Anda di halaman 1dari 18

ANTICIPACTORY

GUIDANCE (PETUNJUK
ANTISIPASI) DAN
TOILET TRAINING

Krlompok 3
Tetik Oktaviani (P07120418015)
Heru Widiatma (P07120317010)
Maulana Abdi
Nugraha(P07120317017)
Pengertian Anticipactory Guidance

 AnticipatoryGuidance merupakan
petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui
terlebih dahulu agar orang tua dapat
mengarahkan dan membimbing
anaknya secara bijaksana
Tahapan Usia

1. Anticipatory Guidance Pada Masa Bayi (0-12 Bulan)


a. Usia 6 (enam) bulan pertama
 Memahami adanya proses penyesuaian antara
orang tua dengan bayinya, terutama pada ibu
yang membutuhkan bimbingan/asuhan pada
masa setelah melahirkan.
b. Usia 6 (enam) bulan kedua
 Menganjurkan orang tua untuk mengizinkan
anaknya dekat dengan ayah dan ibunya serta
menghindarkan perpisahan yang terlalu lama
dengan anak tersebut.
2. Anticipatory Guidance Pada Masa Toddler (1-3 Tahun)

a. Usia 12-18 bulan


 Menyiapkan orang tua untuk antisipasi adanya perubahan
tingkah laku dari toodler terutama negativism
b. Usia 18-24 bulan
 Menekankan pentingnya persahabatan dalam bermain.
 Mendiskusikan metode disiplin yang ada.
c. Usia 24-36 bulan
 Mendiskusikan pendekatan yang dilakuakan dalm toilet
training.
 Menekankan disiplin harus tetap terstruktur dengan benar
dan nyata, hindari kebingungan dan salah pengertian.
3. Anticipatory Guidance Pada Masa Preschool (3-5 Tahun)

a. Usia 3 tahun
 Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan minat anak
dalam hubungan yang luas.
 Menekankan pentingnya batas-batas / peraturan-peraturan.
b. Usia 4 tahun
Menyiapkan orang tua terhadap perilaku anak yang
agresif, termasuk aktifitas motorik dan bahasa yang
mengejutkan.
c. Usia 5 tahun
 Menyiapkan dan membantu anak memasuki lingkungan
sekolah.
 Mengingatkan imunisasi yang lengkap sebelum masuk
sekolah.
4. Anticipatory Guidance Pada Masa Usia Sekolah (6-12
Tahun)

a. Usia 6 tahun
Bantu orang tua memahami kebutuhan
mendorong anak berinteraksi dengan teman.
b. Usia 7-10 tahun
Siapkan orang tua untuk perubahan pada
wanita pubertas.
c. Usia 11-12 tahun
 Bantu orang tua untuk menyiapkan anak
tentang perubahan tubuh pubertas.
 Anak wanita pertumbuhan cepat.
Pencegahan Terhadap Kecelakaan

 Masa Bayi
Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka
baker, keracunan, kurang O2.
 Pencegahan :
 Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati).
 Kurang O2 : plastic.
 Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman
(restraint), tidak pakai kursi tinggi.
 Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
 Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
 Masa Toddler
Jenis kecelakaan :
 Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
 Tenggelam.
 Keracunan atau terbakar.
 Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.

Pencegahan :
 Awasi jika dekat sumber air.
 Ajarkan berenang.
 Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
 Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
 Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
 Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
Pengertian Toilet Training

 Toilet
Training adalah suatu usaha untuk
melatih anak agar mampu mengontrol
dalam melakukan buang air kecil (BAK)
dan buang air besar (BAB),
Tahapan Toilet Training

 memerlukan beberapa tahapan seperti membiasakan


menggunakan toilet pada anak untuk buang air,
dengan membiasakan anak untuk masuk ke dalam WC
anak akan cepat adaptasi.
 Anak juga perlu dilatih untuk duduk di toilet meskipun
dengan pakaian lengkap dan jelaskan kepada anak
kegunaan dari toilet.
 Lakukan secara rutin pada anak ketika anak terlihat
ingin buang air.
 Anak di biarkan duduk di toilet pada waktu-wajtu
tertentu setiap hari, terutama 20 menit setelah bangun
tidur dan seusai makan
persiapan dan perencanaan
toilet training
 Mendiskusikan tentan toilet training dengan anak
Orang tua bisa menunjukkan dan menekankan
bahwa pada anak kecil memakai popok dan pada
anak besar memakai celana dalam.
 Menunjukkan penggunaan toilet
Orang tua harus melakukan sesuai dan jenis kelamin
anak (ayah dengan anak laki-laki dan ibu dengan
anak perempuan).
 Membeli pispot sesuai dengan kanyamanan anak
Pispot ini digunakan untuk mealatih anak sebelum ia
bisa dan terbiasa untuk duduk di toilet.
Proses toilet training ada beberapa
hal yang perlu dilakukan
1. Membuat jadwal untuk anak
2. Melatih anak untuk duduk di pispotnya
3. Orang tua menyesuaikan jadwal yang
dibuat dengan kemajuan yang
diperlihatkan oleh anak.
4. Buatlah bagan anak supaya dia bisa
melihat sejauh mana kemajuan yang
bisa dicapainya
Keuntungan Toilet Training

 Kemandirian

Toilet Training juga dapat menjadi awal


terbentuknya kemandirian anak secara nyata
sebab anak sudah bisa untuk melakukan hal-hal
yang kecil seperti buang air kecil dan buang air
besar
 Mengetahui bagian-bagian tubuh dan
fungsinya
Toilet Training bermanfaat pada anak sebab anak
dapat mengetahui bagian-bagian tubuh serta
fungsinya ( anatomi ) tubuhnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Toilet Training

 Minat
Suatu minat telah diterangkan sebagai sesuatu dengan
apa anak mengidentifikasi kebenaran pribadinya
 Pengalaman
Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan..
 Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi terhadap pembentukan dan
perkembangan perilaku individu baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosio-psikologis termasuk di
dalamnya adalah belajar (Sudrajat, 2008).
Faktor Yang Mendukung Toilet Training

 Kesiapan Fisik
 Kesiapan Mental
 Kesiapan Psikologis
 Kesiapan Anak
Pengkajian Masalah Toilet Training

 Pengkajian fisik yang harus diperhatikan pada anak


yang akan melakukan buang air besar dan buang air
kecil dapat meliputi kemampuan motorik kasar,
seperti dan kemampuan motoric halus
 Pengkajian Psikologis yang dapat dilakukan adalah
gambaran psikologis pada anak ketika akan
melakukan buang air besar dan kecil
 Pengkajian Intelektual
 Kemampuan anak untuk mengerti buang air besar dan
buang air kecil
 Kemampuan mengkomunikasikan buang air besar dan
buang air kecil
Cara – Cara Melakukan Toilet Training

 Teknik LisanUsaha untuk melatih anak


dengan cara memberikan intruksi pada
anak dengan kata-kata sebelum dan
sesudah buang air kecil dan buang air
besar
 Teknik ModelingUsaha untuk melatih
anak dalam melakukan buang air kecil dan
buang air besar dengan cara memberikan
contoh dan anak menirukannya.
Sekian…

Anda mungkin juga menyukai