Anda di halaman 1dari 40

 PESAN

 MASUK
 JELAJAH
 BANTU KAMI

Cari
 
 Rumah
 » Kategori

 Halaman isi

 Sunting

 Diskusikan

Cara Melatih Anak Anda


Memakai Pispot
5 Bagian:Mempersiapkan Latihan pispotBuatlah
Anak Anda Merasa Nyaman dengan
PispotMenciptakan Kebiasaan yang
BaikMenghadapi Kesuksesan dan
KegagalanLakukan Latihan pispot ke Langkah
Selanjutnya

Templat:copyeditbotHarapan untuk latihan pispot atau menanamkan


kebiasaan kepada anak untuk aktivitas buang air kecil dan buang air besar
pada tempatnya (toilet) dapat mematahkan semangat – baik bagi Anda
maupun anak Anda! Hal utama yang Anda butuh untuk dipertimbangkan
adalah apakah anak Anda siap untuk melakukan latihan pispot – jika
mereka siap, kemudian prosesnya akan lebih mudah dan lebih cepat.
Bacalah artikel berikut untuk menemukan bagaimana melakukan latihan
pispot pada anak Anda – dengan nasihat tentang segala sesuatu dari
bagaimana mengetahui bahwa anak Anda siap, melaksanakan jadwal
latihan pispot yang efektif, memuji kesuksesan anak Anda dan memberikan
hadiah yang sesuai. Siap, mantap, dan pergilah ke toilet!
1 Bagian

Mempersiapkan Latihan pispot


1.

1
Ketahuilah kapan anak Anda siap. Ini sangat penting bahwa anak Anda
siap untuk belajar bagaimana menggunakan toilet sesuai dengan tahap
perkembangan, sehingga ini akan membuat prosesnya menjadi lebih
mudah dan cepat. Waktu anak untuk bersiap dalam melakukan latihan
pispot beragam dari satu anak ke anak lainnya, dan dapat dilakukan mulai
dari umur 18 hingga 36 bulan. Pada umumnya, anak perempuan
cenderung melakukan latihan pispot lebih awal dibandingkan laki-laki –
rata-rata umur anak perempuan adalah 29 bulan, sedangkan anak laki-laki
31 bulan.[1].
 Anda dapat mengatakan jika anak Anda siap untuk melakukan latihan
pispot dengan melihat beberapa tanda berikut:
 Menunjukkan ketertarikan pada kamar mandi dan bagaimana orang lain
menggunakannya.
 Memiliki kemampuan motorik yang baik – termasuk kemampuan berjalan
ke kamar mandi, memanjat, dan menarik celana ke bawah.
 Memiliki kemampuan berbahasa yang baik – mampu memahami instruksi
dan kata yang berhubungan dengan toilet sebaik kemampuan untuk
mengkomunikasikan bahwa mereka butuh untuk pergi ke toilet.
 Gerakan pencernaan yang dapat diprediksi dan kemampuan untuk
menjaga popok tetap kering lebih dari dua jam.
 Pemahaman – melalui kata atau ekspresi wajah – ketika mereka butuh
untuk buang air kecil atau buang air besar.
 Keinginan untuk menyenangkan orangtua dan bertindak seperti anak yang
lebih dewasa.
 Anda sebaiknya jangan pernah mendorong anak Anda untuk melakukan
latihan pispot jika anak Anda belum siap – mereka hanya akan menolak
Anda dan proses latihan pispot akan menjadi hal yang mengecewakan dan
memakan waktu. Berikan anak Anda waktu 1 atau 2 bulan dan Anda akan
menemukan betapa mudahnya melakukan latihan pispot.
 Ini adalah salah satu cara yang dipercaya efektif untuk melakukan latihan
pispot, adalah melakukan aktivitas lain sebelum proses fisik dimulai,
dengan permainan dan aktivitas untuk mempersiapkan mereka pada ide
yang umum.
2.

2
Ketahuilah bahwa proses latihan pispot akan memakan waktu. Satu
hal yang Anda butuhkan untuk melakukan latihan pispot dengan sukses
terhadap anak Anda adalah kesabaran! Latihan pispot merupakan proses,
ini tidak dapat terjadi hanya dalam satu malam. Anda dan anak Anda akan
bekerja bersama dan mengalami beberapa kecelakaan dan mundur
kembali. Walaupun Anda mendengar beberapa orangtua yang melakukan
latihan pispot terhadap anak mereka hanya dalam satu minggu, ini masih
sangat normal untuk melakukan proses latihan pispot dalam waktu 6 bulan.
[1]
 Cobalah untuk bersikap konsisten dan dorong anak Anda sebisa mungkin
dan hadapilah setiap kecelakaan dengan tenang. Ingatlah bahwa tidak ada
anak yang lulus sekolah menengah dengan masih menggunakan popok –
mereka “akan” menuju ke tahap tersebut!
 Anda sebaiknya juga waspada bahwa meskipun anak Anda dapat pergi ke
toilet sendiri selama satu hari penuh, ini sangat umum bagi anak untuk
mengompol pada malam hari hingga mereka berusia 5 tahun. Mereka
harus mampu untuk tetap menjaga celana mereka dalam keadaan kering
pada usia 6 tahun, tetapi hingga waktu tersebut, persiapkanlah untuk
menggunakan popok sekali pakai dan lembaran plastik pada malam hari.[2]
3.

3
Peroleh perlengkapan yang benar. Pispot atau toilet untuk latihan adalah
pilihan termudah dan tidak mengintimidasi anak yang baru saja melakukan
latihan pispot. Anda dapat memperoleh beberapa pispot yang lucu,
beberapa dalam bentuk karakter kartun favorit anak Anda. Ini adalah
pilihan yang baik karena Anda ingin anak Anda merasa nyaman dengan
pispot dan bersemangat untuk menggunakannya. Anda sebaiknya juga
mempertimbangkan untuk memperoleh potty dengan kursi yang dapat
dilepas sehingga Anda dapat menempatkannya pada toilet setelah anak
Anda siap.
 Jika Anda memilih untuk menggunakan toilet dari awal, pastikan untuk
memberikan tangga kecil untuk anak Anda sehingga kaki mereka dapat
tetap kokoh dan aman ketika mereka duduk. Ini akan membuat mereka
lebih stabil dan membantu mengurangi rasa takut jatuh.
 Pertimbangkan untuk menempatkan pispot di ruang bermain atau ruang
keluarga untuk memulainya. Ini akan membantu anak Anda merasa
nyaman dengan pispot dan sedikit tertekan oleh harapan terhadap
penggunaan pispot. Mereka juga dapat lebih tertarik untuk
menggunakannya jika lebih mudah diraih.
4.

4
Pilihlah waktu yang tepat. Memilih waktu yang tepat untuk melakukan
latihan pispot dapat membuat perbedaan yang besar terhadap kesempatan
Anda untuk sukses. Hindari untuk mencoba melakukan latihan pispot jika
anak Anda mengalami periode perubahan – misalnya kehadiran saudara
kandung yang baru, pindah ke rumah baru atau mulai memasuki tempat
pengasuhan anak baru – karena ini dapat menjadi hal yang menekan anak
dan latihan pispot hanya akan menambah tekanan mereka.
 Pilih waktu ketika Anda dapat menghabiskan waktu yang panjang bersama
anak Anda di rumah – sehingga mereka akan merasa nyaman dan aman
dengan lingkungan mereka dan selalu mendapatkan Anda berada di dekat
mereka untuk mendukung mereka.
 Sebagian besar orangtua memilih untuk melakukan latihan pispot terhadap
anak mereka pada musim panas – tidak hanya karena mereka cenderung
memiliki lebih banyak waktu bebas untuk dihabiskan bersama dengan
anak, tetapi juga karena anak mereka akan lebih sedikit mengenakan
lapisan pakaian, yang akan membuat mereka melakukannya dengan lebih
mudah.
5.

5
Atur jadwal. Mengatur jadwal dapat membantu waktu untuk melakukan
latihan pispot menjadi kebiasaan, yang akan membantu anak Anda
menyesuaikan dengan tanggung jawab baru mereka dan membantu
mereka untuk mengingat bahwa mereka harus melakukannya sendiri.
Untuk memulainya, coba ambil dua atau tiga kali dalam sehari ketika Anda
akan meletakkan anak Anda di pispot dan membiarkan mereka duduk di
sana dalam beberapa menit. Jika mereka menggunakannya, itu bagus,
tetapi jika tidak jangan khawatir. Anda hanya butuh anak Anda untuk
menggunakannya hingga mereka merasakannya.
 Untuk mendorong anak Anda pergi ke toilet, coba untuk ambil waktu ketika
mereka senang pergi ke kamar mandi, seperti pagi hari, setelah makan,
dan sebelum tidur. Anda juga dapat memberikan tambahan cairan pada
anak Anda ketika mereka makan, karena ini akan membantu sistem
pencernaan mereka bekerja dengan lebih lancar.
 Buatlah waktu untuk pergi ke toilet sebagai bagian dari rutinitas sebelum
tidur anak Anda – mereka mengenakan baju tidur, mencuci muka,
menggosok gigi, dan pergi ke toilet. Mereka akan mengingat untuk
melakukannya sendiri.

2 Bagian

Buatlah Anak Anda Merasa Nyaman dengan Pispot


1.

1
Perkenalkan anak Anda dengan pispot. Biarkan anak Anda
mendapatkan kenyamanan dengan pispot, sehingga mereka mengetahui
bahwa pispot bukan merupakan benda yang mengintimidasi atau
menakutkan. Letakkan pispot di area bermain, dimana mereka dapat
duduk dengan tetap mengenakan pakaian, sembari membaca buku atau
bermain dengan mainan. Setelah mereka bertumbuh atau menyukai pispot,
Anda dapat memindahkannya ke kamar mandi.
 Gunakan beberapa permainan, cerita, aktivitas, dan aplikasi untuk
memperkenalkan mereka dengan konsep untuk pergi ke toilet.
2.

2
Tunjukkan kepada anak Anda bagaimana menggunakannya. Anak
Anda kemudian akan butuh untuk mengetahui apa fungsi pispot yang
sebenarnya. Untuk menjelaskannya, cobalah untuk mengambil popok kotor
anak Anda beserta isinya ke dalam pispot. Beritahu mereka bahwa pispot
adalah tempat di mana “tinja” dan “air seni” dibuang. Pilihan lainnya, Anda
dapat meletakkan isi popok ke toilet dan membiarkan mereka
menyampaikan ucapan selamat tinggal ketika Anda membilasnya.
 Anda juga dapat menunjukkan bagaimana toilet digunakan dengan
membawa anak ke dalam kamar mandi dengan Anda ketika Anda ingin
pergi ke kamar mandi. Dudukkan mereka di pispot, sedangkan Anda duduk
di toilet dan tunjukkan kepada mereka bagaimana cara kerjanya. Tanpa
disangka, ini akan mendorong mereka menggunakan pispot seperti
layaknya “anak laki-laki yang sudah dewasa” atau “anak perempuan yang
sudah dewasa”.
 Jika memungkinkan, anak laki-laki lebih baik pergi ke kamar mandi dengan
ayah, sebagai langkah pencegahan! Bagaimanapun, Anda sebaiknya
melupakan untuk mengajarkan kepada anak laki-laki untuk buang air kecil
dengan berdiri, karena ini dapat membingungkan mereka (belum lagi jika
berantakan). Untuk saat ini, biarkan mereka duduk di pispot untuk pertama
kalinya dan juga selanjutnya!
3.

3
Biarkan anak Anda duduk di pispot minimal 15 menit setiap
hari. Biarkan anak Anda terbiasa dengan pispot dengan membiarkannya
duduk selama 5 menit, 3 kali setiap hari. Dorong mereka untuk
melakukannya, tetapi jangan khawatir jika mereka tidak melakukannya.
Puji mereka untuk usaha mereka dan biarkan mereka mengetahui bahwa
mereka dapat mencobanya lagi pada waktu selanjutnya.
 Jika mereka tidak sabar untuk menanggalkannya, cobalah berikan mereka
buku atau mainan untuk dimainkan sehingga pispot tidak dirasakan
sebagai hukuman.
 Jangan pernah memaksa anak Anda untuk duduk di pispot jika mereka
tidak menginginkannya – Anda hanya akan menyebabkan penolakan
sehingga dapat membuat proses latihan pispot menjadi tidak
menyenangkan.
4.
4
Gunakan kata-kata yang berhubungan dengan toilet dengan
benar. Cobalah untuk tidak membuat bingung anak Anda dengan
menggunakan kata-kata yang tidak jelas untuk menggambarkan tindakan
menggunakan toilet atau nama dari bagian tubuh tertentu. Gunakan kata
yang mudah, benar, dan cocok untuk anak seperti “pee”, “poop”, dan
“pispot” ketika Anda berbicara kepada anak Anda.
 Jangan pernah menggunakan kata “kotor” atau “menjijikkan” untuk
menggambarkan proses tubuh yang alami, karena ini dapat menyebabkan
anak Anda merasa malu dengan tindakan mereka, yang akan berefek
negatif terhadap proses latihan pispot. [1]
 Jika anak Anda merasa cemas atau malu dengan penggunaan pispot,
mereka dapat mulai menahan untuk buang air kecil atau buang air besar –
yang akan membuat mereka mengalami masalah kesehatan seperti
konstipasi dan infeksi kandung kemih. Untuk alasan ini, ini sangat penting
bahwa anak merasa nyaman dengan penggunaan pispot.[3]
 Bersikap terbuka dengan anak akan memberikan mereka kepercayaan diri
dan membiarkan mereka mengetahui bahwa mereka harus merasa bangga
dengan diri mereka sendiri karena mereka telah menggunakan pispot
dengan benar.
5.

5
Tinggalah bersama dengan anak ketika mereka menggunakan
pispot. Anak akan merasa sangat cemas menggunakan pispot dengan
beragam alasan – jika mereka menggunakan toilet, mereka dapat merasa
takut jatuh atau takut terhadap suara mesin pembilas. Anak lain dapat
melihat proses pencernaan mereka sebagai bagian dari diri mereka,
sehingga mereka merasa bahwa mereka kehilangan sesuatu dengan
menggunakan pispot. Untuk alasan ini, ini sangat penting bagi Anda untuk
tetap tinggal bersama dengan anak setiap waktu ketika mereka
menggunakan pispot, minimal waktu penggunaan untuk pertama kalinya.
 Tersenyumlah kepada anak Anda, berikan pujian, dan gunakan suara yang
tenang dan menenangkan setiap saat. Anda juga dapat mencoba untuk
menyanyikan sebuah lagi atau bermain dengan anak Anda sementara
mereka duduk di pispot, sehingga mereka akan melihat waktu duduk di
pispot sebagai aktivitas yang menyenangkan, dibandingkan sesuatu yang
menakutkan.
6.

6
Bacalah buku bergambar dengan tema pispot. Sebagian besar
orangtua menemukan bahwa buku dengan materi latihan pispot dapat
menjadi peralatan yang sangat membantu dalam mengajarkan anak
bagaimana dan mengapa mereka harus menggunakan pispot. Buku
tersebut menyenangkan dan menarik, dengan gambar di mana anak dapat
mengaitkannya.
 Biasakan anak Anda terlibat dalam proses membaca dengan menanyakan
beberapa pertanyaan kepada anak Anda untuk menemukan benda tertentu
dalam gambar. Kemudian setelah Anda selesai membaca, bertanyalah
kepada anak Anda jika mereka senang untuk mencoba menggunakan
pispot mereka, seperti anak laki-laki atau perempuan di dalam buku.
 Beberapa buku yang berkaitan dengan pispot, yang terkenal termasuk
"Once Upon A Potty" yang disusun oleh Alona Frankel, "Everyone Poops"
yang disusun oleh Taro Gomi, dan "I Want My Potty" yang disusun oleh
Tony Ross.[4]

3 Bagian

Menciptakan Kebiasaan yang Baik


1.

1
Ajarkan kepada anak Anda tanda yang menunjukkan “kebutuhan
untuk pergi ke toilet”. Jika Anda dapat belajar untuk membaca tanda
bahwa anak Anda butuh menggunakan kamar mandi, kemudian Anda
dapat membawa mereka ke kamar mandi secepat mungkin dan dorong
mereka untuk menggunakan pispot dibandingkan menggunakan popok.
 Tanda umum bahwa anak butuh untuk menggunakan kamar mandi
termasuk: perubahan atau pemberhentian sementara dari aktivitas;
jongkok; mecengkeram popok mereka; mendengus; wajah mulai memerah.
 Anda dapat membantu anak Anda untuk mengenali tanda tersebut dengan
menanyakan kepada mereka, “Apakah kamu butuh untuk menggunakan
pispot?” atau “Apakah kamu ingin buang air besar?” segera setelah Anda
memerhatikan tanda tersebut. Dorong anak Anda untuk memberitahu Anda
kapanpun mereka ingin pergi ke toilet.
 Waspadalah bahwa beberapa anak akan enggan berhenti melakukan apa
yang mereka lakukan, khususnya jika mereka bermain dan merasa
senang, hanya untuk menggunakan pispot. Anda akan butuh untuk
mendorong mereka dan memberikan mereka banyak pujian untuk
membuatnya berharga bagi mereka.
2.

2
Biarkan anak Anda tidur siang- 1 hingga 2 jam setiap hari. Sebagian
besar orangtua menyarankan teknik untuk melepas popok anak dan
membiarkan mereka berlari mengelilingi rumah dengan telanjang beberapa
jam dalam satu hari. Mereka akan menikmati perasaan mereka, sementara
juga belajar untuk mengenal tanda tubuh mereka “butuh untuk pergi ke
toilet”, tanpa rasa aman dari penggunaan popok.
 Waspadalah bahwa Anda akan mengalami kecelakaan jika Anda
memutuskan untuk melakukan metode ini – tetapi kecelakan mungkin
hanya menjadi kebutuhan anak untuk menyadari pentingnya menggunakan
pispot!
 Jangan bertindak di luar batas atau kecewa ketika anak Anda mengalami
kecelakaan – bersihkan dengan tenang dan yakinkan anak Anda bahwa
mereka dapat melakukannya di pispot pada waktu selanjutnya. Jika Anda
memarahi mereka, mereka akan menjadi cemas dengan penggunaan
pispot dan mulai menahan buang air kecil atau buang air besar.
 Sebagian besar orangtua tidak senang menggunakan popok sekali pakai
karena mereka dapat menyerap sehingga anak tidak dapat
memberitahukan kepada Anda apakah popok basah atau tidak. Tanpa
adanya perasaan tidak nyaman, mereka tidak akan mampu untuk
mempelajari tanda-tanda yang ditunjukkan tubuh dan membuat mereka
pergi ke kamar mandi. Jika anak telanjang, atau mengenakan celana
dalam, mereka tidak akan salah mengira untuk pergi ke toilet![5]
3.

3
Buatlah penggunaan pispot sebagai rutinitas di pagi atau malam
hari. Penggunaan pispot harus menjadi aktivitas sehari-hari yang biasa
dilakukan oleh anak Anda, dan cara terbaik untuk mewujudkannya adalah
membuat waktu berada di pispot ke dalam rutinitas keseharian mereka.
 Dudukkan mereka di pispot setelah mereka menggosok gigi setiap pagi,
atau sebelum mereka mandi sore. Lakukan ini setiap hari dan setiap
malam, tanpa terlupa, dan anak Anda akan melakukannya sendiri!
4.

4
Tunjukkan kepada anak Anda bagaimana membersihkan secara benar
dan membilas toilet. Berikan petunjuk kepada anak Anda bagaimana
membersihkan diri mereka dengan menggunakan tisu toilet sebelum
mereka meninggalkan pispot. Buatlah ini menjadi lebih mudah bagi mereka
dengan selalu meninggalkan gulungan tisu toilet (mungkin dengan hiasan
yang lucu!) di samping pispot. Ini merupakan hal penting, khususnya bagi
wanita, yang sebaiknya membersihkan dari depan ke belakang untuk
mencegah penyebaran bakteri.[2]
 Mereka mungkin akan tetap membutuhkan bantuan untuk membersihkan
pada waktu tertentu, khususnya setelah kesempatan kedua, tetapi ini baik
untuk membiasakan anak Anda untuk mencoba.
 Setelah mereka berhasil melakukannya, biarkan anak Anda membilas toilet
dan mengucapkan selamat tinggal atau bersorak karena semuanya telah
terbuang. Berikan selamat kepada anak Anda untuk pekerjaan yang telah
dilakukan dengan baik!
5.

5
Ingatkan anak Anda untuk mencuci tangan setelah mereka
menggunakan pispot. Anak biasanya tidak sabar untuk kembali
melakukan permainan setelah mereka selesai menggunakan pispot, tetapi
Anda harus memastikan untuk menekankan pentingnya bagi anak Anda
untuk mencuci tangan mereka sebelum meninggalkan kamar mandi.
 Untuk mendorong mereka mencuci tangan, berikan tangga kecil sehingga
mereka dapat dengan mudah meraih wastafel dan beli beberapa sabun
anti bakteri untuk anak-anak dengan warna yang cerah sehingga mereka
akan menikmatinya.
 Ajar anak Anda untuk menyanyikan lagu ketika mereka mencuci tangan,
sehingga mereka tidak terdoga untuk mencuci tangan dengan cepat.
Ajarkan mereka untuk menyanyikan alfabet ketika mereka mulai mencuci
tangan dan beritahukan kepada mereka bahwa mereka hanya dapat
berhenti ketika mereka mendapatkan huruf Z!

Bagian 4
Menghadapi Kesuksesan dan Kegagalan
1.

1
Puji anak Anda untuk tindakan mencoba. Hal penting yang dapat Anda
lakukan bagi anak Anda selama melakukan latihan pispot adalah
menyediakan dorongan dengan tulus, tanpa memerhatikan apakah mereka
berhasil menggunakan pispot atau tidak. Puji mereka untuk setiap
kesuksesan kecil – dari memberitahu Anda ketika mereka ingin ke toilet,
melepaskan celana mereka, duduk di toilet untuk beberapa menit. Bahkan
jika mereka tidak melakukannya, beritahukan kepada anak Anda untuk
mencoba dan ingatkan mereka bahwa mereka dapat mencobanya lagi.
 Hanya berhati-hatilah untuk tidak terlalu mendorong anak Anda. Berikan
pujian dengan suara yang tenang dan jangan terlalu senang. Menjadi
berlebihan merupakan bentuk dari tekanan dan dapat menyebabkan anak
Anda merasa cemas untuk menyenangkan Anda.
2.

2
Berikan hadiah untuk kesuksesan kecil. Banyak anak-anak
menganggapi baik insentif atau hadiah untuk penggunaan pispot. Hadiah
apa yang Anda akan berikan tergantung dari gaya pengasuhan Anda dan
apa yang anak Anda sukai. Beberapa ide berikut dapat dipertimbangkan.
 Makanan: Beberapa orangtua menggunakan permen sebagai hadiah
untuk kesuksesan penggunaan pispot. Misalnya, Anda dapat memberikan
tiga butir coklat M&M atau jelly berbentuk cantik setiap saat mereka pergi
ke pispot. Orangtua lainnya berhati-hati dengan pemberian makanan
sebagai hadiah, karena mereka percaya itu dapat memengaruhi kebiasaan
makan anak mereka pada masa mendatang.[6]
 Grafik Bintang: Motivasi lainnya yang umum digunakan oleh orangtua
adalah membuat grafik bintang, di mana anak akan diberikan bintang emas
tambahan untuk setiap kali mereka sukses menggunakan pispot. Bintang
emas terkadang cukup memotivasi , sementara orangtua lain menawarkan
hadiah tambahan jika anak mencapai jumlah bintang tertentu di akhir
minggu – misalnya pergi ke taman atau memberikan cerita tambahan
sebelum tidur.
 Mainan: Pilihan lainnya adalah membeli kumpulan kecil mainan (jangan
yang besar – mungkin hanya koleksi mainan mobil atau binatang plastik)
dan biarkan anak Anda memilih satu mainan setiap saat ketika mereka
menggunakan pispot.
 Celengan: Beberapa orangtua menawarkan insentif yang berhubungan
dengan uang agar anak menggunakan pispot! Letakkan celengan di kamar
mandi dan berikan uang koin plastik setiap saat anak Anda menggunakan
pispot. Setelah celengan penuh, anak Anda dapat menukarkannya dengan
membeli beberapa kenikmatan, seperti es krim atau mengendarai mobil-
mobilan di pusat perbelanjaan.[6]
3.

3
Berbagilah kabar gembira. Salah satu cara yang baik untuk mendorong
anak Anda bangga dengan menggunakan pispot adalah membiarkan
mereka memberitahukannya kepada teman atau anggota keluarga.
Buatlah kesepakatan dengan mereka agar mereka mampu memberitahu
ibu atau ayah tentang bagaimana mereka melakukan latihan pispot dengan
baik ketika mereka sampai ke rumah hingga hari malam. Atau berikan anak
Anda kesempatan untuk menelepon nenek atau paman Joe dan
memberitahukan kepada mereka kabar baik.
 Memeroleh reaksi yang positif dan mendorong dari seseorang
dibandingkan Anda (pelatih yang melakukan latihan pispot) akan
memberikan kesan bagi anak bagaimana rasanya menjadi “anak laki-laki
atau perempuan yang dewasa.”
 Trik lain yang digunakan orangtua adalah memberitahu kepada teman atau
anggota keluarga untuk menggambarkan pahlawan atau karakter tokoh
kartun favorit mereka melalui telepon. Ini dapat berupa Dora the Explorer,
Spiderman, atau Barney the Dinosaurus – siapapun yang anak Anda sukai.
Memberitahu pahlawan mereka tentang kesuksesan pelaksanaan latihan
pispot dan memeroleh pujian kembali akan membuat mereka merasa
bangga!
4.

4
Jangan memarahi anak Anda ketika mereka mengalami
kecelakaan. Memarahi dan memberikan hukuman merupakan hal yang
tidak boleh dilakukan ketika mereka melakukan latihan pispot. Ingatlah
bahwa anak Anda baru saja mengembangkan kemampuan untuk
mengenali dan mengontrol air seni dan gerakan usus mereka, dan mereka
masih tetap akan belajar untuk menggantungkan diri kepada pispot.
Mereka tidak sengaja melakukan kesalahan hanya untuk membuat Anda
marah atau memberikan Anda pekerjaan tambahan.
 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, memarahi anak karena adanya
kecelakaan atau jatuh ketika menggunakan pispot dapat menyebabkan
anak memiliki kecemasan terhadap peristiwa tersebut. Kecemasan ini
dapat menyebabkan mereka mulai menahan buang air kecil atau buang air
besar, yang dapat menyebabkan kecelekaan yang lebih parah dan
membuat masalah kesehatan dan psikologis terjadi.[3]
 Jika anak Anda mengalami kecelakaan, yakinkan mereka bahwa hal
tersebut tidak menjadi masalah dan bahwa mereka akan menggunakan
pispot pada waktu selanjutnya. Biarkan mereka mengetahui bahwa Anda
bangga terhadap usaha mereka dan Anda percaya bahwa mereka akan
menggunakan pispot seperti anak laki-laki atau perempuan yang dewasa.
5.

5
Memiliki kesabaran. Latihan pispot dapat menjadi waktu yang menekan
bagi orangtua, tetapi ingatlah bahwa ini hanya sementara dan anak Anda
lambat laun “akan” mendapatkan pemahaman bahwa mereka harus
menggunakan pispot. Jangan mulai panik tentang isu perkembangan anak
Anda jika mereka tidak melakukannya dengan baik. Ketika anak Anda siap,
mereka akan melakukannya.
 Jika anak Anda terlihat tidak memahami bahwa mereka harus bergantung
pada pispot, cara terbaik yang sebaiknya dilakukan adalah memberikan
jeda untuk pelaksanaan latihan pispot selama satu atau dua bulan dan
coba kembali.
 Ingatlah, beberapa anak tidak sepenuhnya menggunakan pispot hingga
usia mereka 3 tahun – dan itu normal!

5 Bagian

Lakukan Latihan pispot ke Langkah Selanjutnya


1.

1
Biarkan anak Anda mengambil beberapa celana dalam “anak laki-laki
yang dewasa” atau “anak perempuan yang dewasa”. Setelah anak
Anda melakukan dan menggunakan pispot dengan konsisten, Anda dapat
membawa mereka membeli beberapa “celana dalam anak laki-laki” atau
“celana dalam anak perempuan” bersama. Mereka akan merasa bangga
dan memakainya, ini akan membuat Anda tersenyum! Biarkan mereka
menggunakannya di rumah, meskipun Anda ingin melanjutkan
penggunaan popok atau celana training pada malam hari atau ketika Anda
sedang pergi, karena kecelakaan “akan” terjadi.
 Celana dalam kain akan membantu anak Anda dalam pelaksanaan latihan
pispot, karena mereka mampu memberitahu Anda ketika celana mereka
basah – sesuatu yang tidak semudah dapat diserap oleh popok.
 Mereka juga akan senang dengan celana dalam baru mereka dan mereka
tidak akan membuatnya basah, sehingga mereka akan lebih pintar
menjaganya agar tetap kering!

2. 2
Bawalah pispot ketika bepergian. Menjadi tergantung dengan
menggunakan pispot atau toilet di rumah merupakan hal yang aneh, kamar
mandi baru dapat mengintimidasi anak dan mereka menolak untuk
menggunakannya. Anda dapat mengatasinya dan mencegah penggunaan
popok kebali jika Anda mencoba untuk melepaskannya, dengan membawa
pispot ketika Anda berlibur. Pispot dengan kursi yang dapat dilepas
merupakan pilihan terbaik, karena Anda dapat menempatkan mereka di
kursi, di semua toilet untuk membuat area yang nyaman bagi anak Anda!
3.

3
Ajarkan anak laki-laki Anda untuk buang air kecil dengan
berdiri. Setelah anak laki-laki Anda bergantung untuk buang air kecil
dengan duduk, ini merupakan waktu bagi mereka untuk menguasai cara
buang air kecil dengan berdiri. Ayah dapat membantu, dengan
menunjukkan kepada anak laki-laki bagaimana cara melakukannya.
Waspadalah bahwa tujuan anak laki-laki Anda biasanya tidak maksimal
dan Anda dapat mengharapkan beberapa usaha yang menarik agar
mereka dapat menggunakan mangkuk toilet.
 Salah satu metode yang baik digunakan oleh beberapa orangtua untuk
melakukan latihan kepada anak laki-laki mereka bagaimana cara mereka
buang air kecil di mangkuk toilet adalah dengan meletakkan beberapa
Cheerios atau Fruit Loops di mangkuk toilet dan beritahu kepada mereka
untuk langsung mengenai mereka. Hal ini ternyata menjadi permainan
yang menyenangkan dan menarik bagi sisi nakal anak laki-laki![7]
4.

4
Biarkan pengasuh bayi dan guru mengetahuinya. Usaha Anda untuk
melakukan latihan pispot akan sia-sia jika anak Anda tidak didorong untuk
menggunakan pispot oleh pengasuh anak. Luangkan waktu untuk
berbicara kepada siapapun yang sering merawat anak Anda – apakah
kakek nenek atau pekerja pada tempat pengasuhan anak – dan jelaskan
dengan jelas bagaimana pentingnya mereka memerhatikan kebiasaan
anak untuk buang air kecil atau buang air besar di toilet.[5]
 Beritahukan kepada mereka tentang jadwal anak Anda, termasuk kata-kata
yang Anda gunakan untuk aktivitas yang berkaitan dengan pispot, dan
mintalah mereka untuk melakukan hal yang sama. Ini akan mencegah
anak Anda menjadi bingung dan kebiasaan latihan pispot Anda akan
menjadi terganggu.
 Selalu kirimkan baju ganti, beberapa kain lap, dan sedikit popok atau
celana dalam ketika anak Anda berada di luar rumah. Ini akan membuat
segala sesuatunya menjadi lebih mudah bagi pengasuh dan membantu
anak Anda untuk merasa tidak malu dengan kecelakaan yang terjadi.
5.
5
Ketika anak Anda siap, mulailah untuk melakukan latihan pispot pada
malam hari. Ketika popok mereka dalam kondisi kering atau cukup kering
hampir satu hari, anak Anda mungkin siap untuk melakukan latihan pispot
untuk tidur siang dan malam. Jika iya, persiapkan beberapa bantalan
(Anda ingin minimal 3 sehingga Anda dapat menggantinya dengan mudah)
dan letakkan di atas pada lembaran bawah pada tempat tidur anak Anda.
Carilah jenis yang memiliki lapisan lembut di bagian atas dan lapisan
plastik di bagian bawah. Ketika semuanya telah dilakukan, letakkan pispot
di samping tempat tidur ketika anak Anda pergi tidur maupun ketika tidur
siang.

6. 6
Biarkan pintu kamar anak Anda terbuka dan dorong mereka untuk
memanggil Anda jika mereka bangun untuk pergi ke toilet. Jika mereka
melakukannya, tempatkan mereka di pispot dan puji mereka karena
mereka telah melakukannya dengan baik.
 Jika mereka mengompol, ganti bantal dan jangan membuat perhitungan
untuk itu. Hadapilah dengan tenang dan yakinkan anak Anda bahwa hal
tersebut tidak menjadi masalah. Ingatlah bahwa anak akan mulai berhenti
mengompol ketika mereka berusia 6 tahun.

Tips
 Ketika Anda memiliki waktu, periksa bagaimana Anda menghadapi situasi
latihan pispot karena ini menjadi hal besar pertama yang dipelajari dalam
kehidupan – apa yang harus Anda ubah? Atau tidak diubah? Apakah Anda
membutuhkan lebih banyak kesabaran? Menghabiskan banyak waktu
untuk berlatih? Berbicaralah lebih banyak? Membaca lebih banyak buku?
Membawa grafik dan film? Tidak berlaku kasar terhadap diri Anda atau
bayi Anda? Menggunakannya pada petualangan selanjutnya: Membaca…
ABC.. dan sebagainya!

 Buatlah itu menjadi hal yang menyenangkan. Duduk di pispot merupakan


waktu yang menyenangkan bagi bayi untuk melihat buku, bermain dengan
mainan magnet yang kecil atau menggunakan crayon dan stiker pada
kertas. Ingatlah untuk tetap berada di ruangan dengan bayi Anda dan
gunakan mainan yang sesuai dengan usia bayi Anda.

 Berikan pujian terhadap fungsi celana, sehingga anak Anda akan senang
untuk mengenakannya – mereka dapat mengenakannya dengan popok
sehingga terkadang mereka merasa “dewasa”. Temukan celana yang lucu
dengan pola atau gambar yang anak Anda ingin kenakan.

 Jangan menganggap latihan pispot adalah permasalahan personal.


Sementara beberapa ibu akan membandingkan… semua ibu dan ayah
yang baik tahu bahwa setiap anak, orangtua, dan keluarga adalah berbeda
dari semuanya yang ada di dunia!

 Jika anak Anda berada dalam tempat pengasuhan selama satu hari penuh
dan tempat pengasuhan memiliki metode toilet training, Anda sebaiknya
mengikuti cara mereka ketika di rumah.

 Ingatlah untuk memeriksa celana mereka tetap dalam kondisi kering.


Cobalah untuk mendapatkan mereka “dalam kondisi tetap kering” akan
memberikan efek positif dan membuat mereka lebih terjaga untuk tidak
tergelincir.

Peringatan
 Jangan membandingkan kemampuan mereka untuk pergi ke toilet dengan
anak lain. Ini tidak pernah baik untuk mengatakan, “Jenna masih kecil dan
dia telah mengenakan celana dalam seperti anak perempuan yang lebih
besar, tetapi kamu mengenakan popok seperti bayi.”
 Setelah mereka melepas popok, jangan kembali menggunakannya.
 Jika anak Anda pernah mengalami kecelakaan di kamar mandi dengan
intensitas yang cukup sering dan pada usia 4 atau lebih tua, Anda sangat
direkomendasikan untuk membawa anak Anda ke dokter secepat mungkin
dan jangan mengabaikannya. Ini dapat menjadi peringatan dari masalah
fisik atau psikologis.
 Jangan berbicara tentang “anak laki-laki dan bayi laki-laki” atau “anak
perempuan dan bayi perempuan”; ini sebenarnya dapat memberikan
pengaruh negatif terhadap tingkat kepercayaan diri mereka.

Sumber
1. ↑ 1,01,11,2http://www.med.umich.edu/yourchild/topics/toilet.htm
2. ↑ 2,02,1http://www.mayoclinic.com/health/potty-training/CC00060
3. ↑ 3,03,1http://www.huffingtonpost.com/steve-hodges-md/potty-
training_b_1424826.html

Tampilkan lainnya... (4)

Info Artikel
Bahasa lain:

English: Potty Train Your Child, Español: enseñar a un niño a ir al


baño, Deutsch: Einem Jungen beibringen auf den Topf zu
gehen, Italiano: Educare Tuo Figlio al Vasino, Русский: приучить ребенка
к горшку, Français: apprendre à son enfant à être
propre, Português: Ensinar Seu Filho a Usar o Banheiro, 中文: 训练孩子如

 Diskusikan
 Cetak
 Email
 Sunting
 Kirim surat penggemar
pada penulis
Halaman ini telah diakses sebanyak 3.232 kali.
Apakah artikel ini akurat?
Ya Tidak
 
Artikel Manapun Tulis Artikel

Apakah artikel ini membantu Anda?

 Ya

 Tidak
 Beranda
 wikihow:Tentang wikiHow
 wikihow:Ketentuan Penggunaan
 RSS
 Peta situs
 Masuk
Semua teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa Creative Commons.
 
Ditenagai oleh Mediawiki.

Anda mungkin juga menyukai