“KARYA WISATA”
OLEH
Kalsum Wailussy
NIM. 2014-12-014
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas nikmat dan
karunia-Nya jualah hingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, meskipun
dalam penyelesaian saya sedikit mengalami kesulitan karena berbagai faktor yang tidak
mendukung. Salah satunya yaitu keterbatasan ilmu yang saya miliki tentang pembahasan
materi ini.
Makalah ini menyajikan suatu pokok pembahasan tentang: “ Metode Karya Wisata”
dalam startegi belajar mengajar. Saya menyadari, meskipun telah bekerja keras untuk
menyusun makalah ini, namun tidak akan mungkin menjadi lebih baik tanpa ada masukan
dari pihak lain. Untuk itu, dengan senang hati saya mengharapkan kepada semua pihak agar
memberikan berbagai masukan berupa kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
dari makalah ini. Dan semoga makalah ini mampu memberikan sumbangsih pengetahuan
kepada para pembaca.
Demikianlah pengantar dari saya atas selesainya makalah ini, semoga Allah SWT
senantiasa merahmati dan meridhoi segala aktivitas saya semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kenyataan sehari – hari sering kita jumpai sejumlah guru yang menggunakan
metode tertentu yang kurang atau tidak cocok dengan isi dan tujuan pengajaran. Akibatnya,
hasilnya tidak memadai, bahkan mungkin merugikan semua pihak terutama pihak siswa dan
keluarganya, walaupun kebanyakan mereka tidak menyadari hal itu.
Agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan
pembelajaran, guru sebaiknya menentukan pendekatan dan metode yang akan digunakan
sebelum melakukan proses belajar mengajar. Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu
harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek
pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih bermakna.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini:
1. Apa itu Metode Karya Wisata dalam strategi belajar mengajar?
C. Tujuan Penulisan
1. Pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud Metode karyawisata dalam strategi
belajar mengajar, baik itu pengertian, tujuan, kelebihan , kekurangan dari metode
tersebut dan lain-lain.
BAB II
ISI
A. Pengertian
Metode dibedakan dari pendekatan. Pendekatan lebih menekankan pada strategi
dalam perencanaan, sedangkan metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Satu
pendekatan yang direncanakan untuk satu pembelajaran mungkin dalam pelaksanaan proses
tersebut digunakan beberapa metode. Sebagai contoh dalam pembelajaran pencemaran
lingkungan.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut dapat dipilih dari beberapa
pendekatan yang sesuai, antara lain pendekatan lingkungan. Ketika proses pembelajaran
pencemaran lingkungan dilaksanakan dengan pendekatan lingkungan tersebut dapat
digunakan beberapa metode, misalnya metode observasi, metode didkusi dan metode
ceramah. Supaya lebih jelas ikuti perencanaan yang dilakukan oleh seorang guru ketika akan
memberi pembelajaran pencemaran lingkungan tersebut. Pada awalnya ia memilih
pendekatan lingkungan, berarti ia akan menggunakan lingkungan sebagai fokus
pembelajaran. Pada akhir pembelajaran melalui konsep pencemaran lingkungan siswa akan
memahami tentang lingkungan sekitarnya apakah sudah tercemar atau tidak. Untuk
merealisasikan hal tersebut ia menggunakan metode diskusi dan ceramah. Dalam
pembelajarannya ia membuat suatu masalah untuk didiskusikan oleh siswa kemudian ia akan
mengakhiri pembelajaran tadi dengan memberi informasi yang berkaitan dengan hasil
diskusi. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dan pendekatan dirancang
untuk mencapai keberhasilan suatu tujuan pembelajaran.
1. Pendekatan Konsep
Pada pendekatan model ini siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan
memahamikonsep-konsep yang terkandung didalamnya.
2. Pendekatan LingkunganPenggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan
lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar.
3. Pendekatan Inkuiri
Pendekatan Inkuiri melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri
berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika
berhubungandengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh
para ahli penelitian.Dalam pendekatan inkuiri berarti guru merencanakan situasi
sedemikian rupa sehinggasiswa didorong untuk menggunakan prosedur yang digunakan
para ahli penelitian untuk mengenal masalah, mengajukan pertanyaan, mengemukakan
langkah-langkah penelitian,memberikan pemaparan yang ajeg, membuat ramalan, dan
penjelasan yang menunjang pengalaman.
4. Pendekatan Proses.
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkankemampuan
siswa dalam keterampilan proses atau langkah-langkah ilmiah seperti melakukan
pengamatan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.
5. Pendekatan Interaktif
Pendekatan Interaktif dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak,
memberikesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian
melakukan penyelidikanyang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
6. Pendekatan Pemecahan.
Masalah Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus
dipecahkanmelalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah
ini ada dua versi.Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur
yang digunakan, caramengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian
pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah
yang dimunculkan, siswa yangmerancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya
dalam menyediakan bahan danmembantu memberi pentunjuk.
7. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telahdikembangkan
bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat(S-T-M)
(Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan dari Science, Technlogy
andSociety. Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep
sains, tetapi jugadiperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu
berperan di masyarakat(Depdikbud, 1992).
8. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach).
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsure atau lebih
dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsure pembelajaran yang dipadukan dapat berupa
konsepdengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran
lain, atau dapat juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode lain.
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktisuntuk mencapai tujuan pembelajaran.Metode juga dapat diartikan sebagai satu cara
yang sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Dalam pembelajaran metode merupakan alat yang harus berorientasi padatujuan yang
akan dicapai.Cara atau metode mengajar sebagai alat pencapaian tujuan, memerlukan
pengetahuantentang tujuan itu sendiri, karena itu perumusan tujuan dengan sejelas-jelasnya
merupakan persyaratan penting sebelum seorang guru menentukan dalam memilih metode
mengajar yang tepat.
Pemilihan metode mengajar yang tepat akan menumbuhkan minat siswa, semakin
banyak variasi metode mengajar yang diberikan kepada siswa akan menumbuhkan minat
danmotivasi siswa untuk mau belajar, seperti yang diungkapkan oleh Alipadie
(1984:72):“Cara mengajar yang menggunakan teknik berbagai jenis dan dilakukan secara
tepat dan penuh perhatian oleh guru, akan memperoleh minat belajar para siswa dan karena
itu pulaakan mempertinggi hasil belajar pada siswa”.Menurut Surachman dalam suryosubroto
(1997:148), menyatakan bahwa: “metode pengajaran, adalah cara pelaksanaan proses
pengajaran atau saat bagaimana atau teknisnyasesuatu bahan pelajaran diberikan kepada
siswa atau murid-murid di sekolah”.Berdasarkan pendapat tersebut kemampuan mengajar
dengan menggunakan metode yangtepat merupakan tuntunan yang harus dipenuhi
guru.Menurut Zuhairini (2001), dalam memilih metode mengajar seorang guru
harusmemperhatikan beberapa hal, yaitu:
1. Kesesuaian metode mengajar yang digunakan dengan kemampuan pelajar.
2. Kemampuan pengajar dalam menggunakan metode tersebut.
3. Kesesuaian metode mengajar yang digunakan dengan fasilitas yang tersedia.
4.Kesesuaian metode mengajar yang digunakan dengan lingkungan pendidikan.
Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode mengajar tidaklah sama untuk
setiap mata diklat, metode mengajar harus sesuai dengan kondisi yang ada. Penggunaan
metode yang tidak tepat dalam proses belajar mengajar akan menyebabkan siswa tidak
termotivasi untuk belajar atau dapat menyebabkan siswa menjadi pelajar yang pasif,
sehinggahasil belajar rendah.
3. Pengertian karyawaisata
Karyawisata dapat dikatakan sebagai kegiatan perjalanan atau kunjungan lapangan
adalahsuatu perjalanan oleh sekelompok orang ke tempat yang jauh dari lingkungan
normal.Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk pendidikan, non-eksperimental
penelitian atau untuk memberikan pengalaman siswa di luar kegiatan sehari-hari mereka.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati subjek dalam keadaan alami dan mungkin
mengumpulkan sampel.
Dalam budaya Barat orang pertama menemukan metode ini selama bertahun-tahun
sekolahketika kelas sekolah diambil pada perjalanan untuk mengunjungi geologis atau
geografis fitur lanskap, misalnya. Sebagian besar penelitian awal ke dalam ilmu-ilmu alam
adalah formulir ini.Charles Darwin merupakan contoh penting dari seseorang yang telah
berkontribusi untuk ilmu pengetahuan melalui penggunaan field trip.Untuk mengurangi
resiko dan pengeluaran tersebut, sebagian besar sistem sekolahsekararng memiliki prosedur
kunjungan resmi yang menganggap seluruh perjalanan dariestimasi, persetujuan dan
penjadwalan melalui perencanaan perjalanan yang sebenarnya dan pasca-kegiatan perjalanan.
C. Metode karyawisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu
oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan
pesertadidik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Banyak
istilah yangdipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan
sebagainya.Metode karya wisata dalam waktu pelaksanaanya ada yang dalam waktu singkat,
dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang. Contohnya seperti
karyawisata ke museum terdekat yang ada di kota itu sendiri yang hanyamemerlukan waktu
yang singkat. Sedangkan karya wisata yang pelaksanaanya dalam waktuyang panjang seperti
karyawisata keluar provinsi, kabupaten, atau kota lain. Sebagai manajer kelas, guru dituntut
menggunakan berbagai metode dalam menjalankan pembelajaran. Penggunaan ragam metode
pembelajaran memungkinkan guru membawa siswa pada suasana belajar yang sesungguhnya
dan tidak hanya membawa siswa ke dalam ''suasanadiajar belaka''.
Karya wisata mengandung muatan belajar-mengajar, tidak sekadar keluar kelas untuk
bersenang-senang. Bila kita cermati, hampir seluruh sekolah, mulai tingkat dasar sampai
pendidikan tinggi,memasukkan karya wisata sebagai salah satu kegiatan tahunan. Program
tahunan itu sangatdisukai siswa dan guru. Sebab, mereka bisa sejenak terbebas dari kegiatan
rutin belajar-mengajar yang kadang membosankan. Namun, terkadang karya wisata hanya
jadi wadah untuk bersenang-senang, belanja, menikmatihal-hal baru, dan hal-hal lain di luar
konteks belajar-mengajar. Berdasar pengamatan penulisselama menjadi siswa dan guru,
karya wisata yang dilaksanakan sekolah belum mencerminkan penerapan metode
pembelajaran karya wisata yang efektif.Saat pelaksanaan karya wisata, guru maupun siswa
hanya berperan sebagai pelaku perjalanan wisata (turis). Dengan biaya yang biasanya tidak
murah, seharusnya guru bisamemanfaatkan karya wisata sebagai media pembelajaran,
berkaitan dengan objek yangdikunjungi selama karya wisata.Untuk mengoptimalkan karya
wisata, guru seharusnya merancang apa saja yang mestidilakukan sebelum, selama, dan
setelah karya wisata. Optimalisasi karya wisata tersebutmungkin terkesan serius dan kaku.
Karena itu, guru diharapkan tetap memberi kesempatankepada siswa untuk merasakan
kegiatan wisata, yaitu bersenang-senang.
1. Persiapan
Dalam merencanakan tujuan karyawisata, guru perlu menetapkan tujuan
pembelajarandengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin
obyek yangakan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana
yangmasak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam
kelompok,serta mengirim utusanUntuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah
bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju.Dalam kunjungan
pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara laintentang lokasi, aspek-
aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan biaya transportasi, bila
objek yang dituju jauh. dimana.
2. Perencanaan
Hasil kunjungan pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun
perencanaan yang meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan
tujuan,jenisobjek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.
a. Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/seksi.
b. Menentukan metode mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara, pengamatan
langsung, dokumentasi.
c. Penyusunan acara selama karyawisata berlangsung.Kepada para siswa harus ditanamkan
disiplin dalam mentaati jadwal yang telahdirencanakan sehingga pelaksanaan berjalan
lancar sesuai dengan rencana.
d. Mengurus perizinan.
e. Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.
3. Pelaksanaan
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam
rencanakunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya
ada siswayang kurang mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur
segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan
bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok
sesuai dengan tanggung jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
2. Djamarah
Metode karya wisata mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
a. Karya wisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkanlingkungan
nyata dalam pengajaran.
b. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dankebutuhan
di masyarakat.
c. Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa.
d. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
3. Roestiyah
Teknik karya wisata memiliki keunggulan sebagai berikut:
a. Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas
pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayatilangsung apa pekerjaan
mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah,sehingga kesempatan tersebut
dapat mengembangkan bakat khusus atauketrampilan mereka.
b. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individumaupun secara
kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalamdan memperluas
pengalaman mereka.
c. Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang
pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi,sehingga mungkin mereka
menemukan bukti kebenaran teorinya, ataumencobakan teorinya ke dalam praktek.
d. Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam
pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisahdan terpadu.
Penggunaan teknik karya wisata ini masih juga ada keterbatasan yang perlu diperhatikan
atau diatasi agar pelaksanaan teknik ini dapat berhasil guna dan berdayaguna, ialah
sebagai berikut:
a. Karya wisata biasanya dilakukan di luar sekolah, sehingga mungkin jarak tempatitu
sangat jauh di luar sekolah, maka perlu mempergunakan transportasi, dan halitu pasti
memerlukan biaya yang besar.
b. Juga pasti menggunakan waktu yang lebih panjang daripada jam sekolah, maka jangan
sampai mengganggu kelancaranrencana pelajaran yang lain.
c. Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkauoleh siswa maka perlu bantuan dari
sekolah. Bila tempatnya jauh, maka guru perlu memikirkan segi keamanan,
kemampuan pihak siswa untuk menempuh jarak tersebut, perlu dijelaskan adanya
aturan yang berlaku khusus di proyek ataupun hal-hal yang berbahaya
BAB III
PENUTUP
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu
oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan
pesertadidik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Metode
karyawisata bertujuan untuk:
1. Dengan melaksanakan karya wisata diharapkan siswa dapat memperoleh
pengalamanlangsung dari obyek yang dilihatnya.
2. Dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya
jawabmungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan
yangdihadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum.
3. Juga mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya,agar
nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa
mempelajari beberapa mata pelajaran.
Adapun salah satu kelebihannya yaitu karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern
yang memanfaatkan lingkungannyata dalam pengajaran. Sedangkan salah satu kekurangan
dari metode ini adalah memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
Dengan terselesaikannya makalah ini, saya berharap makalah ini dapat memberikan
sumbangsih kepada para pembaca berupa pengetahuan tentang metode karyawisata dalam
pembelajaran. Disamping itu saya juga mengahrapkan kritik dan saran dari para pembaca
apabila ada kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Karena saya menyadari
bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari kesempurnaan
Sekian dari saya . wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
DAFTAR PUSTAKA