Annisa
Cindi Anindya Ginting
Cut Rahma Aktsar Ilhamy
Dara Mutiara
Safratul Ghina
Marhaban Afsyukma
Muhammad Alif Habibi
Natasya Allya Resqyka
Andri Maifandi
Perkembangan Emosi
Emosi merupakan suatu keadaan pada diri oraganisme ataupun individu pada suatu waktu tertentu yang diwarnai
dengan adanya gradasi afektif mulai dari tingkatan yang lemah sampai tingkatan yang kuat (mendalam), seperti
tidak terlalu kecewa dan sangat kecewa.
Berbagai emosi dapat muncul dalam diri seperti sedih, gembira, kecewa, marah, benci, dan cinta. Sebutan yang
diberikan pada emosi tersebut akan mempengaruhi bagaimana anak berpikir dan bertindak mengenai perasaan
tersebut.
Pada masa perkembangan, pasti melewati tahap pengaruh emois. Berikut beberapa contoh tentang pengaruh
emosi terhadap perilaku individu:
1. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang dicapai.
2. Melemahkan semangat, apabbila timbul rasa kecewa karena kegagalan.
3. Menghambat konsentrasi belajar, apabila ketegangan emosi.
4. Terganggunya penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
5. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di
kemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
01 03
Infancy 02 Preschool
Toddler
Infancy
Pada bayi terdapat pola emosi tertentu yang bersifat umum
seperti kemarahan (menjerit, meronta, menendang,
mengibaskan tangan, memukul), ketakutan (takut terhadap
ruang gelap, tempat tinggi, dan binatang), rasa ingin tahu
tentang mainan baru (menjulurkan lidah, membuka mulut,
memegang, melempar, membolak-balik), kegembiraan
(tersenyum, tertawa, menggerakkan lengan serta kakinya),
adeksi (memeluk mainan kesayangan, mencium barang
kesayangannya).
Pada waktu lahir, emosi tampak dalam bentuk sederhana, hamper tidak
terbedakan sama sekali. Seiring bertambahnya usia, berbagai reaksi emosional
menjadi kurang tersebar, kurang acak dan lebih terbedakan, dan reaksi emosional
dapat ditimbulkan oleh berbagai macam rangsangan.
Pertama, emosi bayi sangat berbda. Emosi bayi disertai oleh reaksi perilaku yang
terlampau hebat bagi rangsangan yang menimbulkannya, terutama dalam hal
marah dan takut. Emosi-emosi itu singkat tetapi kuat, sering muncul tetapi
bersifat sementara dan berubah menjadi emosi lain kalua perhatian bayi
dialihkan.
Kedua, emosi lebih mudah dibiasakan pada masa bayi dibandingkan pada
periode-periode lain. Ini disebabnya karena terbatasnya kemampuan intelektual
bayi sehingga mereka mudah dan cepat bereaksi tergadap rangsangan yang pada
waktu lalu membangkitkan reaksi emosional.
Reaksi emosional bayi berbeda terhadap beberapa rangsangan teretntu yang
berlainan, bergantung sebagian besar pada pengalaman lalunya. Misalnya, bayi
yang jarang berhadapan dengan orang-orang di luar rumah atau yang dirawat
secara terpisah dari anggota keluarnya cenderung mengalami “masa malu” yang
lebih menonjol daripada bai yang banyak berhubngan daengan orang-orang di
luar rumah.
Perbedaan-perbedaan dalam reaksi emosi mulai tampak dalam masa bayi dan
dipengaruhi oleh sejumlah factor, terutama kondisi-konsisi fisik dan mental dari
bayi pada saat reaksi yang pernah diberikan sebelumnya dalam memenuhi
kebutuhannya. Kalau di waktu lalu bayi dihukum karena menarik, menggigit,
atau merobek sesuatu, ia akan memuaskan rasa ingin tahunya dengan pendekatan
tanpa tangan, hanya melihat benda dan menyentuhnya.
Dominasi Emosi dalam Masa
Bayi
Pada semua usia kuatnya emosi senang merupakan jaminan untuk penyesuaian
yang baik daripada kuatnya emosi kurang senang, Terlebih pada masa bayi. Bayi
mengalami banyak emosi senang meletakkan dasar-dasar untuk penyesuaian
pribadi dan penyesuaian social yang baik untuk pola-pola perilaku yang akan
menimbulkan kebahagiaan.
Toddler
Selama masa awal kanak-kanak emosi sangat kuat. Saat ini merupakan saat
ketidakseimbangan karena anak-anak “keluar dari focus”, dalam arti bahwa ia
mudah terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan
diarahkan.
Walaupun setiap emosi dapat “dipertinggi” dalam arti bahwa emosi itu lebih
sering timbul dan lebih kuat daripada biasanya pada individu tertentu, tetapi
emosi yang meninggi pada awal masa kanak-kanak ditandai oleh ledakan amarah
yang kuat, ketakutan yang hebat, dan iri hati yang tidak masuk akal.
Besarnya keluarga mempengaruhi sering dan kuatnya rasa cemburu dan iri hati