Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan Sosioemosional Pada Bayi

1. Sosialisasi timbal balik


Sosialisasi yang memiliki sifat dua arah yaitu interaksi sosial merupakan hubungan sosial
yang dinamis dan menyangkut hubungan antar individu, antara individu dangan
kelompok ataupun anata satu kelompok dengan kelompok lainnya.
2. Scaffolding
Orangtua yang mengatur waktu interaksi anak sehingga anak menerima pengalaman
bergiliran dengan orangtuanya yang menyesuaikan besarnya bimbingan yang diberikan
dengan prestasi anak.
3. Keluarga sebagai suatu system
Orang tua terutama ibu memiliki peranan yang besar terhadap pembentukan pola
sosioemosional seorang anak. Interelasi orang tua didalam keluarga, hubungan orangtua-
anak dalam keluarga terus menerus menggunakan pengaruhnya selama masa kanak-
kanak yang kemudihan kehidupan dewasa seseorang. Sosioemosional anak akan
terbentuk dari hasil innteraksi antara orang tua dan anak serta pola asuh orang tua.
Pengajaran norma-norma dan aturan sosial, moral kepada anak harus diajarkan dan
dimulai pada umur 0 tahun.
4. Attachment
Menurut John Bowlby yaitu adanya suatu relasi atau hubungan antar figure sosial tertentu
dengan suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang
unik atau ikatan emosional yang dibentuk seorang individu dengan orang lain yang
bersifat spesifik, mengikat mereka dalam suatu attachment yang bersifat kekal sepanjang
waktu.
5. Studi klasik oleh Harry Harlow
Harry Harlow (1958) dalam studi klasiknya membuktikan bahwa pemberian makanan
bukanlah elemen yang menentukan dalam suatu proses kelekatan, yang paling penting
adalah jalinan kontak yang nyaman seperti kenyamanan sentuhan contohnya.
6. Kelekatan dan teori Konrad Lorenz
Kelekatan adalah ikatan emosional yang kuat antara dua orang. Teori Konrad Lorenz atau
bisa disebut dengan teori etologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di
dalam peraturan yang alami. Semua perilaku manusia merupakan bentuk dari reaksi dari
apa yang terjadi di lingkungan alaminya. Teori etologi menekan bahwa kepekaan kita
terhadap berbagai jenis pengalaman yang bermacam-macam akan berubah sepanjang
rentang kehidupan. Penamaan (imprinting) dan periode penting (critical period)
merupakan konsep kunci. Teori ini di tegakkan berdasarkan penelitian yang cermat
terhadap perilaku binatang dalam keadaan nyata.
7. Kelekatan dan teori Erik Ereikson
Freud mengatakan bahwa bayi akan menjadi semakin dekat dengan orang atau benda
yang memberikannya kepuasan oral. Bagi kebanyakan bayi, kepuasan seperti ini pastinya
didapatkan dari sang ibu yang paling sering memberi makanan kepada bayi.
8. Secure Attachment
Secure Attachment yaitu kelekatan yang aman secara emosional antara orang tua dan
anak dan sebagai dasar perkembangan psikologis yang akan membuat anak akn merasa
nyaman dan merasa terlindungi.
9. Mengapa bayi memiliki kelekatan aman sedang yang lain tidak?
Bayi dengan kelekatan yang aman memiliki pengasuh yang sensitif terhadap isyarat yang
mereka berikan secara konsisten hadir untuk memberikan respon yang mereka perlukan
terhadap kebutuhan mereka (Bigelow & dkk, 2010). Sedangkan pada bayi yang memiliki
kelekatan yang tidak aman ini disebabkan karena para pengasuh yang menghindar
cenderung menolak saat bayi membutuhkan mereka. Bahkan mereka seringkali tidak
merespon terhadap isyarat bayi dan akhirnya hanya menjalin sedikit kontak.
10. Kelekatan aman dan perilaku sosial anak
Pola yang terbentuk dari sebuah interaksi antara orang tua dan anak, anak akan merasa
percaya terhadap ibu sebagai figure pendamping, responsive dan sensitik ketika anak
mencari perlindungan dan kenyamanan. Anak yang memiliki pola ini percaya bahwa
adanya responsif terhadap kebutuhan bayinya akan menciptakan seorang anak yang
mempunyai kelekatan yang aman.
11. Dapatkah ayah mengasuh bayi sebaik yg dilakukan ibu
Observasi terhadap seorang ayah dan bayinya memperlihatkan bahwa ayah memiliki
kemampuan untuk bertindak secara peka dan responsive terhadap bayinya seperti halnya
dengan ibu (Lamb, 2010, Parke dkk, 2008).
12. Bayi lebih menyukai ayah atau ibu dalam keadaan stress?
Pada saat setelah kelahiran, bayi akan mulai belajar mengenali emosi dari mimic wajah
orang yang berada disekitarnya. Saat usia beberapa bulan bayi akan bisa membedakan
ekspresi sedih dan bahagianya. Hal ini yang menjadi alas an bayi akan lebih tertarik jika
ibu mengajaknya untuk berbicara dengan penuh ekspresi. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa saat bayi dalam keadaan stress lebih cenderung nyaman saat berada
didekat ibu.
13. Plus minus tempat penitipan bayi (Day Care)
- Kelebihan : Bisa berinteraksi dengan bayi lain, Orang tua tidak khawatir saat
meninggalkan anaknya untuk bekerja, Bayi masih dalam keadaan aman dan terawat.
- Kekurangan: Kelekatan emosional antara bayi dan orang tua sedikit berkurang,
Memperlambat perkembangan kognitif bayi, Anak lebih familiar dengan wajah
pengasuhnya.
14. Day care dan perkembangan bayi
Apabila anak-anak meluangkan banyak waktu di day care ketika bayi, mereka akan
cenderung mengalami interaksi yang kurang peka terhadap ibunya, lebih banyak perilaku
yang bermasalah, sering sakit. Dengan begitu secara umum nak-anak yang memberikan
waktunya 30 jam atau lebih dalam satu minggu di day care akan memperlihatkan
perkembangan yang murang maksimal.
15. Temperament
Temprament merupakan cairan biokimia dalam darah individu yang mempengaruhi
perilaku individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
16. Anak bertemperamen sedang
Anak yang sesungguhnya memiliki suasana hati yang positif akan tetapi terkadang
menjadi anak yang cenderung bereaksi secara negatif dan sering menangis, melibatkan
diri dalam hal-hal rutin sehari-hari secara tidak teratur, dan lambat menerima
pengalaman-pengalaman baru.
17. Fungsi emosi pada perkembangan anak
Sebagai bentuk komunikasi dengan lingkungannya, sebagai bentuk kepribadian dan
penilaian anak terhadap dirinya sendiri , sebagai bentuk tingkah laku yang dapat diterima
lingkungan sekitarnya, sebagai pembentuk kebiasaan, dan sebagai upaya pengembangan
diri.
18. Emosi dan relasi orangtua-anak
Kemampuan seorang anak dalam mengkomunikasikan emosi memungkinkan terjadinya
interaksi yang terkoordinasi dengan orang tuanya dan merupakan awal suatu ikatan
emosional diantara anak dan orang tua. Bukan hanya orang tua yang mengubah ekspresi
emosinya terhadap ekspresi emosi bayi, akan tetapi anak juga memodifikasi ekspresi
emosinya terhadap ekspresi emosi orang tua. Interaksi ini bersifat timbal balik. Orang tua
yang peka dan responsif akan membantu anak mereka menumbuhkan emosinya, ketika
berekspresi melalui cara yang sedih ataupun bahagia yang akan berpengaruh pada saat
mereka besar nanti.
19. Tipe tangisan bayi
Bayi secara umum setidaknya memiliki tiga jenis tangisan, yaitu:
- Tangisan dasar (basic cry): Pola berirama yang biasanya terdiridari satu tangisan,
diikuti diam sesaat, diteruskan dengan nada agak lebih tinggi dibandingkan tangisan
utama, lalu diakhiri dengan diam singkat lagi sebelum tangisan berikutnya.
- Tangisan kemarahan (angry cry): Variasi dari tangisan dasar dengan lebih banyak
udara dikeluarkan melalui tali suara.
- Tangisan kesakitan (pain cry): Tangisan spontan yang panjang dan tiba-tiba
diikuti menahan nafas cukup lama, tanpa rintihan atau erangan pendahuluan.
20. Tipe senyuman bayi
Bayi memiliki setidaknya dua jenis senyuman, yaitu:
- Senyuman reflektif: Sebuah senyuman yang tidak terjadi sebagai respons terhadap
stimuli eksternal dan muncul selama satu bulan pertama setelah kelahiran, biasanya
terjadi ketika bayi dalam keadaan tidur.
- Senyuman sosial: Sebuah senyuman yang terjadi sebagai respons terhadap
stimulus eksternal, biasanya terhadap wajah yang dilihat oleh bayi. Senyuman sosial
terjadi ketika bayi berusia 2 bulan.
21. Trust dan perkembangan kepribadian
Menurut Erik Erikson (1968), satu tahun pertama dalam kehidupan ditandai oleh tahap
perkembangan rasa percaya versus rasa tidak percaya. Bayi yang sebelumnya merasakan
adanya kehidupan yang teratur, hangat, dan terlindungi dalam kandungan ibu, kemudian
sang bayi menghadapi sebuah dunia yang kurang aman. Erikson berpendapat bahwa bayi
mempelajari rasa percaya jika mereka diasuh secara konsisten dan hangat. Jika bayi tidak
diberi makan dengan baik dan tidak ditempatkan dalam suasana hangat secara konsisten.
Maka bayi cenderung mengembangkan rasa tidak percaya. Rasa percaya versus rasa tidak
percaya tidaklah sama sekali berakhir dalam satu tahun pertama kehidupan. Rasa percaya
versus rasa tidak percaya muncul lagi dalam tahap-tahap perkembangan selanjutnya.
22. Self dan perkembangan kepribadian
Self merupakan salah satu bagian penting dalam perkembangan kepribadian. Seperti yang
dikemukakan oleh Rogers bahwa konsep kepribadian yang paling utama adalah diri
(self). Karena didalam diri berisi ide-ide, persepsi-persepsi, dan nilai-nilai yang
mencakup kesadaran tentang diri sendiri. Konsep diri merupakan representasi diri yang
mencakup identitas diri yakni karakteristik personal, pengalaman, peran dan status sosial
(Desmita,2012).
23. Kemandirian dan perkembangan kepribadian
Erik Erikson (1968) mengutamkan bahwa kemandirian merupakan isu yang penting pada
tahun kedua kehidupan. Erikson menggambarkan tahap kedua perkembangan sebagai
tahap otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu. Otonomi dibangun seiring dengan
berkembangnya kemampuan mental dan motorik. Pada tahap ini, bayi tidak hanya
mampu berjalan, tetapi mereka juga mampu memanjat, membuka dan menutup,
menjatuhkan, mendorong dan menarik, serta memegang dan melepaskan. Itu semua
berguna untuk mengendalikan otot dan dorongan-dorongan mereka. Namun, ketika
pengaruh tidak sabar dalam melakukan sebuah hal maka yang akan berkembang adalah
rasa malu dan ragu-ragu. Apabila orang tua selalu bersikap terlalu melindungi anaknya
dan banyak mengkritik ketika kecelakaan kecil terjadi, anak tersebut akan
mengembangkan rasa malu dan ragu-ragu yang berlebihan mengenai kemampuan mereka
untuk mengendalikan diri sendiri dan dunianya. Erikson berpendapat bahwa tahap
otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu memiliki implikasi penting dalam perkembangan
individu di masa depan.
24. Child maltreatment
Child maltreatment atau bisa disebut dengan penganiayaan anak adalah penganiayaan
atau penelantaran anak di bawah umur 18 tahun. Hal ini mencakup semua perlakuan
buruk yang dialami anak dibawah umur. Seperti penganiaayan fisik dan emosional,
pelecehan seksual, penelantaran, kelalaian dan eksploitasi komersial atau lainnya.
Perlakuan buruk tersebut bisa mengakibatkan bahaya aktual atau potensial terhadap
kesehatan, kelangsungan hidup, perkembangan dan martabat anak dalam konteks
hubungan tanggung jawab, kepercayaan dan kekuasaan.
25. Autisme dan perkembangan bayi
Autisme adalah gangguan otak yang membatasi kemampuan seseorang untuk
berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Gangguan perkembangan ini
umumnya didiagnosis pada usia di atas 1-3 tahun, meski gejala awalnya mungkin saja
sudah muncul sejak bayi.

Anda mungkin juga menyukai