Anda di halaman 1dari 3

D.

Perkembangan Psikolog pada Bayi


Masa bayi adalah periode perkembangan yang terus terjadi dari lahir sampai
sekitar usia 18 hingga 24 bulan. Masa bayi merupakan waktu ketergantungan yang
ekstrim terhadap orang dewasa. Banyak aktifitas psikologis baru dimulai seperti
kemampuan berbicara,mengatur indera-indera dan tindakan fisik,berfikir dengan
simbol,dan meniru dan belajar dari orang tua.1

Adapun perkembangan psikologi  pada bayi adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan Bicara

Bicara merupakan sarana berkomunikasi. Dalam berkomunikasi, minimal ada dua


ketrampilan yang perlu dikuasai; kemampuan menangkap ‘pesan’ dari orang lain dan
kemampuan menyampaikan ‘pesan’ kepada orang lain. Komunikasi ini diungkapkan dalam
berbagai macam bahasa: lisan, tertulis, bahasa isyarat tangan, mimik

Tugas pertama dalam berkomunikasi adalah memahami maksud orang lain dan
menyampaikan maksud mereka dalam bentuk kata-kata sesuai dengan tahap
perkembangannya. Sampai dengan usia 18 bulan bayi masih membutuhkan penguatan bahasa
isyarat baik dengan tangan, mimik muka, serta gerak tubuh untuk memahami komunikasi.

Tugas kedua dalam berkomunikasi adalah belajar berbicara. Karena belum


mampu berbicara, bayi mengembangkan pola komunikasi dengan cara mereka sendiri yang
disebut bentuk-bentuk prabicara (menangis, mengoceh, isyarat dan pengungkapan emosi).
Jika bentuk komunikasi prabicara ternyata menjadi pengganti bicara dan ternyata
memuaskan, maka motivasi bayi/anak kecil untuk belajar bicara menjadi menurun.

Setidaknya ada tiga tugas yang cukup sulit dalam belajar berbicara pada bayi. Bayi belajar
mengucapkan kata-kata, menggunakan kosa kata dan menghubungkan artinya agar dapat
menyampaikan maksudnya kepada orang lain, kemudian menggabungkan kata-kata menjadi
kalimat yang dimengerti orang lain.

2. Pengucapan
Bayi belajar mengucapkan kata-kata dengan coba-coba dengan meniru orang dewasa. Banyak
kata yang kurang berarti sampai dengan usia 18 bulan, tapi setelah itu akan terlihat
perkembangan yang mencolok.

1
https://dosenpsikologi.com/perkembangan-psikologi-pada-bayi
 Kosa kata
Kosa kata ini meningkat dengan bertamabahnya usia. Pertama diawali dengan nama orang
dan benda, kemudian kata kerja.

 Kalimat
Kalimat bayi yang pertama muncul biasa terjadi diantara usia 12 dan 18 bulan, yang terdiri
satu kata dan disertai isyara

 Pola Emosi Pada Bayi


Pola emosi pada bayi didominasi dengan emosi menyenangkan dan emosi yang tidak
menyenangkan. Bayi yang mendapat perawatan fisik yang memadai, mendapatkan kasih
sayang dari orang-orang di sekitarnya akan menunjukkan emosi senang.

Sedangkan kondisi sebaliknya membuat bayi menunjukkan emosi tidak senang, sering
menangis karena marah atau takut, dalam kondisi tertentu menjadikan bayi tidak bahagia atau
bahkan sakit-sakitan. Kondisi yang demikian juga mempengaruhi kebahagiaan orangtua atau
orang-orang di sekitarnya.

Dalam kondisi tertentu, orangtua menjadi tidak sabar, merasa proses merawat bayi menjadi
beban bagi mereka, reaksi emosi tidak senang atau tidak sabar dari orangtua ini selanjutnya
juga berpengaruh terhadap emosi bayi.

3. Perkembangan Bermain
Ada beberapa pola bermain yang umum dari masa bayi dalam perkembangan psikologi pada
bayi
 Sensomotorik, merupakan bentuk permainan yang paling awal yaitu dengan gerakan
mengangkat tubuh, menendang, bergoyang-goyang, menggerakkan jari jemari, berceloteh
dan berguling.

 Menjelajah, baik dengan menjelajahi bagian-bagian tubuhnya maupun benda-benda yang ada
di sekitarnya.

 Meniru, menginjak tahun kedua bayi mulai meniru gerakan-gerakan orang di sekitarnya
seperti membaca, menyapu, dll.2

 Berpura-pura, pada tahun kedua bayi memberikan sifat hidup pada bendakesayangan dan
mainannya.
2
 Permainan, sebelum berusia satu tahun bayi sudah menyukai permainan
sembunyisembunyian, ciluk-ba, dsb., yang dilakukan dengan orang dewasa atau
kakakkakaknya.

 Hiburan, bayi senang diceritai, dinyanyikan dan dibacakan dongeng.

4. Kebahagiaan dalam Masa Bayi


Tahun pertama kehidupan dipandang sebagai masa yang paling bahagia sepanjang rentang
kehidupan. Hal ini disebabkan ketergantungan bayi menarik perhatian anak yang lebih besar,
ibu atau orang dewasa tertarik menggendong atau memenuhi segala kebutuhannya, bahkan
membiarkannya menangis atau beberapa perilaku mengganggu lainnya.
Ada beberapa sebab-sebab ketidakbahagiaan selama masa bayi, misalnya kesehatan yang
buruk (membuat bayi rewel dan mudah marah), tumbuhnya gigi (rasa tidak enak atau kadang-
kadang rasa sakit menyebabkan anak rewel dan mudah marah), keinginan mandiri (dengan
menolak bantuan orang lain atau bahkan mogok), kecewa akan peran orangtua, permulaan
disiplin, penganiayaan anak, dan meningkatnya kebencian antarsaudara (sibling rivalry).

5. Perkembangan Sosialisasi
Pengalaman sosial pada masa ini banyak mempengaruhi pola hubungan sosial dan pola
perilaku di masa depan. Hanya ada sedikit bukti bahwa sikap sosial dan antisosial merupakan
sikap bawaan. Bahkan seseorang menjadi introvert atau ekstrovert lebih banyak dipengaruhi
pengalaman-pengalamam sosial awal, dimana ha lini banyak terjadi dalam rumah.
Alasan lain mengapa dasar-dasar sosial pada masa ini penting adalah sekali terbentuk
cenderung akan menetap pada masa-masa berikutnya. Bayi yang banyak menangis cenderung
menjadi anak yang agresif atau mencari perhatian.

Sebaliknya bayi yang ramah dan bahagia biasanya memiliki penyesuaian sosial yang lebih
baik pada masa besarnya nanti. Perlu dicatat bahwa mungkin saja dilakukan perubahan, tetapi
tidaklah mudah mengadakan perubahan pada pola perilaku yang sudah menetap.

Anda mungkin juga menyukai