1. Perkembangan Bicara
Tugas pertama dalam berkomunikasi adalah memahami maksud orang lain dan
menyampaikan maksud mereka dalam bentuk kata-kata sesuai dengan tahap
perkembangannya. Sampai dengan usia 18 bulan bayi masih membutuhkan penguatan bahasa
isyarat baik dengan tangan, mimik muka, serta gerak tubuh untuk memahami komunikasi.
Setidaknya ada tiga tugas yang cukup sulit dalam belajar berbicara pada bayi. Bayi belajar
mengucapkan kata-kata, menggunakan kosa kata dan menghubungkan artinya agar dapat
menyampaikan maksudnya kepada orang lain, kemudian menggabungkan kata-kata menjadi
kalimat yang dimengerti orang lain.
2. Pengucapan
Bayi belajar mengucapkan kata-kata dengan coba-coba dengan meniru orang dewasa. Banyak
kata yang kurang berarti sampai dengan usia 18 bulan, tapi setelah itu akan terlihat
perkembangan yang mencolok.
1
https://dosenpsikologi.com/perkembangan-psikologi-pada-bayi
Kosa kata
Kosa kata ini meningkat dengan bertamabahnya usia. Pertama diawali dengan nama orang
dan benda, kemudian kata kerja.
Kalimat
Kalimat bayi yang pertama muncul biasa terjadi diantara usia 12 dan 18 bulan, yang terdiri
satu kata dan disertai isyara
Sedangkan kondisi sebaliknya membuat bayi menunjukkan emosi tidak senang, sering
menangis karena marah atau takut, dalam kondisi tertentu menjadikan bayi tidak bahagia atau
bahkan sakit-sakitan. Kondisi yang demikian juga mempengaruhi kebahagiaan orangtua atau
orang-orang di sekitarnya.
Dalam kondisi tertentu, orangtua menjadi tidak sabar, merasa proses merawat bayi menjadi
beban bagi mereka, reaksi emosi tidak senang atau tidak sabar dari orangtua ini selanjutnya
juga berpengaruh terhadap emosi bayi.
3. Perkembangan Bermain
Ada beberapa pola bermain yang umum dari masa bayi dalam perkembangan psikologi pada
bayi
Sensomotorik, merupakan bentuk permainan yang paling awal yaitu dengan gerakan
mengangkat tubuh, menendang, bergoyang-goyang, menggerakkan jari jemari, berceloteh
dan berguling.
Menjelajah, baik dengan menjelajahi bagian-bagian tubuhnya maupun benda-benda yang ada
di sekitarnya.
Meniru, menginjak tahun kedua bayi mulai meniru gerakan-gerakan orang di sekitarnya
seperti membaca, menyapu, dll.2
Berpura-pura, pada tahun kedua bayi memberikan sifat hidup pada bendakesayangan dan
mainannya.
2
Permainan, sebelum berusia satu tahun bayi sudah menyukai permainan
sembunyisembunyian, ciluk-ba, dsb., yang dilakukan dengan orang dewasa atau
kakakkakaknya.
5. Perkembangan Sosialisasi
Pengalaman sosial pada masa ini banyak mempengaruhi pola hubungan sosial dan pola
perilaku di masa depan. Hanya ada sedikit bukti bahwa sikap sosial dan antisosial merupakan
sikap bawaan. Bahkan seseorang menjadi introvert atau ekstrovert lebih banyak dipengaruhi
pengalaman-pengalamam sosial awal, dimana ha lini banyak terjadi dalam rumah.
Alasan lain mengapa dasar-dasar sosial pada masa ini penting adalah sekali terbentuk
cenderung akan menetap pada masa-masa berikutnya. Bayi yang banyak menangis cenderung
menjadi anak yang agresif atau mencari perhatian.
Sebaliknya bayi yang ramah dan bahagia biasanya memiliki penyesuaian sosial yang lebih
baik pada masa besarnya nanti. Perlu dicatat bahwa mungkin saja dilakukan perubahan, tetapi
tidaklah mudah mengadakan perubahan pada pola perilaku yang sudah menetap.