Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN ANAK 1

“TOILET TRAINING”

Kelompok 4 :
1. Muhammad Roby (19320020)
2. Mutiara Ayu Daniati (19320022)
3. ???????????? (................)

Dosen Pengampu : Setiawati,M.Kep.,Sp.Kep.An


Pengertian Toilet Training

Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak
agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan biag
air besar. Dalam melakukan latihan buang air kecil dan buang air
besar pada anak membutuhkan persiapan baik secara fisik, psikologis
maupun secara intelektual, melalui persiapan tersebut diharapkan
anak mampu mengontrol buang air besar atau buang air kecil
sendiri.Pada toilet training selain melatih anak dalam mengontrol
buang air besar atau buang air kecil juga dapat bermanfaaat dalam
pendidikan seks sebab saat anak melakukan kegiatan tersebut disitu
anak akan mempelajari anatomi tubuhnya sendiri serta fungsinya.
Cara mengajarkan toilet
training pada anak
1. Teknik Lisan
Merupakan usaha untuk melatih anak dengan cara memberikan
instruksi pada anak dengan kata-kata sebelum atau sesudah buang
air besar atau kecil.
2. Teknik modeling
Merupakan usaha untuk melatih anak dalam melakukan buang air
besar dengan cara meniru untuk buang air besar atau mamberikan
contoh.

Selain cara tersebut terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan


seperti melakukan observasi waktu pada saat anak merasakan buang
air kecil dan buang air besar, tempatkan anak di atas pispot atau ajak
ke kamar mandi, berikan pispot dalam posisi aman dan nyaman,
ingatkan pada anak bila akan melakukan buang air kecil dan buangair
besar, dudukkan anak di atas pispot atau orang tua duduk atau
jongkok dihadapannya sambil mengajak bicara atau bercerita, berikan
pujian jika anak berhasil jangan disalahkan dan dimarahi, biasakan
akan pergi ke toilet pada jam-jam tertentu dan beri anak celana yang
mudah dilepas dan dikembalikan.
Latihan Mengontrol Berkemih dan Defekasi pada Anak

• Orang tua harus diajarkan bagaimana cara melatih anak


untuk mengontrol rasa ingin berkemh, di antaranya pot
kecil yang bisa diduduki anak apabila ada, atau langsung
ke toilet, pada jam tertentu secara regular. Misalnya,
setiap dua jam anak dibawa ke tolet untuk berkemih.
Anak didudukkan pada toilet atau pot yang bisa diduduki
dengan cara menapakkan kaki dengan kuat pada lantai
sehingga dapat membantunya untuk mengejan. Latihan
untuk merangsang rasa untuk mengejan ini dapat
dilakukan selam 5 sampai 10 menit. Selama latihan,
orang tua harus mengawasi anak dan kenakan pakaian
anak yang mudah untuk dibuka.
Faktor-faktor yang Mendukung
Tollet Training pada Anak
1) Kesiapan fisik
2) Kesiapan mental
3) Kesiapan psikologis
4) Kesiapan orangtua

Tanda Anak Siap untuk Melakukan Toilet Training


1. Tidak mengompol dalam waktu beberapa jam sehari minimal 3-4 jam.
2. Anak berhasil bangun tidur tanpa mengompol.
3. Anak mengetahui saat merasa ingin BAK dan BAB dengan menggunakan kata
– kata pup.
4. Sudah mampu memberi tahu bila celana atau popok sekali pakainya sudah
basah dan kotor.
5. Bila ingin BAK dan BAB anak memberi tahu dengan cara memegang alat
kelamin atau minta ke kamar mandi
6. Bisa memakai dan melepas celana sendiri.
7. Memperlihatkan ekspresi fisik misalnya wajah meringis, merah atau jongkok
saat merasa BAB dan BAK.
8. Tertarik dengan kebiasaan masuk ke kamar mandi seperti kebiasaan orang
sekitarnya.
9. Minta diajari menggunakan toilet.
10. Mampu jongkok lima sampai sepuluh menit tanpa berdiri dulu
Dampak Toilet Asuhan Keperawatan
Training
Untuk mencegah terjadinya kegagalan maka
dilakukan sesuatu pengkajian sebelum
Adanya perlakuan atau aturan yang melakukan toilet training yang meliputi
ketat bagi orang tua kepada anaknya pengkajian fisik, pengkajian psikologis, dan
yang dapat mengganggu kepribadian pengkajian intelektual.
anak atau cenderung bersifat retentif
dimana anak cenderung bersikap Dalam melakukan pengkajian kebutuhan buang
keras kepala bahkan kikır. air kecil dan buang air besar, terdapat beberapa
hal-hal yang perlu diperhatikan selama toilet
training, diantaranya (4):
1. Hindari pemakain popok sekali pakai dimana
anak akan merasa aman.
2. Ajari anak mengucapkan kata-kata yang khas
yang berhubungan dengan buang air besar.
3. Mendorong anak melakukan rutinitas ke
kamar mandi seperti cuci muka saat bangun
tidur, cuci muka, cuci kaki, dan lain-lain.
4. Jangan marah bila anak gagal dalam
melakukan toilet training Diagnosis dan NOC-
NIC.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai