Anda di halaman 1dari 59

Teori-Teori

Psikologi
Perkembangan
Teori-Teori Psikologi Perkembangan

Teori yang memahami perkembangan


manusia. Teori dapat ini membantu kita
memahami gejala-gejala dan membuat ramalan
tentang bagaimana kita berkembang serta
bagaimana kita berperilaku.
Teori Psikologi
Perkembangan

Prespektif Prespektif
Prespektif Prespektif Prepektif
psikososial Pembelajaran
Psikoanalis Kognitif Humanisitk
Sosial
Teori Perspektif Psikoanalisis
Suatu pandangan tentang kemanusiaan yang mengutamakan
kekuatan ketidak sadaran yang dapat mendorong tingkah laku
manusia. Dalam mengkaji tingklah laku manusia pendakatan-
pendekatan yang digunakan adalah :
Pendekatan Dinamik
Mekanisme Pertahanan diri
Pendekatan Topografi
Pendekatan Pertahap
Teori Prespektif Psikososial
Suatu pandangan bahwa perkembangan manusia terdiri dari
beberapa tahap. Setiap anak harus mampu mengatasi krisis
atau konflik yang terjadi pada setiap tahap agar siap
menghadapi berbagai krisis yang akan dijumpai dalam
kehidupan mendatang. Terdiri dari :
Perkembangan Psikososial
Prinsip Eoigenetik
Teori Prespektif Kognitif
Teori dimana anak tidak dikendalikan insting maupun di “cetak” oleh
pengaruh lingkungan. Tetapi anak adalah seorang yang aktif, selalu ingin
tahu, selalu menjawab tantangan lingkungan sesuai penafsirannya
tentang ciri-ciri esensi yang ditampilkan lingkungan

Tingkat Perkembangan Kognitif:

Periode sensori motor ( + sejak lahir - usia 2 tahun )


Periode praoperasional ( + usia 2 - 7 tahun )
Periode operasional konkret ( + usia 7 – 11 tahun)
Periode operasional formal ( + usia 11 - 15 tahun )
Teori Prespektif Pembelajaran
Sosial
Suatu teori dimana dalam situasi sosial individu bisa
belajar lebih cepat hanya dengan mengamati atau melihat
perilaku orang lain. Individu mengamati perilaku tertentu
melalui empat fase yakni :
Fase memperhatikan
Fase menyimpang
Fase mereproduksi
Fase motivasi
Teori Prespektif Humanistik
Suatu pandangan bahwa pada dasarnya setiap manusia
mempunyai dorongan yang sangat kuat untuk merealisasikan
seluruh potensi yang dimilikinya, mencapai aktualisasi diri
dimana pandangan ini mencoba memandang perilaku dari
sudut perilaku itu sendiri bukan dari sudut pengamat.
Pengertian Emosi

Mekanisme Emosi

Faktor yang Mempegaruhi Perkembangan Emosi


pada Anak Usia Dini
1. Pola dan Variasi
Perkembangan Emosi

2. Karakteristik
Perkembangan
Emosi Anak Usia
Dini

3. Ekspresi
Emosi
4. Jenis Emosi
intrapersonal, seperti perasaan, keadaan
tertentu, atau pola aktivitas motorik. Unit-
unit emosi dapat dibedakan berdasar
tingkatan kompleksitas yang terbentuk,
berupa perasaan menyenangkan atau
tidak menyenangkan, komponen ekspresi
wajah individu, dan suatu keadaan
sebagai penggerak tertentu. Dengan
demikian, emosi dapat diartikan sebagai
aktivitas badaniah secara eksternal, atau
reaksi menyenangkan atau tidak
menyenangkan terhadap peristiwa atau
suatu kondisi mental tertentu. (Lewis &
Pengertian
Haviland-Jones, Emosi
2000).
berupa situasi atau peristiwa.
Misalnya, peristiwa didekati seekor
harimau.
• Receptors, yaitu aktivitas di pusat
sistem saraf. Setelah indra menerima
rangsangan dari luar, dalam hal ini
mata melihat mendekatnya seekor
harimau, maka mata berfungsi
sebagai indra penerima stimulus atau
reseptor awal. Setelah mata menerima
stimulus, informasi tersebut diteruskan
ke otak sebagai pusat sistem saraf.
Mekanisme Emosi
Lanjutan
• State, yaitu perubahan spesifik yang terjadi dalam
aspek fisiologis. Dalam contoh kasus ini, setelah
rangsangan mencapai ke otak maka otak
menerjemahkan dan mengolah stimulus yang telah
diterjemahkan ke berbagai bagian tubuh lain yang
terkait sehingga terjadi perubahan fisiologis, seperti
jantung berdetak keras, tekanan darah naik, badan
tegang atau terjadi perubahan pada hormon lainnya.
• Expression, yaitu terjadinya perubahan pada daerah
yang dapat diamati, seperti pada wajah, tubuh, suara,
atau tindakan yang terdorong oleh perubahan fisiologis.
Sebagai contohnya otot wajah mengencang, tubuh
tegang, mulut terbuka, dan suara keras berteriak.
• Experience, yaitu persepsi dan interpretasi individu
pada kondisi emosionalnya. Dengan pengalaman
individu dalam menerjemahkan dan merasakan
perasaan sebagai rasa takut, stress, terkejut dan ngeri.
Prkembangan
Emosi

Peran
Peran Belajar
Kematangan

Perkembangan Kelenjar Endoktrin, Metode Belajar yang menunjang


Berpengaruh Terhadap Keadaan Emosional Perkembangan Anak:
masa kanak-kanak. Belajar secara coba & ralat
Belajar meniru
Belajar Mempersamakan diri
• Pola perkembangan emosi pada anak usia dini dapat
diramalkan (Hurlock, 1978: 210). Secara umum
perkembangan emosi pada anak usia dini adalah:
• Pada masa bayi, keterangsangan umum pada bayi dapat
dibedakan menjadi reaksi yang sederhana dan
mengesankan tentang kesenangan dan tidak
kesenangan. Reaksi tidak menyenangkan diwujudkan
dalam bentuk tangisan dan aktivitas lain. Sebaliknya,
reaksi menyenangkan terlihat dalam relaksasi yang
menyeluruh pada tubuhnya, dan dari suara yang
menyenangkan. Bentuk-bentuk emosi seperti gembira,
marah, takut, dan bahagia adalah ekspresi khas yang ada
pada masa bayi.

Pola dan Variasi Perkembangan


Emosi
Lanjutan
Dengan bertambahnya kemampuan bahasa anak, maka anak
cenderung mampu mengungkapkan perasaan anak sesuai
dengan tingkat perkembangan bahasa anak.
Adapun variasi emosi pada masing-masing anak
berbeda-beda, perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa hal di
antaranya:
- Keadaan fisik anak.
- Reaksi sosial terhadap perilaku emosional.
- Kondisi lingkungan.
- Jumlah anggota keluarga.
- Cara mendidik anak.
- Status sosial-ekonomi keluarga.
• Reaksi emosi anak sangat kuat, anak akan merespons
suatu peristiwa dengan kadar kondisi emosi yang sama.
Semakin bertambah usia anak, anak akan semakin mampu
memilih kadar keterlibatan emosinya.
• Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa
dengan cara yang diinginkannya. Anak dapat bereaksi
emosi kapan saja mereka menginginkannya.
• Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke
kondisi lain. Bagi seorang anak sangat mungkin sehabis
menangis akan langsung tertawa keras melihat kejadian
yang menurutnya lucu. Reaksi ini menunjukkan spontanitas
pada diri anak dan menunjukkan kondisi asli (genuine) di
mana anak sangat terbuka dengan pengalaman-
pengalaman hatinya.

Karakteristik Perkembangan Emosi Anak


Usia Dini
Lanjutan

•Reaksi emosi bersifat individual, artinya meskipun peristiwa pencetus


emosi sama namun reaksi emosinya dapat berbeda-beda.
•Keadaan emosi anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang
ditampilkan.
Keterbatasan pemahaman emosi anak sering kali menimbulkan
ketidaktepatan orang dewasa dalam merespons emosi anak. Kondisi ini
dapat mengakibatkan munculnya permasalahan baru dalam aspek emosi.
Contohnya, seorang anak usia sekitar 2,5 tahun cenderung mudah
mengalami tempertantrum (mudah marah, mengamuk), secara psikologis
kondisi ini terkait dengan fenomena fase perkembangan terrible twos yang
umum dialami oleh anak, namun orang dewasa yang tidak memahami
kondisi tersebut akan melabeli perilaku anak dengan label-label negatif
•Ekspresi wajah.
•Ekspresi vokal.
•Perubahan fisiologis.
•Gerak dan isyarat tubuh.
•Tindakan-tindakan Emosional.

Ekspresi Emosi
LaFreniere (2000), mengutip pendapat Ekman dalam
membedakan konsep emosi primer, bahwa terdapat sembilan
kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan emosi
primer, yaitu:

•Ekspresinya bersifat universal.


•Pemunculannya sangat cepat.
•Dapat dibandingkan pada binatang lain.
•Merupakan fisiologi emosi yang khusus.
•Memiliki peristiwa antecedent yang universal.
•Koheren dalam sistem respons.
•Memiliki durasi yang berkelanjutan.
•Memiliki mekanisme yang otomatis.
•Unbidden occurence.

Jenis Emosi

Anda mungkin juga menyukai