Carilah Sebuah Kasus Yang Paling Sering Di Temui Selama Anda Mengajar di
PAUD?
Jawaban
Sebuah Kasus Yang Paling Sering Di Temui Selama Mengajar di PAUD
1. Anak Cengeng
2. Anak Pemalu
3. Anak Terlalu Manja
1. Anak Cengeng
Ini adalah bagian normal dari emosi yang dialami pada masa kanak-kanak. Anak yang terlalu
sensitif akan merespons rasa sedih, marah, kecewa, dan malu dengan menangis.
Permasalahan sepele pun bisa membuatnya menangis.
Terkadang, orangtua menjadi gemas dengan perilaku anak mereka yang seperti ini. Ternyata,
faktor-faktor penyebab sang anak menjadi cengeng biasanya adalah,
2. Anak Pemalu
Pada usia dini, anak sudah dapat berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Reaksi anak
bermacam-macam, ada yang mudah menjalin hubungan dengan orang lain, ada pula yang
masih malu-malu, dan memerlukan waktu yang lama untuk beradaptasi.
Anak yang manja biasanya merupakan cerminan dari didikan orangtuanya. Dalam hal ini,
seharusnya orangtua bisa melatih anak untuk melakukan aktivitas sendiri.
Anak dengan sifat manja biasanya akan melakukan segala cara agar keinginannya terpenuhi.
Mereka yang biasa dimanja, nantinya tidak terbiasa hidup susah, dan cenderung mudah
menyerah serta tidak mandiri.
Jawaban
1. Anak Cengeng
Cara mengatasi anak yang ampuh, kamu bisa mencoba memberikan contoh yang baik
mengenai ungkapan emosi dan kondisi saat menangis. Biasanya mereka akan
mengamati bagaimana cara orangtuanya mengatasi emosi dan tangisan mereka.
Para orangtua jangan sampai melarang mereka untuk menangis. Tangisan bukan
merupakan hal yang buruk, melainkan hal yang normal. Setiap manusia perlu
melampiaskan emosinya, dan menangis adalah salah satu caranya. Yang perlu kamu
lakukan adalah menginformasikan hal ini dengan bijaksana.
Terkadang orangtua sering memberikan sesuatu yang diinginkan sang anak agar tak
menangis. Padahal, ini akan membuat anak terbiasa menangis agar keinginan mereka
dapat dituruti. Tentu kamu tidak mau putra-putrinya seperti ini terus, kan?
2. Anak Pemalu
Cobalah untuk mengumpulkan anak pemalu dengan anak yang supel dan banyak
bicara. Ini bertujuan agar suasana bermain lebih hidup dan menyenangkan, dan
memicu anak ikut aktif bersosialisasi. Beri mereka pujian saat anak menunjukkan
sikap yang diharapkan saat bermain bersama temannya.
Ciptakan suasana yang akrab pada anak pemalu dengan kontak mata dan
senyuman
Terkadang anak pemalu masih susah untuk beradaptasi pada lingkungan baru, para
orangtua bisa menciptakan suasana yang akrab, dengan kontak mata dan senyuman.
Kalau di sekolah, bisa dengan tugas yang terjadwal, seperti memimpin baris, berdoa,
dan sebagainya. Namun jika di rumah, cara mengatasi anak pemalu kamu bisa
mencoba untuk selalu menanyakan aktivitas yang dilakukan saat di sekolah, dan
sebagainya.
Apresiasi
Ketika anak sudah merasa lelah untuk mencari perhatian untuk dimanja, ia akan
merasa lelah sendiri dan akan berakhir dengan sendirinya.
Bersabar
Kamu bisa memulai menerapkan program memandirikan anak. Hindari dan tahan rasa
marah jika anak lama dalam melakukan sesuatu. Ingatlah bahwa segala sesuatu butuh
proses.
Konsisten
Jika kamu mengatakan mengenai permintaan anak di awal, maka pertahankan kata
tersebut hingga akhir. Meskipun harus melihat anak merengek dan menangis. Ini
adalah ujian agar orangtua dapat konsisten dengan apa yang dikatakan. Hal ini dapat
berpengaruh pada tumbuh kembang setiap anak yang bersifat irreversible, alias tidak
bisa diubah. Dimana segala hal yang sudah dilalui, tidak dapat diulang kembali. Oleh
sebab itu, buku Serba-serbi Pengasuhan Anak hadir untuk membantu kamu melewati
tantangan yang ada.
1.Carilah Sebuah Kasus Yang Paling Sering Di Temui Selama Anda Mengajar di
PAUD?
Kasus Pembelajaran PAUD:
Ibu Nopa adalah guru kelompok bermain. Anak-anak didiknya berjumlah 15 anak dan rata-
rata berusia 3 – 4 tahun. Hari ini Ibu Nopa berencana untuk mengembangkan kemampuan
motorik halus anak-anak didiknya melalui berbagai kegiatan yang bervariasi. Tema pada
minggu ini adalah alat transportasi. Kegiatan inti diisi dengan kegiatan mewarnai gambar
becak menggunakan krayon. Pola gambar yang digunakan berukuran A5 atau setengah kertas
ukuran folio. Setiap anak mendapat sebuah gambar dan sekotak krayon yang dibagikan
secara keliling. Setelah mendapatkan bahan belajarnya, anak-anak itu kemudian tampak asyik
mewarnai gambar. Kira-kira lima belas menit, hampir semua anak selesai dengan gambar
mereka. Namun Ibu Nopa merasa sangat kecewa, karena hasil karya anak-anak didiknya
tidak sesuai dengan harapannya. Hanya Yosi yang hasilnya agak lumayan, itupun warna pada
bagian-bagian tertentu keluar dari garis. Sedangkan anak-anak banyak yang tidak berbentuk
lagi gambarnya.
Tugas: Rancanglah pembelajaran untuk memperbaiki pembelajaran yang dilakukan Ibu Nopa
dan buatlah skenario pemelajarannya!
Kegiatan, alat, dan bahan harus disesuaikan untuk anak kelompok belajar yaitu usia 3-4
tahun. Dalam kegiatan mewanai, gambar tidak boleh terlalu rumit dan terlalu besar untuk
diwarnai anak usia tersebut. Guru harus selalu memberikan contoh yang jelas serta
bimbingan kepada anak dalam mengerjakan tugasnya.