Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN

SOSIAL-EMOSIONAL AUD

Nurdini Ferianti, S.Pd., M.Pd.

10/25/21
Pengertian Emosi

Mekanisme Emosi

Faktor yang Mempegaruhi Perkembangan Emosi


pada Anak Usia Dini
1. Pola dan Variasi
Perkembangan Emosi

2. Karakteristik
Perkembangan Emosi
Anak Usia Dini

3. Ekspresi Emosi 4. Jenis Emosi


Kondisi intrapersonal, seperti perasaan, keadaan
tertentu, atau pola aktivitas motorik. Unit-unit emosi
dapat dibedakan berdasar tingkatan kompleksitas
yang terbentuk, berupa perasaan menyenangkan atau
tidak menyenangkan, komponen ekspresi wajah
individu, dan suatu keadaan sebagai penggerak
tertentu. Dengan demikian, emosi dapat diartikan
sebagai aktivitas badaniah secara eksternal, atau
reaksi menyenangkan atau tidak menyenangkan
terhadap peristiwa atau suatu kondisi mental tertentu.
(Lewis & Haviland-Jones, 2000).

Emosi
• Elicitors, yaitu adanya dorongan berupa situasi atau peristiwa.
Misalnya, peristiwa didekati seekor harimau.
• Receptors, yaitu aktivitas di pusat sistem saraf. Setelah indra
menerima rangsangan dari luar, dalam hal ini mata melihat
mendekatnya seekor harimau, maka mata berfungsi sebagai indra
penerima stimulus atau reseptor awal. Setelah mata menerima
stimulus, informasi tersebut diteruskan ke otak sebagai pusat sistem
saraf.

Mekanisme Emosi
• State, yaitu perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologis.
Dalam contoh kasus ini, setelah rangsangan mencapai ke otak maka
otak menerjemahkan dan mengolah stimulus yang telah diterjemahkan
ke berbagai bagian tubuh lain yang terkait sehingga terjadi perubahan
fisiologis, seperti jantung berdetak keras, tekanan darah naik, badan
tegang atau terjadi perubahan pada hormon lainnya.
• Expression, yaitu terjadinya perubahan pada daerah yang dapat
diamati, seperti pada wajah, tubuh, suara, atau tindakan yang terdorong
oleh perubahan fisiologis. Sebagai contohnya otot wajah mengencang,
tubuh tegang, mulut terbuka, dan suara keras berteriak.
• Experience, yaitu persepsi dan interpretasi individu pada kondisi
emosionalnya. Dengan pengalaman individu dalam menerjemahkan
dan merasakan perasaan sebagai rasa takut, stress, terkejut dan ngeri.
Prkembangan
Emosi

Peran Peran Belajar


Kematangan

Perkembangan Kelenjar Endoktrin, Metode Belajar yang menunjang


 Berpengaruh Terhadap Keadaan Emosional Perkembangan Anak:
masa kanak-kanak.  Belajar secara coba & ralat
 Belajar meniru
 Belajar Mempersamakan diri
Pola dan Variasi Perkembangan
Emosi
• Pola perkembangan emosi pada anak usia dini dapat
diramalkan (Hurlock, 1978: 210). Secara umum
perkembangan emosi pada anak usia dini adalah:
• Pada masa bayi, keterangsangan umum pada bayi dapat
dibedakan menjadi reaksi yang sederhana dan
mengesankan tentang kesenangan dan tidak kesenangan.
Reaksi tidak menyenangkan diwujudkan dalam bentuk
tangisan dan aktivitas lain. Sebaliknya, reaksi
menyenangkan terlihat dalam relaksasi yang menyeluruh
pada tubuhnya, dan dari suara yang menyenangkan.
Bentuk-bentuk emosi seperti gembira, marah, takut, dan
bahagia adalah ekspresi khas yang ada pada masa bayi.
Dengan bertambahnya kemampuan bahasa anak,
maka anak cenderung mampu mengungkapkan
perasaan anak sesuai dengan tingkat
perkembangan bahasa anak.
Adapun variasi emosi pada masing-masing
anak berbeda-beda, perbedaan ini dipengaruhi
oleh beberapa hal di antaranya:
•Keadaan fisik anak.
•Reaksi sosial terhadap perilaku emosional.
•Kondisi lingkungan.
•Jumlah anggota keluarga.
•Cara mendidik anak.
•Status sosial-ekonomi keluarga.
Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Usia Dini
• Reaksi emosi anak sangat kuat, anak akan merespons suatu
peristiwa dengan kadar kondisi emosi yang sama. Semakin
bertambah usia anak, anak akan semakin mampu memilih kadar
keterlibatan emosinya.
• Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan cara
yang diinginkannya. Anak dapat bereaksi emosi kapan saja mereka
menginginkannya.
• Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi lain.
Bagi seorang anak sangat mungkin sehabis menangis akan langsung
tertawa keras melihat kejadian yang menurutnya lucu. Reaksi ini
menunjukkan spontanitas pada diri anak dan menunjukkan kondisi
asli (genuine) di mana anak sangat terbuka dengan pengalaman-
pengalaman hatinya.
•Reaksi emosi bersifat individual, artinya meskipun peristiwa pencetus
emosi sama namun reaksi emosinya dapat berbeda-beda.
•Keadaan emosi anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang
ditampilkan.
Keterbatasan pemahaman emosi anak sering kali menimbulkan
ketidaktepatan orang dewasa dalam merespons emosi anak. Kondisi ini
dapat mengakibatkan munculnya permasalahan baru dalam aspek emosi.
Contohnya, seorang anak usia sekitar 2,5 tahun cenderung mudah
mengalami tempertantrum (mudah marah, mengamuk), secara
psikologis kondisi ini terkait dengan fenomena fase perkembangan
terrible twos yang umum dialami oleh anak, namun orang dewasa yang
tidak memahami kondisi tersebut akan melabeli perilaku anak dengan
label-label negatif
Ekspresi Emosi
•Ekspresi wajah.
•Ekspresi vokal.
•Perubahan fisiologis.
•Gerak dan isyarat tubuh.
•Tindakan-tindakan Emosional.

Anda mungkin juga menyukai