Anda di halaman 1dari 4

RESUME

PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL


SEMESTER GANJIL
(Dosen Pengampu: Ika Rachmayani,S.Pd.,M.Pd)
Oleh:
Indri Widia Putri
E1F021033

A. Pengertian Perkembangan Sosial


Perkembangan Sosial adalah perkembangan yang berlangsung terus menerus
pada setiap individu, mulai sejak bayi hingga usia tertentu. Hal ini berkaitan
dengan interaksi antara indvidu dengan individu, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok yang mengakibatkan terjadinya peningkatan
kemampuan dalam berinteraksi dalam lingkungan baik keluarga dan masyarakat.

B. Pengertian Perkembangan Emosional


Perkembangan Emosional merupakan proses yang terjadi pada setiap individu
yang berfokus pada pengelolaan, pengendalian, pengekspresian perasaan yang
dirasakan. Sehingga menimbulkan perasaan positif dan negativ terhadap individu
lain. Perkembangan emosional ini bisa saja terpengaruhi oleh lingkungan keluarga
dan sekitar.

C. Perkembangan Sosial Emosional


Perkembangan Sosial Emosional adalah proses bagaimana cara setiap individu
memahami cara berinteraksi dengan individu lain, kelompok, lingkungan, dan
masyarakat yang melibatkan emosional atau perasaan mereka.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosional


1. Faktor keturunan
Telah terlihat bahwa beberapa kesamaan ditemukan antara perkembangan
emosional orang tua dan anak-anak.

2. Pematangan
Ketika anak berkembang secara mental, ia juga menjadi matang secara
emosional. Telah dibuktikan melalui eksperimen oleh para psikolog bahwa
perkembangan emosi anak tergantung pada tingkat kematangan anak.

3. Pelatihan
Watson telah membuktikan bahwa anak-anak belajar melalui pengkondisian. Dia
melakukan percobaan pada bayi berusia sembilan bulan. Bayi itu ditunjukkan
seekor tikus dan di latar belakang terdengar suara keras. Setelah beberapa waktu
terlihat bahwa bayi itu mulai menangis saat melihat tikus itu.

Dengan demikian terbukti bahwa emosi anak kecil dipengaruhi oleh


pengkondisian. Melalui eksperimen, terlihat bahwa anak-anak mulai takut pada
hal-hal yang membuat ibu mereka merasa takut ketika orang tua mengungkapkan
kasih sayang, dia juga mulai merespons dengan cara yang sama. Jika ada
ungkapan cinta fisik dalam keluarga, dia juga mencium pelukan dan
mengekspresikan cinta dengan menyentuh.

4. Kesehatan
Anak-anak dengan kesehatan yang baik mampu mengendalikan emosi mereka
dengan cara yang lebih baik. Anak-anak yang lemah tetap mudah tersinggung,
mudah bersemangat, dan emosinya tidak stabil.

5. Kecerdasan
Anak-anak yang cerdas secara emosional stabil. Anak-anak dengan kecerdasan
rendah memiliki emosi yang tidak stabil.

6. Hubungan keluarga
Hubungan anggota keluarga satu sama lain dan bagaimana mereka
mengekspresikan emosi mereka mempengaruhi perilaku emosional anak. Jika
perilaku orang tua stabil dan mereka mengekspresikan emosinya dengan tenang
dan seimbang, anak juga akan belajar mengekspresikan emosinya secara
seimbang.
Jika orang tua berteriak marah, menunjukkan perilaku kekerasan, bayi juga
mengadopsi perilaku yang sama dan menunjukkan amarah. Dia akan melempar
mainannya dan barang-barang lainnya dengan marah. Terlalu memanjakan
membuat anak menjadi keras kepala dan tidak disiplin. Orang tua yang tidak
bisa memberikan waktu kepada anaknya atau tidak menunjukkan kasih sayang,
anaknya menjadi penurut atau introvert.

7. Lingkungan sosial
Sama seperti keluarga, lingkungan, sekolah, anggota masyarakat memberikan
pengaruh pada perkembangan emosional anak. Jika lingkungan masyarakat
tegang dan emosional, anak juga akan menjadi tidak stabil secara emosional.
Jika orang-orang di sekitar stabil secara emosional, mereka mengekspresikan
emosi mereka dengan cara yang disetujui secara sosial. Jika orang memiliki
kendali atas emosinya, anak juga meniru dan mengikuti pola yang sama
mengenai emosinya. Dia akan belajar mengendalikan emosinya dengan lebih
baik dan akan selalu mencoba untuk mengkonfirmasi cara mengekspresikan
emosinya yang disetujui secara sosial.

8. Kontrol atas emosi


Untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, sangat diperlukan pengendalian
emosi. Pada saat keadaan emosi, tubuh mengalami banyak perubahan seperti
perubahan sirkulasi darah, denyut nadi, pernapasan, efek pada sistem
pencernaan, peregangan mata, penutupan kepalan tangan, dll. Ketika keadaan
emosi ini dibuat dalam tubuh secara sering dan intens, itu mempengaruhi tubuh
dengan buruk.
Oleh karena itu, pengendalian emosi sangat diperlukan dan harus diungkapkan
dengan cara yang disetujui secara sosial sehingga orang dan orang-orang di
sekitarnya dapat hidup dalam damai dan harmoni.
TUGAS 1
1. Jelaskan pengertian sosial emosional menurut pendapat tokoh lainnya (minimal 3)!
2. Jelaskan mekanisme emosi Lewis and Rosenblum dengan contoh peristiwa yangpernah Anda alami!
3. Jelaskan mekanisme emosi menurut Syamsudin dengan contoh peristiwa yang pernah Anda alami!

Anda mungkin juga menyukai