Waktu : 60 Menit
A. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. Tujuan Intruksinal Umum
Setelah mengikuti serangkaian penyuluhan kesehatan, sasaran mampu
mengetahui tentang Toilet training pada anak.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, sasaran dapat :
1. Apa Pengertian dari Toilet Training
2. Bagaimana Latihan Toilet training
3. Bagaimana Pedoman Pelatihan toilet training
4. Bagaimana Masalah yang mungkin timbul dalam pelatihan toilet
taining.
B. Materi Penyeluhan
1. Pengertian Toilet Training
2. Latihan Toilet training
3. Pedoman Pelatihan toilet training
4. Masalah yang mungkin timbul dalam pelatihan toilet taining.
1
C. Kegiatan Pembelajaran
a. Metode
Diskusi atau tanya jawab
b. Langkah-langkah kegiatan
No
Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta
.
1. 10 menit 1. Memberi salam Memperhatikan dan siap
2. Menjelaskan mendengarkan ceramah
tujuan,manfaat dan
cakupan materi
E. MEDIA
a. Media : poster,leaflet dan flipchart
F. SUMBER
http://www.alodokter.com/anak-anda-sudah-siap-diberikan-toilet-training
https://wolipop.detik.com/read/2012/08/13/183728/1990283/857/5-kesalahan-
orangtua-saat-melatih-anak-toilet-training
3
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
Toilet training ini dapat berlangsung pada fase kehidupan anak yaitu umur 18
bulan sampai 2 tahundalam melakukan latihan BAB dan BAK pada anak
membutuhkan persiapan baik secarafisik, psikologis maupun secara intelektual,
melalui persipapan tersebut diharapkan anakmampu mengontrol BAB dan atau BAK.
a. Kurun waktu anak tidak memakai popok semakin lama. Ini artinya
kandungkemihnya makin berkembang dan kapasitas menyimpan lebih besar.
b. Anak sadar kalau air seninya akan keluar dan memberitahukan kita apabila
celananyabasah.
c. Anak bisa melapor tepat pada waktunya sehingga ibu bisa mengantarkannya
ke toilet
d. Anak bisa pergi kekamar kecil sendiri.
e. Tidak mengompol disiang harif.
f. Tidak mengompol di malam hari
4
3.Latihan Toilet training
Toilet training dapat dimulai pada saat 18 bulan. Namun usia yang paling
tepat adalah 2 tauhn. Biasanya anak perempuan sudah dapat dilatih sejak usia 18
bulan, sedangkan anak laki-laki setelah hampir berusia 30 bulan.
Tahapan toilet training
1. Mulai menjelaskan apa yang kita ingin anak lakukan dengan bahasa sederhana
2. Mengajarkan kata-kata untuk di pakai saat buang air besar atau buang air kecil
3. Memberitahukan bahawa sangat baik untuk buang air besar atau buang air kecil
di pispot.
4. Memeastikan pispotnya mempunyai dasar yang kuat sehingga tidak mudah
terbalik dan tidak ada bagian yang tajam.
5. Menaruh pispot di tempat yang sama
6. Memakaikan baju yang mudah dilepaskan
7. Jika anak laki-laki jangan memaksa berdiri saat buang air kecil, karena saat
pertama lebih mudah dilakukan sambil duduk.
2. pedoman pelatihan toilet training
- memulai ketika menunjukan tanda-tanda kesiapan (umumnya setelah usia 18
bulan)
- memuji keberhasilan menggunakan istilah positif
- menghindari dari hukuman, mempermalukan.
- Membuat pelatihan positif, tidak mengancam, dan alami
2. Masalah yang mungkin timbul dalam pelatihan toilet taining.
- Rasa takut kan siraman air toilet adalah biasa, namun dapat menggangu
latihan memakai toilet.
- Bagi beberapa anak rasa takut akan toilet membuatnya menahan trauma buang
air kecil atau besar
- Anak yang sudah dilatih mengalami kemunduran dan mulai buang air lagi
ditempat yang tidak seharusnya.
5
- Anak bisa tertarik dengan fesesnya sendiri
- Ada tahap ketika anak merasa tertarik dengan bagaimana anak yang jenis
kelaminya berbeda buang air kecil