Oleh Kelompok 5 :
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
I. Pengertian literatur
II. Manfaat tinjauan literatur
A. Buku
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah
satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Buku biasanya berisi tulisan yang merupakan
hasil pemikiran yang disampaikan secara naratif dan bersifat sistematis. Ada dua macam
buku, yaitu buku hasil penelitian dan buku hasil kajian.
1. Buku Hasil Penelitian
Sebuah buku yang isi tulisannya berupa hasil penelitian yang dikemas dalam format
buku. Pemikiran yang dituangkan dalam buku penelitian bersifat analisis konsep
yang telah dikonfirmasi dengan data empiris melalui proses penelitian. Buku dalam
kategori ini memiliki kekuatan akademik dibandingkan buku hasil kajian semata.
2. Buku Hasil Kajian
Buku yang berisi tulisan dari hasil kajian atau pemikiran seseorang setelah
melakukan refleksi, pengamatan sederhana, atau pengalaman yang pernah dilalui
oleh penulis. Dalam buku ini isinya belum terkonfirmasi dengan fakta dan data
empiris di lapangan. Penulis buku kategori ini disebut pengarang buku, karena lebih
banyak kegiatan mengarangnya saat menulis buku. Sebagai rujukan kajian teori
dalam penelitian, kedudukan buku kategori ini perlu dipertimbangkan. Peneliti perlu
memilih buku yang memiliki bobot ilmiah untuk dijadikan referensi dalam kajian
teori.
B. Jurnal Ilmiah
Secara terminology jurnal ilmiah merupakan salah satu jurnal akademik tempat para
ekademisi mempublikasikan karya ilmiah. Jurnal ilmiah ini biasanya bersifat berkala dan
dikelola oleh Lembaga akademik dan Lembaga profesi keilmuan sesuai disiplin ilmu atau
profesi.
Jurnal ilmiah merupakan sarana dialog karya ilmiah yang memuat hasil penelitian,
hasil pengabdian masyarakat, atau hasil rekayasa keilmuan yang dilakukan secara ilmiah.
Dalam jurnal ilmiah ini pemikiran dan hasil kajian dipaparkan dengan menggunakan kaidah
penulisan ilmiah.
Sebagaimana buku, jurnal ilmiah juga ada dua macam, yaitu: (1) jurnal ilmiah hasil
penelitian berisi karya ilmiah yang dihasilkan melalui proses penelitian; dan (2) jurnal ilmiah
hasil kajian berisi karya ilmiah yang dihasilkan melalui pengkajian masalah dengan fokus
tertentu. Peneliti sebaiknya memilih jurnal ilmiah hasil penelitian untuk dijadikan landasan
dalam kajian teori. Jurnal ilmiah hasil penelitian memiliki nilai lebih dalam dunia akademik,
karena apa yang ditulis merupakan hasil penelitian. Data yang ada dalam tulisan tersebut
berbasis fakta lapangan.
C. Proceeding
Proceeding adalah kumpulan makalah dalam sebuah kegiatan ilmiah, baik seminar,
lokakarya, konferensi, atau kegiatan ilmiah lain yang berisi pemikiran dan pembahasan
tentang masalah tertentu. Proceeding dapat berupa paparan hasil penelitian dan hasil kajian
yang dipresentasikan dalam kegiatan ilmiah. Proceeding juga merupakan karya ilmiah karena
penulisannya menggunakan kaidah penulisan karya ilmiah. Di dalam proceeding biasanya
berisi kumpulan pemikiran para pakar yang membidangi disiplin ilmu untuk dipresentasikan
secara parallel dalam kegiatan ilmiah. Oleh karena itu, proceeding dapat dijadikan dalam
kajian teori penelitian.
D. Laporan Penelitian
Laporan penelitian juga menjadi sumber literatur yang dijadikan landasan dalam
kajian teori dalam penelitian. Laporan penelitian memuat data dan simpulan penelitian yang
dapat dirujuk peneliti berikutnya untuk dijadikan sumber tinjauan literatur.
Laporan penelitian lebih otentik, karena sajian data, analisis, serta simpulan penelitian
masih orisinil. Oleh karena itu, laporan penelitian juga dapat dijadikan rujukan dalam
tinjauan literatur. Laporan penelitian biasanya juga tersimpan di perpustakaan perguruan
tinggi, terutama hasil penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Namun, tidak semua isi laporan
penelitian dapat dikutip oleh peneliti berikutnya. Laporan penelitian yang boleh dikutip
adalah simpulan dan proposisi yang ada dalam penelitian. Latar belakang masalah, metode
penelitian, kajian teori, dan Teknik analisis tidak boleh dikutip. Sebab, esensi hasil penelitian
yang merupakan karya peneliti tercermin dalam simpulan dan proposisi yang dimunculkan.
E. Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang masih berupa lembaran-lembaran yang berisi
pemikiran seseorang yang dihasilkan dari kajian ilmiah. Makalah ilmiah biasanya disusun
untuk kepentingan presentasi dalam sebuah kegiatan ilmiah. Makalah yang boleh dirujuk
untuk tinjauan literatur adalah makalah ilmiah, yaitu makalah yang disusun berdasarkan
kaidah penulisan karya tulis ilmiah.
F. Artikel Ilmiah
Pemikiran seseorang yang dipublikasikan melalui media massa, baik berupa media
cetak atau elektronik, disebut artikel. Jika artikel tersebut ditulis dengan kaidah ilmiah, maka
disebut artikel ilmiah. Media massa baik yang elektronik maupun cetak, biasanya
menyediakan kolom artikel ilmiah. Artikel ilmiah di media massa ini masuk kategori artikel
ilmiah popular, yaitu artikel yang bahasanya disesuaikan dengan sasaran pembaca media
tersebut. Artikel ilmiah ini dapat dijadikan rujukan tinjauan literatur penelitian karena
merupakan hasil pemikiran yang disajikan dalam bentuk ilmiah, meski bersifat popular.
G. Dokumen
Dokumen yang dapat dijadikan rujukan tinjauan literatur adalah dokumen resmi yang
memiliki legalitas. Misalnya, perundang-undangan yang berlaku di negara. Bisa berupa,
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Keppres, Keputusan Menteri dan
sebagainya. Dokumen ini dapat dijadikan rujukan tinjauan literatur jika dinilai relevan
dengan masalah penelitian.
2. Pangkalan data online (Online database) tidak berbayar (free) Banyak situs atau
pangkalan data yang tidak berbayar (free) yang bisa diakses melalui internet yang
menyediakan berbagai informasi fulltext. Free disini bukannya tidak perlu biaya
sama sekali, artinya tidak memerlukan biaya pada akses informasi, tetapi biaya
jaringan telpon (pulsa) serta penggunaan listrik. Sebaliknya pangkalan data
berbayar selain biaya tersebut masih ditambah dengan biaya langganan. Beberapa
contoh dari situs yang tidak berbayar, antara lain:
1) Perpustakaan digital Universitas Terbuka (UT) bisa diakses melalui
alamat http://pustaka.ut.ac.id yang menyediakan artikel-artikel, hasil
penelitian, journal online, serta link-link ke situs freebooks.
2) Education Resources Information Center (ERIC) bisa diakses dengan
alamat http://www.eric.ed.gov, yang menyediakan berbagai jenis
koleksi seperti buku, tesis, disertasi, hasil penelitian dan sebagainya.
3) Pangkalan data ebooks free yang bisa diakses melalui
http://www.betah. co.il, yang menyediakan buku-buku berbagai bidang
ilmu.
4) Pangkalan data dari beberapa perguruan tinggi yang membuka koleksi
digitalnya, dan masih banyak lagi situs-situs sejenis yang menyediakan
informasi yang bisa diakses secara gratis.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Kerangka berfikir adalah konsep atau skema pemikiran
yang digunakan untuk merancang dan mengorganisir penelitian yang mencakup teori,
konsep, dan variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian.
1. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah kerangka pemikiran yang menegaskan tentang teori
yang akan digunakan sebagai landasan sekaligus untuk menjelaskan fenomena yang
sedang diteliti. Kerangka teori lebih menekankan pada landasan atau grand theory.
2. Kerangka Operasional
Kerangka operasional menjelaskan variabel yang diangkat oleh peneliti
berdasarkan konsep yang diteliti. Umumnya jenis ini sering digunakan untuk melihat
apakah ada hubungan antar variable satu dengan yang lain.
3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah jenis kerangka yang fungsinya untuk
menjelaskan alur pemikiran antara satu konsep dengan konsep lainnya, dan
tujuannya untuk memberikan gambaran atau gambaran ilustratif berupa asumsi-
asumsi terkait variabel-variabel yang akan dibahas kemudian.
C. Proses penyusunan kerangka berfikir untuk merumuskan hipotesis
Berdasarkan gambar 3.1 tersebut dapat diberi penjelasan sebagai berikut:
1. Menetapkan variabel yang diteliti.
Untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun
kerangka berfikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan terlebih dulu
variabel penelitiannya. Berapa jumlah variabel yang diteliti, dan apakah nama
setiap variabel, merupakan titik tolak untuk menentukan teori yang akan
dikemukakan.
2. Membaca Buku dan Hasil Penelitian (HP)
Setelah variabel ditentukan, maka langkah berikutnya adalah membaca buku-buku
dan hasil penelitian yang relevan. Buku-buku yang dibaca dapat berbentuk buku
teks, ensiklopedia, dan kamus. Hasil penelitian yang dapat . dibaca adalah, laporan
penelitian, journal ilmiah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi.
3. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian (HP)
Dari buku dan hasil penelitian yang dibaca akan dapat dikemukakan teori-teori
yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Seperti telah dikemukakan,
deskripsi teori berisi tentang, definisi terhadap masing-masing variabel yang
diteliti, uraian rinei tentang ruang lingkup setiap variabel, dan kedudukan antara
variabel satu dengan yang lain dalam konteks penelitian itu.
4. Analisis Kritis terhadap Teori dan Hasil Penelitian
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis secara kritis terhadap teori-teori dan
hasil penelitian yang telah dikemukakan. Dalam analisis ini peneliti akan
mengkaji apakah teori-teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu betul-
betul sesuai dengan obyek penelitian atau tidak, karena sering terjadi teori-teori
yang berasal dari luar tidak sesuai untuk penelitian di dalam negeri.
5. Analisis Komparatif Terhadap Teori dan Hasil Penelitian
Analisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu
dengan teori yang lain, dan hasil penelitian satu dengan peneiitian yang lain.
Melalui analisis komparatif ini peneiiti dapat memadukan antara teori satu dengan
teori yang lain, atau mereduksi bila dipandang terlalu luas.
6. Sintesa kesimpulan
Melalui analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian
yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat
rnelakukan sintesa atau kesirnpulan sernentara. Perpaduan sintesa antara variabel
satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka berfikir yang
selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.
7. Kerangka Berfikir
Setelah sintesa atau kesimpulan semen tara dapat dirumuskan maka selanjutnya
disusun kerangka berfikir. Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa
kerangka berfikir yang assosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan.
Kerangka berfikir assosiatif dapat menggunakan kalimat: jika begini maka akan
begitu; jika komitmen kerja tinggi, maka produktivitas lembaga akan tinggi pula
atau jika pengawasan dilakukan dengan baik (positif), maka kebocoran anggaran
akan berkurang (negatif).
8. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut selanjutnya disusun hipotesis. Bila
kerangka berfikir berbunyi "jika komitmen kerja tinggi, maka produktivitas
lembaga akan tinggi", maka hipotesisnya berbunyi "ada hubungan yang positif
dan signifikan antara komitmen kerja dengan produktivitas kerja" Bila kerangka
berfikir berbunyi "Karena lembaga A menggunakan teknologi tinggi, maka
produktivitas kerjanya lebih tinggi bila dibandingkan dengan lembaga B yang
teknologi kerjanya rendah," maka hipotesisnya berbunyi "Terdapat perbedaan
produktivitas kerja yang signifikan antara lembaga A dan B, atau produktivitas
kerja lembaga A lebih tinggi bila dibandingkan dengan lembaga B".
Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir yang baik, memuat hal-hal
sebagai berikut:
3. Diskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar
variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal
balik).