Anda di halaman 1dari 8

ARGUMENTASI TENTANG

ADANYA TUHAN 1

KELOMPOK 6
• Fajrur Rahman
• Moh Sabran R
• Muthia Zahra
ARGUMENTASI ONTOLOGIS

Berasal dark kata Ontos, yang artinya Sesuatu yang berwujud.


Jadi Ontologis adalah Teori tentang sesuatu yang wujud, tentang Hakikat yang ada.

Argumen Ontologis berdasar pada Logika semata. Argumen ini berusaha untuk membuktikan adanya
Tuhan dan ide tentang Tuhan yang dimiliki oleh manusia.
Filsuf bernama Anselm berkata, "Kita mempunyai ide tentang zat yang sempurna dan itulah yang kita
maksudkan dengan kata Tuhan". Tuhan adalah zat yang kita tak dapat menggambarkan zat yang lebih
besar daripada-Nya. Jika Tuhan itu hanya merupakan sesuatu yang lebih besar daripada ide tersebut,
yakni Tuhan yang tidak hanya ada dalam fikiran tetapi juga ada dalam realitas. Jika Tuhan hanya ada
dalam fikiran, dan kita dapat memikirkan tentang sesuatu yang lebih besar daripada Tuhan, tentu akan
terjadi pertentangan dengan definisi Tuhan yang telah kita sepakati bersama. Tuhan diberi definisi
sedemikian rupa sehingga mustahillah memikirkan bahwa Tuhan tidak ada.
Argumen ini juga dipopulerkan oleh Plato dengan teori idea nya. Menurutnya tiap-tiap
yang ada dialam nyata ini pasti ada ideanya. idea yang dimaksudkan adalah definisi
atau konsep universal dari setiap sesuatu. Nanti pada akhirnya idea-idea tersebut akan
bersatu dalam idea tertinggi yaitu idea kebaikan 'The absolute good' yang mutlak baik.
Yg mutlak baik itu adalah sumber, tujuan, dan sebab dari segala yang ada.

Contoh: Manusia mempunyai idea. Idea manusia adalah badan hidup yang berfikir,
atau bisa juga dibilang hewan yang berfikir. Nah konsep ini sifatnya universal, karena
berlaku untuk manusia yang besar/kecil, hitam/putih, laki/perempuan.

Contoh ontologi dalam kehidupan sehari-hari: Ontologi rumah. Pada zaman sekarang,
banyak sekali model dan bentuk dari rumah semisal rumah susun dan apartemen yang
dimana bentuk rumah tersebut tidak ada pada zaman dahulu. Menurut Plato,
realitasnya adalah ide atau gambaran yang membuat kita selalu mengenali tentang
rumah. Meskipun kini banyak model dan bentuk rumah, namun ide tentang rumah ini
yang membuat kita tetap mengenali bahwa yang kita lihat adalah rumah.
ARGUMENTASI KOSMOLOGIS

Argumen kosmologis
Usaha kedua yang penting untuk membuktikan realitas Tuhan dilakukan oleh Thomas Aquinas
pada tahun 1224-1274 yang menyajikan lima cara untuk membuktikan wujud Tuhan.

Bukti bukti tersebut didasarkan atas premis yang sama;


Argumen kosmologis sering juga dinamakannya argumen sebab pertama. Ia adalah suatu
argumen deduktif yang mengatakan bahwa apa saja yang terjadi mesti mempunyai sebab, dan
sebab ini juga mempunyai sebab dan seterusnya.
Dalam tradisi Thomas, yakni pemikir pemikir yang mengikuti Thomas Aquinas, sebagaimana
diwakili oleh ahli-ahli teologi Katolik, argumen kosmologi tentang eksistensi Tuhan telah
mendapat tekanan yang luar biasa.
ARGUMENTASI TELEOLOGIS

Alam yang Tele (Teleos berarti tujuan, Teleologis berarti serba tujuan)
yaitu alam yang diatur menurut sesuatu tujuan tertentu. Dengan kata lain
alam ini dalam keseluruhannya berevolusi dan beredar kepada suatu tujuan
tertentu.

Umpamanya dengan sebuah rumah. Lantai, dinding, atap, jendela, pintu,


masing-masing mempunyai hubungan yang erat satu dengan yang lain dan
semua bekerja sama untuk tujuan tertentu yaitu tempat berlindung dan
tinggal bagi manusia.
ARGUMENTASI MORAL

Diantara argumen-argumen tentang adanya Tuhan sebelumnya.


Argumen moral ini yang dari pendapat-pendapat kebanyakan ahli
filosof agama, disinyalir terpenting dan terkuat.

Menurut Kant (1724-1804) argumen argumen Ontologis , Kosmologis


, dan Teleologis semuanya mempunyai kelemahan dan tak dapat
membawa keyakinan tentang adanya Tuhan. Menurut Kant, argumen
Moral lah yang benar-benar membawa kepada keyakinan.
Argumen Moral dapat disederhanakan sebagai berikut:

Kalau manusia merasa bahwa dalam dirinya ada perintah mutlak


untuk mengerjakan yang baik dan menjauhi perbuatan buruk dan
perintah ini bukan diperoleh dari pengalaman, tetapi telah
terdapat dalam diri manusia, maka perintah itu mesti berasal dari
suatu zat yang tahu akan baik dan buruk yaitu Tuhan.
SEKIAN DARI KAMI

LEBIH JELASNYA
KAMI SAMPAIKAN
LEWAT VOICE NOTE

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai