DISUSUN OLEH
b.aspek bahasa
Berbohong
Ø melakukan kebohongan
Ø melakukan kecurangan,
Cara menanganinya : Ajarkan nilai-nilai moral yang berlaku di lingkungan me-
lalui cerita pendek yang dapat dengan mudah dipahami dan diingat oleh anak Anda.
Berikan umpan balik tentang dampak perilaku bohong anak Anda terhadap dirinya dan
orang lain. dengan Sikap tegas akan membuat anak tak ingin melanggar aturan. Se-
dangkan sikap galak hanya membuat anak takut. Katakan apa yang tidak boleh dil-
akukan dengan nada bicara yang tidak menekan dan jelas, sehingga anak dapat me-
mahaminya dengan baik. Hindari kata-kata negatif seperti “Jangan” atau “Tidak boleh”.
Lebih baik gunakan kalimat positif, mencuri dan merusak mainan teman itu tindakan
yang dilarang oleh Allah, dan berdosa. Allah tidak menyukai anak yang suka berbuat
dosa.
c.aspek berbahasa
Berbahasa merupakan keterampilan dalam mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis. Untuk anak usia TK, keterampilan yang diutamakan adalah mendengar dan
berbicara.Masalah berbahasa yang dialami anak usia Taman Kanak-kanak berawal dari
ketidakmampuan mendengar dan memahami bahasa lisan yang diucapkan orang-orang
di sekelilingnya.
Cara menanganinya dengan melalui pemberian bahasa pertama yakni bahasa
ibu,pada masa fase bayi,dimana bahasa ini anak mudah mengenal bahasa,dimana anak
dapat mendengar dan mudah memahami bahasa lisan.ketika anak sudah bisa mengenal
dan paham arti bahasa ibunya, maka perkenalkanlah bahasa budaya sekitar sedikit-demi
sedikit,agar anak tidak kacau dalam berbahasa, Menenangkan hati anak, Membiarkan
anak memakai tangan kirinya untuk melakukan semua aktivitasnya, Jangan memotong
pembicaraan anak sewaktu anak belum selesai berbicara walaupun bicaranya terputus-
putus, Melakukan terapi bicara.
d. kurang mengerti perkataan orang tua dan guru
Cara Memahami anak sebagai pribadi yang berkembang yang dimaksudkan di
sini adalah setiap anak mempunyai tahapan demi tahapan dalam berkembang. Sudah
tentu, tahapan perkembangan anak sangat berbeda dengan cara berpikir dan memahami
segala sesuatu yang dimiliki orangtuanya. Dalam hal ini, orangtua tidak bisa memaksa-
kan kehendak terhadap anaknya agar mengikuti cara berpikir dan memahami sesuatu
sebagaimana orangtuanya.
e. Asfek kognitif
· Anak tidak mampu memahami prespektif atau cara berpikir orang lain (egosentris),
seperti ketika menggambar anak menunjukkan gambar ikan dari sudut pengamatannya.
Cara menanganinya dengan melalui pemberian obyek yang nyata pada anak karena
anak masih berfikir secara abstrak. Berpikir kritis, menjadi kebutuhan individu sejak
dini agar mereka mampu menjalani segalanya secara benar. Berpikir kritis adalah ke-
mampuan dan kesediaan untuk membuat penilaian terhadap berbagai pernyataan dan
mengambilkan keputusan yang didasarkan pada alasan dan fakta yang memiliki
dukungan yang baik, bukan berdasarkan emosi atau anekdot.
1).Anak sulit berimajinasi
Cara Menangani : upaya seorang guru Taman kanak-kanak untuk mengatasi
anak yang sulit berimajinasi pada saat menggambar. Strategi yang diterapkan guru ter-
sebut anatara lain: memberikan kebebasan kepada anak untuk menggambar sesuatu
sesuai dengan minat anak, mengajak anak keluar kelas, kemudian meminta anak untuk
bercerita dan menggambarkan apa yang ditemukan di lapangan.
KESIMPULAN
Anak usia Taman Kanak-kanak sudah mulai banyak bersosialisasi denganorang-
orang disekitarnya. Oleh karena itu permasalahan yang dihadapi anak-anak usia
dini/taman kanak-kanak sebaiknya ditangani sedini mungkin agar tidak mengganggu
perkembangan pada tahap selanjutnya. Permasalahan anak tidak hanya menjadi
tanggung jawab guru di sekolah saja, tetapi juga harus ada kerjasama dengan orang tua
dan masyarakat. Dengan adanya penanganan sedini mungkin diharapkan permasalahan
anak tersebut tidak akan menghambat perkembangan pada tahapan kehidupan beri-
kutnya.Yang paling utama dalam menangani permasalahan yang ada adalah kita harus
sabar, ulet dan telaten dalam menghadapi permasalahan yang ada. Pemberian motivasi
positif terhadap anak didik.
D. Pilihlah jawaban yang di anggap paling benar!
1. Salah satu ciri dari anak yang bermasalah,yaitu.....
a. pemalu
b. hiperaktif
c. Paling sulit di atur
d.hiperaktif
2. Perilaku manusia adalah suatu aktifitas manusia itu sendiri menurut ....
a. Soekidjo,N,1993:55
b. Robert kwik
c. Notoatmojo.s1995
d. hurlock
3. Berikut ini ragam anak bermasalah menurut kemendikbud kecuali ....
a.mengompol
b.tantrum
c.mudah diatur
d.sulit makan
4. Bersikap tegas akan membuat anak tak ingin melaggar aturan,cara tersebut me rupa-
kan….
a. Untuk menangani anak yang melakukan kebohongan
b. Untuk menangani anak yang tertib
c. Untuk menangani anak yang sulit berbahasa
d. Untuk menangani anak yang jujur
5. Salah satu ciri anak yang bermasalah dalam berbahasa adalah ....
a.Ketidakmampuan dalam berhitung
b. Lebih suka aktifitas fisik yang tidak terkontrol
c.ketidakmampuan dalam mendengar dan memahami bahasa lisan
d.senang berbicara
6. Salah satu cara menangani anak yang pemalu,kecuali.....
a.melibatakn anak pada kegiatan yang menyenangkan
b.belajar bergabung melalui permainan
c.dorong anak berpartisipasi dalam kelompok
d.bermain peran
7. Anak yang sulit berimajinasi biasanya merupakan ciri dari aspek .....
a. Aspek kognitif c. Aspek fisik motorik
b. Aspek bahasa d. Aspek berbahasa
8. Salah satu faktor yang menyebabkan anak sering mengompol adalah
a. Terlalu banyak aktifitas di malam hari
b. Produksi urin di malam hari yang tinggi
c. Terlalu sering minum
d. Terlalu banyak bermain
9. Anak yang pendiam atau pemurung mempunyai kebiasaan yaitu....
a. Sulit diatur c. Lebih suka menyendiri dan malas bermain
b. Pandai bergaul d.suka aktifitas fisik yang sulit di kontrrol
10.berikut ini cara menangani anak yang agresif,kecuali.....
a. Bermain peran
b. Belajar mengenal perasaan
c. Perbanyak kegiatan yang menggunakan gerakan motorik
d. Mengajari cara berbicara
II Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
1.jelaskan pengertian tentang perilaku bermasalah!
2.bagaimana cara menangani anak yang mempunyai rasa penakut!
3.sebutkan 3 jenis permasalahan pada anak!
4.jelaskan pengertian perilaku menurut Robert kwik,1997!
5. sebutkan cirri - ciri anak yang agresif!
E.Kunci jawaban.
I.pilihan ganda
1.c.paling sulit di atur.
2.a.soekidjo N 1993:55.
3.c.mudah diatur.
4.a.untuk menangani anak yang melakukan kebohongan.
5.c.ketidakmampuan dalam mendengar dan memahami bahasa lisan.
6.d.bermain peran.
7.a.aspek kognitif.
8.b.produksi urin yang tinggi dimalam hari.
9.c.lebih suka menyendiri dan malas bermain.
10.d.mengajari cara berbicara.
II.Essay.
1.perilaku bermasalah yaitu perkataan atau perbuatan individu yang meng ganggu
orang lain dan dirinya sendiri terutama pada pemenuhan tugas-tugas perkembangan.
2.cara menanganinya yaitu dengan cara melakukan aktifitas penuh tantangan agar anak
semakin berani dan terbebas dari rasa takut.
3.Tiga jenis permasalahan pada anak
1.agresif
2.pendiam/pemurung
3.pemalu
4. periaku menurut Robert kwik,1974,yaitu tindakan atau perilaku suatu organisme yang
dapat diamati dan bahkan dapat di pelajari
5.ciri – ciri anak yang agresif dianntaranya adalah
- sulit diatur
- selalu melakukan aktifitas fisik
- sering memaksakan kehendak
- sering menyalahkan orang lain dll
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Arsyad, & Sulfemi, Wahyu Bagja. (2016). Pengembangan Keprofesian Berke-
lanjutan (PKB) Bagi Guru Melalui Program Induksi Guru Pemula (PIGP).
Seminar Nasional STKIP Muhammadiyah Bogor. 2 (2), 12-22.
Arsyad, Arsyad, & Sulfemi, Wahyu Bagja. (2013). Pengaruh Persepsi Guru Tentang
Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Kecerdasan Emosional Guru Ter-
hadap Kinerja Guru (Studi Kasus Di SMK Muhammadiyah 6 Kabupaten Bo-
gor). Fascho 2 (1), 1-9.
Arsyad, Arsyad dan Sulfemi, Wahyu Bagja (2019). Korelasi Penguasaan Materi Pem-
belajaran Oleh Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Admin-
istrasi Perkantoran di SMK Pelita Bogor. Edutecno. 20 (2), 1-20
Sugiri, Sugiri & Sulfemi, Wahyu Bagja. (2011). Pendidikan Multi Kultur di Sekolah
Berbasis Keagamaan. Edutecno. 3 (2), 11-20
Sudirman, Sudirman & Sulfemi, Wahyu Bagja. (2010). Korelasi Antara Konsep Diri
Guru dengan Profesionalisme Guru di SMA Negeri 1 Pamijahan Kabupaten
Bogor. Edutecno 2 (2), 10-19.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2016). Kompetensi Profesionalisme Guru Indonesia dalam
Menghadapi MEA. Prosiding Seminar Nasional STKIP Muhammadiyah Bogor.
1 (1), 62-77.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2016). Perundang-Undangan Pendidikan. Bogor : Program
Studi Administrasi Pendidikan STKIP Muhammadiyah Bogor.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2016). Modul Pembelajaran Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Bogor : STKIP Muhammadiyah Bogor.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Manajemen Kurikulum di Sekolah. Bogor : Visi Nusan-
tara Maju.
Sulfemi, Wahyu Bagja dan Desmiati, Zulaicha. (2018). Model Pembelajaran Missouri
Mathematics Project Berbantu Media Relief Experience dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendas Mahakam . 3 (3), 232-245.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2019). Asosiatif Layanan Tenaga Perpustakaan Sekolah
Dengan Motivasi Membaca Siswa di Kabupaten Bogor. Edutecno. 19 (2), 1-
10.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2019). Manajemen Pendidikan Multi Kultur. Bogor : STKIP
Muhammadiyah Bogor
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2019). Manajemen Pendidikan Berbasis Multi Budaya. Bogor :
STKIP Muhammadiyah Bogor
Sulfemi, Wahyu Bagja dan Mayasari, Nova. (2019). Peranan Model Pembelajaran Val-
ue Clarification Technique Berbantuan Media Audio Visual Untuk Meningkat-
kan Hasil Belajar IPS. Jurnal Pendidikan. 20. (1). 53-68.
Sulfemi, Wahyu Bagja., & Yuliana, Desi. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Dis-
covery Learning Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Pendidikan Kewar-
ganegaraan. Jurnal Rontal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 (1),
17-30.
Widaryanto dan Sulfemi, Wahyu Bagja. (2016). Korelasi Penguasaan TIK Guru Dengan
Kemampuan TIK Peserta Didik. Edutecno, 14 (1), 1-10.
Widaryanto dan Sulfemi, Wahyu Bagja. (2016). Korelasi Penguasaan TIK Guru Dengan
Kemampuan TIK Siswa. Edutecno, 14 (1), 1-10.
Yusfiriadi, Yusfiriadi, & Sulfemi, Wahyu Bagja. (2011). Pemberdayaan Unit Produksi
Melalui Pendekatan Manajemen Stratejik di SMK Pertiwi Kabupaten Bogor.
Edutecno 3 (1), 1-10
Yusfiriadi, Yusfiriadi, & Sulfemi, Wahyu Bagja. (2012). Penyelewangan Dana Dalam
Dunia Pendidikan. Fascho 1 (1), 1-9.
Zarkasih Putro,M.si dkk (Bimbingan dan konseling Anak usia dini).
https://allohmahabesar 88 wordpress.com https://kumparan.com
https://www.compasiana.com https://hanycenk.blogspot.com
https://hellosehat.com www.clepkes.go.id https://www teknotal.xyz
https://agroedupolitan.blogspot.com