Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas penulisan makalah individu ini dengan baik dan tanpa kendala apapun.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih keoada


pihak yang telah membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan
makalah ini, terutama dosen pengajar Ibu Prof. Dr. Yuberti, M.Pd., kedua orang
tua dan teman-teman seperjuangan.

Makalah berjudul “Kajian Pustaka” ini disusun guna memenuhi tugas


semester 5 mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan.

Penulis memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, baik secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini.
Penulis juga menerima kritik serta saran dari pembaca agar dapat membuat
makalah dengan baik di kesempatan berikutnya.

Penulis berharap makalah ini memberikan manfaat dan dampak besar


sehingga dapat menjadi inspirasi bagi pembaca.

Bandar Lampung, 22 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pustaka atau literatur adalah salah satu sumber pengetahuan yang sangat
penting dalam dunia akademik. Pustaka mencakup berbagai jenis bahan bacaan,
seperti buku, artikel jurnal, makalah, tesis, dan dokumen-dokumen lain yang telah
dikumpulkan dan diterbitkan oleh berbagai penulis, peneliti, dan lembaga. Kajian
pustaka merupakan langkah awal dalam sebuah penelitian ilmiah yang memiliki
peran yang sangat penting dalam mengumpulkan informasi, menganalisis
pandangan peneliti sebelumnya, serta membangun dasar teoritis untuk penelitian
yang sedang dilakukan.

Dalam beberapa dekade terakhir, kajian pustaka telah menjadi semakin


penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian. Hal ini
disebabkan oleh perkembangan pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi
yang telah mengubah cara akses dan penyebaran pustaka. Kini, dengan bantuan
internet, para peneliti dapat mengakses ribuan sumber pustaka dalam hitungan
detik. Namun, dengan demikian, juga muncul tantangan baru, yaitu mengelola dan
menyaring informasi dari berbagai sumber yang beragam.

Penelitian ilmiah membutuhkan landasan teoritis yang kuat, yang dapat


ditemukan melalui kajian pustaka. Kajian pustaka membantu peneliti untuk
memahami perkembangan terkini dalam bidangnya, mengidentifikasi kekosongan
pengetahuan, dan merumuskan pertanyaan penelitian yang relevan. Selain itu,
kajian pustaka membantu peneliti untuk memahami berbagai sudut pandang dan
pendekatan yang telah diambil oleh peneliti sebelumnya, sehingga mereka dapat
membangun kontribusi berharga bagi ilmu pengetahuan.

Melihat pentingnya kajian pustaka dalam pengembangan penelitian ilmiah,


makalah ini bertujuan untuk membahas konsep dasar kajian pustaka, langkah-
langkah praktis dalam melakukan kajian pustaka, serta bagaimana
memanfaatkannya secara efektif dalam pengembangan penelitian. Selain itu,
makalah ini juga akan menyoroti tantangan yang mungkin dihadapi dalam kajian
pustaka, seperti bias pemilihan sumber, validitas informasi, dan pengelolaan
referensi.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang kajian pustaka, peneliti dapat


memastikan bahwa penelitiannya berada pada dasar yang kokoh dan relevan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan terkini. Selain itu, peneliti juga dapat
menghindari duplikasi penelitian yang telah ada sebelumnya dan menghasilkan
kontribusi yang berarti bagi masyarakat ilmiah. Makalah ini diharapkan dapat
menjadi panduan yang berguna bagi para peneliti, mahasiswa, dan praktisi dalam
mengembangkan kajian pustaka yang efektif dan berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian kajian pustaka didefinisikan dalam literatur dan
dalam konteks penelitian ilmiah ?
2. Apa tujuan dari melakukan kajian pustaka dalam konteks penelitian ilmiah
?
3. Bagaimana pentingnya kajian pustaka dapat mempengaruhi kualitas
penelitian?
4. Apa kriteria yang digunakan dalam memilih sumber-sumber pustaka yang
relevan dalam kajian pustaka ?
5. Bagaimana klasifikasi kajian pustaka dapat membantu peneliti dalam
mengorganisasi dan memahami literatur dalam berbagai bidang
penelitian ?
6. Bagaimana kajian pustaka dapat berperan sebagai dasar teoritis dalam
penelitian ilmiah ?
7. Apa jenis sumber-sumber pustaka yang dapat digunakan dalam kajian
pustaka ?
8. Apa langkah-langkah praktis yang perlu diikuti dalam melakukan
penelusuran pustaka yang efektif ?
1.3 Tujuan
1. Menggambarkan dan memahami definisi kajian pustaka dalam konteks
literatur serta dalam konteks penelitian ilmiah.
2. Menjelaskan tujuan utama yang ingin dicapai melalui melakukan kajian
pustaka dalam penelitian ilmiah.
3. Menganalisis pentingnya kajian pustaka dalam mempengaruhi kualitas
keseluruhan penelitian.
4. Mengidentifikasi kriteria yang digunakan untuk memilih sumber-sumber
pustaka yang relevan dalam kajian pustaka.
5. Menjelaskan bagaimana klasifikasi kajian pustaka membantu peneliti
dalam mengorganisasi dan memahami literatur dalam berbagai bidang
penelitian.
6. Menjelaskan peran kajian pustaka sebagai dasar teoritis yang mendukung
penelitian ilmiah.
7. Mengidentifikasi jenis-jenis sumber pustaka yang dapat digunakan dalam
kajian pustaka.
8. Memberikan panduan langkah-langkah praktis yang diperlukan dalam
melakukan penelusuran pustaka yang efektif.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah ringkasan tertulis mengenai artikel dari jurnal,


buku, dan dokumen lain yang mendeskripsikan teori serta informasi baik masa
lalu maupun saat ini, mengorganisasikan pustaka ke dalam topik dan dokumen
yang dibutuhkan untuk proposal penelitian. Dalam penelitian pendidikan, peneliti
biasanya mementingkan kajian pustaka yang diambil dari artikel pada jurnal.
Namun demikian, peneliti juga membutuhkan informasi lain yang diambil dari
makalah konferensi, buku, dan dokumen pemerintah.

Purwono (2010) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kajian pustaka


adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi
yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi
itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan
ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku
tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun
elektronik lain. Hal penting yang akan diperoleh dalam kegiatan ini adalah:

1) Teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan/pedoman bagi


penelitian
2) Informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya
dengan penelitian yang akan dilakukan.

Dengan demikian kajian pustaka merupakan informasi yang relevan dengan


masalah penelitian yang dapat diambil dari berbagai sumber seperti artikel jurnal,
buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan
disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia,
dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Informasi-
informasi tersebut digunakan sebagai acuan, dasar, atau pendukung dalam
mengatasi permasalahan penelitian(Widiarsa, 2019).

2.2 Tujuan Kajian Pustaka

Apabila kita ingin memberikan sumbangan pengetahuan berkenaan dengan bidang


penelitian yang kita lakukan, hal yang utama kita perhatikan adalah kajian-kajian
terkait yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Dengan mempertimbangkan hal ini,
apakah penelitian yang kita lakukan itu didukung oleh kajian teori yang telah ada
atau mendukung hasil penelitian sebelumnya, atau bahkan mungkin berbeda atau
bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya. Pada saat ini untuk melakukan
kajian pustaka telah mendapatkan kemudahan, karena berbagai sarana dan
fasilitas apakah yang berupa bahan-bahan cetak (hard copies) maupun bahan-
bahan lunak (soft copies) dalam bentuk elektronik telah tersedia banyak.

Seorang peneliti atau penulis, melakukan penelurusan secara cermat dan fokus
tentang hal ihwal yang menjadi perhatiannya. Peneliti menaruh perhatian terhadap
suatu masalah tertentu, perlu mengkajinya secara mendalam. Untuk mengkaji
lebih jauh, perlu adanya dukungan teoritis-konseptual dan empiris tentang hal
tersebut. Dukungan teoretis-konseptual berasal dari sumber-sumber terpercaya.
Adapun dukungan empiris berasal dari data lapangan. Untuk melakukan
pengkajian lebih jauh, peneliti atau penulis perlu melakukan kajian pustaka.
Kajian pustaka berasal dari laporan hasil penelitian, jurnal ilmiah, karya ilmiah,
dokumen tertulis, atau karya-karya lain yang relevan.

Terdapat dari adanya perbedaan-perbedaan makna tentang kajian pustaka, alas an


secara rasional perlunya kajian pustaka sangat beragam. Gall, Borg and Gall
(2003) mengemukakan bahwa kajian pustaka memiliki peran dalam hal sebagai
berikut :
1) Membatasi masalah penelitian (delimiting the research problem).
Penelitian pasti mengalami kegagalan jika para peneliti tidak membatasi
cakupan permasalahannya. Pemilihan suatu masalah yang terbatas dan
mengkajinya secara mendalam jauh lebih baik daripada kajian suatu
masalah yang luas. Dengan mengkaji literatur, kita dapat menemukan
bagaimana peneliti lain telah merumuskan alur penelitian yang berhasil
dalam suatu bidang tertentu yang lebih luas.
2) Menemukan arah baru penemuan (seeking new lines of inquiry). Dalam
melakukan suatu kajian pustaka, kita perlu menentukan penelitian yang
telah dilakukan berkenaan dengan bidang yang kita perhatikan. Hal yang
sama pentingnya, kita juga perlu mewaspadai terhadap kemungkinan
penelitian yang selama ini telah dilupakan. Pengalaman dan latar belakang
yang kita miliki memungkinkan kita untuk melihat segi masalah yang
tidak menjadi perhatian peneliti lain. Dengan demikian, kita melihat sisi
lain dari berbagai masalah yang tidak menjadi bidang kajian peneliti lain.
3) Menghindari pendekatan yang kurang berhasil (avoiding fruitless
approaches). Dengan mengkaji pustaka atau literatur, menemukan alur
penelitian dalam bidang kita yang terbukti tidak berhasil. Misalnya,
penelusuran pustaka kadang-kadang mengidentifikasi kajian-kajian sejenis
yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu, yang semuanya
menggunakan pendekatan yang hampir sama dan di antara telah gagal
untuk menemukan hubungan atau perbedaan yang signifikan. Temuan
seperti dapat dipakai sebagai rujukan, dan juga sebagai hal pembanding
dengan temuan baru jika memang ternyata berbeda.
4) Memperoleh pemahaman metodologis (gaining methodological in-sights).
Dalam mengkaji laporan penelitian, kadang kala kita hanya memberikan
sedikit perhatian terhadap sesuatu selain hasil penelitian. Ini merupakan
suatu kesalahan karena informasi yang lain dalam laporan penelitian
tersebut tetap memberikan konstribusi kepada kita, misalnya berkenaan
tentang rancangan penelitian kita.
5) Mengidentifikasi rekomendasi untuk penelitian lanjutan (identifiying
recommendations for further research). Para peneliti sering
menyimpulkan bahwa laporan penelitian dan diskusi permasalahan yang
diajukan melalui penelitian dan rekomendasinya ditujukan kepada
penelitian lain yang mungkin akan dilakukan. Isu-isu dan rekomendasi
perlu dipertimbangkan secara seksama karena hal-hal tersebut
merepresentasikan pemahaman yang diperoleh oleh peneliti setelah
melakukan kajian permasalahan tertentu.
6) Mencari dukungan dari teori utama (seeking support for grounded the-
ory). Banyak kajian penelitian dirancang untuk menguji suatu teori yang
telah dikembangkan untuk menjelaskan proses belajar atau fenomena
Pendidikan. Glaser (1978). Mengemukakan bahwa kajian peneliti dapat
juga dirancang melalui pertama kali pengumpulan data, dan kemudian
mengkaji suatu teori berdasarkan data tersebut. Teori yang dihasilkan
disebut grounded theory, karena hal ini dilandasi oleh sejumlah data
lapangan secara nyata (a real-world data). Glaser, lebih jauh,
menyarankan kepada para peneliti yang merancang untuk menggunakan
pendekatan grounded theory ini tidak melakukan kajian literatur
sebelumnya, karena mereka memungkinkan untuk diungkapkan oleh teori
yang dipakai oleh peneliti lain. Akibatnya, mereka tidak mampu
mengungkap atau melihat datanya dengan suatu perspektif yang baru.
Ary, Jacobs & Sorensen (2010) menyatakan bahwa mencari literatur
terkait perlu dilakukan sebelum peneliti melaksanakan penelitiannya agar
memberikan suatu konteks dan latar belakang yang mendukung
pelaksanaa penelitian.

2.3 Pentingnya Kajian Pustaka

Prof. Dr. H. Punaji Setyosari, M.Ed. (2013). Metode Penelitian Pendidikan &
Pengembangan. Prenadamedia Group.
Widiarsa. (2019). Kajian pustaka (literature review) sebagai layanan intim
Pustakawan berdasarkan kepakaran dan minat Pemustaka. Media Informasi,
28(1), 111–124. https://doi.org/10.22146/mi.v28i1.3940

Anda mungkin juga menyukai