UNICEF/2020/Dinda Veska
Tersedia dalam:
English
Bahasa Indonesia
01 April 2020
Ajak anak mengobrol tentang topik yang mereka minati: olah raga,
musik, artis, teman-teman
Berjalan kaki – di alam terbuka atau di sekitar rumah
Berolah raga bersama diiringi musik kesukaan anak
2. Tetap positif
Menjaga suasana hati yang baik tidak mudah saat harus menghadapi
anak dengan berbagai macam tingkah lakunya. Sering kali, akhirnya
orang tua menghardik, “Sudah, berhenti!” Padahal, kita tahu bahwa
anak akan lebih menurut jika diberikan perintah positif dan pujian
apabila ia berhasil melakukan sesuatu.
Tetap realistis
Apakah permintaan kita realistis untuk dilaksanakan anak? Anak-anak
usia muda biasanya kesulitan untuk tetap tenang di dalam rumah
sepanjang hari penuh. Namun, mereka bisa tenang selama 15 menit
sementara orang tua menerima telepon.
3. Buat jadwal
COVID-19 menghentikan rutinitas kerja, rumah, dan sekolah. Inilah
situasi sulit bagi anak, baik yang berusia muda maupun remaja, dan
orang dewasa. Untuk mengatasinya, buatlah rutinitas baru.
Buat jadwal untuk orang tua dan anak. Cantumkan waktu-waktu untuk
kegiatan terarah dan kegiatan santai. Jadwal membantu anak merasa
lebih aman dan tenang.
Anak bisa membantu merancang jadwal—seperti jadwal pelajaran.
Jika dilibatkan, anak lebih mungkin akan mengikuti jadwal dengan
baik.
Masukkan jadwal berolah raga setiap harinya. Olah raga membantu
meredakan stres dan menyalurkan energi anak.
Buat lagu cuci tangan berdurasi dua puluh detik. Jangan lupa
tambahkan gaya, ya!
Berikan anak poin dan pujian jika mencuci tangan dengan teratur
Buat permainan bertema sentuhan wajah. Pemenangnya adalah
orang yang paling jarang menyentuh wajah (silakan jadi juri dengan
menghitung skor setiap orang)
4. Mengatasi perilaku kurang baik
Alihkan
Ambil napas
Frustrasi? Diri kita pun butuh jeda. Ambil sepuluh detik untuk
bernapas tenang. Hirup dan hembuskan napas dengan perlahan
sebanyak lima kali. Setelah itu, hadapi situasi dengan lebih tenang.
Banyak orang tua berkata cara ini sangat membantu.
Ajarkan anak konsekuensi
Konsekuensi membantu setiap anak bertanggung jawab atas
tindakannya. Konsekuensi juga menanamkan disiplin. Hal ini lebih
efektif dibandingkan memukul atau membentak.
5. Tetap tenang dan kelola stres
Masa-masa ini adalah masa saat stres mudah menyerang. Rawat diri
agar kita bisa merawat anak-anak.
Beristirahatlah
Kita semua butuh istirahat. Saat anak-anak tidur, lakukan kegiatan
yang kita sukai atau yang membuat tenang. Buat daftar kegiatan
sehat yang ANDA senangi. Anda pun layak terhibur!
Dengarkan anak-anak
Terbukalah dan dengarkan anak-anak. Anak mencari orang tua dan
pengasuh untuk mendapatkan dukungan dan ketenangan. Simak
cerita mereka. Terima perasaan mereka dan berikan mereka rasa
nyaman.
Jeda sejenak
Berikut adalah ide kegiatan satu menit yang bisa dilakukan setiap kali
timbul stress dan rasa cemas.
Langkah 1: Persiapan
Cari posisi duduk yang nyaman. Telapak kaki menempel pada lantai
dan letakkan kedua tangan di atas pangkuan.
Jika sudah merasa nyaman, pejamkan mata.
Langkah 2: Pikiran, perasaan, reaksi
Langkah 3: Fokus pada pernapasan
Langkah 4: Kembali
Langkah 5: Berefleksi
6. Mendiskusikan COVID-19
Bersedialah berdiskusi. Anak-anak pasti mendengar berita. Lindungi
anak bukan dengan menolak menjelaskan atau menutup-nutupi
keadaan, melainkan dengan sikap jujur dan terbuka. Sesuaikan
penyampaian dengan tingkat pemahaman anak. Andalah yang paling
tahu.
Bersikaplah jujur
Jawab setiap pertanyaan dengan jujur. Pertimbangkan usia anak dan
seberapa baik mereka dapat memahami informasi. Gunakan bahasa
yang sesuai dengan usia, perhatikan reaksi mereka, dan peka
terhadap tingkat kecemasan mereka.
Bersikaplah mendukung
Anak mungkin merasa takut atau bingung. Berikan mereka
kesempatan menyampaikan perasaannya. Yakinkan anak bahwa kita
ada untuk mereka.
Anda dapat membantu anak-anak Anda mengatasi stres dengan
menciptakan suasana yang kondusif bagi mereka untuk bermain dan
bersantai, jika memungkinkan. Pertahankan rutinitas dan jadwal rutin
sebanyak mungkin, terutama sebelum tidur.
Ingatkan bahwa kita peduli dan kita ada jika mereka butuh teman
bicara. Setelah itu, jangan lupa bersenang-senang!