Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

Seperti yang sama diketahui bahwa ada berbagai jenis metode penelitian

diantaranya adalah penelitian kualitatif, kuantitatif, kuantilatif (mixed method)

penelitian experimen (quase experiment), penelitian tindakan (action research)

penelitian kepustakaan (library research) dan beberapa jenis lainnya menurut

masing-masing ahli.

Makalah sederhana ini menguraikan salah satu jenis penelitian yang

disebutkan diatas, dan lebih fokus pada metode pengumpulan data berikut analisis

data dalam penelitian kepustakaan dengan merujuk beberapa referensi dan

informasi khususnya materi perkuliahan yang disampaikan oleh Dosen pengampu

mata kuliah metode penelitian pada Program Magister Pendidikan Islam, Sekolah

Pascasarjana IAIN Palu.

Menyadari keterbatasan kapasitas, waktu dan referensi yang dimiliki,

penulis berharap tulisan ini dapat menambah wawasan dan khasanah ilmu

tarbiyah pembaca budiman lebih khusus penulis dan mahasiswa yang ada.

Terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan sekaligus terus

berharap bimbingan, arahan dan pembelajaran dari Dosen Pengampu mata kuliah

Metode Penelitian, Bapak Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd. dan Bapak Dr. Harsul

Maddini, M.Pd. guna penyempurnaan karya tulis penulis berikutnya. Semoga

ilmu yang bermanfaat selalu berkah dan membuahkan nikmat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Library Research.

Metode penelitian dalam dunia riset secara umum diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dalam

kegiatan penelitian ada empat kata kunci yang harus diperhatikan yaitu, cara

ilmiah, data, tujuan dan kegunaan tertentu. 2 Secara ilmiah yang dimaksudkan

disini adalah penelitian yang dilakukan harus didasari oleh ciri-ciri keilmuan yaitu

rasional, empiris yakni dapat diindrawi dan sistematis atau menggunakan langkah-

langkah tertentu yang bersifat logis.

Salah satu bentuk penelitian adalah apa yang disebut sebagai penelitian

kepustakaan (library research) yakni satu bentuk penelitian kualitatif yang objek

kajiannya adalah data kepustakaan, ia memuat gagasan atau pikiran-pikiran yang

didukung oleh data kepustakaan dimana sumbernya dapat berupa jurnal

penelitian, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan

seminar, dokumentasi hasil diskusi ilmiah, dokumen resmi dari pemerintah dan

lembaga lainnya.3 Dalam referensi yang lain disebut “Studi kepustakaan” yakni

teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D


edisi IV (Cet. XIX; Bandung: Alfabeta, 2014) 3.

2 Ibid.

3 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Pascasarjana STAIN Datokarama Palu. 16

2
buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan - laporan yang ada

hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.4

Pendapat lain menyebutkan bahwa studi kepustakaan adalah segala usaha

yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan

topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh

dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan

disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia,

dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.5

Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan

diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang

peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau

yang ada kaitannya dengan penelitiannya berikut penelitian-penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat

memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan

penelitiannya.

Dalam proses penelitian kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu

tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan

untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan. 6 Pada penelitian

4 Nazir, 1988. 111 , dikutip dalam http://teori-ilmupemerintahan.blogspot.com /


2011/06/ pengertian -studi-kepustakaan.html, diakses tanggal 1 April 2015

5 https://april04thiem.wordpress.com/2010/11/12/studi-kepustakaan/ (diakses
tanggal 2 April 2015)

6 Roth; 1986 dikutip dalam http://april04thiem. (diakses tanggal 3 April 2015)

3
jenis ini, peneliti sedapat mungkin mengenal dan mengetahui persis lingkungan

perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan dengan

mudah menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang

diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu

katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk,

laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan surat kabar.

Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi dan sumber yang tepat

dalam waktu yang singkat.

Berdasarkan penjelasan pada referensi-referensi yang ada dapat dipahami

bahwa penelitian kepustakaan merupakan pelaksanaan penelitian dengan cara

membaca, mempelajari dan menelaah referensi atau literatur-literatur yang ada

hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian.

B. Metode Pengumpulan Data Library Research

Aktifitas penelitian tidak terlepas dari keberadaan data yang merupakan

bahan baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai obyek

penelitian. Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk

kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data

penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan

menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung.7 Dalam

proses penelitian data dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data yang secara

terencana dan terstruktur. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

7 https://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-data-penelitian/.
(diakses tanggal 2 April 2014).

4
paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti

tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.8

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting dan berbagai

sumber baik data primer maupun sekunder dan demikian pula dilakukan dengan

berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting

alamiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen, disekolah dengan tenaga

pendidikandan kependidikan, dirumah dengan berbagai responden, pada seminar,

diskusi, dijalanan dan lain sebagainya.9

Untuk penelitian kepustakaan (library research), metode yang dilakukan

dalam pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik berikut:

1. Mendaftar semua variable yang perlu diteliti lalu kemudian mencari setiap

variable pada subyek Ensiklopdia.

2. Memilih deskripsi bahan-bahan yang diperlukan dari sumber atau referensi

yang tersedia, misalnya dari buku teks, jurnal dan laporan penelitian, jurnal,

makalah, skripsi, tesis tasi.dan dise

3. Memeriksa indeks yang memuat variable-variabel dan topik masalah yang

diteliti.

8 Sugiyono, Metode , 308.

9 Ibid.

5
4. Selanjutnya yang menjadi lebih khusus adalah mencari artikel-artikel, buku-

buku, dan biografi yang sangat membantu untuk mendapatkan bahan-bahan

yang relevan dengan masalah yang diteliti.

5. Setelah informasi yang relevan ditemukan, peneliti kemudian “mereview”

dan menyusun bahan pustaka sesuai dengan urutan kepentingan dan

relevansinya dengan masalah yang sedang diteliti.

6. Bahan-bahan informasi yang diperoleh kemudian dibaca, dicatat, diatur, dan

ditulis kembali. Untuk keperluan ini biasanya peneliti dapat menggunakan

dua macam kartu, yaitu kartu bibliografi (bibliography card) dan kartu

catatan (content card). Agar dapat dibedakan, kedua kartu tersebut dapat

berbeda wamanya. Kartu bibliografi dibuat untuk mencatat keterangan

tentang judul buku, majalah , surat kabar, dan jurnal. Catatan pada kartu

bibliografi berisikan nama pengarang, judul buku, penerbit, dan tahun

penerbitannya. Sedangkan pada kartu catatan atau content card, peneliti

dapat menulis kutipan (quotation) dari tulisan tertentu, saduran, ringkasan,

tanggapan atau komentar peneliti terhadap apa yang telah dibaca.

Dalam langkah terakhir, peneliti menyusun dan menuliskan kembali

informasi-informasi tersebut dalam bentuk essay. Tulisan ini nantinya akan

dimasukkan di laporan penelitian.10

10 http://www.perkuliahan.com/apa-pengertian-studi-kepustakaan/ (diakses tanggal 3


April 2015)

6
C. Metode Analisis Data Library Research

Analisis data merupakan kegiatan yang paling sulit disebut demikian

karena aktivitas ilmiah ini memerlukan kerja keras, daya kreatif serta kemampuan

intelektual yang tinggi.11 rumit karena tujuannya adalah mendapatkan informasi

yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu hal, menemuakan solusi suatu masalah,

memperoleh pengertian juga pemahaman yang tepat atas suatu pokok perkara dan

mengemukakan penjabaran yang tepat dari kajian-kajian yang diadakan. 12 Lebih

lanjut Nasution mengatakan bahwa tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti

untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode

yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa

diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.13

Pandangan yang dikemukakan para ahli termasuk yang disebutkan

sebelumnya sekaligus mengisyaratkan urgensi analisis dokumen dalam sebuah

penelitian, demikian halnya dalam penelitian yang menggunakan metode studi

kepustakaan. Selain buku, dokumen seperti otobiografi, memoar, catatan harian,

surat pribadi, berita koran dan artikel majalah dan buletin,14 merupakan referensi

yang dapat digunakan dalam metode penelitian ini.

11 Nasution, Metode Naturalistik Kualitatif (Bandung: Tarsito, 1988), dikutip dalam


Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2005), 88

12 Kamus Besar bahasa Indonesia, edisi IV (Cet. VII; Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2014) 57

13 Nasution, Metode, Ibid.

14 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Cet. VII; Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010) 195

7
Teknik analisis data menggambarkan bagaimana data dikelola, dianalisa

mengerucut mencapai suatu kesimpulan. Berikut contoh langkah-langkah analisis

data dalam metode penelitian studi kepustakaan, mengangkat judul “Pola

Pendidikan Anak dalam Al-Qur’an Surah Luqman Ayat 13 – 19”.

1. Menulis, menelaah, sekaligus memahami surat Luqman ayat 13-19 berikut

arti, pandangan dan penafsiran para ulama mengenai kandungan ayat yang

ada.

2. Mendaftar semua variable yang perlu diteliti dalam hal ini pendidikan dan

anak termasuk dalam hal ini pendidikan Islam.

3. Mencari setiap variable tersebut pada "subject encyclopedia" berikut

definisi setiap variabel yang ada.

4. Deskripsi bahan-bahan yang diperlukan dari sumber-sumber yang tersedia

yang ada kaitannya dengan judul penelitian seperti Tafsir Al-maragi, Sayyid

Qutub, Tafsir fi Zhilali Al-Qur’an, buku M. Quraish Shihab, Tafsirul Wajiz,

Tafsir Ibnu Katsir.

5. Mereview semua bahan pustaka lalu kemudian melakukan proses analisis

data yang bersumber dari literatur atau referensi yang telah ada. Dalam

proses analisis tersebut dikemukakanlah pendapat-pendapat para ulama atau

ahli pendidikan kaitannya dengan pendidikan Islam, sebagaimana contoh

berikut: “Ibnu Katsir r.a menyebutkan dalam kitab tafsirnya bahwa Luqman

berpesan kepada putranya yang paling disayangi dan paling berhak

mendapat pemberian paling utama dari pengetahuannya. Oleh karena itulah,

8
luqman dalam wasiat pertamanya berpesan agar anaknya menyembah Allah

semata, tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun seraya

memperingati kepada anaknya: Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)

adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Luqman berkata): "Hai

anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan

berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan

mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi

Maha mengetahui.15

Ibnu Katsir mengatakan bahwa seandainya amal sekecil dzarrah itu

dibentengi dan ditutupi berada didalam batu besar yang membisu atau hilang

dan lenyap di kawasan langit dan bumi, maka sesungguhnya Allah pasti akan

membalasinya. Demikianlah karena sesungguhnya Allah tiada sesuatupun

tersembunyi bagi-Nya dan tiada sebutir dzarrah pun, baik yang ada dilangit

maupun dibumi, terhalang dari penglihatan-Nya. Oleh sebab itulah, dalam

firman-Nya: “Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui.16

Luqman terus-menerus memberikan pengarahan kepada putranya dalam

pesan selanjutnya. Kisahnya disebutkan oleh firman-Nya: Hai anakku, dirikanlah

shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka)

dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa

15 Bukhari, Ahaditsil Anbiya, Dikutip dalam


http://phairha.blogspot.com/2012/01/studi-kepustakaan.html (diakses tanggal 3 April 2015).

16 Ibid

9
kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh

Allah).17

Ibnu Katsir mengatakan dalam kitab tafsirnya: “Aqimish shalaata,

dirikanlah shalat, lengkap dengan batasan-batasan, fardhu-fardhu, dan waktu-

waktunya. Wa’mur bil ma’rufi wanha ‘anil mungkar, perintahkanlah perkara yang

baik dan cegahlah perkara yang mungkar menurut batasan kemampuan dan jerih

payahmu, karena sesungguhnya untuk merealisasikan amar ma’ruf dan nahi

munkar, pelakunya pasti akan mendapat gangguan dari orang lain. Oleh karena

itulah, dalam pesan selanjutnya Luqman memerintahkan kepada putranya untuk

bersabar: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena

sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi

membanggakan diri”18

Ash-Sha’r artinya berpaling. Makna asalnya adalah suatu penyakit yang

menyerang tengkuk unta atau bagian kepalanya sehingga pesendian lehernya

terlepas dari kepalanya, kemudian diserupakanlah dengan seorang lelaki yang

bersikap sombong.19 Ibnu Katsir mengatakan: “Janganlah engkau bersikap

sombong dengan dengan meremehkan hamba-hamba Allah dan memalingkan

mukamu dari mereka bila mereka berbicara denganmu. Dalam sebuah hadits:

‫صعَعاَّرر ممولععوونن‬
‫عكلُل م‬

17 Ibid

18 Ibid

19 Ibid

10
“Setiap orang yang sombong itu terkutuk.

As-Sha’aar, orang yang sombong, karena dia hanya memperlihatkan

pipinya dan memalingkan wajahnya dari orang lain. An-Nihayah, Ibnul Atsir, bab

Sha’ara.

Demikian selanjutnya berbagai sumber dan pendapat yang relevan

terhadap makna ayat 13 sampai 19 diuraikan sekaligus menjelaskan maknanya,

untuk mendeskripsikan pola pendidikan anak dalam Islam, pada akhirnya

bermuara pada mengerucut pada suatu kesimpulan tentang pola pendidikan anak

dalam Islam.

11
BAB III

PENUTUP

Penelitian kepustakaan memiliki karakteristik tersendiri bagi penulis, dari

judul yang ada nampak sederhana tetapi cukup rumit menungkannya dalam

sebuah makalah relevansinya dengan metode penelitian. Kendala yang ada

tentunya disebabkan kapasitas penulis yang sangat terbatas selain literatur yang

dimiliki atau diakses minim. Berdasarkan hasil bacaan dari referensi yang ada

penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan:

1. Studi kepustakaan atau library research yakni teknik pengumpulan data dengan

mengadakan studi penelaahan terhadap buku, litertur, catatan, dan laporan -

laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Ia

merupakan pelaksanaan penelitian dengan cara membaca, mempelajari dan

menelaah referensi atau literatur-literatur yang memiliki referensi dengan

permasalahan yang menjadi obyek penelitian.

2. Pengumpulan data dalam penelitian kepustakaan dilakukan dengan mendaftar

semua variable yang diteliti, referensi yang tersedia, memeriksa indeks yang

memuat variabel dan topik masalah yang diteliti, mencari artikel, buku, dan

biografi yang membantu mendapatkan bahan-bahan yang relevan dengan

masalah yang diteliti kemudian “mereview” dan menyusun bahan pustaka

sesuai dengan urutan kepentingan dan relevansinya dengan masalah yang

12
sedang diteliti.Bahan-bahan informasi yang diperoleh kemudian dibaca,

dicatat, diatur, dan ditulis kembali.

3. Teknik analisis data menggambarkan bagaimana data dikelola, dianalisa hingga

mengerucut mencapai suatu kesimpulan dari suatu penelitian.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bukhari, Ahaditsil Anbiya, Dikutip dalam http://phairha.blogspot.com/2012/01/


studi-kepustakaan.html.

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Cet. VII; Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2010

http://www.perkuliahan.com/apa-pengertian-studi-kepustakaan/.

https://april04thiem.wordpress.com/2010/11/12/studi-kepustakaan/.

https://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-data-
penelitian/http: //www.perkuliahan.com/apa-pengertian-studi-
kepustakaan/.

Kamus Besar bahasa Indonesia. Edisi ke-4. Cet. VII Jakarta; PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2014.

Nasution. Metode Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito, 1988. dikutip dalam


Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2005.

Nazir, 1988. 111 , dikutip dalam http://teori-ilmupemerintahan. blogspot.com /


2011/06/ pengertian -studi-kepustakaan.html.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Pascasarjana STAIN Datokarama Palu.

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2005.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Metode Penelitian Pendidikan,


Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Cet. XIX; Bandung:
Alfabeta, 2014.

14
15

Anda mungkin juga menyukai