Anda di halaman 1dari 23

PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
SUMATERA UTARA

RAPAT PRA PELAKSANAAN


(PRE – CONSTRUCTION MEETING / PCM)

PEKERJAAN :
RENOVASI GEDUNG DAN PEMBANGUNAN KANTOR BPTP
SUMUT

KONTRAKTOR : PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA


KONTRAK NOMOR :
TANGGAL : 23 OKTOBER 2016
SUMBER DANA : APBN – P
NILAI KONTAK :

PT. SILUMBALUMBA BINTANG


SEMPURNA

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 1


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

RAPAT PRA PELAKSANAAN


Pekerjaan RENOVASI GEDUNG DAN PEMBANGUNAN KANTOR BPTP SUMUT, KEMENTERIAN
PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI
PERTANIAN SUMATERA UTARA Tahun Anggaran 2016.

A. TEMPAT/ TANGGAL/ WAKTU

Tempat : Kantor BPTP SUMUT


Hari/ Tanggal : Kamis / 21 Oktober 2016
Waktu : 10.00 WIB s/d Selesai

B. PESERTA

I. Pejabat Pembuat Komitmten BPTP SUMUT


II. Pengawas Proyek dari BPTP SUMUT
III. Pengelola Teknis dari Dinas Tarukim Sumatera Utara
IV. Pihak Konsultan Supervisi / Pengawas
V. Pihak Kontraktor

C. MAKSUD DAN TUJUAN

 Guna mendapatkan persepsi yang sama mengenai pasal-pasal yang ada didalam Dokumen
Kontrak, kesepakatan tata cara, Prosedur Asminstrasi dan Teknis dari pelaksanaan
pekerjaan.
 Rapat Pra Pelaksanaan ini dilaksanakan oleh Pemilik Proyek BPTP SUMUT (Medan),
Konsultan Supervisi beserta Kontraktor Pelaksana pekerjaan tersebut.

D. AGENDA RAPAT

I. Kesepakatan Pengertian (Supaya satu persepsi) terhadap pasal-pasal Dokumen


Kontrak

1. Organisasi Kerja
 BPTP SUMUT Medan bertindak sebagai owner/ pemilik, yang bertindak sebagai
direksi pekerjaan adalah Proyek.
 Konsultan Supervisi bertindak sebagai Pengawas Teknis Pekerjaan.
 Kontraktor diwakili oleh Direktur Utama dan Pelaksana Lapangan yang mempunyai
wewenang penuh bertindak untuk dan atas nama Kontraktor. Bagan Organisasi

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 2


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

kontraktor dilengkapi uraian tugas masing-masing personil dan surat kuasa/


pendelegasian diatas materai Rp. 6.000,-
 Setiap penggantian personil harus diajukan segera dan sebelumnya harus
memberitahukan secara tertulis kepada Pimpinan Proyek atau Pengawas
Lapangan pihak Direksi
 Surat Penghunjukan kepada personil Pelaksanan Lapangan, oleh Direktur dari
kontraktor pelaksanaan pekerjaan.

2. Organisasi Kerja
Pekerjaan ini dilakukan bila terjadi perubahan kebutuhan lapangan dibanding pada
saat design akibat terjadinya perubahan kondisi pada saat pelaksanaan. Yang
bertujuan agar hasil pelaksanaan lebih optimal dan berdaya guna. Pada pekerjaan ini
nilai kuantitas (volume) pekerjaan adalah bersifat mengikat dan tidak berubah.

3. Organisasi Kerja
Dalam melaksanakan pekerjaannya kontraktor harus melindungi dari kerusakan oleh
lalu lintas umum yaitu dengan cara:
3.1. Melakukan pengaturan atau pengalihan lalu lintas
3.2. Membuat rambu lalu lintas atau hambatan bila ada operasi pekerjaan
3.3. Menyediakan pengaturan lalu lintas apabila sedang melaksanakan pekerjaan.

4. Organisasi Kerja
4.1 Furniture (meja, kursi) secukupnya.
4.2 White Board (Papan tulis) dan alat tulisnya.
4.3 Buku Kontrak, Spesifikasi Teknis, Shop drawing (Gambar Kerja).
4.4 Time Scheudule, Grafik Cuaca, Daftar Peralatan Alat Berat.
4.5 Buku Laporan Harian, Buku Direksi, Buku Tamu.
4.6 Struktur Organisasi Kontraktor, Konsultant.

5. Papan Nama Proyek


Papan Nama Proyek terbuat dari Triplex dengan tebal Minimal 3 mm dengan ukuran
papan 120 cm x 80 cm dengan ukuran huruf tinggi Minimal 3 cm dan lebar huruf Minimal
2 mm.
Isi Papan Proyek “KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA UTARA ”.
PEKERJAAN :
KONTRAK NO. :
PELAKSANA :
BIAYA :
LAMA KERJA :

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 3


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

TGL MULAI :
TGL SELESAI :
KONSULTAN MK :

II. Kesepakatan Pengertian terhadap pasal-pasal Dokumen Kontrak.

1 Reguest For Works dan Reguest For Checking (Surat Ijin Kerja dan Surat Pengukuran)
Setiap akan melakukan pekerjaan, kontraktor harus terlebih dahulu mangajukan
“Reguest For Works” (Ijin Kerja) Pejabat Pembuat Komitmen / Pengawas Lapangan,
Pengelola Teknis dan Konsultan Supervisi (Pengawas) secara tertulis dan persetujuan
dari Unsur Proyek tersebut diatas harus dibuat secara tertulis, hal ini dimaksud agar
pekerjaan yang akan dilaksanakan telah memenuhi persyaratan yaitu antara lain:
a. Lokasi/ Tempat pekerjaan dilaksanakan
b. Item/ Jenis Pekerjaan yang sudah selesai sesuai dengan kualitas dan kuantitas/
volume yang tertuang di dalam Dokumen Kontrak.
c. Material yang akan digunakan telah memenuhi Syarat Teknis.
d. Peralatan yang akan dipakai.
e. Tenaga sesuai dengan kebutuhan.

Apabila pada suatu tahapan dianggap sudah selesai dan akan melaksanakan pekerjaan
lanjutan, terlebih dahulu mengajukan “Reguest For Checking” (Ijin untuk dilakukan
pemeriksaan/ pengujian dan pengukuran volume) untuk setiap jenis pekerjaan yang
telah dilaksanakan kepada Pejabat Pembuat Komitmen / Pengawas Lapangan,
Pengelola Teknis dan Konsultan Supervisi (Pengawas) secara tertulis apakah pekerjaan
tersebut telah memenuhi Spesifikasi Teknis dan volume Pekerjaan yang tertuang didalam
Kontrak. Reguest diajukan paling lambat 24 jam sebelum pekerjaan lanjutan dimulai.
Contoh dari Reguest For Work dan Reguest For Checking.

2 a. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Jumlah seluruh rencana / program pelaksanaan pekerjaan suatu proyek dituangkan pada
“Kurva S” yang disebut juga “Time Schudle” (Jadwal Pelksanaan Pekerjaan).
Jadwal ini dibuat dengan mempertimbangkan kapasitas dan kemampuan Kontraktor
sendiri yaitu:
 Kemampuan akan peralatan
 Penyediaan bahan/ material yang digunakan
 Tenaga Kerja
 Keuangan
Kapasitas / Kemampuan kontraktor tentunya akan disesuaikan dengan urutan/ tahapan
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Selain jadwal rencana tersebut harus juga
dicatat progres yang akan digapai setiap minggu dan deviasi antar rencana dan realisasi.

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 4


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

Jadwal pelakasanaan tersebut disiapkan oleh kontrator, kemudian diperiksa oleh


Konsultant dan disetujui oleh Pimpinan Proyek.

b. Show Cause Meeting (SCM)


Apabila dalam masa pelaksanaan pekerjaan terjadi hal-hal baik yang berhubungan dengan
masalah teknis maupun non teknis yang mengakibatkan terjadinya perlambatan /
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang telah direncanakan maka semua unsur
pelaksana proyek mengadakan pertemuan “Show Cause Meeting” untuk mencari
penyebab dan solusi / penyelesaian pelaksanaan pekerjaan. Pihak-pihak yang diikutkan
dalam SCM ini harus mengacu pada besar % Deviasi (keterlambatan) yang tertera dibawah
ini:

Masa Pelaksanaan Pihak – Pihak Penanganan


No. % Deviasi (Keterlambatan) PPK Kepala BPTP Kanwil Keterangan
1 0 – 10 v Progres Fisik
2 10 – 20 v 0 % - 70 %
3 ≥ 20 v

Masa Pelaksanaan Pihak – Pihak Penanganan


No. % Deviasi (Keterlambatan) PPK Kepala BPTP Kanwil Keterangan
1 0 – 10 v Progres Fisik
2 ≥ 10 v 70 % - 100 %

3 Gambar Kerja (Shop Drawing)


Gambar Kerja (Shop Drawing) adalah gambar yang menunjukan detail dari pekerjaan
digunakan apabila sudah diperiksa oleh Konsultan dan disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pekerjaan dilaksanakan “tanpa gambar yang disetujui” maka pekerjaan dianggap dan
tidak layak dan tidak boleh di bayar. Pembutan gambar kerja tidak ada pembayaran
tersendiri, sudah termasuk pada harga satuan masing – masing. Kumpulan gambar –
gambar kerja nanti akan menjadi dasar untuk pembuatan “As Buil Drawing” dan Back Up
Data.

4 Laporan Pelaksanaan Pekerjaaan


Seluruh aktifitas pelaksanaan pekerjaan harus dicatat pada suatu formula laporan yang
ditentukan. Laporan – laporan tersebut adalah:

Laporan Harian:

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 5


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

Laporan ini mencatat dan mendata secara detail seuruh aktifitas/ kegiatan setiap hari,
hal – hal yang perlu dicatat di dalam laporan harian adalah:
a. Jenis Pekerjaan
b. Lokasi Pekerjaan
c. Jenis dan Jumlah yang digunakan
d. Jumlah personil
e. Estimasi hasil pekerjaan
f. Mutasi bahan/ peralatan
g. Keadaan cuaca
h. Permasalahan yang terjadi pada waktu itu.

Laporan Mingguan:
Laporan Mingguan adalah merupakan komulatif hasil pekerjaan harian dalam satu
minggu, laporan ini harus menunjukkan minggu lalu, hasil minggu ini dan komulatif
sampai minggu ini.
a. Laporan mingguan progress
b. Laporan mingguan pemakaian bahan
c. Laporan mingguan pemakaian peralatan

Laporan Bulanan:
Laporan Bulanan adalah merupakan komulatif hasil pekerjaan mingguan selama satu
bulan, laporan bulanan ini harus menunjukkan bulan ini dan komulatif sampai bulan ini.
Seluruh contoh format akan kami sediakan, laporan – laporan tersebut diatas dibuat oleh
Kontraktor, diperiksa oleh Konsultan dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Rutan Kls 1 Medan selaku Pemilik proyek dalam hal ini oleh Pejabat Pembuat Komitmen,
laporan- laporan tersebut kemudian disimpan dengan baik karena laporan – laporan
tersebut merupkan dokumen proyek yang setiap saat dibutuhkan.

5 Perpanjangan Waktu
Perpanjangan waktu dapat diberikan hanya apabila terjadi peristiwa Kompetensi atau
adanya Perintah Perubahan oleh Pemilik Proyek dan memungkinkan bagi kontraktor untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal semula.

6 Addendum Kontrak
Addendum Kotrak dapat diterbitkan apabila perubahan kontrak awal, perubahan antara
lain:
 Volume item pekerjaan
 Harga Satuan
 Penambahan item pekerjaan
 Penambahan waktu pekerjaan

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 6


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

 Adanya Contract Change Order (CCO)


 Dan lain – lain.
7 Penyerahan Pekerjaan
Penyerahan Pekerjaan oleh Kontraktor kepada Pemilik dilaksanakan dua kali penyerahan
yaitu:

7.1 Penyerahan Pertama oleh Kontraktor atau Provinsial Hand Over (PHO)
Apabila progress pekerjaan telah mencapai 97 %, Kontraktor dapat mengajukan
untuk proses Penyerahan Pertama dan mengajukan estimasi waktu yang akan
diperlukan untuk penyelesaian sisa pekerjaan sehingga proses mencapai 100 %,
Kontraktor mengajukan wakilnya untuk kepentingan proses penyerahan tersebut.
Setelah seluruh agenda yang telah ditentukan selesai dilaksanakan dan proyek
dinyatakan selesai sesuai Dokumen Kontrak maka akan diterbitkan Berita Acara
Penyerahan Pertama (PHO) yang akan ditanda tangani oleh Kontraktor dan Pemilik.
Pada masa BAP PHO ini Kontraktor sudah harus melunasi retribusi sampah dan
retribusi galian Gol. C.

7.2 Penyerahan Kedua atau Final Hand Over (FHO)


Setelah ditanda tangani Berita Acara Penyerahan Pertama (PHO), maka sejak itu
berlaku Masa Pemeliharaan sebagai ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Selama masa Pemeliharaan tersebut Kontraktor Wajib menjaga kondisi proyek
dalam keadaan baik sama seperti pada waktu Penyerahan Pertama (PHO).
Dua Minggu sebelum berakhir masa Pemeliharaan, Kontraktor mengajukan surat
kepada Pemilik untuk dilakukan pemeriksaan kembali atas kondisi proyek dan
apabila Panitia menilai bahwa proyek dapat diterima maka akan diterbitkan Berita
Acara Penyerahan Kedua (FHO) dan sejak ditanda tanganinya Berita Acara tersebut
maka berakhirlah Kontrak Proyek yang bersangkutan.

E. Kesepakatan Tata Cara dan Prosedur Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

1 Pekerjaan Galian Drainase (Manual)


Pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia. Penggalian dilaksanakan manual dengan alat
bantu dan sisa galian dibuang dari lokasi pekerjaan dengan truk. Penampang galian disesuaikan
dengan gambar kerja dengan memperhatikan saran dari direksi / pengawas pekerjaan. Tenaga
yang dibutuhkan Mandor, buruh/ pekerja.

2 Pekerjaan Galian (Mekanis)

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 7


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

Penggalian dilakukan dengan excavator. Excavator menuangkan material hasil galian keluar
lokasi proyek. Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian dengan alat bantu. Peralatan
yang dibutuhkan excavator, Dump Truck.
Galian tanah terdiri dari galian tanah untuk pondasi setempat, pondasi menerus, dan lain-lain.
Ukuran galian dibuat menurut gambar kerja serta petunjuk dari Direksi Pelaksana / Pengawas.
Tanah bekas galian akan ditumpuk di luar papan bouwplank dan tidak boleh merusak papan
bouwplank tersebut. Dalam lubang galian tidak boleh terdapat tanah yang longsor dari sisi
galian, apabila terjadi tanah longsor dari sisi-sisi galian, maka tanah tersebut akan ditahan
dengan penahan tanah yang cukup kuat.Apabila dalam lubang galian terdapat genangan air atau
air tanah, maka air tersebut akan dipompa sampai seluruh air didalam lubang galian menjadi
pompa kering.

3 Pekerjaan Urugan dan Timbunan

Pekerjaan yang dimaksud adalah timbunan tanah pada permukaan tanah yang akan ditentukan
kemudian, serta sesuai dengan gambar kerja / petunjuk Direksi Pelaksana / Pengawas.
Timbunan tanah yang dimaksud terdiri dari :
- Menimbun sisa lubang galian pondasi, saluran-saluran dan septictank dengan bahan tanah
bekas galian.
- Menimbun pasir di bawah pondasi dan bawah lantai
- Menimbun tanah di bawah lantai
- Penimbunan pasir dibawah lantai dilaksanakan sesuai degan spesifikasi tentang
penimbunan. Hal ini dilaksanakan untuk mendapat hasil yang maksimal penimbunan. Pada
umumnya penimbunan atau urugan pasir di bawah lantai ini dilaksanakan dengan sederhana
dan dilaksanakan lapis demi lapis, yang tinggi setiap lapis tidak melebihi 20 cm setiap
lapisnya, dan setiap lapis akan disiram dengan air hingga jenuh, sebelum menempatkan
lapisan berikutnya.

4 Pekerjaan Pondasi

4.1 Bahan
Batu kali / batu padas yang digunakan akan dapat di peroleh ditempat yang bermutu
tinggi. Kuat dan bersih. Penampang batu maksimum 8”.

4.2 Adukan
Semua pasangan batu untuk pondasi akan dilaksanakan dengan jenis adukan 1 Pc : 4 Ps
dengan batu kali / batu padas pada diameter 5” maksimum 0 s/d 20 cm

4.3 Pelaksanaan

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 8


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

a.Pekerjaan pondasi mulai setelah seluruh galian tanah diperiksa dan disetujui oleh
Direksi.
b. Bila pada lubang galian untuk pondasi terdapat banyak air tergenang, maka sebelum
pasangan dimulai terlebih dahulu air dipompa dan dasar lubang dibersihkan.
c.Pekerjaan pondasi ini lengkap dengan penyediakan lubang-lubang dan rongga-rongga
khusus untuk saluran air dan keperluan lain sesuai dengan gambar.
d. Pekerjaan Pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
e. Jika pemasangan pondasi terpaksa dihentikan maka ujung penghentiannya akan
bergigi agar penyambungan baru berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna.
Didalam pondasi sama sekali tidak boleh terdapat rongga atau celah.
f. Semua pondasi batu kali dipasang dasar batu samping diurug pasir dan dipadatkan
setebal 10 cm
5 Pekerjaan Beton Non Struktural / Struktural

Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti yang dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik.
Pekerjaan ini meliputi : Pondasi Plat/ Setempat, balok, sloof, kolom, kolom praktis, ring balok
dan meja dapur dan beton lainnya. Untuk bangunan yang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi
beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaan beton yang bukan struktur, seperti
yang ditunjukkan pada gambar.

5.1 PERSYARATAN BAHAN

5.1.1 Semen Portland


Akan memakai mutu yang terbaik dari suatu jenis merk atas persetujuan
Pengawas / Direksi Lapangan dan akan memenuhi NI.8. semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpangan semen
portland akan diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas
dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan tumpuan sesuai dengan syarat
penumpukan semen.

5.1.2 Pasir Beton


Pasir akan terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sebagainya, dan akan memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang
dicantumkan dalam PBI 1971 / PBI 1989.

5.1.3 Kerikil Beton / Split


Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasii
kekerasan serta dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpangan/penimbunan pasir

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 9


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

korall beton akan dipisahkan satu dari yang lain, hingga kedua bahan tersebut
dijamin mendapat perbandingan adukan beton yang tepat.

5.1.4 Air
Air yang digunakan adalah merupakan air tawar yang bersih dapat diminum dan
tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis / bahan lain yang
dapat merusak beton dan akan memenuhi NI-3 Pasal 10. Apabila dipandang perlu
Pengawas / Direksi Lapangan dapat meminta kepada Kontraktor supaya air yang
dipakai di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Kontraktor.

5.2 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


5.2.1 Mutu Beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah Coor 1 : 2 : 3 dan
akan memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971 / 1989.

5.2.2 Pembesian
Pembuatan tulang-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan
kait-kait dan pembuatan sengkang (ring/beugel), persyaratan akan sesuai PBI-
1971 / 1989. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton akan disesuaikan dengan
kuat untuk menjamin agar besi
tersebut tidak berubah tempat selama
pengecoran, dan akan bebas dari papan
acuan atau lantai kerja dengan
memasang selimut beton sesuai dengan
ketentuan dalam PBI-1971. Besi beton
yang tidak memenuhi syarat akan
segera dikeluarkan dari Lapangan kerja
dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Perencanaan /
Direksi Lapangan / Pengawas.

5.2.3 Cara Pengadukan


Cara pengadukan menggunakan site mix. Takaran pengadukan untuk Semen
Portland, Pasir dan Koral adalah 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.

5.2.4 Pengecoran Beton

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 10


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan


dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan
ketinggian, pemeriksaan penanggulangan dan penempatan penahan jarak.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi Lapangan /
Pengawas.

5.2.5 Contoh Bahan


Sebelum pelaksana pekerjaan, Kontraktor akan memberikan contoh-contoh
material misalnya besi, koral, pasir, PC untuk mendapatkan persetujuan dari
Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas, contoh-contoh yang akan disetujui
oleh Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas, akan dipakai sebagai standar/
pedoman untuk memeriksa / menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke
Lapangan.

5.3 Pelaksanaan Beto K225

a. Pekerjaan Perancah dan acuan


Perancah berfungsi sebagai konstruksi yang mendukung acuan dan beton muda
sebelum beton mengeras mencapai kekuatan yang diisyaratkan. Perancah dan
acuan tidak diperbolehkan dibuka kecuali dari direksi teknis/ pengawas lapangan
dengan memperhitungkan kekuatan konstruksi (umumnya setelah beton berumur 3
minggu) – 28 Hari.

b. Pekerjaan Perancah dan acuan


Pekerjaan ini termasuk menyediakan dan memasang besi beton, kawat pengikat
menurut spesifikasi, gambar rencana serta penunjuk direksi teknik/ pengawas
lapangan. Bahan tidak boleh didatangkan/ dikerjakan sebelum daftar besi beton
disetujui oleh direksi teknik serta telah bersih dari karat, kotoran gemuk, minyak
cat dan bahan aditif lainnya yang menempel.
Radius pembengkokan besi tulangan minimal 4 kali diameter batang (tulangan
biasa) atau 6 kali diameter tulangan (untuk besi yang bersifat getas). Penempatan
tulangan tidak boleh duduk pada kayu atau partikel koral/ agregat maupun pada
bahan metal atau pada acuan sehingga bagian besi tidak berhubungan dengan udara
luar. Panjang sambungan overlapping bila tidak ditentukan pada gambar rencana,
diambil 40 kali diameter yang bersangkuatan.

c. Pengecetan
Beton mutu K-225 dicampur dengan alat pengaduk mekanis (Ready Truk Mix).
Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton dari mengaduk sampai perawatannya

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 11


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

disesuaikan dengan PBI 1971. Kapasitas maksimum pengadukan hendaknya tidak


dilampaui dan lama pengadukan tidak boleh kurang dari 1 ½ menit terhitung dari
saat tercampurnya semua bahan-bahan beton termasuk air. Pengecoran hanya
dilakukan pada siang hari dan persiapan yang cermat. Adukan beton tidak boleh
dijatuhkan 1 ½ meter dan tidak boleh terjadi penimbunan beton di suatu tempat
kemudian baru diratakan di sepanjang acuan. Pengerjaan secara berlapis-lapis
horisontal tidak diperkenankan. Konsistensi (nilai slump test) harus sering dilakukan
(berdasarkan petunjuk direksi teknik) selama pelaksanaan pekerjaan beton untuk
menjamin agar nilai air semen tetap sesuai dengan mutu beton yang mutu beton
yang diisyaratkan. Pemadatan dilakukan dengan alat pemadat getar (internal/
external vibrators) mekanis, apabila diizin oleh direksi teknik dengan menggunakan
tenaga manusia maka pemadatan dilakukan dengan cara memukul-mukul acuan dari
sebelah luar, merocok dan menusuk-nusuk adukan beton secara kontinu. Perawatan
beton yang telah selesai di cor harus terlindungi dari hujan dan panas matahari,
permukaan harus dijaga dalam keadaan lembab dengan cara menutup dengan
karung basah, pasir basah atau menggenanginya dengan air sampai waktu
perawatan yang diisyaratkan. Tenaga yang diperlukan : Mandor, buruh/ pekerja.

6 Pekerjaan Pintu Teralis

Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapi. Pekerjaan ini
meliputi antara lain :

6.1.1 Pekerjaan kayu kasar : klos dan pekerjaan kayu kasar pada umumnya. Kuda-kuda, rangka
atap, rangkap plafond. Perancah-perancah, bekisting, dll.
6.1.2 Pekerjaan kayu halus : pintu berikut rangka / kosen, pekerjaan pada umumnya.
6.1.3 Pintu dan teralis besi
Pintu dan teralis besi terbuat dari besi beton mutu U24 sesuai yang disyaratkan dalam
gambar kerja berdiamater 22 mm dilas dengan mutu las LB 52 U ke baja siku 50.50.5

7 Pekerjaan Pasangan Batu Bata

7.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
batu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 12


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Perencana / Direksi Lapangan /


Pengawas.

7.2 Persyaratan Bahan


Batu bata akan memenuhi Ni-10 semen Portland akan memenuhi NI-8 Pasir akan
memenuhi Ni-3 Pasal 14 ayat 2. Air akan memenuhi PVBI-1982 Pasal 9.

7.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1 Pc : 4 Ps. Untuk
semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampai
ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah setinggi 160 cm
dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar menggunakan simbol aduk
trasraam / kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1 Pc : 2 Pasir pasang.
Batu bata merah yang digunakan adalah batu merah (jumbo) ex. Lokal dengan kwalitas
terbaik yang disetujui oleh Pengawas Direksi Lapangan / Pengawas. Sebelum digunakan
batu bata akan direndam di bak air atau di drum hingga jenuh. Setelah bata terpasang
dengan aduk, naad/siar-siar akan dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi
dan kemudian disiram air. Pasang batu bata sebelum diplester akan dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan. Pemasangan dinding batu
bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis harinya, diikuti dengan
cor kolom praktis.

8 Pekerjaan Pelapis Dinding

8.1 Pekerjaan Plesteran Dinding

8.1.1 Lingkup Pekerjaan


Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil yang
bermutu baik. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukan dinding
bagian dalam dan luar.

8.1.2 Persyaratan Bahan


Semen portland akan memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh
pekerjaan). Pasir akan memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2. Air akan memenuhi NI-3
pasal 10. Penggunaan adukan plesteran :
Adukan 1 PC : 2 pasir dipakai untuk plesteran rapat air
Adukan 1 PC : 4 pasir dipakai untuk plesteran dinding lainnya.

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 13


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

Seluruh permukaan plesteran difinish Acian dari bahan PC.

8.2 Syarat-Syarat Pelaksanaan


Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan
petunjuk dan persetujuan Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas dan persyaratan
tertulis dalam uraian dan syarat pekerjaan ini. Pekerjaan Plesteran dapat dilaksanakan
bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh
Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas sesuai uraian dan syarat pekerjaan yang
tertulis dalam buku ini. Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam
volume, cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi
persyaratan sebagai berikut :

- Untuk bidang kedap air, beton, pasangan batu bata yang berhubungan dengan udara
luar dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30
cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk kamar mandi,
WC / Toilet dan daerah lainnya, dipakai aduk plesteran 1 Pc : 2 Psr.
- Untuk bidang lainnya, dipakai aduk plesteran campuran 1 Pc : 4 Psr
- Plesteran halus (acian) dipakai campuran Pc dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering
benar), untuk adukan plesteran finishing akan ditambah dengan addivite dengan dosis
200-250 gram pramix untuk setiap 40 kg semen.
- Semua jenis adukan perekat tersebut di atas akan disiapkan sedemikian rupa sehingga
selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu
percampuran adukan perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi dari 30
menit terutama untuk adukan kedap air.
- Pekerjaan Plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi
pipa listrik dan plumbing untuk semua bangunan.
- Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish
dengan cat dipakai plesteran halus (acian diatas permukaan plesterannya).
- Untuk dinding tertanam didalam tanah diberapan dengan memakai spesi kedap air.
- Kelembaban plesteran akan dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak
terlalu tiba-tiba dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa
mencengah penguapan air secara cepat.
- Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik plesteran akan
dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan diterima oleh
Perencana/Pengawas dengan biaya atas tanggung Kontraktor. Setelah 7 (tujuh)
setelah pengacian selesai, Kontraktor akan selalu menyiram dengan air sampai jenuh
sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 14


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

9 Pekerjaan Pelapis Lantai

9.1 Lingkup Pekerjaan


Lingkup Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat
diperoleh hasil pekerjaan yang baik. Pekerjaan lantai ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam Gambar sebagai lantai Finishing.

9.2 Persyaratan Bahan


Pengendalian seluruh pekerjaan akan sesuai dengan persyaratan PBI 1971 (NI–2),
PVBB 1956 dan NI–8.
Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu akan diserahkan contoh-
contohnya direksi lapangan untuk disetujui.

9.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


Untuk pasangan yang langsung diatas tanah, tanah yang akan dipasang sub lantai akan
dipadatkan untuk mendapatkan permukaan yang rata dan padat sehingga diperoleh daya
dukung tanah yang disyaratkan akan permukaan yang keras, bersih dan bebas alkali, asam
maupun bahan organik lainny yang dapat mengurangi mutu pasangan. Tebal lapisan pasir
urug yang syaratkan minimum 10 cm atau sesuai gambar, disiram air dan trimbis sehingga
diperoleh kepadatan yang maksimal. Diatas urug dilakukan detail dengan campuran 1 Pc :
3 pasir : 5 koral. Untuk pasangan diatas pelat beton (lantai tingkat), pelat beton diberi
lapisan ptester (screed) campuran 1 PC : 3 pasir seteball minimum 2cm dengan
memperhatikan kemiringan lantai, terutama didaerah basah dan keras. Sub-lantai beton
tumbuk di atas lantai dasar permukaannya akan dibuat benar-benar rata, dengan
memperhatikan kemiringan lantai di daerah basah dan teras.

10 Pekerjaan Pengecatan

10.1LINGKUP PEKERJAAN
Persiapan permukaan yang akan diberi cat. Perngecatan permukaan dengan bahan–bahan
yang telah ditentukan . Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak
disebutkan secara khusus dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk
Perencana.

10.2. Standard Pengerjaan (Mock Up)


Sebelum pengecatan dimulai, pemborong akan melakukan pengecatan pada satu bidang
untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan
contoh pilihan warna, texture, meterial dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan
dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Direksi Lapangan. Jika masing-masing

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 15


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan Perencanaan, bidang-bidang ini
akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.

10.3. Contoh Dan Bahan Untuk Perawatan


Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan
yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type yang dipilih. Barang yang
dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type
yang dipilih. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah diisyaratkan dalam uraian
dan syarat-syarat dalam buku.

10.4. Syarat-Syarat Pelaksanaan


Semua bahan sebelum dipasang akan ditunjukkan kepada Pengawas dan direksi beserta
persyaratan-persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan, bahan yang
tidak disetujui akan diganti tanpa biaya tambahan. Jika dipandang perlu diadakan
penukaran / penggantian bahan, penggantian akan disetujui Pengawas dan Direksi
berdasarkan contoh yang dilakukan Kontraktor. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor
akan meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-
detail. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor akan segera melaporkannya kepada
Pengawas / Direksi. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila
ada kelainan / perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan. Selama
pelaksanaan akan selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya. Kontraktor wajib memperbaiki / mengurangi / mengganti bila
ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

11 Pekerjaan Alat-Alat Sanitair

11.1 Pekerjaan Klosed


Klosed jongok berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah produk KIA atau yang
setara. Type fitting yang adalah type standard dengan kelengkapannya dan warna akan
ditentukan oleh Direksi / Pengawas. Klosed beserta kelengkapannya yang dipasang adalah
yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat – cacat
lainnya dan telah disetujui.
Klosed harus terpasang dengan kokoh, letak dan ketinggian harus sesuai gambar,
waterpass. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan –sambungan pipa tidak boleh
ada kebocoran – kebocoran.

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 16


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

11.2 Perlengkapan Toilet


Di toilet-toilet umum dipasang perlengkapan – perlengkapan kran dinding, produk dalam
negeri type standard, tempat sabun type standard dan rak gantungan handuk. Semua
perlengkapan ini menggunakan produk dalam negeri atau yang setara. Perlengkapan –
perlengkapan tersebut harus dalam keadaan baik tanpa ada cacat – cacat, sudah
mendapat persetujuan Pengawas. Letak pemasangan disesuaikan gambar-gambart untuk
itu dan cara-cara pemasangan mengikuti petunjuk – petunjuk dari produsen seperti
diterangkan dalam brosur-brosur yang bersangkutan.

11.3 Pekerjaan Kran


Semua kran yang dipakai, adalah produk dalam negeri atau yang setara, dengan chromed
finish. Ukuran disesuaikan keperluan masing – masing sesuai gambar plumbing dan brosur
alat-alat sanitair. Stop kran yang dapat digunakan adalah bahan kuningan dengan putaran
warna hijau, diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu. Kran – kran harus
dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus sesuai dengan
gambar-gambar untuk itu.

11.4 Floor Drain dan Clean Out


Floor Drain dan Clean Out yang digunakan adalah metal bathroom, lobang 2” dilengkapi
dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain. Floor Drain dipasang di tempat-
tempat sesuai gambar untuk itu. Floor Drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa
cacat dan disetujui Pengawas. Pada tempat – tempat yang akan dipasang Floor drain,
penutup lantai harus dilobangi dengan rapi, menggunakan pahat kecil dengan bentuk
ukuran floor drain tersebut. Hubungan pipa metal dengan beton / lantai menggunakan
perekat beton kedap air, dan pada lapis tertas setebal 5 mm diisi dengan lem yang
berkualitas baik ex luar negari yang setara. Setelah floor drain dan clean out terpasang,
pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan dari noda, noda semen dan tidak ada
kebocoran.

11.5 Pekerjaan Metal Sink


Metal sink yang digunakan ialah produk dalam negeri atau yang setara yang berkualitas
baik, tebal minimum 1 mm, bahan stainless steel, jenis satu basin. Metal sink yang
dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik sehingga tidak ada bagian yang cacat
dan direkatkan dengan kuat. Setelah Metal sink terpasang, letak ketinggalan pemasangan
sesuai dengan gambar untuk itu, baik waterpassnya dan bebas dari kebocoran – kebocoran
air.

12 Pekerjaan Intalasi Listrik

12.1 Umum

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 17


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

Pelaksanaan pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh tenaga yang telah
berpengalaman di bidang instalatur dan Kontraktor dapat bekerjasama dengan instalatur
yang telah mempunyai Surat Pengesahan Instalatur ( SPI ) Klas C, Surat Izin Kerja Instalasi
( SIKA ) Klas C yang dikeluarkan oleh Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) setempat. Untuk
pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik ini berlaku ketentuan – ketentuan sebagai berikut
AVD / VDF ; standar-standar PUIL 1987, peratusan – peraturan tambahan dari PLN
setempat, Peraturan / Persyaratan yang berlaku sah di Indonesia. Sebelum memulai
pekerjaan, pemborong wajib memeriksa gambar – gambar yang diterima dengan gambar-
gambar pekerjaan lain yang berhubungan satu dengan lainnya membuat gambar – gambar
rencana kerja untuk semua pekerjaan – pekerjaan yang akan dilaksanakan, serta harus
dapat persetujuan Pengawas. Pemborong bertanggung jawab penuh atas mutu instalasi
dan peralatan yang digunakan. Semua ijin-ijin dan periksaan dari badan Pemerintah yang
berwenang adalah merupakan tanggung jawab pemborong sepenuhnya. Pemborong wajib
melengkapi segala sesuatu yang diperlukan guna terlaksananya pemeriksa dan pengujian
dari badan / jawaban Pemerintah tersebut. Pemborong wajib menempatkan 1 orang
tenaga ahli listrik ( sarjana ) sebagai penanggungjawab pekerjaan yang dapat mengambil
keputusan – keputusan secara penuh mewakili perusahaan. Penanggung jawab tersebut
harus selalu berada di pekerjaan.

12.2 Lingkup Pekerjaan


Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi listrik dalam bangunan termasuk seluruh
peralatannya sampai dengan secara keseluruhan dapat berfungsi dengan baik. Pengadaan
dan pemasangan lampu – lampu penerangan. Pembobokan, perlubangan dan perbaikan
kembali akibat kerusakan – kerusakan dalan pelaksanaan pemasangan lampu penerangan
tersebut. Seluruh pekerjaan sipil terkait dengan pekerjaan instalasi listrik ini, baik
berupa pembobokan, pemasangan peralatan, perbaikan kembali dan lain – lainnya yang
dibutuhkan agar keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik, merupakan tanggung
jawab Kontraktor. Penyambungan daya listrik PLN disesuaikan dengan daya yang terpakai
( KVA ). Semua biaya tambahan akibat penyambungan PLN ini merupakan tanggung jawab
Kontraktor.

12.1.1 Kabel / Hambatan


Semua jenis kabel yang dipergunakan / dipasang harus dalam keadaan baru dan
dikirim ke tempat pekerjaan dalam keadaan terbungkus dalam pak aslinya. Kabel
yang digunakan adalah merk : Kabelmetal, Kabelindo, Tranka, Supreme. Kabel
tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat dari LMK – PLN. Kapasitas kabel yang
digunakan / dipasang harus sesuai seperti dinyatakan dalam gambar – gambar
wiring diagram bersangkutan. Untuk kabel-kabel phasa, netral dan arde harus
dibedakan dalam beberapa macam warna kabel ( sesuai dengan tercantum dalam
PUIL 1987 ). Semua instalasi penerangan dan stop kontak di dalam bangunan

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 18


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

digunakan jenis NYM 0,6/1 KV dan rising feeder dengan 0,6/1 KV dan ditanam
dalam tanah, harus menggunakan NYMFGBY 0,6/1 KV. Semua hantaran baik yang
ditarik di dalam pipa semuannya dipasang secara opbouw dan diklem pada beton.
Hantaran lainnya yang tertanam dalam pasangan bata maka pipa-pipa sudah harus
terpasang berikut kotak – kotak sambungan / dudukan stop kontak atau sakelar
sebelum pekerjaan plesteran tembok atau pekerjaan salud dinding dilaksanakan.
Agar pipa-pipa tertanam cukup dalam pada pasangan bata, maka pembobokan
jalur penempatan pipa harus dilaksanakan secara hati-hati dengan ukuran cukup
longgar untuk tempat dudukan plesteran penutup pertama pipa-pipa. Pipa-pipa
harus diklem agar tidak goyah. Jenis pipa yang digunakan adalan PVC Klas C
dengan ukuran sesuai gambar. Untuk kotak-kotak sambungan seperti inspection
boxes, dudukan stop kontak dan sakelar dan sebagainya digunakan dari bahan PVC
sama dengan pipa. Kotak-kotak sambungan harus terpasang dalam pasangan
secara benar dalam arti bibir kotak sambungan harus terpasang rata dengan
permukaan bidang dinding atau plafond beton dengan memperhatikan ketebalan
salud dinding yang akan dipasang. Kotak-kotak sambungan sedapat mungkin
ditempatkan pada tempat-tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan
pelaksanaan perbaikan atau penggantian kabel dikemudian hari, tidak diperlukan
menggunakan potongan – potongan kabel secara disambung-sambung. Kecuali
pada tempat-tempat tertentu seperti pencabangan dari suatu rangkaian. Semua
sambungan kabel harus dilaksanakan dengan menggunakan klem baut dan
terlindung dalam kotak sambungan, untuk menghindari gangguan yang dapat
terjadi sentuhan – sentuhan. Pada ujung-ujung hantaran yang akan disambung
pada titik-titik penerangan atau yang akan dihubungkan langsung dengan alat –
alat listrik, harus dilengkapi kotak – kotak sambungan harus terikat kuat untuk
menjamin KONTAK yang sempurna. Untuk pemasangan kabel ini harus ada
koordinasi dengan disiplin lain dan apabila pelaksanaan instalasi terlambat, maka
semua resiko akibat keterlambatan tersebut merupakan tanggung jawab
Kontraktor . Memperbaiki semua kerusakan – kerusakan, bobokan –bobokan yang
terjadi pada waktu peleksanaan.

12.1.2 Panel Pengaman


Rakitan dalam negeri dengan komponan – komponen ex luar negeri atau setara.
Panel – panel ini terbuat dari besi plat dengan tebal minimum 2 mm dengan
rangka besi siku, rangka dan plat penutup secara elektrik harus menjadi satu
kesatuan. Panel –panel tersebut harus dicat dengan cat bakar metalik warna abu-
abu dan dilengkapi dengan kunci merk terbaik. Panel-panel tersebut adalah
buatan : Sinar Metrido Utama, Industri. Panel-panel tersebut harus mempunyai 5
( lima ) busbar tembaga, yang terdiri dari 3 ( tiga ) busbar phase ( RST ), 1 (satu)
busbar untuk netral, 1 (satu) untuk pertahanan. Setiap busbar diberi warna sesuai

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 19


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

peraturan PLN. Lapisan untuk memberi warna ini harus tahan terhadap kenaikan
suhu maksimal busbar tersebut. Penyambungan antara hantaran dari suatu kabel
dengan rel – rel tembaga yang berada dalam panel, selama tidak digunakan klem
baut, ujung-ujungnya harus dilengkapi dengan sepatuhantarannya. Bidang-bidang
kontak dari tiap-tiap penyambungan tersebut baik untuk hantaran, sepatu
ataupun rel harus diberi lapisan perak (silver Plated). Kabel–kabel dalam ruang
panel harus tersusun rapi/aman, memudahkan untuk maintenance. Komponen–
komponen yang dipasang di dalamnya harus dipilih dari kualitas dan mutu terbaik,
siemens, Merlin Gerin. Setiap Panel harus dilengkapi dengan fuse/pengaman.
Panel pengaman yang dipilih harus dapat tertanam dalam pasangan bata, bagian
depan terpasang rata dengan plesteran tembok dan tidak menonjol kepasangan
bata dibelakangnya. Panel harus diberikan angkur agar dapat duduk dalam
pasangan bata secara kokoh. Panel tersebut dipasang setinggi 150 cm dari lantai.
Kontraktor wajib memperbaiki semua kerusakan – kerusakan, bobokan yang
terjadi pada waktu pelaksanaan. Kontraktor harus mengadakan dan memasang
panel tersebut sampai berfungsi dengan baik dan semua kebutuhan dalam
pasangan merupakan tanggung jawab Pemborong.

12.1.3 Saklar dan Stop Kontak


Saklar dan stop kontak yang dipasang mempunyai kapasitas 6 A – 500 V untuk
pasangan sampai dengan 1000 VA. Saklar dan stop kontak dipasang setinggi 1,5 m
dari lantai, stop kontak dilengkapi dengan terminal untuk pertahanan.
Penempatan / posisi untuk stopkontak, sakelar dan panel pengaman dilaksanakan
sesuai dengan yang tertera dalam gambar-gambar bersangkutan dan dipasang
tertanam. Pemborong pada saat memulai pekerjaan pemasangan pipa sudah
harus memperhatikan posisi penempatan stop kontak, sakelar atau panel
pengaman seperti tidak berada dibelakang pintu dan lain sebagainya. Digunakan
stop kontak dan sakelar dari kualitas dan mutu terbaik dan warna yang dipilih
disesuaikan dengan keinginan Perencana. Merk stop kontak & sakelar adalah
Berker dan Broco atau yang setara. Kontraktor wajib memperbaiki semua
kerusakan – kerusakan, bobokan yang terjadi pada waktu pelaksanaan. Kontraktor
harus mengadakan dan memasang sakelar dan stop kontak tersebut sampai
dengan berfungsii dengan baik dan semua kebutuhan dalam pemasangan tersebut
seperti pembongkaran dan perapian kembali merupakan tanggung jawab
Pemborong.
12.1.4 Lampu
Lampu Fluorescent ( TL ) 1 x 4 Watt
Rumah lampu : buatan dalam negeri yaitu : Sun, Diamond, Artolite, Armature
Indonesia atau setara dengan ketebalan plat – plat 1/32”, dicat dengan cat bakar,
bebas dari karat dan lecet – lecet.

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 20


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

Lampu XL dan pijar buatan dalam negeri Merk Philip atau setara.

Hal – hal yang belum termuat di dalam Pra – Construktion Meeting (PCM) atau Rapat Pra
Pelaksanaan ini tetap mengacu kepada Syarat Teknis, Syarat Administrasi, dan hal – hal lainnya
yang menyangkut proses pelaksanaan pekerjaan/ Proyek yang dirumuskan / dituangkan di dalam
Dokumen Kontrak yang telah disepakati oleh Pemilik proyek Rumah Tahanan Negara yang diwakili
Pejabat Pembuat Komitmen dan Kontraktor Pelaksana.

Demikian Berita Acara Pra Pelaksanaan ini diperbuat sebagai hasil keputusan bersama untuk dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Diketahui Oleh:
KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI KONTRAKTOR PELAKSANA
PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA

TEAM LEADER DIREKTUR

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PENGELOLA TEKNIS


BPTP MEDAN DINAS TARUKIM SUMATERA UTARA

NIP. NIP:

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 21


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

REQUEST FOR WORK


Surat Ijin Kerja

No :
Tanggal :
NAMA PEKERJAAN :
Kontraktor Pelaksana :
Konsultan Supervisi :

1 Diisi oleh Kontraktor


Kami mohon persetujuan Tim Pengawas untuk memberi ijin kepada Kami untuk memulai
pekerjaan :
Nama Jenis Pekerjaan :
Volume Pekerjaan :

2 Diisi oleh Pengawas BPTP Medan


Diterima Oleh :
Tanggal :
Sesuai Permohonan Saudara dan merujuk Surat Pengukuran (Request For Checking) No.
tanggal 2016 maka kami memberi (IJIN / TIDAK IJIN) untuk pekerjaan:
Nama Jenis Pekerjaan :
Volume Pekerjaan :
Catatan :

Diperiksa Oleh : Diperiksa/ Diketahui Oleh: Diperbuat Oleh :


KONSULTAN SUPERVISI : KONTRAKTOR
1. ( )
Pengawas Lapanagan
2. ( )
Pengelola Teknis SUPERVISI ENGINEER Pelaksana Lapangan

DISETUJUI OLEH:
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,

NIP.

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 22


PRE – C0NSTRUCTION MEETING (PCM)

REQUEST FOR CHECKING


Surat Pengukuran

No :
Tanggal :
NAMA PEKERJAAN :
Kontraktor Pelaksana :
Konsultan Supervisi :

1 Diisi oleh Kontraktor


Kami mohon persetujuan Tim Pengawas Lapangan untuk melaksanakan REQUEST FOR
CHECKING/ PENGUKURAN pekerjaan:
Nama Jenis Pekerjaan :
Volume Pekerjaan :

2 Diisi oleh Pengawas BPTP MEDAN Medan


Diterima Oleh :
Tanggal :
Sesuai Pemeriksaan Lapangan Yang kami laksanakan pada tanggal:
Kami (Setuju/ Tidak Setuju) mengenai Pekerjaan tersebut diatas dengan ketentuan sebagai
berikut:

Nama Jenis Pekerjaan :


Volume Pekerjaan :
Catatan :

Diperiksa Oleh : Diperiksa/ Diketahui Oleh: Diperbuat Oleh :


KONSULTAN SUPERVISI : KONTRAKTOR
1. ( ) CV.
Pengawas Lapanagan
2. ( )
Pengelola Teknis SUPERVISI ENGINEER Pelaksana Lapangan

DISETUJUI OLEH:
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,

NIP.

PT. SILUMBALUMBA BINTANG SEMPURNA 23

Anda mungkin juga menyukai