Karya ilmiah sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan dan juga dunia penelitian.
Kebanyakan karya ilmiah yang diterbitkan merupakan hasil dari berbagai macam riset yang
dilakukan oleh lembaga penelitian ataupun lembaga pendidikan. Mahasiswa saja misalnya, setiap
mahasiswa yang telah lulus, pasti pernah membuat ataupun mengarang karya ilmiah berupa
tugas akhir. Karya ilmiah berupa tugas akhir biasanya merupakan syarat utama yang harus
dipenuhi oleh mahasiswa yang ingin menyelesaikan.
1. Brotowidjoyo
Menurut Brotowodjoyo, karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang
menampilkan fakta dan dibuat dengan menggunakan metodologi penulisan yang baik dan benar.
2. Eko Susilo M
Menurut Eko Susilo M, karya ilmiah merupakan suatu tulisan ataupun karangan yang
didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari dari berbagai hasil pengamatan,
penelitian, dan peninjauan terhadap bidang ilmu tertentu, yang disusun dengan menggunakan
metode tertentu dengan memperhatikan sistematika penulisan yang baik dan santun, serta dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
3. Jones
Menurut Jones, karya ilmiah merupakan karangan ilmiah yang ditujukan untuk
masyarakat tertentu ataupun profesional yang biasanya bersifat karya ilmiah tinggi.
4. Hery Firman
Menurut Hery Firman, karya ilmiah merupakan laporan berupa tulisan yang
dipublikasikan ataupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun penelitian yang telah
dilakukan, yang dalam penulisannya memperhatikan kaidah dan etika keilmuan yang berlaku di
masyarakat keilmuan.
Salah satu ciri khas karya ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di buku,
jurnal, majalah, surat kabar, maupun yang tersebar di internet. Sesuai dengan cirinya yang
tertulis, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau
simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya
kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain
yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain
dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
1) Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil
penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar)
atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus
diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.
1
2) Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian
pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian dalam rangka penyelesaian studi tingkat strata
satu (S1) untuk memperoleh gelar sarjana.
3) Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat
program strata dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar
magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan
memecahkannya secara analisis kristis.
4) Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat
strata tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar
Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya
pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang
bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu
kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.
5) Artikel
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2002 : 66) menjelaskan bahwa “Artikel
merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan
sebagainya”. Tartono, (2005 : 84), berpendapat bahwa “Artikel adalah sebuah karangan prosa
yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang
berkembang dalam masyarakat secara luga.
1.1.2. Makalah
secara umum adalah salah satu jenis karya tulis yang bersifat ilmiah dengan
pembahasan permasalahan tertentu berdasarkan hasil kajian teori atau kajian lapangan.
Umumnya pembuatan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas tertentu seperti tugas akademik
maupun tugas non-akademik. Sebuah makalah dapat sebagai sarana
informasi, demonstrasi dan pemahaman penulis tentang pokok permasalahan yang dikaji
oleh penulis dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan
masalah tertentu. Selain itu, makalah bukan sebuah rangkuman namun sebagai sarana untuk
menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah.
2
Pembuatan sebuah makalah yang baik memiliki unsur:
1. Data yang digunakan mempunyai validitas yang tinggi dan analisis serta interpretasi
haruslah objektif.
2. Makalah harus mampu menunjukkan kejujuran ilmiah penulis.
3. Penulis makalah harus menyebutkan dengan jelas sumber data dan pendapat yang
digunakan dalam makalahnya.
4. Makalah harus menggunakan bahasa yang jelas, singkat, sederhana, dan teliti. Makalah
harus sistematis dan utuh.
1.2.2.Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan
penelitian (arikunto, 1995:600), oleh karena itu isi laporan penelitian bukan hanya langkah-
langkah yang telah di lakukan oleh peneliti saja tetapi, juga latar belakang permasalahan,
kerangka berpikir, dukungan teori, metodologi, interprestasi hasil penelitian, kesimpulan dan
lainnya yang bersifat memperkuat makna penelitian yang di lakukan.
Secara garis besar menurut arikunto tujuan penelitian dapat di bedakan menjadi 3, yaitu :
1. Para ilmuwan. Karena dengan penemuan melalui penelitian, maka khasanah ilmu
pengetahuan akan bertambah luas. Penambahan ilmu berarti bertambah pula tempat
berpijak bagi mereka dalam pengembangan pengetahuan lebih lanjut.
2. Pemerintah (birokrat atau pengambilan kebijakkan ), yang lain informasi yang di peroleh
dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijakan sehingga daya dukung
kebijakkan tersebut cukup kuat .
3. Masyarakat luas baik individu maupun kelompok. Adanya informasi dari penelitian
inilah, maka kehidupan manusia menjadi sempurna dan dipermudah, ingat penemuan
mesin mobil, pesawat, kereta, bola lampu, teknologi komputer dan sebagainya yang jelas-
jelas mempermudah kehidupan manusia dialam raya ini. Mengapa peneliti harus
menyusun laporan hasil penelitian? Karena bagi peneliti sendiri laporan
penelitianmerupakan bukti bahwa peneliti telah menemukan “sesuatu yang berharga”.
Baginya penemuan tersebut merupakan “hak yang jadi miliknya”. Jika ada orang lain
yang mengaku menemukan padahal tidak melakukan penelitian sendiri, maka peneliti
tersebut berhak mengajukan tuntutan kepada pihak kepolisian. Di samping itu untuk
menunjukkan hak temuan, penelitian yang disebar luaskan akan dapat di kenal oleh
pihak-pihak terkait akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan. Hasil-
hasil penelitian perlu juga dipublikasikan untuk memantapkan dan sebagai bagian dari
temuan-temuannya dikenal dimasyarakat luas. Penelitian tanpa laporan bagaikan kerja
tanpa hasil. Kerja capek-capek dengan biaya, waktu, tenaga yangmahal akan sia-sia
apabila tidak ada manfaatnya. Maka dari itu penelitian perlu dibuatkan laporan yang baik
dan benar agar bisa di manfaatkan oleh publik.
3
1.1.3.Penentuan Topik dan Judul
Topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi
landasan dalam penulisan sebuah artikel.
Syarat sebuah topik :
1. Topik yang dipilih harus menarik perhatian,
2. Dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca,
3. Topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas atau real, dll
Syarat Judul :
a. Asli
Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan
sinonimnya.
b. Relevan
Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan
karangan anda ( harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan
beberapa bagian penting dari tema tersebut).
c. Provokatif
Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi
karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda
sudah tidak menarik lagi.
d. Singkat
4
Judul tidak boleh bertele-tele, harus singkat dan langsung pada inti yang ingin
dibicarakan sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat tercermin lewat judul.
e. Harus bebentuk frasa
f. Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
g. Tanpa tanda baca di akhir judul karangan,
h. Menarik perhatian,
i. Logis,
j. Sesuai dengan isi.
Menurut Minto Rahayu, (2007 : 35), “Penalaran adalah proses berpikir yang sistematis
untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat ilmiah dan tidak ilmiah. Bernalar
akan membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran
dan menghindari kekeliruan. Dalam segala aktifitas berpikir dan bertindak, manusia
mendasarkan diri atas prinsip penalaran. Bernalar mengarah pada berpikir benar, lepas dari
berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseorang, karena penalaran mendidik manusi bersikap
objektif, tegas, dan berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala kondisi”. Dalam sumber
yang sama, Minto Rahayu, (2007 : 35), “Penalaran adalah suatu proses berpikir yang logis
dengan berusaha menghubung-hubungkan fakta untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fakta
adalah kenyataan yang dapat diukur dan dikenali. Untuk dapat bernalar, kita harus mengenali
fakta dengan baik dan benar. Fakta dapat dikenali melalui pengamatan, yaitu kegiatan yang
menggunakan panca indera, melihat, mendengar, membaui, meraba, dan merasa. Dengan
mengamati fakta, kita dapat menghitung,mengukur, menaksir, memberikan ciri-ciri,
mengklasifikasikan, dan menghubung-hubungkan. Jadi, dasar berpikir adalah klasifikasi”.
Sedangkan Widjono, (2007 : 209), mengungkapkan penalaran dalam beberapa definisi, yaitu:
1. Proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan
sampai dengan simpulan.
2. Menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan.
3. Proses menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau
pengertian baru.
4. Dalam karangan terdiri dari dua variabel atau lebih, penalaran dapat diartikan
mengkaji, membahas, atau menganalisis dengan menghubungkan variabel yang dikaji
sampai menghasilkan suatu derajat hubungan dansimpulan.
5. Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa
pengetahuan atau pengertian baru.
Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penalaran adalah proses pemikiran
yang logis untuk memperoleh kesimpulan berdasarkan fakta yang relevan (sebenarnya). Atau
dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menghasilkan dan
menarik kesimpulan.
5
Unsur Penalaran Penulisan Ilmiah
Menurut Widjono, (2007 : 210), unsur penalaran penulisan ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Topik yaitu ide sentral dalam bidang kajian tertentu yang spesifik dan berisi
sekurang-kurangnya dua variabel.
2. Dasar pemikiran, pendapat, atau fakta dirumuskan dalam bentuk proposisi yaitu
kalimat pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau kesalahannya.
3. Proposisi mempunyai beberapa jenis, antara lain:
Proposisi empirik yaitu proposisi berdasarkan fakta.
Proposisi mutlak yaitu pembenaran yang tidak memerlukan pengujian
untuk menyatakan benar atau salahnya.
Proposisi hipotetik yaitu persyaratan huungan subjek dan predikat yang
harus dipenuhi.
Proposisi kategoris yaitu tidak adanya persyaratan hubungan subjek dan
predikat.
Proposisi positif universal yiatu pernyataan positif yang mempunyai
kebenaran mutlak.
Proposisi positif parsial yaitu pernyataan bahwa sebagian unsure
pernyataan tersebut bersifat positif
Proposisi negatif universal, kebalikan dari proposisi positif universal.
Proposisi negatif parsial, kebalikan dari proposisi negatif parsial.
4. Proses berpikir ilmiah yaitu kegiatan yang dilakukan secara sadar, teliti, dan
terarah menuju suatu kesimpulan.
5. Logika yaitu metode pengujian ketepatan penalaran, penggunaan argument
(alasan), argumentasi (pembuktian), fenomena, dan justifikasi (pembenaran).
6. Sistematika yaitu seperangkat proses atau bagian-bagian atau unsur-unsur proses
berpikir ke dalam suatu kesatuan.
7. Permasalahan yaitu pertanyaan yang harus dijawab (dibahas) dalam karangan.
8. Variabel yaitu unsur satuan pikiran dalam sebuah topik yang akan dianalisis.
9. Analisis (pembahasan, penguraian) dilakukan dengan mengidentifikasi,
mengklasifikasi, mencari hubungan (korelasi), membandingkan, dan lain-lain.
10. Pembuktian (argumentasi) yaitu proses pembenaran bahwa proposisi itu terbukti
kebenarannya atau kesalahannya. Pembuktian ini harus disertai dukungan yang
berupa: metode analisis baik yang bersifat manual maupun yang berupa
software. Selain itu, pembuktian didukung pula dengan data yang mencukupi,
fakta, contoh, dan hasil analisis yang akurat.
11. Hasil yaitu akibat yang ditimbulkan dari sebuah analisis induktif atau deduktif.
12. Kesimpulan (simpulan) yaitu penafsiran atas hasil pembahasan, dapat berupa
implikasi atau inferensi.
6
Jenis Penalaran
1.5.Sistematika Penyanjian
7
b. bagian Isi Sistematika Penulisan terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Permasalahan adalah fenomena permasalahan dalam lingkungan yang
diamati Masalah atau Pokok Permasalahan merupakan identifikasi dari latar belakang
permasalahaan Tujuan Penulisan Makalah adalah uraian tujuan dan hal yang ingin dicapai
mengenai penulisan karya tulis.
2. Bab II Pembahasan
Deskripsi Lokus adalah penjelasan singkat mengenai permasalahan disertai analisis
permasalahan Landasan Teoritis adalah kumpulan teori yang digunakan dalam pembuatan karya
tulis Analisis merupakan penjelasan mengenai data, fakta dan informasi yang dianalisis dengan
teori-teori yang telah diungkapkan sebelumnya.
c. Bagian Akhir dalam Format sistematika dalam penulisan terdiri dari beberapa unsur
sebagai berikut :
1. Daftar Pustaka memiliki pengertian sumber bacaan ilmiah yang digunakan
2. Lampiran-Lampiran (Jika Ada).
Tentu dalam kajian ilmiah khususnya Perguruan Tinggi, Universitas, Politeknik dan
sekolah tinggi lainnya memiliki Format dan aturan tertentu mengenai pembuatan karya tulis ini
yang biasanya telah dibuat suatu Panduan Format Pembuatan Karya Tulis yang dikeluarkan oleh
Masing- Masing Perguruan Tinggi atau Sekolah. Artikel mengenai Prosedur dan
Format sistematika diatas merupakan aturan umum pembuatannya yang lazim digunakan banyak
orang.
1.5.1. Abstrak
8
Fungsi Abstrak
Dalam dunia penelitian, abstrak memiliki beberapa fungsi dasar sebagai berikut :
1. Komponen Utama Laporan Hasil Penelitian
Dalam setiap laporan hasil penelitian, abstrak berfungsi sebagai salah satu
komponen yang harus ada di bagian awal laporan hasil penelitian. Tanpa
keberadaan abstrak, sebuah laporan hasil penelitian menjadi tidak lengkap sehingga
sulit lebih sulit untuk dipelajari.
2. Gambaran Umum Mengenai Isi Laporan Penelitian
Fungsi abstrak dalam penelitian yang kedua adalah sebagai gambaran umum
mengenai isi laporan penelitian. Seperti yang telah dijelaskan di atas, abstrak
merupakan tulisan singkat yang isinya adalah gambaran umum mengenai isi
laporan penelitian. Tanpa abstrak, sebuah laporan penelitian menjadi lebih sulit
untuk dipelajari (untuk mempelajarinya harus melihat seluruh bagian isi laporan
penelitian terlebih dahulu).
3. Bahan Pertimbangan bagi Pembaca
Fungsi abstrak yang ketiga adalah sebagai bahan pertimbangan bagi para pembaca
laporan penelitian. Sebelum membaca keseluruhan isi, pembaca laporan penelitian
dapat membaca abstrak terlebih dahulu untuk mengetahui apakan isi atau pun
bahasan laporan penelitian sesuai atau tidak dengan apa yang dicari oleh pembaca.
Kata pengantar ialah halaman yang berisi ucapan-ucapan dari si penulis atas selesainya
penulisan karya tulis tersebut baik tentang ucapan rasa syukur, ucapan rasa terima kasih, tujuan
dan manfaat penulisan serta kritik dan saran yang membangun. Kata pengantar terbagi dalam 3
bagian yaitu pembukaan isi dan penutup.
9
Dalam hal ini meskipun sebagian besar pembaca jarang membaca bagian yang satu ini,
namun kata pengantar tetaplah penting untuk menunjang profesionalitas dan kredibilitas makalah
yang telah diselesaikan. Selain itu, adanya kata pengantar juga mewujudkan rasa hormat seorang
penulis terhadap pembacanya. Dalam merangkai kalimat pengantar tentunya harus menggunakan
bahasa baku dan kalimat yang efektif serta mudah dimengerti oleh pembaca. Adapun contoh
Kata Pengantar yang baik tersajikan dalam paragraf di bawah ini. Seperti yang kita ketahui,
dalam membuat atau menyusun kata pengantar ini memang susah-susah gampang. Hal ini karena
kebanyakan penulis masih kesulitan dalam menentukan kata-kata yang tepat untuk menyusun
kata pengantar ini.
Daftar Isi adalah halaman yang menjadi petunjuk isi pokok dalam sebuah makalah, Daftar Isi
ibarat sebuah peta yang menunjukan letak-letak bagian makalah.
1.5.4. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab pertama dari karya tulis yang berisi jawaban apa dan
mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Bagian ini memberikan gambaran mengenai topik
penelitian yang hendak disajikan. Oleh karena itu, pada bab pendahuluan memuat latar belakang
masalah, rumusan masalah,
dan tujuan penelitian.
Bagian-Bagian dalam Bab Pendahuluan :
1.Latar Belakang Masalah
Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman
kepada pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan.
Latar belakang yang baik harus disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertai dengan
data atau fakta yang mendukung. Beberapa hal yang terdapat dalam latar belakang adalah:
Kondisi ideal mencakup keadaan yang dicita-citakan, atau diharapkan terjadi.
Kondisi ideal ini biasa dituangkan dalam bentuk visi dan misi yang ingin diraih.
Kondisi aktual merupakan kondisi yang terjadi saat ini. Biasa menceritakan perbedaan
situasi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang dicita-citakan terjadi.
Solusi merupakan saran singkat atau penawaran penyelesaian terhadap masalah yang
dialami sebelum melangkah lebih lanjut ke pokok bahasan.
2.Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah,
suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.
10
3.Tujuan Penelitian
Tujuan terujung suatu penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan- pertanyaan dan
menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Tujuan dapat beranak
cabang yang mendorong penelitian lebih lanjut. Tidak satu orangpun mampu mengajukan semua
pertanyaan, dan demikian pula tak seorangpun sanggup menemukan semua jawaban bahkan
hanya untuk satu pertanyaan saja. Maka, kita perlu membatasi upaya kita dengan cara membatasi
tujuan penelitian.
4.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian sendiri yaitu untuk menyelidiki keadaan , alasan maupun konsekuensi
terhadap keadaan tertentu. Keadaan tersebut dapat dikontrol dengan melalui eksperimen maupun
berdasarkan observasi. Sebab penelitian berperan penting untuk memberikan fondasi atas tindak
dan juga keputusan dalam semua aspek.
1.5.5. Isi
Memiliki 4 arti. Isi adalah sebuah homonym karena arti-artinya memiliki ejaan dan
pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Isi memiliki arti dalam kelas nomina atau kata
benda sehingga isi dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala
yang dibendakan.
1.5.6. Penutup
Penutup merupakan bagian untuk mengakhiri sebuah laporan penelitian yang telah
dibuat, yaitu berisi simpulan dari penelitian yang telah dilakukan, dalam bagian penutup ini
berisi penegasan kembali hal-hal yang telah diuraikan/dijabarkan pada bagian pokok
pembahasan dalam sebuah laporan penelitian.
Teknik atau cara penulisan daftar rujukan hampir sama dengan cara menulis daftar
pustaka. Mengingat daftar rujukan dan daftar pustaka merupakan bagian penting dari karya
ilmiah maka sumber-sumber yang ada harus ditulis dalam karyanya tersebut. Namun ada yang
sedikit membedakan antara istilah daftar rujukan dengan daftar pustaka. Baca selanjutnya
tentang Pengertian Daftar Pustaka dan Daftar Rujukan.
11
Penulisan daftar rujukan dibuat jika dalam tulisan ilmiah tersebut memang menggunakan
kutipan atau rujukan dari orang lain. Pengertian daftar rujukan adalah catatan referensi sumber
acuan dari buku, makalah, majalah, surat kabar, atau tulisan lainnya, termasuk yang ada di
internet, yang dirujuk atau dikutip langsung ke dalam tulisan. Rujukan biasanya berupa catatan
dalam, catatan kaki atau catatan akhir.
Penulisan Daftar Pustaka memiliki cara yang baku tetapi tidak mengikat, karena setiap
sumber atau karya tulis yang digunakan biasanya beragam. Aturan yang biasanya digunakan
sebagai berikut
1. Disusun berdasarkan urutan abjad berturut-turut dari atas ke bawah
2. Susunannya tidak menggunakan urutan angka dan huruf
3. Jarak penyusunan antara sumber yang satu dengan yang lain biasanya
menggunakan jarak spasi.
Ada hal-hal yang harus diperhatikan urutan dalam penulisan daftar pustaka, yaitu :
Nama penulis
Tahun Terbit
Judul Buku / Karya
Tempat Terbit
Nama Penerbit
Bila sudah mengetahui urutan dalam penulisan daftar pustaka, langkah selanjutnya adalah
mengetahui tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis daftar pustaka yang baik :
12
Teknik penulisanya dibedakan tiap sumbernya, apakah dari internet, buku, jurnal atau
karya ilmiah lainya. Karena sudah ditetapkan dalam peraturan pemerintah dalam undang-
undang menulis daftar pustaka.
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang ahli, penulis, dan ucapan
seorang terkenal. Dalam penulisan karya ilmiah, kutipan dipergunakan untuk memperjelas dan
menegaskan isi uraian atau untuk membuktikan apa yang dituliskan. Menurut jenisnya, ada dua
macam kutipan, yaitu kutipan langsung (lengkap) dan kutipan tidak langsung (isi).
Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata,
kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Kutipan tidak langsung adalah pinjaman dari
seorang penulis atau tokoh terkenal yang berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.
Dalam kutipan dicantumkan sumber informasi kutipan.
Sumber informasi berisi nama, tahun, dan halaman. Sumber dapat disajikan sebagai berikut:
1. Kutipan Langsung
Ada dua cara membuat kutipan langsung, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan
langsung panjang.
Teknik atau cara penulisan daftar rujukan hampir sama dengan cara menulis daftar pustaka.
Mengingat daftar rujukan dan daftar pustaka merupakan bagian penting dari karya ilmiah maka
sumber-sumber yang ada harus ditulis dalam karyanya tersebut. Namun ada yang sedikit
membedakan antara istilah daftar rujukan dengan daftar pustaka. Baca selanjutnya
tentang Pengertian Daftar Pustaka dan Daftar Rujukan.
13
Penulisan daftar rujukan dibuat jika dalam tulisan ilmiah tersebut memang menggunakan
kutipan atau rujukan dari orang lain. Pengertian daftar rujukan adalah catatan referensi sumber
acuan dari buku, makalah, majalah, surat kabar, atau tulisan lainnya, termasuk yang ada di
internet, yang dirujuk atau dikutip langsung ke dalam tulisan. Rujukan biasanya berupa catatan
dalam, catatan kaki atau catatan akhir.
Teknik penulisan daftar rujukan seperti halnya pada penulisan daftar pustaka, memiliki
standar yang umum agar rujukan yang digunakan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Standar yang dibutuhkan dalam menulis daftar rujukan adalah
nama
judul
tahun penulisan
penerbit
waktu akses khusus untuk internet.
Berikut beberapa Cara Penulisan Daftar Rujukan berdasarkan jenis sumber dan contohnya.
Cara menulis daftar rujukan yang bersumber dari media cetak seperti: buku, majalah, koran,
jurnal, makalah, dan sebagainya membutuhkan informasi utama berupa:
nama penulis
tahun penulisan
judul buku
kota penerbit
nama penerbit.
Gaya selingkung adalah pedoman tata cara penulisan. Tiap penerbit memberlakukan gaya
yang biasanya berlainan. Ada yang sangat taat KBBI sehingga mengikuti setiap pergantian
istilahnya bila direvisi, ada juga yang hanya menerapkan sebagian.
14
Perwajahan dan atau pengemasan berperan dalam perancangan atau penataan letak informasi
dalam satu halaman cetak, serta pengemasan dalam paket bahan ajar multimedia. Penataan letak
informasi untuk satu halaman cetak dalam bahan ajar hendaknya mempertimbangkan beberapa
hal berikut:
1. Narasi atau teks yang terlalu padat dalam satu halaman membuat peserta lelah
membacanya.
2. Bagian kosong (white space) dari satu halaman sangat diperlukan untuk mendorong
peserta mencoret-coret bagian kosong tersebut dengan rangkuman atau catatan yang
dibuat peserta sendiri. Sediakan bagian kosong secara konsisten dalam halaman-halaman
bahan ajar.
3. Padukan grafik, poin, dan kalimat-kalimat pendek, tetapi jangan terus menerus sehingga
menjadi membosankan.
4. Gunakan sistem paragraf yang tidak rata pada pinggir kanan, karena paragraf seperti itu
lebih mudah dibaca.
5. Gunakan grafik atau gambar hanya untuk tujuan tertentu, jangan gunakan grafik atau
gambar jika tidak bermakna.
6. Gunakan sistem penomoran yang benar dan konsisten untuk seluruh bagian bahan ajar.
7. Gunakan dan variasikan jenis dan ukuran huruf untuk menarik perhatian, tetapi jangan
terlalu banyak sehingga membingungkan.
Perwajahan dan pengemasan bahan ajar juga meliputi penyediaan alat bantu belajar dalam
bahan ajar, sehingga bahan ajar dapat dipelajari peserta secara mandiri (sendiri, atau dengan
teman-teman dalam kelompok). Dalam kasus bahan ajar cetak, alat bantu belajar terdiri dari
tiga kategori, yaitu alat bantu belajar pada bagian pendahuluan, alat bantu belajar pada uraian
informasi per topik, dan alat bantu belajar pada bagian akhir bahan ajar cetak, sebagai berikut:
Pendahuluan:
1. Judul
2. Daftar isi
3. Peta konsep, diagram, pemandu awal
4. Tujuan pembelajaran
5. Tes awal
Uraian:
1. Ringkasan awal
2. Pengacuan pada bagian bahan ajar lain
3. Judul bagian
4. Perintah/instruksi
5. Signposts (tanda verbal atau visual di bagian samping teks)
6. Rangkuman
Akhir:
1. Senarai (daftar kata sukar)
2. Tes akhir
3. Indeks
Tidak semua alat bantu belajar tersebut harus ada dalam satu bahan ajar, artinya Anda dapat
memilih alat bantu belajar yang paling tepat dan paling dibutuhkan untuk melengkapi bahan ajar
Anda. Di samping itu, jika bahan ajar Anda terdiri dari berbagai media (multimedia), Anda dapat
15
menggunakan alat bantu belajar berupa synopsis informasi dalam setiap media, peta konsep atau
pemandu awal, serta lembar media yang beraneka warna. Alat bantu belajar ini pada dasarnya
diharapkan dapat membantu peserta untuk lebih mudah memahami isi bahan ajar, mengingat,
dan menguasai bahan ajar tersebut
Perwajahan atau pengemasan berperan dalam perancangan atau penataan letak informasi
dalam satu halaman cetak, serta pengemasan dalam paket bahan ajar multimedia. Menurut
Setiawan (20071.49) Penataan letak informasi untuk satu halaman cetak dalam bahan ajar
hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : (1) Narasai atau teks yang terlalu padat,
(2) bagian kosong, (3) penulisan grafik, point dan kalimat pendek (4) gunakan system paragraph
yang tidak rata pinggir (5) Gunakan grafik atau gambar tertentu (6) sistem penomoran yang
benar dan konsisten (7) Gunakan variansi huruf untuk menarik perhatian.
DAFTAR PUSTAKA
http://lidrazais96.blogspot.co.id/2017/10/perwajahan-bahan-ajar.html
16
https://penerjemahan.wordpress.com/2013/01/08/mengenal-selingkung/
https://www.padamu.net/cara-penulisan-daftar-rujukan
http://www.muslimedianews.com/2016/02/cara-penulisan-dan-contoh-daftar.html
https://pintubelajarcerdas.blogspot.co.id/2016/09/teknik-pengutipan-pengertian-kutipan.html
17