KELOMPOK 1 :
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kimia lingkungan
sebagai pemenuhan tugas kelompok yang berjudul “GEOSFER DAN JENIS-JENIS
TANAH” ini tepat pada waktunya.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kami menyadarii makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak hal-hal yang harus diperbaiki. Maka dari itu, kami juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan................................................................................................... 19
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Litosfer berasal dari kata lithos yang berarti batuan dan sphere yang artinya
lapisan. Jadi, litosfer merupakan lapisan batuan yang menjadi kenampakan permukaan
bumi baik di daratan maupun lautan. Presentase daratan (sering disebut Litosfer Atas)
krang lebih 35%, dan sisanya merupakan presentase dari lautan (Litosfer Bawah).
Litosfer sendiri tersusun dari oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium, natrium, dan
magnesium.
b. Aspek-aspek Litosfer
Litosfer terdiri dari beberapa aspek, yakni :
01. Batuan
Aspek ini merupakan aspek terpenting dari Litosfer karena merupakan
bahan utama pembentuk muka bumi. Batuan dibedakan menjadi 3
kelompok berdasarkan proses terjadinya, yakni :
a. Batuan Beku (Ignous Rocks)
Kelompok batuan ini disebut beku karena berasal dari proses
pembekuan magma. Walaupun secara penyebaran tidak merata, tapi di
bumi jumlah batuan kelompok ini paling banyak ditemukan.
Adapun contoh-contoh batuannya antara lain :
Granodiorite
Peridotite
Perlite
Gypsum
Proxenite
Scoria
Andesit
b. Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks)
Kelompok batuan ini terjadi akibat proses pengendapan, kimiawi,
dan biologis. Contoh batuannya yaitu :
Sasphalt
Kapur
Chert
Sandstone
Shale
Silstone
Dolomite
c. Batuan Metamorf (Metamorphic Rocks)
Jenis batuan ini disebabkan karena proses malihan dari batuan yang
telah ada sebelumnya. Contoh batuannya yakni :
Schist
Marmer
Quartslt
Serpentinite
Eclogite
02. Tanah
Sebagai salah satu unsur pendukung litosfer, tanah dapat ditinjau
berdasarkan dua sudut pandang dalam ilmu geografi, yakni sudut pandang
geologi dan pedologi. Dalam sudut pandang geologi, tanah merupakan
batuan yang telah hancur karena proses-proses tertentu. Sedangkan menurut
sudut pandang pedologi, tanah merupakan media untuk tumbuhnya berbagai
jenis flora yang ada di bumi.
03. Gunung dan Pegunungan
Relief bumi yang menjulang tinggi (lebih dari 600m), dan berbentuk
kerucut besar disebut gunung. Deretan-deretan gunung yang berdiri
memanjang kemudian disebut pegunungan.
Pegunungan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu
berdasarkan ketinggian dan cara terbentuknya.
Berdasarkan ketinggiannya, pegunungan diklasifikasikan menjadi :
a. Pegunungan Rendah : ketinggiannya antara 0-500 m
b. Pegunungan Sedang : ketinggian berkisar 500-1500 m
c. Pegunungan Tinggi : ketinggian lebih dari 1500 m
Berdasarkan cara terbentuknya, pegunungan dikelompokkan menjadi :
a) Pegunungan Lipatan : terjadi karena proses pelipatan oleh tenaga
tektonik
b) Pegunungan Patahan : terjadi karena proses tenaga secara vertikal dan
atau horizontal
c) Pegunungan Vulkanik : terjadi karena proses vulkanisme (gerakan
magma) atau bisa juga disebabkan karena peristiwa erupsi.
04. Dataran Tinggi
Akibat proses denudasi yang mengiringi suatu proses terbentuknya
pegunungan, maka terbentuklah suatu daratan di tempat yang tinggi, disebut
Dataran Tinggi.
Dataran tinggi dibagi kedalam 4 jenis, antara lain :
i. Plato Tektonik : terbentuk akibat gerakan bumi yang masif dengan skala
luas. Contoh : Plato Brasilia.
ii. Plato Terbelah : terbentuk akibat erosi dan kekuatan cuaca. Contoh :
Plato Tibet.
iii. Plato Loess : terbentuk karena proses sedimentasi debu dari Gurun Gobi.
Contoh : Plato yang banyak terdapat di lembah Huang He, Cina.
iv. Plato Lava : terbentuk karena proses erupsi vulkanik yang menggenai
tempat yang lebih rendah sampai ketinggian 1000 meter. Comtoh : Plato
Ular Columbia, AS.
05. Bukit dan Perbukitan
Merupakan deretan ‘pegunungan-pegunungan’ kecil yang
ketinggiannya berkisar antara 100-700 meter. Contohnya : Monadnock,
Mesa, Buttle, Drumlin.
06. Dataran Rendah
Adalah struktur batuan horizontal dengan relief rendah. Contohnya :
daratan pantai.
07. Bentuk Muka Bumi Dasar Laut
Seperti halnya daratan, laut yang juga merupakan bagian dari litosfer
memiliki relief-relief, yakni :
a. Ambang Laut : dasar laut dangkal yang memisahkan dua laut yang lebih
dalam. Contoh : Ambang Laut Sulawesi.
b. Punggung Laut : perbukitan yang ada di laut dengan puncaknya yang
berada di bawah maupun diatas laut. Contoh : Punggung Laut Sibolga.
c. Gunung Laut : gunung yang muncul di permukaan laut. Contoh :
Gunung Krakatau.
d. Lubuk Laut (Basin) : laut dalam berbentuk bulat dan cekung yang terjadi
akibat gerakan lempeng tektonik dan menyebabkan dasar laut turun.
Contoh : Lubuk Laut Banda.
e. Palung Laut (Trench) : dasar laut yang curam, sempit, dalam, dan
memanjang. Contoh : Palung Jawa.
2. Atmosfer
1. Definisi Atmosfer
Berasal dari kata atmos yang berarti uap atau udara dan sphere atau sphaira
yang berarti lapisan atau bola. Jadi, secara sederhana dapat dartikan atmosfer
merupakan lapisan udara bumi.
Sebagai lapisan udara, unsur pembentuk atmosfer terdiri dari banyak gas,
contohnya Nitrogen dengan presentase terbesar yakni70% , Oksigen sebesar 20%, dan
lainnya. Jika unsur Nitrogen merupakan unsur penyusun terbesar dalam atmosfer, maka
unsur yang paling sedikit adalah ozon. Inilah mengapa kita sebagai generasi penerus
dan penjaga bumi harus senantiasa menjaga kondisi lapisan ozon agar tidak cepat rusak
atau kehilangan fungsinya.
2. Struktur Atmosfer
Berdasarkan temperatur dan variasinya, struktur atmosfer adalah sebagai
berikut:
a. Troposfer
b. Stratosfer
Sebelum memasuki lapisan ini, terdapat sebuah lapisan ‘pembatas’ yang
disebut Tropopause. Stratosfer di bagi menjadi 2, yakni :
a. Lapisan Isotermal, merupakan lapisan yang memiliki suhu relatif seragam.
b. Lapisan Inverse, merupakan lapisan yang suhunya tidak seragam
(dipengaruhi ketinggian tempat).
c. Mesosfer
Memiliki ketinggian antara 50-85 km menjadikan lapisan Mesosfer
memiliki suhu yang bisa mencapai titik sangat rendah, yakni -90°C. Lapisan ini
juga memiliki lapisan pembatas yang bernama Mesopause yang membatasi
Mesosfer dengan lapisan Termosfer.
d. Termosfer
Lapisan yang berada pada ketinggian sekitar 85-500 km ini sering juga
disebut sebagai lapisan Ionosefer karena di lapisan ini terjadi proses penyerapan
radiasi sinar X dan ultraviolet yang menyebabkan terkonsentrasinya proton dan
elektron dan menghasilkan proses ionisasi.
e. Eksosfer
Merupakan lapisan terluar dari atmosfer dan memiliki ketinggian diatas
500km. Di lapisan eksosfer ini pengaruh gravitasi bumi sudah sangat kecil dan
sebaliknya, pengaruh gravitasi dari luar angkasa sangat kuat.
3. Hidrosfer
Merupakan bagian dari permukaan bumi yang terdiri dari lapisan air. Hidrosfer
berasal dari kata hidros yang berarti air serta spere yang berarti lapisan. Beberapa
element dari hidrosfer bumi antara lain adalah sungai, danau, laut, gletser, air tanah,
serta uap air yang berada di lapisan udara.
Hidrosfer memiliki siklus yang dinamakan sebagai siklus hidrologi, dimana ada
3 jenis siklus hidrologi, yaitu :
1) Siklus pendek, dimana air laut mengalami proses penguapan menjadi uap air yang
nantinya akan mengalami proses terjadinya hujan kondensasi menjadi awan.
Melalui sebuah proses, awan akan diubah menjadi embun atau air hujan yang
pada akhirnya akan kembali ke laut.
2) Siklus sedang, dimana uap air yang berasal dari proses penguapan air laut akan
menuju daratan oleh bantuan angin. Uap air tersebut nantinya akan berubah
menjadi awan yang selanjutnya akan kembali ke daratan dalam bentuk air hujan.
Air hujan tersebut pada akhirnya akan kembali ke lautan melalui aliran sungai
dan yang lainnya.
3) Siklus panjang, dimana uap air dari lautan akan dibawa ke daratan oleh perantara
angin. Di ketinggian tertentu, uap tersebut akan mengalami proses pendinginan
hingga mencapai titik beku yang mengakibatkan timbulnya awan dengan
kandungan kristal es yang nantinya akan kembali ke bumi dalam jenis-jenis hujan
dalam bentuk es atau salju di daerah pegunungan. Es tersebut nantinya akan
mengalir dalam bentuk gletser menuju ke lautan kembali.
Contoh Hidrosfer dalam bentuk materinya yaitu: air, salju, uap (gas). Contoh Hidrosfer
dalam bentuk fenomena dan gejala geografi yaitu: Tumpukan salju di pegunungan Jaya
Wijaya, Papua-Indonesia. pasang surut air di pantai, arus laut, pergerakan air tanah dan
lain sebagainya.
4. Biosfer
Secara harfiah, biosfer merupakan bagian bumi terluar yang mencakup daratan,
air, serta udara yang menjadi faktor pendukung utama dari keberlangsungan kehidupan
serta proses biotik. Sedangkan menurut geofisiologi, biosfer merupakan sistem ekologi
global yang menyatukan seluruh makhluk hidup serta hubungan yang terjadi di antara
mereka termasuk interaksinya terhadap unsur litosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi.
Beberapa anggapan telah menyatakan bahwa biosfer telah berlangsung sekitar 3,5
milyar tahun dari 4,5 milyar tahun usia bumi. Jadi, selisih antara usia bumi denagn
berlangsungnya proses biosfer adalah sekitar 1 milyar tahun lamanya.
Untuk contoh Biosfer dalam bentuk materinya yaitu: adanya flora dan faunaSedangkan
contoh Biosfer dalam bentuk fenomena dan gejala yaitu: persebaran flora dan fauna di
belahan bumi, habitatnya meliputi kondisi ruangan yang mendukungnya. Adanya
harimau jawa, badak bercula satu, burung garuda, cendrawasih beserta kehidupan dan
habitatnya.
5. Antroposfer
Sifat atau ciri tanah Ultisols yaitu terdapat pengendapan liat dari lapisan A
(iluviasi) dan diendapkan di lapisan B (eluviasi), sehingga kadar liat horizon B > 1,2
kandungan liat horizon A atau disebut Horizon Argilik. Tanah ordo Ultisol merupakan
tanah penimbunan liat di horison bawah, bersifat masam, kejenuhan basa (KB) pada
kedalaman 180 cm dari permukaan tanah kurang dari 35%.KB < 35% dapat didekati
dengan mengukur pH (kemasamantanah) < 6,5. Padanan nama tanah sistem klasifikasi
lama (FAO/Unesco, 1970) termasuk tanah Podzolik Merah Kuning, Latosol, dan
Hidromorf Kelabu. Warna tanah biasanya merah sampai kuning karena kandungan Al,
Fe dan Mn yang tinggi. Untuk meningkatkan produktivitas tanah dapat dilakukan
melalui pemberian kapur, pemupukan , penambahan BO, dan penanaman tanaman
adaptif. Penerapan teknik budidaya tanaman lorong (tumpang sari), terasiring, drainase
dan pengolahan tanah yang seminim mungkin.
b. Entisols
Sifat ciri utama tanah ordo Entisol solum dangkal yaitu hanya lapisan A dan
diikuti lapisan C atau R, sehingga merupakan tanah yang masih sangat muda yaitu
barutingkat permulaan dalam perkembangan. Tidak ada horison penciri lain
kecualiepipedon ochrik, albik atau histik. Entisol terjadi di daerah dengan bahan induk
dari pengendapan material baru atau di daerah-daerah tempat laju erosi atau
pengendapan lebih cepat dibandingkan dengan laju pembentukan tanah. Kata Ent
berarti recent atau baru. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah
Aluvial atau Regosol. Pengelolaan lahan dilakukan dengan cara memperbanyak
tanaman penutup tanah seperti rumput atau alang-alang. Pembuatan terasering pada
lereng miring agar tidak mudah tererosi. Pemberian mulsa (plastik atau organik) dan
bedengan untuk mengurangi penguapan dan memperbaiki drainase. Membiarkan apa
adanya tanaman yang sudah ada disitu yang tumbuh alami atau melakukan penanaman
pohon-pohon untuk jadi hutan lindung, karena kurang baik untuk budidaya.Melakukan
rotasi tanaman untuk menjaga ketersediaan unsur hara. Pada daerah berlereng
memanfaatkan dengan sistem agroforestri.
c. Histosols
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Geosfer adalah lapisan-lapisan yang terdapat dalam permukaan bumi. Geosfer
terdiri dari bebrapa bagian yaitu diantaranya Litosfer, Atmosfer, Hidrosfer, Biosfer, dan
Antroposfer. Litosfer merupakan lapisan terluar dari bumi yang sering disebut sebagai
kenampakan permukaan bumi atau lazim disebut sebagai relief bumi. Lalu, atmosfer
secara sederhana dapat dartikan lapisan udara bumi. Hidrosfer merupakan bagian dari
permukaan bumi yang terdiri dari lapisan air. Biosfer merupakan bagian bumi terluar
yang mencakup daratan, air, serta udara yang menjadi faktor pendukung utama dari
keberlangsungan kehidupan serta proses biotik. Dan Antroposfer merupakan bagian
dari permukaan bumi yang menjadi tempat hidup bagi manusia.
Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tumbuh tegaknya tanaman
yang menyuplai kebutuhan air dan udara. Tanah terdiri dari beberapa jenis, diantaranya
ada ultisols, entisols, histosols, inceptisols, alfisols, vertisols, andisols, oxisols,
spodosols, mollisols, aridisols, dan gelisols.
DAFTAR PUSTAKA
Erizal,“KlasifikasiTanah”web.ipb.ac.id/~erizal/mektan/KLASIFIKASI%20TANAH.p
df (Diakses Pada 25 September 2018)