Anda di halaman 1dari 27

ADAPTASI PSIKOLOGI PADA

BAYI
PENGERTIAN BAYI BARU LAHIR

• Bayi baru lahir/ newborn/ neonatus adalah bayi


yang dilahirkan sampai dengan umur 28 hari
• Bayi baru lahir normal adalah bayi yg baru
dilahirkan pada kehamilan cukup bulan dengan
berat badan bayi antara 2500-4000 gram & tanpa
tanda asfiksia serta penyakit penyerta lainya.
• Masa bayi terjadi pada umur 0-2 tahun. Banyak ahli yang menyebut
masa bayi sebagai masa vital, karena kondisi masa bayi merupakan
fondasi kokoh pada tumbuh kembang selanjutnya. Masa bayi
dimulai dengan kelahiran yang diikuti dengan tangis pertama.
• Sis Heyster mengungkapkan bahwa tangis bayi yang pertama
sebagai tanda adanya kesadaran jiwa pada seorang anak. Dengan
adanya kesadaran (conciousnes) itu berarti fungsi-fungsi kejiwaan
telah mulai bekerja sebagaimana mestinya.
MASA BAYI (BABY HOOD): UMUR 2 MINGGU
SAMPAI UMUR 2 TAHUN.

Ciri-ciri masa ini :


• Masa dasar atau masa pembentukan kehidupan yang
sesungguhnya karena saat ini pola perilaku, sikap, ekspresi,
emosi mulai terbentuk
• Bayi berkembang pesat baik fisik maupun psikologinya
• Dalam masa bayi selain meningkatkan individualitas juga
terjadi sosialisasi
• Masa bayi merupakan masa permulaan berkembangnya
peran seks/jenis kelamin
• Masa bayi merupakan permulaan kreativitas.
PROSES ADAPTASI PSIKOLOGIS BBL

1. Tahap Adaptasi

• Pieter (2011) mengatakan bahwa, adaptasi adalah


suatu proses penyesuaian diri seseorang yang
berlangsung terus-menerus untuk memenuhi segala
kebutuhannya dengan tetap memelihara hubungan
harmonis pada situasi lingkungannya.
TAHAPAN ADAPTASI ANTARA LAIN :

a. Adaptif

• Menurut Mansur (2011: 12) mengatakan bahwa “Manusia


sebagai makhluk hidup mempunyai daya upaya untuk
menyesuaikan diri secara aktif maupun pasif.
b. Frustasi

•Dalam mencapai tujuan, seseorang terkadang justru mengalami kendala sehingga tujuan tersebut
gagal dicapai. Hal tersebut akan menyebabkan kecewa atau frustasi.

c. Konflik

•Salah satu sumber frustasi adalah adanya konflik antara beberapa motif dalam diri individu yang
bersangkutan. Motif-motif itu tidak dapat dikompromikan satu dengan yang lain, tetapi harus
mengambil pilihan dari bermacam-macam motif tersebut. Keadaan ini dapat menimbulkan
konflik dalam diri individu yang bersangkutan.
d. Maladaptif

•Frustasi dan konflik yang terjadi pada individu merupakan


sumber atau penyebab stres psikologis. Dengan demikian,
individu harus melakukan adaptasi dengan menggunakan
mekanisme mempertahankan ego
PROSES ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA MASA
BAYI

Masa bayi merupakan masa terjadinya penyesuaian radikal. Ini adalah suatu peralihan dari
lingkungan (kandungan) ke lingkungan luar. Seperti halnya semua peralihan, hal itu
memerlukan penyesuaian.

• Penyesuaian diri radikal pada bayi neonatal antara lain:

a. Menyesuaikan terhadap perubahan suhu.

b. Menyesuaikan diri terhadap cara bernafas.

c. Menyesuaikan diri terhadap pola makan.

d. Menyesuaikan diri terhadap sistem ekresi.


• Kemudian beralih kemasa terhentinya perkembangan
untuk sementara waktu kira-kira 1 minggu, seperti
berkurangnya berat badan dan selalu sakit-sakitan. Pada
akhir periode neonate perkembangan dan kesehatan bayi
akan berjalan seperti semula. Sebenarnya terhentinya
perkembangan dan pertumbuhan bayi tersebut merupakan
ciri khas dari periode neonatal dan dianggap normal.
• Setelah mengalami penyesuaian tahap neonatal bayi mengalami periode babyhood secara umum
adalah usia 2 minggu hingga 2 tahun. Periode babyhood merupakan dasar pembentukan sikap,
perilaku dan pola ekspresi.
• Adanya ketidakmampuan penyesuaian diri pada masa dewasa merupakan efek pengalaman periode
babyhood dan masa kana-kanak yang kurang baik. Pada periode babyhood ini bayi sudah memahami
senyum, merangkak dan berdiri. Selain itu bayi senang memegang mainan dengan kedua tangannya
sembari melihat kesana-kemari dan berusaha untuk mencari-cari suara atau musik yang didengarnya.
• Bayi juga sudah mampu membedakan suara ibunya dengan suara orang lain. Pada akhir periode
babyhood bayi seringkali takut didekati orang yang tidak dikenalnya namun bayi akan merasa senang
dengan anak lain. Kemudian bayi biasanya akan selalu menolak untuk ditidurkan, karena mereka lebih
suka menghabiskan waktunya dengan bermain.
PROSES ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA MASA
BALITA

• Sebagian besar orang tua memandang masa balita sebagai usia yang
mengandung masalah atau usia sulit, dengan munculnya masalah perilaku anak.
Sebenarnya pada masa ini adalah masa dimana anak mempelajari dasar-dasar
perilaku sosial untuk persiapan penyesuaian diri pada masa selanjutnya. Masa ini
disebut juga sebagai usia menjelajah, dimana anak belajar menguasai dan
mengendalikan lingkungan. Salah satu caranya untuk menjelajah lingkungan ialah
dengan sering bertanya kepada orang-orang terdekatnya. Anak-anak pada usia ini
juga sering meniru tindakan dan pembicaraan orang lain.
• Orang tua hendaknya memahami proses adaptasi
psikologi pada masa balita karena pada masa ini
perkembangan balita sangat pesat dengan ditandai oleh
hal-hal kreatif yang dilakukan oleh balita tersebut.
Ketidakpekaan orang tua akan menimbulkan banyak
masalah yang dihadapi oleh ibu maupun balita
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA BAYI DAN
BALITA

Tidak semua proses adaptasi bayi dan balita sama karena


mungkin beberapa anak mudah melakukan penyesuaian tetapi adapula
anak yang sulit bahkan gagal dalam proses penyesuaian.

•Faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi psikologi bayi dan


balita antara lain : Intelegensi, status ras dan keturunan, lingkungan dan
budaya, pola asuh keluarga
PERUBAHAN EMOSI PADA BAYI

• Emosi dapat diartikan sebagai kondisi intrapersonal, seperti perasaan,


keadaan tertentu, atau pola aktivitas motorik.
• Unit-unit emosi dapat dibedakan berdasar tingkatan kompleksitas yang
terbentuk, berupa perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan,
komponen ekspresi wajah individu, dan suatu keadaan sebagai penggerak
tertentu.
• Dengan demikian, emosi dapat diartikan sebagai aktivitas badaniah secara
eksternal, atau reaksi menyenangkan dan tidak menyenangkan terhadap
peristiwa atau suatu kondisi mental tertentu. (Lewis & Haviland-Jones,
2000).
MEKANISMES EMOSI

• Elicitors, yaitu adanya dorongan berupa situasi atau


peristiwa. Misalnya, peristiwa didekati seekor harimau.
• Receptors, yaitu aktivitas di pusat sistem saraf. Setelah
indra menerima rangsangan dari luar, dalam hal ini mata
melihat mendekatnya seekor harimau, maka mata berfungsi
sebagai indra penerima stimulus atau reseptor awal. Setelah
mata menerima stimulus, informasi tersebut diteruskan ke
otak sebagai pusat sistem saraf.
• State, yaitu perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologis. Dalam contoh kasus ini, setelah
rangsangan mencapai ke otak maka otak menerjemahkan dan mengolah stimulus yang telah
diterjemahkan ke berbagai bagian tubuh lain yang terkait sehingga terjadi perubahan fisiologis,
seperti jantung berdetak keras, tekanan darah naik, badan tegang atau terjadi perubahan pada hormon
lainnya.
• Expression, yaitu terjadinya perubahan pada daerah yang dapat diamati, seperti pada wajah, tubuh,
suara, atau tindakan yang terdorong oleh perubahan fisiologis. Sebagai contohnya otot wajah
mengencang, tubuh tegang, mulut terbuka, dan suara keras berteriak.
• Experience, yaitu persepsi dan interpretasi individu pada kondisi emosionalnya. Dengan pengalaman
individu dalam menerjemahkan dan merasakan perasaan sebagai rasa takut, stress, terkejut dan ngeri
POLA DAN VARIASI
PERKEMBANGAN EMOSI
Secara umum perkembangan emosi pada anak usia dini adalah:
•Pada masa bayi, keterangsangan umum pada bayi dapat
dibedakan menjadi reaksi yang sederhana dan mengesankan
tentang kesenangan dan tidak kesenangan.
•Reaksi tidak menyenangkan diwujudkan dalam bentuk
tangisan dan aktivitas lain. Sebaliknya, reaksi menyenangkan
terlihat dalam relaksasi yang menyeluruh pada tubuhnya, dan
dari suara yang menyenangkan. Bentuk-bentuk emosi seperti
gembira, marah, takut, dan bahagia adalah ekspresi khas yang
ada pada masa bayi
Adapun variasi emosi pada masing-masing anak berbeda-beda, perbedaan ini
dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya:
•Keadaan fisik anak.
•Reaksi sosial terhadap perilaku emosional.
•Kondisi lingkungan.
•Jumlah anggota keluarga.
•Cara mendidik anak.
•Status sosial-ekonomi keluarga.
 
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
EMOSI
• Reaksi emosi anak sangat kuat, anak akan merespons suatu peristiwa
dengan kadar kondisi emosi yang sama. Semakin bertambah usia anak,
anak akan semakin mampu memilih kadar keterlibatan emosinya.
• Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang
diinginkannya. Anak dapat bereaksi emosi kapan saja mereka
menginginkannya.
• Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi lain. Bagi
seorang anak sangat mungkin sehabis menangis akan langsung tertawa
keras melihat kejadian yang menurutnya lucu. Reaksi ini menunjukkan
spontanitas pada diri anak dan menunjukkan kondisi asli (genuine) di
mana anak sangat terbuka dengan pengalaman-pengalaman hatinya.
•Reaksi emosi bersifat individual, artinya meskipun peristiwa pencetus emosi sama namun
reaksi emosinya dapat berbeda-beda.
•Keadaan emosi anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang ditampilkan.
Keterbatasan pemahaman emosi anak sering kali menimbulkan ketidaktepatan orang
dewasa dalam merespons emosi anak. Kondisi ini dapat mengakibatkan munculnya
permasalahan baru dalam aspek emosi.
Contohnya, seorang anak usia sekitar 2,5 tahun cenderung mudah mengalami
tempertantrum (mudah marah, mengamuk), secara psikologis kondisi ini terkait dengan
fenomena fase perkembangan terrible twos yang umum dialami oleh anak, namun orang
dewasa yang tidak memahami kondisi tersebut akan melabeli perilaku anak dengan label-
label negatif
EKSPRESI EMOSI

•Ekspresi wajah.
•Ekspresi vokal.
•Gerak dan isyarat tubuh.
•Tindakan-tindakan Emosional.
1. Perkembangan Emosi
a. Usia 0-8 minggu
• Kehidupan bayi sangat dikuasai oleh emosi (impulsif). Emosi anak sangat
bertalian dengan perasaan inderawi (fisik), dengan kualitas perasaan senang dan tidak
senang jasmaniyah. Misalnya, bayi senyum atau tidur pulas kalau merasa kenyang,
hangat dan nyaman. Dia akan menangis jika ia lapar, haus, kedinginan, atau sakit.
b. Usia 8 minggu-1 tahun
• Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai berkembang. Anak merasa senang
(tersenyum) apabila melihat mainan yang ada di depan matanya/ melihat seseorang
yang sudah dikenalnya.
Usia 1-3 tahun
• Emosinya sudah mulai terarah pada sesuatu (orang, benda, atau makhluk
lain
• Perkembangan bahasa sudah dimulai pada usia 2 tahun maka anak dapat
menyatakan perasaannya dengan menggunakan bahasa.
• Sifat-sifat perasaan anak pada fase ini:
a. Labil, mudah kembali berubah (sebentar menangis kemudian tertawa)
b. Mudah dipengaruhi tetapi tidak bertahan lama dan bersifat dangkal
• Pada usia ini perkembangan rasa sosial lebih
jelas lagi karena dapat dinyatakan dengan
bahasa. Karena emosi anak kemungkinan dapat
dipengaruhi maka anak dapat turut menyayangi,
mengasihi ataupun membenci sesuatu. Hal ini
mrupakan benihuntuk timbulnya rasa sayang,
benci atau simpati terhadap sesuatu (seseorang
KONSEP PENTING PADA BAYI

Hurlocke (2993: 92) menyatakan adanya beberapa konsep


penting yang terdapat pada bayi, antara lain ialah:
1. Konsep Ruang
•Pada umur 2 tahun, bayi sudah dapat memperkirakan
jarak. Benda yang terletak jauh dari tempatnya tidak akan
diraihnya. Dia tahu berjalan dahulu untuk mendekati
benda tersebut
2. Konsep Berat
• Bayi menganggap bahwa benda yang kecil tearasa ringan, dan lebih
ringan daripada benda yang lebih besar.
3. Konsep Diri
• Bayi mengembangkan konsep diri fisik dengan melihat ke kaca dan
memegang bagian-bagian tubuh.
4. Konsep Keindahan
Sejak berumur 4 bulan, bayi sudah bereaksi terhadap beberapa warna,

dan mengerti alunan musik

Anda mungkin juga menyukai