Anda di halaman 1dari 21

ANTICIPATORY GUIDANCE Kelompok 1 A2-

INFANT DAN TODDLER 2018


KELOMPOK 1/A2-2018

Anggota:
1. Tiyani (131811133023)
2. Julfia Aina Sari (131811133025)
3. Amalia Bella F (131811133026)
4. Titis Mustikowati D (131811133027)
5. Ajeng Triska P.S (131811133028)
6. Lidia Lestiawati (131811133030)
7. Fanda Raka A (131811133069)
8. Nadilla Salsabilla (131811133077)
9. Febry Hayyu Hanifah (131811133083)
10. Rahajeng Mahardhini (131811133085)
11. Mahayu Sarita (131811133127)
ANTICIPATORY GUIDANCE.

• Secara harfiah, petunjuk antisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu


anticipatory guidance. Anticipatory berarti lebih dahulu,
guidance berarti petunjuk.
• Anticipatory guidance merupakan petunjuk-petunjuk yang perlu
diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan
membimbing anaknya secara bijaksana sehingga anak dapat
tumbuh dan berkembang secara normal (Yuliastati., Amelia.,
2016).
• Anticipatory guidance juga merupakan suatu upaya yang dilakukan
oleh perawat dalam membimbing orang tua tentang tahapan
perkembangan anak sehingga orang tua sadar akan apa yang
terjadi dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan tahapan usia anak.
TAHAPAN ANTICIPATORY
GUIDANCE MASA INFANT

Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara terus-menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.
Selain itu untuk menjamin berlangsungnya proses tumbuh kembang optimal.
Bayi membutuhkan pemeliharaan kesehatan yang baik termasuk
mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan. Diperkenalkan pada makanan
pendamping ASI sesuai dengan umurnya, mendapatkan imunisasi sesuai jadwal
serta mendapatkan pola asuh yang sesuai.
Masa ini juga masa dimana kontak ibu dan bayi berlangsung sangat erat,
sehingga dalam masa ini pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
TAHAPAN AN TI CIPATORY G UI DANCE I N FAN T
(6 - 1 2 BUL AN )

1. Siapkan orang tua akan respons stranger anxiety (takut


pada orang asing) dari anak.

2. Bimbing orang tua mengenai disiplin karena peningkatan


mobilitas bayi.

3. Ajarkan pencegahan cedera karena peningkatan


keterampilan motorik anak dan rasa keingintahuannya.
JENIS- JENIS KECELAKAAN DAN
PENCEHGAHAN PADA INFANT

Kecelakaan merupakan peristiwa yang sering dialami oleh


anak yang dapat melukai bahkan menyebabkan kematian.
JENIS –JENIS KECELAKAAN
DAN PENCEGAHAN PADA
INFANT

1. Aspirasi benda asing (terutama


benda-benda kecil seperti kancing,
kacang-kacangan, biji buah, bedak
dan sebagainya) jatuh.

Pencegahan : Simpan pada tempat


yang aman dan tidak terjangkau atau
buang benda-benda yang berpotensi
menyebabkan aspirasi seperti bedak,
kancing, permen, biji-bijian dan
sebagainya. Gendong bayi saat
memberi makan dan menyusui.
JENIS–JENIS KECELAKAAN
DAN PENCEGAHAN PADA
INFANT

2. Luka bakar (tersiram air panas


atau minyak panas)
Pencegahan : cek air mandi
sebelum dipakai, simpan air panas di
tempat yang aman dan tidak
terjangkau oleh anak. Jangan
merokok di dalam rumah atau
dekat dengan bayi. Tempatkan
peralatan listrik jauh dari jangkauan
bayi dan gunakan pengaman.
JENIS–JENIS KECELAKAAN
DAN PENCEGAHAN PADA
INFANT

3. Keracunan
Pencegahan : simpan bahan toxic
dilemari/tempat yang aman. Buang bahan-
bahan yang mengandung zat kimia tidak
terpakai seperti baterai ke tempat yang
jauh dari jangkauan bayi.

4. Kekurangan oksigen
Pencegahan : jauhkan dan jangan biarkan
anak bermain plastik, sarung bantal atau
benda-benda yang berpotensi membuat
anak kekurangan oksigen. Jangan pernah
meninggalkan bayi sendirian di kamar bayi
atau kamar mandi.
JENIS–JENIS KECELAKAAN
DAN PENCEGAHAN PADA
INFANT

5. Jatuh
Pencegahan : beri pengaman
tempat tidur saat bayi/anak sedang
tidur, usahakan anak duduk di kursi
khusus atau tidak memakai kursi
tinggi, usahakan ujung benda seperti
meja dan kursi tidak tajam. Jangan
pernah meninggalkan bayi pada
tempat yang tinggi dan bila ragu
tempatkan bayi di lantai dengan
pengalas.
PROMOSI KESEHATAN

1. Mempromosikan imunisasi
2. Memberikan edukasi mengenai MPASI
TAHAPAN ANTICIPATORY
GUIDANCE MASA TODDLER
Pada periode ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat
kemajuan dalam perkembangan motorik kasar dan motorik halus serta fungsi ekskresi.
Periode ini juga merupakan masa yang penting bagi anak karena pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi pada masa balita akan menentukan dan mempengaruhi
tumbuh kembang anak selanjutnya.
Setelah lahir sampai 3 tahun pertama kehidupannya (masa toddler),
pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi
pertumbuhan serabut-serabut saraf. Jumlah dan pengaturan hubungan antar sel saraf
ini akan sangat mempengaruhi kinerja otak mulai dari kemampuan belajar berjalan,
mengenal hurup hingga bersosialisasi.
Pada masa ini perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral dan dasar-dasar kepribadian
anak juga dibentuk pada masa ini sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun
apabila tidak dideteksi dan ditangani dengan baik akan mengurangi kualitas sumber daya
manusia dikemudian hari.
TAHAPAN AN T I CIPATORY G UI DANCE
TO D D LE R
(1 2 - 1 8 BUL AN )

1. Menyiapkan orang tua untuk 2. Dorong orang tua untuk


mengantisipasi adanya perubahan melakukan penyapihan secara
tingkah laku dari toddler khususnya bertahap dan peningkatan
negativisme. pemberian makanan padat.

3. Adanya jadwal waktu makan yang 4. Pencegahan bahaya kecelakaan


rutin. yang potensial terjadi terutama di
rumah, kendaraan bermotor,
keracunan, jatuh.
5. Perlunya ketentuan-
ketentuan/peraturan/aturan 6. Perlunya mainan baru untuk
disiplin dengan lembut dan cara- mengembangkan motorik,
cara untuk mengatasi negatifistik bahasa, pengetahuan dan
dan temper tantrum yang sering keterampilan sosial.
terjadi pada todler.
TAHAPAN AN TI CIPATORY G UI DANCE I N FAN T
(1 8 - 2 4 BUL AN )

1. Menekankan pentingnya persahabatan sebaya dalam bermain.

2. Menekankan pentingnya persiapan anak untuk kehadiran bayi baru dan


kemungkinan terjadinya persaingan dengan saudara kandung (sibling
rivalry) karena rasa cemburu. Hal ini terjadi bukan karena rasa benci
tetapi lebih karena perubahan situasi. Libatkan anak dalam perawatan adik
barunya seperti mengambilkan baju, popok, susu dan sebagainya.

3. Mendiskusikan kesiapan fisik dan psikologis anak untuk toilet training.


Toilet training adalah suatu usaha untuk melatih anak agar mampu
mengontrol dalam melakukan buang air kecil atau buang air besar, melatih
kemandirian. Fase ini biasanya terjadi pada anak usia 18 – 24 bulan. Dalam
melakukan toilet training ini, anak membutuhkan persiapan fisik, psikologis
maupun intelektualnya. Dari persiapan tersebut anak dapat mengontrol
buang air besar dan buang air kecil secara mandiri (Hidayat, 2005).
TAHAPAN AN TI CIPATORY G UI DANCE I N FAN T
(1 8 - 2 4 BUL AN )

4. Mendiskusikan berkembangnya rasa takut seperti pada kegelapan atau


suara keras.

5. Perawat bertanggung jawab dalam membantu orang tua mengidentifikasi


kesiapan anak untuk toilet training. Latihan miksi biasanya dicapai sebelum
defekasi karena merupakan aktifitas regular yang data diduga. Sedangkan
defekasi merupakan sensasi yang lebih besar daripada miksi yang dapat
menimbulkan perhatian dari anak.

6. Menyiapkan orang tua akan adanya tanda-tanda regresi pada waktu anak
mengalami stress (misalnya anak yang tadinya sudah tidak mengompol
tibatiba menjadi sering mengompol).
TAHAPAN AN TI CIPATORY G UI DANCE I N FAN T
(2 4 - 3 6 BUL AN )

1. Mendiskusikan kebutuhan anak untuk dilibatkan dalam kegiatan dengan


cara meniru.

2. Mendiskusikan pendekatan yang dilakukan dalam toilet training dan sikap


menghadapi keadaan-keadaan seperti mengompol atau buang air besar
(BAB) dicelana.

3. Menekankan keunikan dari proses berfikir toddler misalnya: melalui


bahasa yang digunakan, ketidakmampuan melihat kejadian dari perspektif
yang lain.

4. Menekankan disiplin harus tetap berstruktur dengan benar dan nyata,


ajukan alasan yang rasional, hindari kebingungan dan salah pengertian.
JENIS- JENIS KECELAKAAN
PADA USIA TODDLER

Kecelakaan merupakan peristiwa yang sering dialami oleh


anak yang dapat melukai bahkan menyebabkan kematian.
JENIS –JENIS KECELAKAAN
PADA USIA TODDLER

1. Jatuh/luka
akibat
mengendarai 2. Tenggelam
sepeda
3. Tertabrak
karena lari
mengejar
bola/balon

5. Aspirasi dan
4. Keracunan asfiksia.
atau terbakar
PENCEGAHAN PADA
USIA TODDLER

a. Awasi anak jika bermain dekat sumber air


b. Ajarkan anak berenang
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika
d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari
e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan
f. Cek air mandi sebelum dipakai
g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman
h. Jangan biarkan kabel listrik menggantung/menjuntai ke lantai
i. Awasi anak pada saat memanjat, lari, lompat.
PROMOSI KESEHATAN

Promosi kesehatan kepada balita dapat


dilakukan melalui :
a. Melalui promosi kesehatan, penyuluhan dan
pembagian leaflet, orang tua balita antusias
mendengarkan dan lebih interaktif sehingga
informasi yang disampaikan lebih mudah
dipahami dan diingat.

b. Kunjungan rumah yang dilakukan oleh petugas


kesehatan kepada pasien/ keluarga yang mempunyai
penyakit berat
REFERENSI
Yuliastiti., Amelia Arnis. 2016. Modul Bahan Ajar Keperawatan
Anak. Jakarta : Kemenkes RI.
Aidha, Z., Kep, S., & Kes, M. (2017). Analisis Implementasi
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Strategi Promosi
Kesehatan Dan Pengaruhnya Terhadap Partisipasi
Masyarakat Dalam Pencegahan Gizi Buruk Pada Balita Di
Kecamatan Helvetia Medan. Jumantik (Jurnal Ilmiah
Penelitian Kesehatan )2(2),31-41
Wibowo, S., & Suryani, D. (2013). Pengaruh Promosi
Kesehatan Metode Audio Visual dan Metode Buku Saku
terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan
Monosodium Glutamat (MSG) pada Ibu Rumah Tangga
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health),7(2)

Anda mungkin juga menyukai