Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

KECERDASAN EMOSIONAL

PERKEMBANGAN EMOSI PADA ANAK

Dosen:

YA’ Julyanto, M.Psi.

Nama dan NIM:

Lapis Sendawasih E872120002

KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA KALIMANTAN WILAYAH


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TUGAS INDIVIDU

KECERDASAN EMOSIONAL

PERKEMBANGAN EMOSI PADA ANAK

Dosen:

YA’ Julyanto, M.Psi.

Nama dan NIM:

Lapis Sendawasih E872120002

KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA KALIMANTAN W


3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa anak adalah masa yang cukup signifikan dalam perkembangan
kehidupan manusia. Bahkan menurut Freud, kehidupan lima tahun pertama
manusia akan menentukan bagaimana ia menjalani kehidupan masa-masa
selanjutnya. Hal ini menekankan pentingnya perkembangan optimal di masa
anak, karena akan menentukan bagaimana anak bertumbuh kembang di
tahapan perkembangan berikutnya. Pada masa anak juga terjadi cukup banyak
masalah. Selain masalah yang terkait dengan masalah fisik, anak juga
mengalami masalah yang sifatnya emosional.
Setiap anak memiliki emosi yang berbeda-beda dan biasanya hal itu
tergantung dari Susana hatinya dan kadang juga dipengaruhi dari situasi
dilingkungannya. Emosi pada anak perlu kita kembangkan karena sangat
berpengaruh dalam kehidupannya sehari-hari dalam berhubungan dengan
orang lain. seperti yang kita lihat banyak anak yang tidak bisa mengembangkan
emosinya dan akhirnya stres ataupun melakukan hal yang tidak diinginkan dan
itu akan manjadi masalah dalam pertumbuhan yang ia jalani.
Hal seperti ini perlu sekali dukungan dari orang tua supaya bisa membantu
anaknya mengontrol dan mengembangkan emosinya dengan baik .
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditarik suatu rumusan masalah berikut:
1. Apakah arti dari emosi?
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi.
C. TUJUAN
Memberi penjelasan Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Memberi penjelasan tentang arti dari emosi
2. Memberi penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EMOSI
Emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu,
setiap keadan mental yang hebat dan meluap-luap. Merujuk kepada suatu
perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu kedaan biologis dan psikologis,
dan serangkaian kecendrungan untuk bertindak. Sementara itu, Chaplin (1989)
dalam Dictionary of psychology mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan
yang terangsang oleh organisme mencakup perubahan-perubahan yang
disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan prilaku.emosi dengan
perasaan, dan dia mendefenisikan perasaan (feelings) adalah pengalaman yang
disadari yang diaktifkan baik oleh perangsang eksternal maupun bermacam-
macam keadaan jasmaniah. Defenisi lain menyatakan bahwa emosi adalah
suatu respons terhadap suatu perangsang yang meyebabkan perubahan
fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biassanya mengandung kemungkinan
untuk meletus. Respon demikian terjadi baik terhadap peransangan –
peransangan eksternal maupun internal. Dengan defenisi ini semakin jelas
perbedaan antar emosi dengan perasaan, bahkan disini tampak jelas bahwa
perasaan termasuk kedalam emosi atau menjadi bagian dari emosi.[2]
Menurut pemakalah emosi adalah suasana hati yang dirasakan seseorang
ketika mengalami suatu hal, baik dalam keadaan senang maupun marah dan
akan diekspresikan melalui tingkah laku.
B .FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSI
Secara umum perkembangan emosi dipengaruhi oleh kematangan dan belajar
anak.
Adapan metode belajar yang menunjang perkembangan emosi anak :

a.       Belajar dengan coba–coba


Anak belajar dengan coba – coba untuk mengekspresikan emosinya dengan
bentuk perilaku yang memberikan pemuasan sedikit atau sama sekali tidak
memberikan kepuasan.[7]

2
b.      Belajar dengan cara meniru
Dengan cara meniru dan mengamati hal – hal yang membangkitkan emosi
orang lain, maka anak- anak akan mendapat reaksi untuk mengikuti emosi itu.

c.       Belajar dengan mempersamakan diri


Anak hanya meniru emosi orang yang dianggap sama karakternya dengan
dirinya.

d.      Belajar melalui pengondisian


Dengan metode ini,objek situasi yangmulanya gagal memancing reaksi
emosional kemudian berhasil dengan cara asosiasi. Pengondisian terjadi dengan
mudah dan cepat pada tahun – tahun awal kehidupan karena anak kecil kurang
mampu menalar, mengenal betapa tidak rasionalnya reaksi mereka.

e.       Belajar di bawah bimbingan dan pengawasan


Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu emosi terangsang.
Dengan pelatihan, anak-anak dirangsang untuk bereaksi terhadap rangsangan yang
biasanya membangkitkan emosi yang menyenangkan dan di cegah agar tidak
bereaksi emosional terhadap rangsagan yang membangkitkan emosi yang tidak
menyenangkan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Emosi itu adalah suatu respon terhadap suatu rangsangan yang
dirasakan seseorang baik dalam keadaan senang maupun marah dan di

3
ekspresikan melalui tingkah laku. Oleh sebab itu perlu dikembangkan agar
emosi dapat di kendalikan dengan baik.
B. SARAN
Saran yang bisa disampaikan melalui  makalah ini, yaitu perlu sekali kita
mengembangkan emosi anak supaya mereka mudah untuk dibimbing dan diarahkan
sejak dini

4
DAFTAR PUSTAKA

Ajah, Nikmah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa-


danbernegara.html” (diakses pada minggu, 24 september 2017)
[2]Mohammad Ali, dkk. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta didik. Bumi
Aksara.2011:Jakarta. Hlm. 62
[7]  Enung Fatimah. Opcit. Hlm. 109

Anda mungkin juga menyukai