Mata kuliah Metode Pengembangan Sosial Emosi Anak Usia Dini amat penting
peranannya dalam kaitannya mengambangkan sosial emosional anak. Selain itu, metode
pengembangan sosial emosionalanak sangat membantu mahasiswa sebagai calon guru
PGRA. Sebagaimana diketahui bahwa guru PGRA memegang peranan penting untuk
membantu tumbuh kembang anak, termasuk perkembangan sosial emosi.
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNya buku ajar yang sederhana ini dapat terwujud. Buku ini mengkaji hakikat
pengembangan sosial-emosi, teori-teori, keterkaitan aspek sosial-emosi dengan
perkembangan lainnya, faktor pendukung dan penghambat perkembangan sosial
emosional anak usia dini, serta model pendidikan dalam upaya mengembangkan
kemampuan sosial dan emosional anak pada kategori usia dini. Model pendidikan
dalam pengembangan aspek sosial dan emosional anak usia dini, khususnya di masa
PGRA, mencakup: penyusunan rencana pembelajaran, metode pembelajaran,
pengembangan media pembelajaran, bentuk pengayaan dan penyusunan instrumen
dalam rangka mengembangkan kemampuan sosial emosional anak di masa PGRA.
Sistematika materi yang disajikan dalam buku ini disesuaikan dengan deskripsi mata
kuliah metode pengembangan sosial emosional.
Buku ini merupakan hasil kerja keras dari banyak pihak, yang tidak dapat disebutkan
satu per satu. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini sekaligus dihaturkan rasa
terimakasih yang mendalam atas bantuan dan dukungan berbagai pihak dalam
penyelesaian penyusunan buku ini. Penulis mengucapkan terimakasih yang dalam-
dalamnya Ketua Prodi PGRA atas kepercayaan dan penugasan kepada penulis, sehingga
buku ini dapat terwujud.
Keterbatasan waktu dan terutama kemampuan penulis diyakini menjadi faktor utama
penyebab berbagai keterbatasan dari isi buku ini. Maka sebagai sarana pendukung
pembelajaran, suatu upaya penyempurnaan terhadap buku ini mutlak diperlukan.
Berdasarkan kebutuhan tersebut, sangat diharapkan adanya kritik positif berupa saran
dan atau koreksi terhadap isi buku ini demi kesempurnaan penerbitan berikutnya.
Akhir kata, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca, para pendidik, dan
pemerhati anak.
BAB I
ASPEK SOSIAL EMOSI PADA ANAK USIA DINI
1. Elicitor
Yaitu adanya dorongan berupa situasi / peristiwa.
Misalnya kebakaran. Karena kebakarn sebagai stimulus munculny Emosi.
2. Receptor
Yaitu aktifitas dipusatkan system saraf awalnya mata melihat peristiwa
kebakaran untuk mata berfungsi sebagai indra penerima stimulus / reseptor
awal setelah itu mata melanjtkan rangsangan tersebut ke otak sebagai pusat
system syaraf
3. Stac
Yaitu perubahan spesifik yang terjadi dalam aspek fisiologi. Setelah rangsangan
sampai ke otak, lalu otak menerjemahkan dan mengolah stimulus tersebut dan
menyebarkan kembali stimulus itu ke berbagai tubuh yang lain yang terkait
sehingga terjadi pembahasan fisiologis. Seperti : jantung berdetak keras, tekanan
darah naik, badan tegang atau terjadi peruabah hormon lainnya.
4. Expression
Yaitu terjadinya perubahan pada daerah yang di amanati seperti wajah, tubuh
suara / tindakan yang terdorong oleh perubahan fisiologis.
Contohnya : otot wajah mengencang, tubuh tegang, mulut terbuka, suara keras
berteriak / bahkan.
5. Experience
Yaitu persepsi dan interprestasi individual pada kondisi emosionalnya.
- Menurut syamsudin kelima komponen tadi di gambarkan dalam tiga varialble
sbb :
a. Variable stimulus
Yaitu rangsangan yang menimbulkan emosi
b. Variable organismik
Yaitu perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi saat mengalami emosi
c. Variable respons
Yaitu pola sambutan expnesif atas terjadinya pengalaman emosi.
FUNGSI EMOSI
Fungsi dan peranan emosi pada perkembangan anak yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
1. Merupakan bentuk komunikasi sehingga anak dapat menyatakan segala kebutuhan
dan perasaanya pada orang lain.
Contohnya : anak mengekspresikan dirinya dengan menangis, dalam bentuk bahasa
verbal, kalau ekspresi tertawa terbahak-bahak/memeluk ibunya dengan erat adalah
contoh komunikasi yang bermuatan emosional.
2. Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan
lingkungan sosial terhadap dirinya.
a. Tingkah laku emosi anak yang di tampilkan merupakan sumber penilaian
lingkungan sosial terhadap dirinya
b. Emosi menyenangkan/tidak menyenangkan dapat mempengaruhi interaksi sosial
anak melalui reaksi-reaksi yang ditampilkan lingkungannya.
c. Emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan.
d. Tingkah laku yang sama dan tampilkan secara berulang dapat menjadi satu
kebiasaan
e. Ketegangan emosi yang dimiliki anak dapat menghambat / mengganggu aktifitas
motorik dan mental anak.
1.3. Tugas Perkembangan Sosial-Emosi Anak