Anda di halaman 1dari 25

Tahap-Tahap Adaptasi

Disusun Oleh :

1. Balqis Nurul Fitria 1910630100021


2. Eva Afrianita Ariyanti 1910630100029
3. Sakinah Warosah 1910630100063
4. Syifa Aulia 1910630100073

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi kebidanan Ibu


Irma Hamdayani Pasaribu, M. Keb
Tahap-Tahap Adaptasi
Tahap Adaptasi
Pieter (2011) mengatakan bahwa, adaptasi adalah suatu proses penyesuaian diri seseorang
yang berlangsung terus-menerus untuk memenuhi segala kebutuhannya dengan tetap
memelihara hubungan harmonis pada situasi lingkungannya. Tahapan adaptasi antara lain :
1. Adaptif
Menurut Mansur (2011: 12) mengatakan bahwa “Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai daya
upaya untuk menyesuaikan diri secara aktif maupun pasif. Pada dasarnya seseorang secara aktif
melakukan penyesuaian diri bila keseimbangannya terganggu. Manusia akan merespon dari tidak
seimbang menjadi seimbang. Ketidakseimbangan tersebut ditimbulkan frustasi dan konflik.”
lanjutan
A. Frustasi
Dalam mencapai tujuan, seseorang terkadang justru mengalami kendala sehingga tujuan
tersebut gagal dicapai. Hal tersebut akan menyebabkan kecewa atau frustasi. Ini berarti
bahwa frustasi timbul karena adanya Iblocking dari perilaku yang disebabkan adanya kendala
yang menghadangnya.
B. Konflik
Salah satu sumber frustasi adalah adanya konflik antara beberapa motif dalam diri individu yang
bersangkutan. Motif-motif itu tidak dapat dikompromikan satudengan yang lain, tetapi harus mengambil
pilihan dari bermacam-macam motif tersebut. Keadaan ini dapat menimbulkan konflik dalam diri
individu yang bersangkutan.
Tahap-Tahap Adaptasi
2. Maladaptif
Adalah suatu kegagalan individu dalam mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa kanak-
kanak dalam kematangan aspek psikososial kepribadian di masa dewasa yang harmonis.
Pada intinya maladaptif adalah sikap tidak dewasa atau sifat kanak-kanak yang muncul meski
seseorang telah dewasa.
Frustasi dan konflik yang terjadi pada individu merupakan sumber atau penyebab stres psikologis.
Dengan demikian, individu harus melakukan adaptasi dengan menggunakan Mekanisme
Mempertahankan Ego. Mekanisme pertahanan ego antara lain:

1.Rasionalisasi (berpikir rasional)


2.Menarik diri
3.Identifikasi
4.Regresi
5.Kompensasi
6.Represi
7.Mengisar
Proses Adaptasi
Disusun Oleh :

1. Balqis Nurul Fitria 1910630100021


2. Eva Afrianita Ariyanti 1910630100029
3. Sakinah Warosah 1910630100063
4. Syifa Aulia 1910630100073

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi kebidanan Ibu


Irma Hamdayani Pasaribu, M. Keb
Proses Adaptasi

A. Proses Adaptasi Psikologis pada Masa Bayi

Tahapan proses adaptasi psikologi bayi yang penting diketahui oleh bidan antara lain masa
prenatal, masa neonatal dan masa babyhood.
1. Adaptasi Masa Prenatal
Sejumlah adaptasi yang dialami oleh janin di masa prenatal antara lain adalah adaptasi
pendengaran, adaptasi penciuman (perasa), adaptasi belajar dan mengingat. Respon terhadap suara
dan getaran ibu pada janin dimulai pada 26 minggu kehamilan dan terus meningkat. Puncak
responnya janin terhadap adanya suara sebagai salah satu proses adaptasi pendengaran aalah pada
32 mingngu kehamilan.
Pada masa adaptasi ini, bayi akan memiliki kemampuan untuk membedakan berbagai macam suara
(auditori), dan semakin berkembang pesat setelah kelahiran.
Proses Adaptasi
Janiwarty dkk (2013) dijelaskan bahwa pada 14 minggu kehamilan, sel perasa dan penciuman
pada janin dalam kandungan ibu akan mulai matang. Penyaluran rasa dan bau makanan ini
ditransmisikan pada janin melalui amniotic. Bayi juga aktif untuk belajar. Dalam ilmu psikolog
dan dunia kebidanan, para ibu dianjurkan untuk sering memberikan rangsangan (cerita,
sentuhan, dll) agar psikologi anak semakin baik.

Namun, pada masa ini, sering kali terjadi sejumlah permasalahan berkaitan dengan psikologi
bayi yang akan dilahirkan. Lingkungan prenatal bayi adalah Rahim ibunya, maka akan
mempengaruhi factor-fakotr psikologi dan fisik bayi dalam kandungan adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan ibunya. Diantara lain karena factor genetika, penyakit ibu, psikologi
ibu, usia ibu saat hamil, aktivitas fisik, konsumsi obat-obatan, narkoba, pola hidup tidak sehat,
merokok.
Proses Adaptasi

2. Adaptasi Masa Neonatal

merupakan masa terjadinya penyesuaian radikal. Ini adalah suatu peralihan dari lingkungan
(kandungan) ke lingkungan luar. Seperti halnya semua peralihan, hal itu memerlukan
penyesuaian.
Penyesuaian diri radikal pada bayi neonatal antara lain:
Menyesuaikan terhadap perubahan suhu.
Menyesuaikan diri terhadap cara bernafas.
Menyesuaikan diri terhadap pola makan.
Menyesuaikan diri terhadap sistem ekresi. 
Kemudian beralih kemasa terhentinya perkembangan untuk sementara waktu kira-kira 1
minggu, seperti berkurangnya berat badan dan selalu sakit-sakitan. Pada akhir periode
neonate perkembangan dan kesehatan bayi akan berjalan  Penjelasan dari masing-masing
adaptasi seperti semula. Sebenarnya terhentinya perkembangan dan pertumbuhan bayi
tersebut merupakan ciri khas dari periode neonatal dan dianggap normal.
Proses Adaptasi
Setelah mengalami penyesuaian tahap neonatal bayi mengalami periode babyhood secara umum
adalah usia 2 minggu hingga 2 tahun. Periode babyhood merupakan dasar pembentukan sikap, perilaku
dan pola ekspresi. Adanya ketidakmampuan penyesuaian diri pada masa dewasa merupakan efek
pengalaman periode babyhood dan masa kana-kanak yang kurang baik.

Pada periode babyhood ini bayi sudah memahami senyum, merangkak dan berdiri. Selain itu bayi
senang memegang mainan dengan kedua tangannya sembari melihat kesana-kemari dan berusaha untuk
mencari-cari suara atau musik yang didengarnya. Bayi juga sudah mampu membedakan suara ibunya
dengan suara orang lain. Pada akhir periode babyhood bayi seringkali takut didekati orang yang tidak
dikenalnya namun bayi akan merasa senang dengan anak lain. Kemudian bayi biasanya akan selalu
menolak untuk ditidurkan, karena mereka lebih suka menghabiskan waktunya dengan bermain. (Bethsaida
& Herri, 2012)
Proses Adaptasi

B. Proses Adaptasi Psikologis pada Masa Balita

Sebagian besar orang tua memandang masa balita sebagai usia yang mengandung masalah
atau usia sulit, dengan munculnya masalah perilaku anak. Sebenarnya pada masa ini adalah
masa dimana anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial untuk persiapan penyesuaian diri
pada masa selanjutnya. Masa ini disebut juga sebagai usia menjelajah, dimana anak belajar
menguasai dan mengendalikan lingkungan. Salah satu caranya untuk menjelajah lingkungan
ialah dengan sering bertanya kepada orang-orang terdekatnya. Anak-anak pada usia ini juga
sering meniru tindakan dan pembicaraan orang lain.
Orang tua hendaknya memahami proses adaptasi psikologi pada masa balita karena pada
masa ini perkembangan balita sangat pesat dengan ditandai oleh hal-hal kreatif yang
dilakukan oleh balita tersebut.
C. Proses Adaptasi pada Masa Anak-Anak
Menurut teori Vygotsky, anak secara aktif menciptakan pengalaman mereka sendiri. Vygotsky
memberikan peran yang lebih penting pada interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan
kognitif anak. Dengan kata lain, perkembangan kognitif anak sebagai sesuatu yang tidak
terpisahkan dari aktivitas sosial dan budaya.
pengetahuan tidak dihasilkan dari dalam diri individu, melainkan dibangun melalui interaksi
dengan orang lain dan benda budaya, seperti buku
orang lain dan bahasa, memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif
anak. Interaksi sosial anak dengan orang dewasa yang lebih terampil dan teman
sebaya, akan meningkatkan perkembangan kognitifnya. Melalui interaksi ini pula
anggota masyarakat yang kurang terampil dapat belajar dari anggota masyarakat
lain untuk beradaptasi dan berhasil di masyarakat yang lebih luas.
Lanjutan
Perkembangan baik motoric maupun sensorik dari anak-anak memang jauh lebih terkoordinasi
daripada masa bayi. Karena pada masa ini akan mengalami perkembangan baik itu berupa
perkembangan motoric kasar, dan halus, kematangan otak, dan perkembangan otot.

Dunia akan dipenuhi dengan imajinasi, khayalan, dan kebebasan. Adaptasi bhaa yang dialami
anak-anak ini sangat pesat. Anak akan mengalami kemajuan pemahaman kosa kata, ucapan,
tata bahasa, dan sintaksis.

Usia awal anak-anak juga mengalami adaptasi emosi sebagai bagian dari proses adaptasi
psikologi. Memahami emosi anak akan membantuk anak dalam memandu perilakunya sendiri
dalam situasi sosial/luar serta membantu mengutarakan perasaannya.
Adapun jenis reaksi emosi yang dialami oleh anak antara lain, marah, gembira, perasaan
sedih dan kasih sayang.
Pada masa periode ini, anak juga akan mengalami
adaptasi perkembangan sosial. Hal ini dapat diperhatikan
dengan sikap anak dengan lingkungan sekekelingnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
psikologis
Pola perkembangan dapat dipengaruhi oleh keadaan atau kondisi di dalam diri si anak
itu sendiri, ataupun oleh keadaan atau kondisi di luar si anak. Secara umum perkembangan
anak selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum
dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal
Faktor internal adalah segala sesuatu yang ada dalam diri individu yang keberadaannya
mempengaruhi dinamika perkembangan. Termasuk ke dalam faktor-faktor internal tersebut
adalah faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kematangan fisik (genetic) dan psikis,
maupun perbedaan ras/etnik.

2. Faktor Eskternal
Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri individu yang keberdaannya
mempengaruhi terhadap dinamika perkembangan. Yang termasuk faktor eksternal antara lain:
faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, dan faktor lingkungan non fisik.
Lanjutan
Dengan demikian perkembangan tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja, melainkan dari
banyak faktor yang saling berhubungan dan saling bergantung. Berikut adalah beberapa faktor
yang mempengaruhi perkembangan individu :
a. Faktor Keturunan bagi Perkembangan
b. Faktor Keluarga bagi Perkembangan
c. Faktor Lingkungan bagi Perkembangan
Masalah-Masalah Psikologi Pada Anak

● Gangguan Kecemasan
Kecemasan adalah jenis yang paling umum dari gangguan psikologis yang mempengaruhi anak-anak. Gejala
utama dari gangguan kecemasan adalah kekhawatiran yang berlebihan, ketakutan atau kegelisahan. yang
cenderung membuat anak-anak khawatir berlebihan tentang hal-hal yang tidak realistis, serangan panik,
gangguan obsesif kompulsif, yang menyebabkan anak-anak mengulangi pola pikiran dan perilaku, seperti
mencuci tangan, dan gangguan stres pasca-trauma, yang biasanya terjadi pada anak-anak yang mengalami
peristiwa traumatis dalam hidup.

● Depresi parah
Depresi adalah gangguan psikologis lain yang sangat umum pada anak-anak. Depresi mempengaruhi emosi
anak, membuat mereka merasa sedih atau tidak berharga. Mereka mungkin kehilangan motivasi untuk kegiatan
yang mereka gunakan untuk sangat menikmati, dan mungkin memiliki perubahan nafsu makan dan pola tidur.
Masalah-Masalah Psikologi Pada Anak

● Bipolar Disorder
Gangguan bipolar sering terlihat pada gejala perubahan suasana hati berlebihan yang tampaknya berubah dengan
cepat dan pergi dari rendah ke tinggi dengan cepat.
.
● Hiperaktif
Sebuah gangguan psikologi anak yang cukup sering terjadi. Seorang anak akan mendapatkan sebuah gangguan
perilaku dimana mereka cenderung bergerak aktif bahkan super aktif di dalam rumah atau di lingkungan
permainan bersama dengan teman-temannya. Anak-anak yang hiperaktif bisa membahayakan teman-temannya
akibat perilaku yang terjadi secara spontan dan tanpa pikir panjang. 

● Pemurung dan penyendiri


Ketika kita telah membahas mengenai anak-anak yang ceria bahkan hiperaktif, ada pula anak yang berperilaku
sebaliknya. Mereka sangat sulit bergaul dan cenderung merasa malu dengan keadaan mereka sendiri. Anak-anak
seperti ini juga tidak boleh dibiarkan berlarut karena jiwa sosial mereka tidak bisa berkembang jika selalu
dibiarkan.
Masalah-Masalah Psikologi Pada Anak

Selain itu, masalah psikologi pada anak berupa perilaku dalam kehidupan sehari-hari antara lain
sebagai berikut:
● Anak suka berbohong
Solusi : Berkait dengan masalah tersebut di atas, jika orang tua menginginkan anak-anaknya
bersikap jujur, dan tidak berbohong, maka sebaiknya harus bersedia untuk mendengarkan suatu
kebenaran baik kebenaran itu terasa manis atau pahit, baik ataupun buruk yang dinyatakan oleh
seorang anak. Jangan sampai anak merasa takut untuk mengungkapkan segala isi hatinya. 

● Anak suka berkelahi


Solusi : memberi teguran dan nasihat yang baik. Ini termasuk metode pendidikan yang sangat baik
dan bermanfaat untuk meluruskan kesalahan anak.
KEBUTUHAN BIMBINGAN PSIKOLOGIS

1. saat menghadapi, mendidik, dan mengajari anak-anak, bidan wajib mengetahui


tahapan perkembangan anak. Hal ini bertujuan agar bidan dapat menemukan
metode paling tepat dalam pengajaran dan pendidikan anak tersebut.

2. seorang bidan juga harus mengerti dan memahami anak. Artinya seorang bidan
bertugas mengenal anak juga dengan memperhatikan aspek perkembangan dan
tujuan dari bimbingan psiolig tersebut. Latar belakang lingkungan anak tentu
akan sangat berpengaruh terhadap perilaku dan kepribadian anak.

3. bidan perlu meyakinkan pada orang tua anak tersebut, bahwa peran ayah dan
ibunya akan sangat berpenagruh terhadap perilaku dan kepribadian anak.
Thank u
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon
, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai