Anda di halaman 1dari 3

7 Tips Mendidik Anak Belajar di Rumah

Bagi sebagian anak, belajar adalah hal yang sangat membosankan. Sedikit dari mereka yang
serius dalam belajar, terutama pada anak yang masih menginjak sekolah dasar. Kebanyakan
dari mereka menganggap bahwa sekolah adalah tempat bertemu dengan teman sekelas
kemudian bermain. Tidak jarang mereka akan berbicara di dalam kelas dan tidak acuh dengan
penjelasan yang guru berikan.

Lantas bagaimana sikap orang tua? Sebagian dari orang tua beranggapan bahwa tugas untuk
mendidik anak adalah seorang guru dan jarang bagi orang tua untuk kembali mengulang
pelajaran yang diterima anak di rumah. Orang tua yang sudah lelah bekerja, tentunya tidak
akan fokus untuk kembali mengajari anaknya di rumah.

Akan tetapi, di tengah pandemi Covid-19 yang sedang marak di Indonesia membuat sekolah
terpaksa untuk membuat anak untuk belajar sendiri di rumah. Tidak banyak dari orang tua
yang sering mengeluh dan kerepotan saat mendidik anaknya di rumah. Tentu saja, mendidik
anak saat belajar berbeda dengan mendidik anak untuk membersihkan rumah. Anak yang
terbiasa dengan kehadiran gurunya sesekali akan menyindir orang tua bahwa mereka tidak
sebagus gurunya di sekolah.

Kemudian, apa yang harus dilakukan orang tua? Nah, berikut adalah 7 Tips Untuk Mendidik
Anak Belajar di Rumah. Yuk, disimak penjelasannya.

1. Disiplin Waktu
Belajar di rumah kerap kali membuat anak menjadi malas bangun dan enggan
untuk memulai harinya dengan belajar. Menurut sebagian anak belajar di rumah sama
artinya dengan libur. Oleh karena itu, orang tua harus disiplin dalam menentukan
jadwal belajar anak di rumah. Biarkan mereka untuk bangun seperti mereka ingin
pergi ke sekolah. Buatlah jam belajar mereka sama saat di sekolah. Hal ini bagus
untuk melatih anak menjadi lebih disiplin.
2. Komunikasi yang Baik
Selain itu, orang tua harus memiliki komunikasi yang baik terhadap anak. Hal
pertama, kenali dahulu bagaimana sifat anak Anda saat belajar. Apakah dia tipe anak
yang aktif atau pasif. Apabila anak cenderung pasif, berarti Anda harus lebih aktif
dalam berkomunikasi. Ajak anak Anda berbicara dan mengutarakan pendapatnya.
Apabila anak Anda aktif, Anda bertugas untuk mengontrol anak Anda.
Perhatikan pekerjaan mereka, kemudian berikan beberapa penjelasan supaya anak
Anda menjadi lebih paham. Hal ini memang cukup berbeda ketika mendidik anak
yang pasif dengan yang aktif. Anak yang pasif cenderung lebih pemalu dan takut
salah, sedangkan anak yang aktif mereka lebih percaya diri dalam mengekspresikan
pendapat mereka. Di sinilah pentingnya komunikasi yang harus diperhatikan oleh
orang tua di rumah.
3. Terapkan Problem Posing
Problem posing yaitu mengajukan pertanyaan. Beberapa penelitian sudah
menerapkan model pembelajaran problem posing untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah anak di kelas. Tentu saja hal itu bisa diterapkan juga di dalam
rumah. Bedanya, bila di kelas guru akan menerapkan model pembelajaran problem
posing sesuai dengan RPP yang sudah dibuat, sedangkan orang tua cukup menerapkan
dasar dari model pembelajaran problem posing yaitu mengajukan pertanyaan.
Mengajukan pertanyaan merupakan salah satu cara yang efektif untuk melatih
anak dalam berpikir aktif dan kritis. Mereka tentunya akan tekun dalam belajar dan
teliti saat memberikan jawaban. Akan tetapi, pada model pembelajaran ini, biarkan
anak untuk yang bertanya. Para orang tua cukup memberikan solusi dan melakukan
diskusi dengan anak supaya mereka bisa lebih terlatih dalam memecahkan sebuah
masalah.
4. Berikan Istirahat
Seperti saat mereka sekolah, biarkan mereka sedikit waktu untuk beristirahat.
Bebaskan mereka selama 10 – 20 menit di rumah. Orang tua bisa mengisi waktu
istirahat dengan memberikan makanan ringan yang Anda masak di rumah. Tentunya
anak akan lebih bahagia dan akan menjadi lebih fokus saat memulai pelajaran
kembali.
5. Berikan Suasana Belajar yang Nyaman
Suasana yang nyaman akan membuat anak menjadi lebih asyik dan fokus saat
belajar. Para orang tua bisa melakukan kegiatan belajar di ruang tamu sembari
menggelar tikar. Sesekali Anda bisa belajar di halaman rumah. Hal itu akan membuat
anak mendapatkan pengalaman baru dan menarik perhatian mereka. Usahakan cari
tempat belajar yang jauh dari bising kendaraan dan bersih, supaya anak bisa
konsentrasi saat belajar.
6. Study with Game
Belajar sambil bermain merupakan salah satu kegiatan favorit anak. Kegiatan
ini kerap kali diterapkan para guru di sekolah, sehingga para orang tua pun bisa ikut
menerapkan kegiatan ini di rumah. Pelajaran yang monoton terkadang membuat anak
jenuh dan merasa bosan. Tidak jarang dari mereka akan ngantuk saat belajar. Orang
tua bisa membuat kuis sebagai salah satu permainannya. Anda bisa bermain tebak-
tebakan jawaban saat belajar matematika atau bahasa inggris.
7. Berikan reward
Anak paling suka dengan hadiah atau reward. Mereka akan merasa dihargai
dan bisa menjadi acuan mereka untuk lebih giat dalam belajar. Anda bisa sesekali
memberikan reward saat anak Anda menjawab semua pekerjaan rumah dengan benar
semua. Jangan lupa Anda memberikan nasihat agar mereka terus giat belajar agar
mendapatkan reward lagi di kemudian hari.

Selain tips-tips di atas, Anda juga harus bersikap tegas dan berikan teguran ketika anak
berbuat salah. Ada saatnya orang tua memuji kemampuan anak dan sesekali memberikan
teguran pada mereka ketika mereka bersikap tidak acuh ketika mereka sudah paham dengan
pelajaran yang diberikan. Hal ini kerap kali ditemukan di dalam kelas, sehingga membuat
mereka malas belajar dan akhirnya bermain. Sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai