibat terjadinya perubahan kondisi pada saat pelaksanaan. Yang
bertujuan agar hasil pelaksanaan lebih optimal dan berdaya guna. Pada pekerjaan ini
nilai kuantitas (volume) pekerjaan adalah bersifat mengikat dan tidak berubah.
3. Organisasi Kerja
Dalam melaksanakan pekerjaannya kontraktor harus melindungi dari kerusakan oleh
lalu lintas umum yaitu dengan cara:
3.1. Melakukan pengaturan atau pengalihan lalu lintas
3.2. Membuat rambu lalu lintas atau hambatan bila ada operasi pekerjaan
3.3. Menyediakan pengaturan lalu lintas apabila sedang melaksanakan pekerjaan.
4. Organisasi Kerja
4.1 Furniture (meja, kursi) secukupnya.
4.2 White Board (Papan tulis) dan alat tulisnya.
4.3 Buku Kontrak, Spesifikasi Teknis, Shop drawing (Gambar Kerja).
4.4 Time Scheudule, Grafik Cuaca, Daftar Peralatan Alat Berat.
4.5 Buku Laporan Harian, Buku Direksi, Buku Tamu.
4.6 Struktur Organisasi Kontraktor, Konsultant.
TGL MULAI :
TGL SELESAI :
KONSULTAN MK :
1 Reguest For Works dan Reguest For Checking (Surat Ijin Kerja dan Surat Pengukuran)
Setiap akan melakukan pekerjaan, kontraktor harus terlebih dahulu mangajukan
“Reguest For Works” (Ijin Kerja) Pejabat Pembuat Komitmen / Pengawas Lapangan,
Pengelola Teknis dan Konsultan Supervisi (Pengawas) secara tertulis dan persetujuan
dari Unsur Proyek tersebut diatas harus dibuat secara tertulis, hal ini dimaksud agar
pekerjaan yang akan dilaksanakan telah memenuhi persyaratan yaitu antara lain:
a. Lokasi/ Tempat pekerjaan dilaksanakan
b. Item/ Jenis Pekerjaan yang sudah selesai sesuai dengan kualitas dan kuantitas/
volume yang tertuang di dalam Dokumen Kontrak.
c. Material yang akan digunakan telah memenuhi Syarat Teknis.
d. Peralatan yang akan dipakai.
e. Tenaga sesuai dengan kebutuhan.
Apabila pada suatu tahapan dianggap sudah selesai dan akan melaksanakan pekerjaan
lanjutan, terlebih dahulu mengajukan “Reguest For Checking” (Ijin untuk dilakukan
pemeriksaan/ pengujian dan pengukuran volume) untuk setiap jenis pekerjaan yang
telah dilaksanakan kepada Pejabat Pembuat Komitmen / Pengawas Lapangan,
Pengelola Teknis dan Konsultan Supervisi (Pengawas) secara tertulis apakah pekerjaan
tersebut telah memenuhi Spesifikasi Teknis dan volume Pekerjaan yang tertuang didalam
Kontrak. Reguest diajukan paling lambat 24 jam sebelum pekerjaan lanjutan dimulai.
Contoh dari Reguest For Work dan Reguest For Checking.
Laporan Harian:
Laporan ini mencatat dan mendata secara detail seuruh aktifitas/ kegiatan setiap hari,
hal – hal yang perlu dicatat di dalam laporan harian adalah:
a. Jenis Pekerjaan
b. Lokasi Pekerjaan
c. Jenis dan Jumlah yang digunakan
d. Jumlah personil
e. Estimasi hasil pekerjaan
f. Mutasi bahan/ peralatan
g. Keadaan cuaca
h. Permasalahan yang terjadi pada waktu itu.
Laporan Mingguan:
Laporan Mingguan adalah merupakan komulatif hasil pekerjaan harian dalam satu
minggu, laporan ini harus menunjukkan minggu lalu, hasil minggu ini dan komulatif
sampai minggu ini.
a. Laporan mingguan progress
b. Laporan mingguan pemakaian bahan
c. Laporan mingguan pemakaian peralatan
Laporan Bulanan:
Laporan Bulanan adalah merupakan komulatif hasil pekerjaan mingguan selama satu
bulan, laporan bulanan ini harus menunjukkan bulan ini dan komulatif sampai bulan ini.
Seluruh contoh format akan kami sediakan, laporan – laporan tersebut diatas dibuat oleh
Kontraktor, diperiksa oleh Konsultan dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Rutan Kls 1 Medan selaku Pemilik proyek dalam hal ini oleh Pejabat Pembuat Komitmen,
laporan- laporan tersebut kemudian disimpan dengan baik karena laporan – laporan
tersebut merupkan dokumen proyek yang setiap saat dibutuhkan.
5 Perpanjangan Waktu
Perpanjangan waktu dapat diberikan hanya apabila terjadi peristiwa Kompetensi atau
adanya Perintah Perubahan oleh Pemilik Proyek dan memungkinkan bagi kontraktor untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal semula.
6 Addendum Kontrak
Addendum Kotrak dapat diterbitkan apabila perubahan kontrak awal, perubahan antara
lain:
Volume item pekerjaan
Harga Satuan
Penambahan item pekerjaan
Penambahan waktu pekerjaan
7.1 Penyerahan Pertama oleh Kontraktor atau Provinsial Hand Over (PHO)
Apabila progress pekerjaan telah mencapai 97 %, Kontraktor dapat mengajukan
untuk proses Penyerahan Pertama dan mengajukan estimasi waktu yang akan
diperlukan untuk penyelesaian sisa pekerjaan sehingga proses mencapai 100 %,
Kontraktor mengajukan wakilnya untuk kepentingan proses penyerahan tersebut.
Setelah seluruh agenda yang telah ditentukan selesai dilaksanakan dan proyek
dinyatakan selesai sesuai Dokumen Kontrak maka akan diterbitkan Berita Acara
Penyerahan Pertama (PHO) yang akan ditanda tangani oleh Kontraktor dan Pemilik.
Pada masa BAP PHO ini Kontraktor sudah harus melunasi retribusi sampah dan
retribusi galian Gol. C.
Penggalian dilakukan dengan excavator. Excavator menuangkan material hasil galian keluar
lokasi proyek. Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian dengan alat bantu. Peralatan
yang dibutuhkan excavator, Dump Truck.
Galian tanah terdiri dari galian tanah untuk pondasi setempat, pondasi menerus, dan lain-lain.
Ukuran galian dibuat menurut gambar kerja serta petunjuk dari Direksi Pelaksana / Pengawas.
Tanah bekas galian akan ditumpuk di luar papan bouwplank dan tidak boleh merusak papan
bouwplank tersebut. Dalam lubang galian tidak boleh terdapat tanah yang longsor dari sisi
galian, apabila terjadi tanah longsor dari sisi-sisi galian, maka tanah tersebut akan ditahan
dengan penahan tanah yang cukup kuat.Apabila dalam lubang galian terdapat genangan air atau
air tanah, maka air tersebut akan dipompa sampai seluruh air didalam lubang galian menjadi
pompa kering.
Pekerjaan yang dimaksud adalah timbunan tanah pada permukaan tanah yang akan ditentukan
kemudian, serta sesuai dengan gambar kerja / petunjuk Direksi Pelaksana / Pengawas.
Timbunan tanah yang dimaksud terdiri dari :
- Menimbun sisa lubang galian pondasi, saluran-saluran dan septictank dengan bahan tanah
bekas galian.
- Menimbun pasir di bawah pondasi dan bawah lantai
- Menimbun tanah di bawah lantai
- Penimbunan pasir dibawah lantai dilaksanakan sesuai degan spesifikasi tentang
penimbunan. Hal ini dilaksanakan untuk mendapat hasil yang maksimal penimbunan. Pada
umumnya penimbunan atau urugan pasir di bawah lantai ini dilaksanakan dengan sederhana
dan dilaksanakan lapis demi lapis, yang tinggi setiap lapis tidak melebihi 20 cm setiap
lapisnya, dan setiap lapis akan disiram dengan air hingga jenuh, sebelum menempatkan
lapisan berikutnya.
4 Pekerjaan Pondasi
4.1 Bahan
Batu kali / batu padas yang digunakan akan dapat di peroleh ditempat yang bermutu
tinggi. Kuat dan bersih. Penampang batu maksimum 8”.
4.2 Adukan
Semua pasangan batu untuk pondasi akan dilaksanakan dengan jenis adukan 1 Pc : 4 Ps
dengan batu kali / batu padas pada diameter 5” maksimum 0 s/d 20 cm
4.3 Pelaksanaan
a.Pekerjaan pondasi mulai setelah seluruh galian tanah diperiksa dan disetujui oleh
Direksi.
b. Bila pada lubang galian untuk pondasi terdapat banyak air tergenang, maka sebelum
pasangan dimulai terlebih dahulu air dipompa dan dasar lubang dibersihkan.
c.Pekerjaan pondasi ini lengkap dengan penyediakan lubang-lubang dan rongga-rongga
khusus untuk saluran air dan keperluan lain sesuai dengan gambar.
d. Pekerjaan Pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
e. Jika pemasangan pondasi terpaksa dihentikan maka ujung penghentiannya akan
bergigi agar penyambungan baru berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna.
Didalam pondasi sama sekali tidak boleh terdapat rongga atau celah.
f. Semua pondasi batu kali dipasang dasar batu samping diurug pasir dan dipadatkan
setebal 10 cm
5 Pekerjaan Beton Non Struktural / Struktural
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti yang dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik.
Pekerjaan ini meliputi : Pondasi Plat/ Setempat, balok, sloof, kolom, kolom praktis, ring balok
dan meja dapur dan beton lainnya. Untuk bangunan yang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi
beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaan beton yang bukan struktur, seperti
yang ditunjukkan pada gambar.
korall beton akan dipisahkan satu dari yang lain, hingga kedua bahan tersebut
dijamin mendapat perbandingan adukan beton yang tepat.
5.1.4 Air
Air yang digunakan adalah merupakan air tawar yang bersih dapat diminum dan
tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis / bahan lain yang
dapat merusak beton dan akan memenuhi NI-3 Pasal 10. Apabila dipandang perlu
Pengawas / Direksi Lapangan dapat meminta kepada Kontraktor supaya air yang
dipakai di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Kontraktor.
5.2.2 Pembesian
Pembuatan tulang-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan
kait-kait dan pembuatan sengkang (ring/beugel), persyaratan akan sesuai PBI-
1971 / 1989. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton akan disesuaikan dengan
kuat untuk menjamin agar besi
tersebut tidak berubah tempat selama
pengecoran, dan akan bebas dari papan
acuan atau lantai kerja dengan
memasang selimut beton sesuai dengan
ketentuan dalam PBI-1971. Besi beton
yang tidak memenuhi syarat akan
segera dikeluarkan dari Lapangan kerja
dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Perencanaan /
Direksi Lapangan / Pengawas.
c. Pengecetan
Beton mutu K-225 dicampur dengan alat pengaduk mekanis (Ready Truk Mix).
Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton dari mengaduk sampai perawatannya
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapi. Pekerjaan ini
meliputi antara lain :
6.1.1 Pekerjaan kayu kasar : klos dan pekerjaan kayu kasar pada umumnya. Kuda-kuda, rangka
atap, rangkap plafond. Perancah-perancah, bekisting, dll.
6.1.2 Pekerjaan kayu halus : pintu berikut rangka / kosen, pekerjaan pada umumnya.
6.1.3 Pintu dan teralis besi
Pintu dan teralis besi terbuat dari besi beton mutu U24 sesuai yang disyaratkan dalam
gambar kerja berdiamater 22 mm dilas dengan mutu las LB 52 U ke baja siku 50.50.5
- Untuk bidang kedap air, beton, pasangan batu bata yang berhubungan dengan udara
luar dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30
cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk kamar mandi,
WC / Toilet dan daerah lainnya, dipakai aduk plesteran 1 Pc : 2 Psr.
- Untuk bidang lainnya, dipakai aduk plesteran campuran 1 Pc : 4 Psr
- Plesteran halus (acian) dipakai campuran Pc dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering
benar), untuk adukan plesteran finishing akan ditambah dengan addivite dengan dosis
200-250 gram pramix untuk setiap 40 kg semen.
- Semua jenis adukan perekat tersebut di atas akan disiapkan sedemikian rupa sehingga
selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu
percampuran adukan perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi dari 30
menit terutama untuk adukan kedap air.
- Pekerjaan Plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi
pipa listrik dan plumbing untuk semua bangunan.
- Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish
dengan cat dipakai plesteran halus (acian diatas permukaan plesterannya).
- Untuk dinding tertanam didalam tanah diberapan dengan memakai spesi kedap air.
- Kelembaban plesteran akan dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak
terlalu tiba-tiba dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa
mencengah penguapan air secara cepat.
- Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik plesteran akan
dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan diterima oleh
Perencana/Pengawas dengan biaya atas tanggung Kontraktor. Setelah 7 (tujuh)
setelah pengacian selesai, Kontraktor akan selalu menyiram dengan air sampai jenuh
sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
10 Pekerjaan Pengecatan
10.1LINGKUP PEKERJAAN
Persiapan permukaan yang akan diberi cat. Perngecatan permukaan dengan bahan–bahan
yang telah ditentukan . Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak
disebutkan secara khusus dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk
Perencana.
bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan Perencanaan, bidang-bidang ini
akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
12.1 Umum
Pelaksanaan pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh tenaga yang telah
berpengalaman di bidang instalatur dan Kontraktor dapat bekerjasama dengan instalatur
yang telah mempunyai Surat Pengesahan Instalatur ( SPI ) Klas C, Surat Izin Kerja Instalasi
( SIKA ) Klas C yang dikeluarkan oleh Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) setempat. Untuk
pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik ini berlaku ketentuan – ketentuan sebagai berikut
AVD / VDF ; standar-standar PUIL 1987, peratusan – peraturan tambahan dari PLN
setempat, Peraturan / Persyaratan yang berlaku sah di Indonesia. Sebelum memulai
pekerjaan, pemborong wajib memeriksa gambar – gambar yang diterima dengan gambar-
gambar pekerjaan lain yang berhubungan satu dengan lainnya membuat gambar – gambar
rencana kerja untuk semua pekerjaan – pekerjaan yang akan dilaksanakan, serta harus
dapat persetujuan Pengawas. Pemborong bertanggung jawab penuh atas mutu instalasi
dan peralatan yang digunakan. Semua ijin-ijin dan periksaan dari badan Pemerintah yang
berwenang adalah merupakan tanggung jawab pemborong sepenuhnya. Pemborong wajib
melengkapi segala sesuatu yang diperlukan guna terlaksananya pemeriksa dan pengujian
dari badan / jawaban Pemerintah tersebut. Pemborong wajib menempatkan 1 orang
tenaga ahli listrik ( sarjana ) sebagai penanggungjawab pekerjaan yang dapat mengambil
keputusan – keputusan secara penuh mewakili perusahaan. Penanggung jawab tersebut
harus selalu berada di pekerjaan.
digunakan jenis NYM 0,6/1 KV dan rising feeder dengan 0,6/1 KV dan ditanam
dalam tanah, harus menggunakan NYMFGBY 0,6/1 KV. Semua hantaran baik yang
ditarik di dalam pipa semuannya dipasang secara opbouw dan diklem pada beton.
Hantaran lainnya yang tertanam dalam pasangan bata maka pipa-pipa sudah harus
terpasang berikut kotak – kotak sambungan / dudukan stop kontak atau sakelar
sebelum pekerjaan plesteran tembok atau pekerjaan salud dinding dilaksanakan.
Agar pipa-pipa tertanam cukup dalam pada pasangan bata, maka pembobokan
jalur penempatan pipa harus dilaksanakan secara hati-hati dengan ukuran cukup
longgar untuk tempat dudukan plesteran penutup pertama pipa-pipa. Pipa-pipa
harus diklem agar tidak goyah. Jenis pipa yang digunakan adalan PVC Klas C
dengan ukuran sesuai gambar. Untuk kotak-kotak sambungan seperti inspection
boxes, dudukan stop kontak dan sakelar dan sebagainya digunakan dari bahan PVC
sama dengan pipa. Kotak-kotak sambungan harus terpasang dalam pasangan
secara benar dalam arti bibir kotak sambungan harus terpasang rata dengan
permukaan bidang dinding atau plafond beton dengan memperhatikan ketebalan
salud dinding yang akan dipasang. Kotak-kotak sambungan sedapat mungkin
ditempatkan pada tempat-tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan
pelaksanaan perbaikan atau penggantian kabel dikemudian hari, tidak diperlukan
menggunakan potongan – potongan kabel secara disambung-sambung. Kecuali
pada tempat-tempat tertentu seperti pencabangan dari suatu rangkaian. Semua
sambungan kabel harus dilaksanakan dengan menggunakan klem baut dan
terlindung dalam kotak sambungan, untuk menghindari gangguan yang dapat
terjadi sentuhan – sentuhan. Pada ujung-ujung hantaran yang akan disambung
pada titik-titik penerangan atau yang akan dihubungkan langsung dengan alat –
alat listrik, harus dilengkapi kotak – kotak sambungan harus terikat kuat untuk
menjamin KONTAK yang sempurna. Untuk pemasangan kabel ini harus ada
koordinasi dengan disiplin lain dan apabila pelaksanaan instalasi terlambat, maka
semua resiko akibat keterlambatan tersebut merupakan tanggung jawab
Kontraktor . Memperbaiki semua kerusakan – kerusakan, bobokan –bobokan yang
terjadi pada waktu peleksanaan.
peraturan PLN. Lapisan untuk memberi warna ini harus tahan terhadap kenaikan
suhu maksimal busbar tersebut. Penyambungan antara hantaran dari suatu kabel
dengan rel – rel tembaga yang berada dalam panel, selama tidak digunakan klem
baut, ujung-ujungnya harus dilengkapi dengan sepatuhantarannya. Bidang-bidang
kontak dari tiap-tiap penyambungan tersebut baik untuk hantaran, sepatu
ataupun rel harus diberi lapisan perak (silver Plated). Kabel–kabel dalam ruang
panel harus tersusun rapi/aman, memudahkan untuk maintenance. Komponen–
komponen yang dipasang di dalamnya harus dipilih dari kualitas dan mutu terbaik,
siemens, Merlin Gerin. Setiap Panel harus dilengkapi dengan fuse/pengaman.
Panel pengaman yang dipilih harus dapat tertanam dalam pasangan bata, bagian
depan terpasang rata dengan plesteran tembok dan tidak menonjol kepasangan
bata dibelakangnya. Panel harus diberikan angkur agar dapat duduk dalam
pasangan bata secara kokoh. Panel tersebut dipasang setinggi 150 cm dari lantai.
Kontraktor wajib memperbaiki semua kerusakan – kerusakan, bobokan yang
terjadi pada waktu pelaksanaan. Kontraktor harus mengadakan dan memasang
panel tersebut sampai berfungsi dengan baik dan semua kebutuhan dalam
pasangan merupakan tanggung jawab Pemborong.
Lampu XL dan pijar buatan dalam negeri Merk Philip atau setara.
Hal – hal yang belum termuat di dalam Pra – Construktion Meeting (PCM) atau Rapat Pra
Pelaksanaan ini tetap mengacu kepada Syarat Teknis, Syarat Administrasi, dan hal – hal lainnya
yang menyangkut proses pelaksanaan pekerjaan/ Proyek yang dirumuskan / dituangkan di dalam
Dokumen Kontrak yang telah disepakati oleh Pemilik proyek Rumah Tahanan Negara yang diwakili
Pejabat Pembuat Komitmen dan Kontraktor Pelaksana.
Demikian Berita Acara Pra Pelaksanaan ini diperbuat sebagai hasil keputusan bersama untuk dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Diketahui Oleh:
KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI KONTRAKTOR PELAKSANA
PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA
NIP. NIP:
No :
Tanggal :
NAMA PEKERJAAN :
Kontraktor Pelaksana :
Konsultan Supervisi :
DISETUJUI OLEH:
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,
NIP.
No :
Tanggal :
NAMA PEKERJAAN :
Kontraktor Pelaksana :
Konsultan Supervisi :
DISETUJUI OLEH:
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,
NIP.