5. Konsisten
Anak itu membutuhkan konsistensi.
Jika kita bereaksi terhadap perilaku anak dengan satu cara di suatu hari dan
dengan cara yang berbeda di hari berikutnya, itu akan membingungkan mereka.
Jadi, penting juga bahwa setiap orang yang dekat dengan anak menangani
perilaku mereka dengan cara yang sama.
Ini bisa dibicarakan dengan pasangan dan anggota keluarga lainnya.
9. Hindari Memukul
Memukul bukanlah cara mengatasi anak tunalaras yang baik dan efektif.
Sebab, anak belajar dengan mencontoh.
Jadi, jika memukulnya, Kita secara tidak langsung memberi tahunya bahwa
memukul itu boleh saja.
Anak-anak yang diperlakukan secara agresif oleh orang tuanya lebih cenderung
menjadi agresif di kemudian hari.
Jadi, lebih baik memberi contoh yang baik sebagai gantinya.
3. Jelaskan gejala-gejala anak yang berkesulitan belajar dan apa yang dapat dilakukan
jika dikelas anda terdapat anak yang berkesulitan membaca!
Menurut Clement yang dikutip oleh Hallahan dan Kauffman ( 1991:133 ) terdapat 10
(sepuluh) gejala yang sering dijumpai pada anak berkesulitan belajar, yaitu: (1)
hiperaktif, (2) gangguan persepsi motorik, (3) emosi yang labil, (4) kurang koordinasi,
(5) gangguan perhatian, (6) impulsif, (7) gangguan memori dan berfikir, (8) kesulitan
pada akademik khusus ( membaca, matematika, dan menulis), (9) gangguan dalam
berbicara dan mendengar, dan (10) hasil electroencephalogram (EEG )tidak teratur
serta tanda neurologis yang tidak jelas.
Cara yang dapat dilakukan jika dikelas ada anak mengalami kesulitan
membaca:
1. Membimbing anak memahami inti bacaan.
2. Membagi bacaan agar lebih mudah dipahami.
3. Periksa kesehatan mata dan psikologis secara berkala.
4. Bantu anak dengan meminta dukungan dari orang tuanya masing-masing.
5. Bantu anak dengan memintanya bercerita ulang.