Anda di halaman 1dari 4

NAMA : 1.

ADI
2. LUIS HERLINA
3. NINA TRIYANINGSIH

MK : TELAAH KURIKULUM
PERTEMUAN :3
HARI/TANGGAL : SABTU, 21 MEI 2022

Diskusikan secara kelompok


Setiap kelompok maksimal 5 orang
Semakin berkembang peradaban manusia maka tantangan di masa depan juga menjadi
lebih
berat, sehingga kurikulum juga harus berkembang sesuai perkembangan zaman.
1. Apa bentuk perhatian negara terhadap peningkatan sumber daya manusia dalam
menghadapi arus globalisasi ?
Jawaban
Pendidikan merupakan sub sektor pembangunan yang paling berperan dalam mencetak
dan mengembangkan sumber daya manusia Indonesia agar menjadi manusia-manusia
yang berkualitas. Karena itu berbagai strategi pengembangan pendidikan perlu
dilakukan agar kita tidak tertinggal jauh di belakang dan siap dalam menghadapi
tuntutan persaingan global.
Pendidikan luar sekolah dan pemuda sebagai perwujudan dari pendidikan non-formal
juga ikut bertanggungjawab untuk menjawab tantangan ini. Dalam upaya
pengembangan sumber daya manusia pada pendidikan luar sekolah dan pemuda, maka
perlu dianalisis pengembangan sasaran yang akan dikembangkan dan berbagai sumber
daya sebagai faktor pendukung.
2. Bagaimana Sikap Lembaga dengan adanya perubahan kurikulum ?
Jawaban :
Perubahan adalah sesuatu yang alamiah yang sudah pasti akan selalu terjadi dalam
kehidupan kita baik disadari atau tidak, siap maupuntidak, karena perubahan
merupakan ketetapan tuhan yang tidak mungkin bisa kita hindari.begitupun dengan
kurikulum, guru sebagai pelaku utama dalam dunia pendidikan, tidak hanya sebagai
pengajar, guru juga harus menjadi inspirator.
 Guru harus berperan sebagai pendorong siswa
Untuk mengalami sendiri proses yang membuat meni gkatnya pengalaman mereka.
Otomatis guru harus lebih kreatif dalam hal ini.
Dalam melakukan pembelajaran guru harus mengacupada kurikulum yang sudah
ditetapkan dan melakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhan, situasi dan
kondisi siswa.
 Sebagai pengembang kurikulum guru juga memiliki otonomi untuk merancang
rencana , skenario pembelajaran,materi yang akan di berikan , cara penyampaiannya
dan bagaimana cara penilaiannya.
 Mengikut sertakan guru dalam kegiatan pelatihan yang akan meningkatkan
kompetensi guru dalam mengajar
3. Bagaimana sikap kita selaku Guru dalam melakukan perubahan dalam menentukan
kurikulum yang digunakan dilembaga kita ?
Jawaban
Ada tiga sikap guru terhadap kurikulum yaitu
 Guru pelaksana kurikulum
Tipe ini melaksanakan kurikulum secara text book,artinya dia sepenuhnya taat
terhadap juklak dan juknis yang terdapat dalam kurikulum. Sumber belajar pun
hampir sepenuhnya mengadalkan kepada materi yang terdapat pada buku pelajaran.
Dia sama sekali tidak berpikir mengembangkan kurikulum yang sebenarnya
memberikan peluang untuk dikembangkan.
 Guru pengembang kurikulum.
Karakter guru seperti ini adalah selain dia mengacu kurikulum yang telah ditetapkan,
tetapi dia mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi siswa,
mengingat karakteristik daerah dan siswa beragam. Sebagai pengembang kurikulum,
guru memiliki otonomi untuk merancang rencana skenario pembelajaran, materi
yang akan diberikan, cara menyampaikannya, dan cara untuk menilainya. Dalam
melaksanakan pembelajaran pun, dia lebih kreatif dan inovatif menggunakan model
atau belajaran, mengembangkan bahan ajar dan menggunakan sumber belajar yang
beragam. Pembelajaran lebih mengedepankan pendekatan kontekstual dan PAIKEM
agar siswa mendapatkan pengalaman belajar yang menarik dan menyenangkan.
 Guru sebagai kurikulum itu sendiri.
Artinya, guru menjelma menjadi “kurikulum hidup” (teacher as a living curricullum).
Guru bukan hanya sebatas menjadi penyampai materi pelajaran, tetapi juga sebagai
pendidik yang membentuk karakter siswa. Oleh karena itu, guru wajib menjadi
teladan (uswah hasanah/ role model) bagi siswanya karena apa yang diucapkan dan
dilakukannya akan menjadi contoh bagi siswa. Dengan kata lain, guru sebagai
“kurikulum hidup” adalah sumber belajar yang berjalan yang menebar hikmah dan
pelajaran kepada siswa sehingga mampu menjadi motivator dan inspirator bagi
semua siswanya.
Tiga sikap tersebut dapat melekat sekaligus pada seorang guru, atau tiap guru memiliki
sebagian sikap tersebut. Guru sebagai pelaksana, pengembangan, sekaligus juga menjadi
“kurikulum hidup” tentunya sosok ideal yang muncul dalam dunia pendidikan yang ada
di Indonesia. Semoga guru yang masih hanya menjadi seorang pelaksana kurikulum mau
untuk mengembangkan diri, jauh lebih kreatif, tidak terkungkung oleh tuntutan
kurikulum yang hanya sebuah pedoman minimal bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
Guru semakin memiliki peran sentral dalam kurikulum, karena dianggap sebagai ujung
tombak pencapaian tujuan pendidikan. Pada UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional ditegaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah 1) mengembangkan
kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, 2) mengembangkan kesehatan dan
akhlak mulia dari peserta didik, dan 3) membentuk peserta didik yang terampil, kreatif,
dan mandiri. Tujuan ini menjadi isyarat bahwa guru merupakan garda terdepan yang
menentukan kualitas pendidikan nasional, tentu dengan segala masalah dan realitas
yang dihadapinya. Dalam orientasi belajar, guru harus mampu mengoptimalkan proses
pembelajaran di kelas. Guru harus memiliki orientasi yang tidak terbatas pada
kemampuan kognitif siswa, tetapi juga afektif dan psikomotor pada diri siswa. Intinya,
guru harus lebih kreatif dalam mengajar.
Guru sebagai pelaku utama dalam dunia pendidikan harus siap dengan segala
perubahan kebijakan, meskipun tidak kita sukai. Saat ini yang dibutuhkan adalah peran
nyata, untuk terus melakukan sosialisasi kurikulum 2013, agar para guru benar-benar
siap mengimplementasikannya.
Sosialisasi kurikulum harus sampai pada guru-guru pelaksana tidak dibeda-bedakan.
Artinya, bahwa kurikulum baru bisa berjalan jika sudah dilakukan sosialisasi secara
efektif. Selain itu ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan desiminasi,
antara lain kesiapan para guru, kondisi geografis dan penyebaran informasi.

4. Apa bentuk peran kita sebagai guru terhadap peningkatan sumber daya manusia dalam
menghadapi arus globalisasi ?
Menghadapi tantangan demikian, diperlukan guru yang benar-benar profesional. Dalam
konteks ini Makagiansar menawarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru
guna menghadapi era global yaitu:
1) Kemampuan antisipasi
Kemampuan antisipasi merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang pendidik
untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya masalah baik dalam proses
pembelajaran maupun masalah yang mungkin timbul diluar pembelajaran. Misalnya
kemampuan antisipasi dapat dilakukan dengan cara guru mempersiapkan sarana
prasarana dan segala sesuatunya agar tidak terjadi kendala dalam proses KBM.
2) Kemampuan mengenali dan mengatasi masalah
Seorang pendidik perlu melakukan pendekatan terhadap peserta didiknya untuk
dapat mengenali dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh peserta didiknya
baik itu yang berkaitan dengan akademi maupun non akademi. Tidak hanya berhenti
pada mengenali masalah saja, namun juga dilakukan follow up pemilihan solusi dari
masalah yang dihadapi siswa dan melaksanakan solusi tersebut sehingga masalah
peserta didik dapat teratasi.
3) Kemampuan mengakomodasi
Seorang guru harus mampu mengakomodasi perbedaan yang terdapat pada peserta
didiknya. Perbedaan disini dapat berupa kebutuhan antara satu individu dengan
individu lain. Guru dapat mengakomodasi kebutuhan peserta didik dalam kaitannya
dengan pembelajaran seperti menyediakan kebutuhan akan ilmu, dan sarana
prasarana bila mampu.
4) Kemampuan melakukan reorientasi
Sikap terhadap suatu hal. Guru perlu menentukan acuan-acuan apa saja yang akan
dicapai Sebagai pendidik, guru harus mampu melakukan reorientasi yaitu meninjau
kembali suatu wawasan dan menetukan dan membuat peserta didiknya yakin dan
termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut.
5) Kompetensi generic (generic competences)
Kemampuan generik merupakan kemmapuan yang harus dimiliki seorang pendidik
yang didalamnya mencakup strategi kognitif, dan dapat pula dikenal dengan sebutan
kemampuan kunci-kunci, kemampuan inti (core skill), kemampuan essensial, dan
kemampuan dasar. Kemampuan generik antara lain meliputi : keterampilan
komunikasi, kerja tim, pemecah masalah, inisiatif dan usaha (initiative dan
enterprise), merencanakan dan mengorganisasi, menegemen diri, keterampilan
belajar dan keterampilan teknologi (Gibb dalam Rahman, 2008)
6) Keterampilan mengatur diri (managing self skills),
Mendorong diri sendiri untuk mau mengatur semua unsur kemampuan pribadi,
mengendalikan kemauan untuk mencapai hal-hal yang baik, dan mengembangkan
berbagai segi dari kehidupan pribadi agar lebih sempurna. Bagaimana seseorang
guru bisa menjadi seorang guru yang professional dan berbudi luhur kalau ia tidak
dapat mendorong, mengatur, mengendalikan, dan mengembangkan semua sumber
daya pribadinya. Oleh karena itu keterampilan mengatur diri bagi seorang guru
adalah sangat mutlak diperlukan agar dapat menjalankan segala tugasnya dengan
baik.
7) Keterampilan berkomunikasi (communicating skills),
Keterampilan berkomunikasi adalah keterampilan utama yang harus dimiliki untuk
mampu membina hubungan yang sehat dimana saja, di lingkungan sosial, sekolah,
usaha dan perkantoran, di kebun atau dimana saja. Sebagian besar masalah yang
timbul dalam kehidupan sosial adalah masalah komunikasi. Jika keterampilan
komunikasi dimiliki maka akan sangat besar membantu meminimalisasi potensi
konflik sekaligus membuka peluang sukses
8) Kemampuan mengelola orang dan tugas (ability of managing people and tasks)
Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat mengelola peserta
didiknya sekaligus tugas keguruanya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Mengelola orang dengan mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati
terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan keterampilan ini membuat kita
lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut Stephen
Covey sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum
dimengerti. Keterampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia
secara efektif. Dari segi tugas,guru berfungsi memberikan dorongan kepada siswa
untuk dapat belajar lebih giat, dan memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan
kemampuan dan perbedaan individual peserta pendidik.
9) Kemampuan mobilisasi pengembangan dan perubahan (mobilizing innovation and
change).
Kemampuan mobilisasi perkembangan dan perubahan yaitu guru berfungsi
melakukan kegiatan kreatif, menemukan strategi, metode, cara-cara, atau konsep-
konsep yang baru dalam pengajaran agar pembelajaran bermakna dan melahirkan
pendidikan yang berkualitas. Guru bertanggung jawab untuk mengarahkan
perkembangan peserta didik sebagai generasi muda yang akan menjadi pewaris
masa depan dan guru berperan untuk menyampaikan berbagai kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta semangat kompetitif juga


meruapakan hal penting bagi guru-guru yang profesional karena diharapkan mereka
dapat membawa atau mengantarkan peserta didiknya mengarungi dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memasuki era global yang melek ilmu pengetahuan
dan teknolog, dan sangat kompetitif.

Anda mungkin juga menyukai