Anda di halaman 1dari 11

TAHAPAN MEMBACA PADA ANAK USIA DINI

Dosen pengampu

Oleh :

Indri Widia Putri E1F021033


Sesi Damia Amanah E1F021054
Zia Zafira E1F021062

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS MATARAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuh tugas mata kuliah Perkembangan Bahasa. Selain
itu,makalah ini bertujuan menambah wawasan.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Fahruddin,M.Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah Perkembangan Bahasa yang telah membimbing kami.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,oleh karna itu kritik dan saran yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 8 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------------------------- i


KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------------- iii

BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------


A. LATAR BELAKANG-------------------------------------------------------------------------

BAB II PEMBAHASAN
1. Magical Stage atau tahap fantasi ----------------------------------------------------
2. Self Concept Stage atau tahap Pembentukan Konsep Diri -------------------------
3. Bridgin Reading Stage atau Tahap Membaga Gambar -----------------------------
4. Take Off Reader Stage atau Tahap Pengenalan Bacaan ----------------------------
5. Independent Reader Stage atau Tahap Membaca Lancar ---------------------------

BAB III PENUTUP -----------------------------------------------------------------------------

A. Kesimpulan -----------------------------------------------------------------------------------

Daftar Pustaka -----------------------------------------------------------------------------------


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran


sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca menjadi bagian dari kehidupan
manusia dalam kesehariannya. Setiap hari, manusia melihat huruf-huruf baik dalam gabungan
berbagai huruf maupun satuan huruf yang berdiri sendiri. Melalui kegiatan membaca, kita dapat
menemukan pengetahuan, membuka wawasan, dan dapat menjelajahi dunia tanpa harus pergi
ketempat yang sedang kita baca dan tidak memerlukan biaya yang banyak. Membaca
merupakan bagian dari penguasan bahasa-bunyi yang dilukiskan dengan simbol-simbol visual.
Salah satu bidang pengembangan dasar yang penting dikembangkan sejak dini adalah
perkembangan bahasa. Kemampuan berbahasa anak merupakan hal penting karena dengan
berbahasa anak akan mampu mengutarakan keinginannya dan dapat berkomunikasi dengan
orang lain yang ada di sekitarnya. Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan
pikiran dan pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain. Anak yang sedang
tumbuh dan berkembang mengkomunikasikan kebutuhan, pikiran, dan perasaannya melalui
bahasa dengan kata-kata yang mempunyai makna. Kemampuan bahasa anak merupakan
kemampuan yang sangat penting untuk distimulasi sejak dini, yaitu sejak usia prasekolah yang
selanjutnya akan memberikan keterampilan kepada anak untuk dapat berbahasa dan
berkomunikasi dengan baik dan benar kepada semua orang. Dengan anak dapat menggunakan
bahasa, maka anak akan tumbuh dan berkembang seperti anak pada umumnya dan menjadi
manusia dewasa yang dapat berkomunikasi dengan lingkungan masyarakat.

Perkembangan kemampuan membaca awal pada anak merupakan hal yang harus
ditanamkan sejak dini karena dengan membaca anak dapat berkomunikasi, berkomunikasi
membuat anak bisa mengetahui segala sesuatu yang dimiliki orang lain dengan cara yang sangat
mudah dan sederhana dan memperoleh banyak pengetahuan. Maka membaca harus dibiasakan
dalam kehidupan sehari-hari dan sedini mungkin, hal ini dapat berpengaruh pada masa
depannya. Keterampilan berbahasa khususnya membaca dapat berkembang secara optimal
apabila lingkungan dimana anak tersebut berada dapat ikut serta menstimulasi sesuai potensi
yang mereka miliki. Maka upaya yang dilakukan oleh pendidik adalah dengan menggunakan
berbagai pendekatan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang menarik minat anak untuk
senang membaca.Membaca awal adalah suatu kesatuan kegiatan yang terpadu mencakup
beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi,
maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan (Dhieni, 2014). Kemampuan
membaca awal dapat diketahui pada pemahaman simbol atau tulisan yang diucapkan dan pada
indikator ketepatan menyuarakan tulisan yang baik. Berdasarkan uraian dari harapan dan
kenyataan di atas, maka penelitian ini penting dilakukan agar guru dapat mengetahui sejauh
mana permainan peta memori ini dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada
anak usia 5-6 tahun. Kegiatan yang digunakan yaitu permainan peta memori yang dibuat
semenarik mungkin untuk anak. Permainan tersebut memberikan pengalaman langsung dalam
kegiatan membaca permulaan bagi anak usia 5–6 tahun. Pentingnya penelitian ini adalah dalam
rangka meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak usia 5-6 tahun melalui
permainan peta memori.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Magical Stage Atau Tahap Fantasi

Pada tahapini, anakakanmejadikanbukusebagai media mainan yang menyenangkan.


Anak menggunakanbukuuntukbermaindengantemannya, melihat, membalikhalamanbuku,
juga membawabukukesukaannyakesana kemari.
sikap orang tua/guru hendaknyadapatmemberi / menunjukkan
model/contohperlunyamembaca, membacakansesuatu pada anak, dan
membicarakanisibuku

2. Self Concept Stage Atau Tahap Pembentukan Konsep Diri

Pada tahap ini anak sudah mulai terlibat dalam kegiatan membaca dengan berpura-pura
membaca buku dan memahami gambar berdasarkan pengalaman yang diperoleh. Dari sini anak
juga akan menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan tulisan yang ada di dalam buku. sikap
orang tua/guru memberikan rangsangan dengan jalan membacakan sesuatu pada anak, member
akses pada buku-buku yang diketahui anak dan senantiasa melibat kan anak dalam membacakan
berbagai buku.

3. Bridgin Reading Stage atau Tahap Membaga Gambar

Pada tahapini, anakmenjadisadar pada cetakan kata yang tampakmenemukan kata yang
sudahdikenal. Anak juga dapatmengungkapkan kata-kata yang memilikimaknadengandirinya.
Anak mulaimemahamisebagianbesarbuku yang sudah di
bacanyadengancaramengulangkembalicerita yang sudahdibacanya. Manfaatpenerapan media
gambaruntukanakadalahbahwahalitudapatmengaktifkan dan focus perhatiandalampembelajaran,
Laely (2013).

4. Take Off Reader Stage atau Tahap Pengenalan Bacaan


Anak mulaimenggunakantiga system isyarat (graphoponic, semantic, dan syntactic)
secarabersama-sama. Anaktertarik pada bacaan, mulaimengingatkembalicetakan pada
konteksnya, berusahamengenaltanda-tanda pada
lingkungansertamembacaberbagaitandasepertikotak susu, pasta gigiataupapaniklan.
Perkembangan yang pesat pada otakanakusiadinimempengaruhikecerdasananak di masa yang
akandatang. Semakinbanyakrangsangan yang diberikanakanmenjaga neutron-neutron yang
membuatjaringandiotaksemakinkuat. Meskipundemikian, rangsangan yang
diberikanharussesuaidengantahapperkembangannya, Alfarichah A.M (2018).

5. Independent Reader Stage atau Tahap Membaca Lancar


Pada tahapinianakdapatmembacaberbagaijenisbuku yang berbedasecarabebas,
menyusunpengertiandaritanda, pengalaman dan isyarat yang dikenalnya,
dapatmembuatperkiraanbahan-bahanbacaan. Bahan-bahan yang
berhubungansecaralangsungdenganpengalamananaksemakinmudahdibaca.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada tahap Magical Stage, anak menjadikan buku sebagai mainan.
Gambar gambar yang menarik bagi mereka, membuat mereka merasa tertarik.

Self concept adalah tahapan dimana anak sudah mulai ikut terlibat dalam
kegiatan membaca. Namun, mereka lebih menggunakan imajinasi mereka,
memahami kata dan kalimat sendiri dari gambar yang mereka lihat.
Kemudian diucapkan

Bridgin reading stage merupakan tahap dimana anak mulai tersadar dengan
kata yang sebelumnya pernah mereka dengar, kemudian mencocokkan dengan
kata atau kalimat yang ada pada buku dengan gambar yang ada pada buku.

Take off reader stage ialah tahap dimana Anak tertarik pada bacaan,
mulai mengingat kembali cetakan pada konteksnya, berusaha mengenal
tanda-tanda pada lingkungan

Independent reader stage adalah tahap anak dapat membaca berbagai jenis
buku yang berbeda secara bebas, menyusun pengertian dari tanda,
pengalaman dan isyarat yang dikenalnya
Daftar Pustaka
DhieneNurbiana, dkk, Metode Pengembagangan Bahasa. Universitas terbuka press
Jakarta 2009
Laely khusnul, Jurnal Pendidikan Usia Dini,
2013. Universitas Negeri Jakarta. Hal. 300-319

Alfarichah AM, Pengenalan Baca Tulis Anak Usia


Dini, 2018. Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) ,Ibnu Sina. Riau. Hal. 27-39

Anda mungkin juga menyukai