Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan modul pembelajaran yang berjudul Gelombang Bunyi ini.
Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusunan ini tidak akan berjalan dengan baik.

Terima kasih pula kepada dosen pembimbing yang sudah membimbing kami sehinga kami
dapat menyelesaikan modul ini dan kepada teman-teman yang memberi semangat kepada kami
untuk menyelesaikan modul pembelajaran ini tepat pada waktunya.

Modul ini berisikan tentang kegiatan pembelajaran mata kuliah Gelombang berdasarkan
silabus dan RPS yang ada agar mempermudah pelajar/mahasiswa dalam proses pembelajaran
tentang Gelombang.

Dalam penulisan modul ini, penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulis maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan modul
ini. Terima kasih.

Banyuasin, 28 September 2021


Hormat Kami,

Penulis
Kegiatan Belajar V (Gelombang Bunyi)

CAPAIAN BELAJAR INDIKATOR

Mahasiswa dapat memahami secara fisis gelombang bunyi dan dapat mengetahui solusi umumya
sehingga dapat memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa dapat:

1. Melalui diskusi kelompok menurunkan persamaan pada bunyi.


2. Melalui latihan soal dapat menghitung cepat hambat pada bunyi.
3. Melalui diskusi kelompok dapat merumuskan taraf intensitas bunyi.
4. Melalui diskusi mahasiswa dapat menganalisis azaz Doppler.

INDIKATOR

Mahasiswa dapat:

1. Merumuskan persamaan gelombang bunyi.


2. Menghitung cepat rambat gelombang bunyi.
3. Menghitung taraf intensitas bunyi.
4. Menganalisis hubungan frekuensi pendengar dan frekuensi sumber.
MATERI

A. GELOMBANG BUNYI
Bunyi termasuk kedalam gelombang mekanik karena dalam rambatannya bunyi
memerlukan medium perantara. Gelombang bunyi juga merupakan salah satu contoh dari
gelombang longitudinal. Ada tiga syarat agar terjadi bunyi, yaitu sumber bunyi, medium,
dan pendengar. Jadi, gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal dimana gelombang
berosilasi seaeag dengan gerak gelombang tersebut dan membentuk daera bertekanan
tinggi dan rendah (rapatan dan renggangan).

• CEPAT RAMBAT BUNYI


Gelombang bunyi dapat bergeraak melalui zat padat, cair dan gas tetapi tidak bisa
melalui vakum dikarenakan di tempat vakum tidak ada partikel zat yang akan
transmisikan getaran. Kemampuan gelombang bunyi dalam menempuh jarak
tertentu dalam satu waktu disebut kecepatan bunyi.
Cepat rambat bunyi di udara bergantung pada jenis partikel yang membentuk udara.
Kecepatan bunyi udara akan bervariasi tergantung dengan temperatur udara dan
kerapatannya.
Cepat rambat bunyi di udara bergantung pada jenis partikle yang membentuk udara
tersebut. Adapun persamaannya dapat ditulis sebagai berikut.

𝑦𝑅𝑇
V= √ 𝑀
Keterangan:
y : konstanta Laplace
R : tetapan umum gas (8,31 j/mol K)
T : suhu gas (k)
M : massa molekul (gram/mol)

Cepat rambat bunyi dalam zat padat dapat ditentuk dengan modulus young dan
massa jenis zat tersebut. berikut persamaannya ditulis sebagai berikut:

𝐸
V=√
𝜌

Keterangan:
E : Modulus Young (N/m2)
ρ : massa jenis zat (kg/m3)

Di dalam zat cair, cepat rambat bunyi ditentukan oleh modulus bulk dan kerapatan
(massa jenis) cairan tersebut. persamaanya sebagai berikut:

𝐵
V= √
𝜌

Keterangan:
B : modulus bulk (N/m2)
ρ : massa jenis zat (Kg/m3)
Beberapa istilah

Jika suatu parcel gas berubah volumenya


V V + dV

Maka kerapatannya dan tekanannya akan berubah juga.

Perubahan kerapatan relatif disebut ”kondensasi” 

 − 0
 
0

Perbandingan antara perubahan volume terhadap perubahan tekanan merupakan ukuran


mudah/sukarnya gas tersebut dimampatkan / dikompres.

Didefinisikan kompresibilitas
1 V 1 p
K =− . (satuannya 1 / Pascal ) = −
V P P P
K besar mudah dimampatkan dan kecil ukar dimampatkan,

kebalikan dari kompresibilitas disebut Bulk Modulus


P
B = −V ( satuannya Pascal)
V
Beberapa Persamaan Dasar
Volume parcel : A dx
0 Kerapatan : 0
A
Tekanan : P0

x x + dx


 (x ) → (x + dx ) = (x ) +
x

Volume parcel akhir : A (dx + d )

  
A dx 1 + 
 x 

Kerapatan  :  0 (1 +  )

Tekanan P(x ) : P0 + P ( x )

Perubahan Volume Relatif


  
A dx 1 +  − A dx
V − V0  x  
= = =
V0 A dx x

Persamaan Kontinuitas

Walaupun ada gangguan, massa parcel tidak berubah, jadi :

V =  0V0
  
 0 (1 +  ). A dx 1 +  =  0 ( A dx )
 x 

(1 +  ). 1 +   = 1
 x 

1+ =
1
(Persamaan Kontinuitas )
x 1+
untuk  yang kecil =   1
1
~1−
1+
jadi :
 
1+  1− → = −
x x

B. TERMODINAMIKA
Termodinamika merupakan ilmu fisika yang mempelajari usaha tentang perubahan kalor
(perpindahan energi yang disebabkan oleh perbedaan panas) menjadi energi dan sifat yang
dibawanya.
Hukum 1 Termodinamika menyatakan tentang kekekalan energi, bahwa perubahan
energi dalam dari suatu sistem termodinamika sistem tertutup sama dengan total energi
kalor yang diberikan ke dalam sistem dan kerja yang dikerjakan terhadap sistem tersebut.

Q = W + ∆U
Hukum 2 Termodinamika menyatakan tentang entropi, entropi adalah tingkat
ketidakteraturan atau tingkat tidak stabil suatu sistem.
Hukum 3 Termodinamika membahas tentang temperatur atau suhu, bahwa saat sistem
mencapai temperatur 0 absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan
mendekati nilai minimum.
• PERSAMAAN TERMODINAMIKA
Untuk gas :
P.V = n.R.T
m m
RT =
P.V = M V

RT
P= M
Persamaan ini akan diselesaikan oleh persamaan proses. Untuk penjalaran energi
di dalam gas, proses berlangsung cukup cepat, sehingga tidak sempat ada
pertukaran kalor antara bagian-bagian gas.
Perambatan gangguan berlangsung secara adiabatik :
 Cp
P V  = P0V0 dengan = ( Tetapan Laplace )
Cv

Dinyatakan dalam kerapatan


 
m  
P   = P0  m 
  
   0

P   
=   = (1 +  ) 
P0   0 
Untuk proses adiabatik : Modulus Bulk

dP .P0V0
Bad = −V ( ) ad = = x P
dV V
Persamaan Gelombang

Pkiri Pkanan

x x + dx

Akibat adanya gangguan tekanan dibagian kiri dan kanan tidak sama.
Ada netto gaya :
dF = ( PL – PR )A = [ P(x) – (P(x+dx)) ] A
= [ Po + P(x) – Po – P(x + dx)] A
dx
= [ P(x) – (P(x) + )] A
x

=− A dx
x
Menurut hukum Newton
dF = dm . a
P  2
−   dx
x A dx = t 2
o

  2
= −  o 2 ……………………….1
x t
Persamaan Adiabatik
1
P = Po ( 1 + δ)  → Po + Px = Po 
  
 1 + 
 x 
Persamaan di atas deffrensialkan terhadap x
P 1  2
( ) = −.Po  +1
x    x
2

1 + 
 x 
..............................................................2
Subsitusikan (2) ke pers (1)
− .Po  2  2
 +1
= - 
x 2 t 2
o
  
1 + 
 X 
.Po  2  2
 +1
= 
x 2 t 2
o
  
1 + 
 X 
Untuk  / x << 1 (sama dengan,  << 1)
 − (  +1) 
(1+ ) = 1 – (  + 1) +………….
x x

Aproksimasi orde nol


− ( +1)
  
1 +  1
 x 
Diperoleh persamaan gelombang linear (bunyi) :
 2  0  2
=
x 2 .P0 t 2
Laju rambat :
.P0 B0
v= =
0 0
Untuk gas ideal :
 P RT0
P0 = 0 RT0 → 0 =
M 0 M
.RT0
v=
M
 −
     
P = P0   = P0 1 + 
 o   x 
  
P0 + P ( x) → P0 1 −  + ... → aproksimasi kecil
 x 
   P
P ( x) = −.P0 = − B0 → =− x
x x x B0
Differensialkan persamaan gelombang terhadap x
 2 ( )  0  2 ( )
=
x 2 x .P0 t 2 x
1 2  0 (−1)  2
− P( x) = P( x)
B0 x 2 P0 B0 t 2
 2 P( x)  0  2 P( x)
=
x 2 .P0 t 2
Gelombang tekanan untuk bunyi :
 2 P 0  2 P
=
x 2 .P0 t 2
• Intensitas Gelombang
Intensitas gelombang didefinisikan sebagai daya gelombang yang dipindahkan
melalui bidang seluas satu-satu yang tegak lurus pada arah cepat rambat
gelombang.
I = P/A

Definisi taraf intensitas


TI = 10 log I/Io
TI = 10 log
I = intensitas bunyi (W m⁻²) ;
I₀ = intensitas standar = 10⁻¹² W m⁻²
TI = taraf intensitas bunyi (dB)
C. AZAZ DOPPLER
Azaz doppler menyatakan bahwa bila sumber bunyi bergerak mendekat, suara terdengar
meninggi dan bila sumber bunyi bergerak menjauh maka suara terdengar merendah.
Bila sumber bunyi mendekat, bunyi yang dikeluarkan terdengar lebih tinggi, bila sumber
bunyi menjauh, bunyi akan kedengaran lebih rendah.

Efek doppler dengan memasukan pengaruh angin adalah

V  vp
fp = fs
V  vs

Aplikasi gelombang bunyi antara lain :

Ultrsonika berguna dalam diagnosisi kedokteran karena beberapa hal

1. Ultrasonik jauh lebih aman daripada sinar-X


2. Ultrasonik dapat diganakan terus-menerus untuk melihat pergerakan sebuah janin atau
liver seseorang
3. Ultrasonik dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit dari selang
waktu pulsa pergi-pulang
4. Ultrasonik dapat mendeteksi perbedaan antara jaringan-jaringan lunak dalam tubuh yang
tidak dapat dilakukan oleh sinar-X
5. Menggunakan efek Doppler untuk mengukur kelajuan aliran darah dan efektif untuk
mendeteksi trombosis (penyempitan pembuluh darah)
Faktor-faktor yang mempengaruhi cepat rambat bunyi, yaitu :

1. Kerapatan Partikel medium yang dilalui bunyi


Semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga
bunyi merambat paling cepat pada zat padat.
2. Temperatur
Persamaan (1-28) dapat ditulis sebagai berikut:
𝛾𝑅
𝑣=√ 𝑀 √𝑇, 𝑇 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐾

Pada t=0 ℃ atau T=237 °𝐾, 𝑣 = 𝑣0


𝛾𝑅 𝛾𝑅
0 𝑣
𝑣0 =√ 𝑀 √273, 𝑚𝑎𝑘𝑎 √ 𝑀 = √273

𝑣
0 𝑇 𝑡+273 1
𝑣=√273 √𝑇 = 𝑣0 √273 = 𝑣0 √ 273
= 𝑣0 √1 + 273

𝑣 = 𝑣𝑜(1+0,00366𝑡)12, t dalam ℃
Dengan menggunakan binominal newton, persamaan (1-7k)
dapat diprosimaksikan sebagai:
𝑣 = 𝑣𝑜 + (1 + 12𝑡/273) = 𝑣𝑜 (1 + 0,0018𝑡)
𝑣 = (3,31 + 0,608 t)𝑚𝑠 −1, diudara
Dalam air :
𝑣 = 1403 + 5t – 0,06𝑡 2 + 0,0003𝑡 3
(Untuk t antara 0-60℃) dalam 𝑚. 𝑠 −1
Cepat rambat bunyi dalam air lebih besar daripada dalam udara. Perubahan cepat rambat
bunyi terhadap temperatur medium adalah kecil, untuk medium padat maupun cair,
kadang-kadang diabaikan.

Persamaan Gelombang Bunyi

𝑆(𝑥,𝑡) = 𝑆0 sin(𝑘𝑥 − 𝑤𝑡)


∆𝑃(𝑥,𝑡) = 𝑃0 cos(𝑘𝑥 − 𝑤𝑡). . . (1)
𝜌(𝑥,𝑡) = 𝜌0 cos(𝑘𝑥 − 𝑤𝑡). . . (2)

𝑆0 = Amplitudo Simpangan (m)


𝑃0 = Amplitudo Tekanan (pa)
𝜌0 = Amplitudo Kerapatan (kg/𝑚3 )
Hubungan ketiga amplitudo dinyatakan sebagai :
Po = 𝜌𝑣𝑤𝑆0 . . . (2)

𝜌𝑤𝑆0
𝜌𝑜 = . . . (4)
𝑣

Persamaan Asas Doppler

Kecepatan gelombang relatif terhadap sumber yang bergerak maka panjang gelombang tersebut
𝑣+𝑣𝑚 −𝑣𝑠
adalah (𝜆) : 𝜆= . . . (1)
𝑓𝑚

Gelombang dengan kecepatan (𝑣 + 𝑣𝑚)𝑚


𝑑𝑡 relatif terhadap bumi mendekati pengamat. Tetapi si

pengamat juga bergerak dengan kecepatan 𝑉𝑝 𝑚. 𝑠 −1 relatif terhadap bumi. Jadi kecepatan
gelombang ini relatif terhadap pengamat yang bergerak adalah (𝑣 + 𝑣𝑚 − 𝑣𝑝) 𝑚. 𝑠 −1 detik.
Frekuensi 𝑓𝑝 yang diterima oleh pengamat setiap detik. Gelombang ini mempunyai panjang
gelombang 𝜆 dan merambat dengan kecepatan (𝑣 + 𝑣𝑚 − 𝑣𝑝) 𝑚. 𝑠 −1 . Frekuensi 𝑓𝑝 yang diterima
oleh pengamat adalah sama dengan jumlah gelombang yang sampai kepadanya setiap detik atau
frekuensi yang didengar adalah :

𝑣+𝑣𝑚 −𝑣𝑝
𝑓𝑝 = . . . (2)
𝜆

Substitusi 𝜆 dari persamaan (1) dan (2) menghasilkan :

𝑓𝑠 𝑣+𝑣𝑚 −𝑣𝑝
𝑓𝑝 = . . . (3)
𝑣+𝑣𝑚 −𝑣𝑠

atau secara umum :

𝑣±𝑣𝑚 ∓𝑣𝑝
𝑓𝑝 = 𝑓𝑠 𝑣±𝑣 . . . (4)
𝑚 ∓𝑣𝑝

Tanda aljabar (+ dan -) yang pda bagian atas digunakan bila 𝑉𝑚, 𝑉𝑝, 𝑉𝑠 bergerak kekanan, dan s
berada di sebelah kiri P, atau garis hubung Sp ke kanan.

𝑣±𝑣𝑝
Jika 𝑉𝑚 = 0, maka 𝑓𝑝 = 𝑓𝑠 . . . (5)
𝑣±𝑣𝑠
Persamaan Intensitas Bunyi

Apabila suatu sumber bunyi mempunyai daya sebesar 𝜌 watt, maka besarnya intensitas bunyi
disuatu tempat yang berjarak r dari sumber bunyi, dapat dinyatakan :

𝑃 𝑃
I = 𝐴 = 4𝜋𝑟 2 . . . (1)

Berdasarkan persamaan diatas terlihat bahwa intensitas bunyi disuatu tempat berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya maka jauh dari sumber bunyi, maka intensitasnya semakin kecil. Jika titik
A berjarak r1 dan titik B berjarak r2 dari sumber bunyi, maka perbandingan intensitas bunyi antara
titik A dan B dapat dinyatakan dalam persamaan:
𝑃
𝐼𝑎 4𝜋𝑟1 2 𝑟 2
= 𝑃 = 𝑟22 . . . (2)
𝐼𝑏 1
4𝜋𝑟2 2

Persamaan taraf intensitas :

log 𝐼
TI = 10log 𝐼
0
SOAL PILIHAN GANDA

1. Sebuah mobil ambulans bergerak dengan kelajuan 30 m/s sambil membunyikan sirine
yang menghasilkan frekuensi 900 Hz. Perbedaan frekuensi yang terdengar oleh seseorang
yang diam dipinggir jalan ketika mobil ambulan mendekati dan menjauhinya jika cepat
rambat bunyi di udara saat itu 340 m/s adalah sekitar ...
A. 30 Hz
B. 60 Hz
C. 95 Hz
D. 135 Hz
E. 160 Hz
2. Sebuah seruling yang memiliki kolom udara terbuka pada kedua ujungnya memiliki nada
atas kedua dengan frekuensi 1700 Hz. Jika kecepatan suara di udara adalah 340 m/s,
maka panjang seruling mendekati...
A. 10 cm
B. 15 cm
C. 20 cm
D. 25 cm
E. 30 cm
3. Sebuah sumber gelombang bunyi dengan daya 50 W memancarkan gelombang ke
medium di sekelilingnya yang homogen. Tentukan intensitas radiasi gelombang tersebut
pada jarak 10 meter dari sumber ...
A. 0,04 W/m²
B. 0,05 W/m²
C. 0,06 W/m²
D. 0,08 W/m²
E. 0,01 W/m²...
4. Taraf intensitas bunyi sebuah mesin rata-rata 50 dB. Jika 100 mesin dihidupkan bersama-
sama, maka taraf intensitasnya sama dengan .....
A. 150 dB
C. 75 dB
E. 70 dB
B. 50 dB
D. 20 dB
5. Sebuah sumber bunyi dengan frekuensi 1024 Hz bergerak mendekati seorang pengamat
dengan kecepatan 34 m/s, kecepatan rambat bunyi sebesar 340 m/s. Jika pengamat
bergerak menjauhi sumber bunyi dengan kecepatan 17 m/s, maka frekuensi yang
didengar oleh pengamat adalah ....
A. 1320 Hz
B. 1080 Hz
C. 1220 Hz
D. 920 Hz
E. 1120 Hz
6. Pada jarak 3 meter dari sumber ledakan terdengar bunyi dengan taraf intensitas 50 dB.
Pada jarak 30 m dari sumber ledakan terdengar bunyi dengan taraf intensitas.....
A. 45 dB
B. 20 dB
C. 35 dB
D. 5 dB
E. 30 dB
7. Sebuah senar gitar satu ujungnya terikat dan ujung lain ditekan dengan jari-jari senar
dipetik akan terdengar suara frekuensi dasarnya sebesar 100 getaran perdetik. Jika
panjang senar yang bergetar adalah 50 cm dan tegangan pada senar 100 N, maka massa
senar tersebut sama dengan ....
A. 50 gram
B. 2,5 gram
C. 10 gram
D. 1,5 gram
E. 5 gram

8. Pada suatu pipa organa terbuka dengan panjang 20 cm di dalamnya terjadi dua simpul.
Nada dari pipa organa ini beresonansi dengan pipa organa lain yang tertutup serta
membentuk 3 buah simpul. Panjang pipa organa yang tertutup adalah .....
A. 30 cm
B. 16 cm
C. 25 cm
D. 15 cm
E. 20 cm
9. Taraf intensitas bunyi dalam suatu ruangan adalah 100 dB. Berapa intensitas bunyi dalam
ruangan tersebut ? .......x 10⁻² W/m²
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
10. Sepotong dawai menghasilkan nada dasar f. Bila dipendekkan 8 cm tanpa mengubah
tegangannya dihasilkan frekuensi 1,25f. Jika dawai dipendekkan 2 cm lagi, maka
frekuensi yang dihasilkan adalah....
A. 1,5 f
B. 2,0 f
C. 1,33 f
D. 1,0 f
E. 1,25 f

PEMBAHASAN :

1. Sumber mendekati pendengar


𝑓𝑝 𝑉+0
=
𝑓𝑠 𝑉 − 𝑉𝑆
𝑓𝑝 340 + 0
=
900 340 − 30
𝑓𝑝 = 987 𝐻𝑧
Sumber menauhi pendengar
𝑓𝑝 𝑉+0
=
𝑓𝑠 𝑉 + 𝑉𝑆
𝑓𝑝 340 + 0
=
900 340 + 30
𝑓𝑝 = 827 𝐻𝑧
Selisih frekuensi :
∆𝑓 = 987 − 827 = 160 𝐻𝑧
2.

3. Diketahui :
P = 50 W
r = 10 meter
Io = 10⁻¹² W/m²
Ditanya : intensitas radiasi gelombang (I) ?
Jawab :
Intensitas bunyi pada jarak r
I = P / (4π r²)
I = 50 / (4π • 10²)
I = 1/(8π) ≈ 0,04 W/m²
Maka didapat intensitas radiasi gelombang (I) adalah 0,04 W/m² (A)

4.
5.

6.

7.

8.
9. Diketahui :
TI = 100 dB
Io = 10⁻¹² W/m^2

Ditanya : Intensitas bunyi (I) dalam ruangan ?

Jawab
𝐼
𝑇𝐼 = 10 𝑙𝑜𝑔
𝐼0
𝐼 𝑇𝐼
𝑙𝑜𝑔 =
𝐼0 10
𝐼 𝑇𝐼
= 10 10
𝐼0
𝑇𝐼
𝐼 = 𝐼₀ [10 10 1]
100
= 10⁻¹² [10 10 ]
= 10⁻² 𝑊/𝑚²
10.
ESSAY

1. Intensitas gelombang bunyi pada jarak 5 m dari sumber bunyi adalah 2×10- 4 watt/m².
Pada jarak 10 m dari sumber bunyi intensitasnya adalah ...

2. Sebuah sumber gelombang bunyi dengan daya 50 W memancarkan gelombangke


medium sekelilingnya yang homogen. Intensitas radiasi gelombang tersebut pada jarak
10 m dari sumber adalah ...

3. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 72 km/jam mendekati stasiun sambil
membunyikan peluit yang berfrekuensi 940 Hz. Kecepatan bunyi di udara 340 m/s. Bunyi
yang didengar oleh orang yang beada di stasiun berfrekuensi…

PEMBAHASAN :

1.

𝐼1 𝑟22
=
𝐼2 𝑟12

2.10−4 102
= 2
𝐼2 5

𝐼2 = 0,5 . 10−4

2.
𝑃 𝑃 50
𝐼= = = = 0,125𝜋
𝐴 4𝜋𝑟 2 4𝜋. 100

3. Diketahui:
vs = 72 km/jam = 20 m/s (sumber bunyi mendekati pendengar (-))
vp = 0 m/s (pendengar diam)
fs = 940 Hz v = 340 m/s
Ditanya: fp?
Jawab:
𝑉 + 𝑉𝑃
𝑓𝑝 = 𝑓
𝑉 − 𝑉𝑆 𝑆
340
𝑓𝑝 = 940
320
𝑓𝑝 = 988,75

Anda mungkin juga menyukai