Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE 2

Kode dan Mata Kuliah : PAUD4103/Metode Pengembangan


Sosial Emosional TTD MAHASISWA
Semester :8
Tutor : Drs. A.ZARNUJI, S.Pd.I, M.Pd
Pokjar : Kediri Kota
Nama Mahasiswa : Luluk Mahfudhoh
NIM : 858766704 LULUK M
Hari / Tgl : Minggu / 14-11-2021
Waktu : 60 Menit
Masa Reg. : 2021.2

SOAL
1. Sikap menerima diri sendiri adalah : sikap yang erat kaitannya dengan kemampuan seseorang untuk
beradaptasi dengan lingkungannya yaitu Self Acceptance ? Jelaskan !
2. Apa yang saudara ketahui tentang ATTACHMENT ? Jelaskan !
3. Apa yang saudara ketahui tentang Ekspresi Emosional. Jelaskan ! dan beri contoh !
4. Dalam pembelajaran ada ungkapan Hans on experiences artinya pengalaman langsung.Jelaskan !
5. Learning how to learn, maksudnya adalah belajar bagaimana belajar. Jelaskan !

JAWABAN
1. Self Acceptance atau sikap menerima diri yaitu suatu sikap yang erat kaitanya dengan kemampuan
seorang anak dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Menurut saya pada dasar nya anak anak memiliki Self Acceptance bersikap menerima dirinya
sebagaimana mereka menerima teman – teman yang merekai sukai. Jika mereka menyukai dirinya
mereka akan menunjukkan tingkah laku yang mengarah pada penerimaan sosial atau self
acceptance. Semakin orang lain menyukai atau menerima mereka ,semakin baiklah anak anak
menyukai dirinya sendiri dan semakin besar pula self acceptance mereka.hal ini akan mengarah pada
penyesuaian diri yang baik sehingga dalam bergaul / menyesuakan diri dengan lingkungannya akan
semakin baik pula.
2. Menurut saya Attachment merupakan hubungan kasih sayang pertama antara bayi dan kedua orang
tuanya. Teori Attachment (kelekatan) ini didasari oleh ide bahwa terdapat perbedaan individu dalam
bagaimana bayi terikat secara emosional terhadap pengasuh utamanya (orangtua) dan bagaimana
pengalaman ikatan kasih sayang ini mempengaruhi perkembangan bayi di masa depan dalam aspek
sosial, kognitif, dan emosional. Kelekatan biasanya mulai berkembang sejak tahun pertama
kehidupan anak, melalui interaksi berulang antara orangtua dan anak. Bayi dapat mengembangkan
kelekatan yang banyak kepada orang lain, contoh selain orangtua adalah nenek atau kakek. Namun
biasanya mereka memiliki “figur kelekatan utama” yaitu orangtua. Semua bayi akan
mengembangkan kelekatan terhadap orangtuanya, bahkan ketika orangtua bersikap kejam atau
kasar. Kelekatan ditentukan oleh sikap dan perilaku orangtua terhadap kebutuhan bayi.
Pada dasarnya ikatan kasih sayang itu merupakan hal yang penting dalam perkembangan anak
karena merupakan dasar pembentukkan pola hubungan dengan orang lain. Anak akan menyalurkan
lagi pola kasih saying ini dan belajar membentuk bersahabatan dengan orang lain.
3. A. Berikut pengertian Ekspresi Emosional / ekspresi emosi menurut para ahli
 Chaplin (2006) menjelaskan bahwa emotional expression (ekspresi emosi) merupakan
perubahan-perubahan dalam otot, kelenjar yang mendalam dan tingkah laku, yang
berasosiasi dengan emosi. Ekspresi emosi ialah kecenderungan seseorang untuk
mengungkapkan perasaan yang sedang dirasakan kepada orang lain.
 Menurut Planalp (dalam Safaria & Saputra, 2009) ekspresi emosi adalah suatu upaya
yang dilakukan untuk mengkomunikasikan status perasaannya yang berorientasi pada
tujuan tertentu.
 Goleman (2004) mendefinisikan ekspresi emosi sebagai suatu perasaan dan pikiran-
pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan
untuk siap bertindak.
 Gunarsa (dalam Safaria & Saputra, 2009) berpendapat bahwa ekspresi emosi ialah suatu
bentuk komunikasi melalui perubahan raut wajah dan gesture yang menyertai emosi,
sebagai luapan dari emosi, mengungkapkan, 15 menyampaikan perasaan kepada orang
lain, dan menentukan bagaimana perasaan orang lain.
Berdasarkan uraian mengenai definisi ekspresi emosional menurut para ahli dapat disimpulkan
bahwa ekspresi emosional merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengkomunikasikan status perasaan (emosi) sebagai respon terhadap situasi tertentu baik
internal maupun eksternal yang terlihat dari perubahan biologis, fisiologis dan serangkaian
kecenderungan tindakan (sikap dan tingkah laku) berorientasi pada tujuan.
B. Contoh ekspresi emosional yaitu meliputi
a. Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah merupakan ekspresi emosi yang paling mudah untuk dikenali karena paling
banyak organ yang dapat berubah dan terlihat ketika emosi tertentu muncul, meliputi perubahan
pada dahi, alis mata, kelopak mata, hidung, pipi, mulut dan bibir. Davidoff (dalam Hude, 2006)
bahkan berpendapat bahwa ekspresi wajah bersifat universal dan pengalaman hanyalah
memperkaya ekspresi wajah.
b. Ekspresi Suara
Ekspresi suara yang pada umumnya dikenali adalah tertawa, bersenandung, berteriak-teriak,
memaki, atau tiba-tiba terenyak dengan tatapan kosong. Menandai makna ekspresi suara tidak
semudah dengan ekspresi wajah. Orang yang berteriak-teriak tidaklah selalu menandakan bahwa
ia sedang marah bahkan ada orang yang marah hanya diam saja, sebaliknya orang yang diam
tidak berarti dia sedang dalam keadaan sedih. Para pakar komunikasi menganggap bahwa
komunikasi dalam bentuk ekspresi suara lebih mudah dipahami dan lebih berpengaruh dari pada
komunikasi tertulis.
c. Ekspresi Gesture (Sikap dan Tingkah Laku)
Menurut Hude (2006) sikap adalah kesiapan untuk melakukan suatu tindakan tertentu terhadap
sesuatu. Seseorang mungkin akan menunjukan emosinya terhadap suatu stimulus tertentu
dengan sikap-sikap tertentu pula. Ekspresi emosi dalam bentuk tingkah laku sama luasnya
dengan aktivitas manusia itu sendiri. Ekspresi tingkah laku dibagi menjadi dua yaitu: (1) tingkah
laku pelibatan diri (attacment): yaitu tingkah laku dengan upaya bergerak maju mempertahankan
suasana yang menyenangkan pada emosi positif, dan (2) tingkah laku pelepasan diri
(withdrawal): yaitu lari dan menghindar dari objek yang menimbulkan emosi, biasanya terjadi
pada emosi yang kurang menyenangkan atau negatif. Namun menyenangkan atau tidak
menyenangkan tergantung kepada persepsi dan kognisi setiap orang.
d. Ekspresi Lainnya
Ekspresi emosi lainnya yang sering dijumpai adalah pingsan dan untuk di Indonesia dikenal
dengan ekspresi latah atau mengompol apabila seseorang merasa kaget dan takut. Bahkan
ekspresi kaget dan terkejut sering ditunjukan dengan pingsan atau hilangnya kesadaran selama
beberapa waktu.
Namun pada dasar nya bentuk ekspresi emosional yang umum terjadi pada awal masa anak
anak adalah amarah,takut,cemburu,ingin tahu,iri hati,gembira,sedih dan kasih sayang.
4. Menurut saya ungkapan Hands on experiences atau pengalaman langsung dalam pembelajaran anak
yaitu dimana anak diberi kesempatan untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka temukan,
dan masalahmasalah tersebut masih terkait dengan konteks kehidupannya.. Pada dasarnya anak
diberikan kesempatan untuk bereksperimen, bereksplorasi dan menemukan sesuatu dari
pengalamannya. Melalui pengalaman-pengalaman seperti itu , maka anak membangun pemahaman
dan menciptakan konsep-konsep sesuai dengan rentang perkembangan intelektualnya mereka
masing-masing.. Agar tercipta pengalaman belajar anak yang bermakna, maka sebaiknya guru selalu
memperhatikan minat dan prakarsa dari anak anak tersebut.serta guru dapat menfasilitasi dengan
media media pembelajaran yang inovatif,selain itu sangat diharapkan agar guru pada pendidikan
anak usia dini selalu aktif untuk meningkatkan pengetahuannya, baik melalui pelatihan-pelatihan,
maupun melalui berbagai media yang ada, seperti internet, dan sebagainya.
5. Menurut saya Learning how to learn atau belajar bagaimana belajar yaitu artinya peserta didik
ataupun pendidik belajar untuk memahami apa yang ada di sekitarnya, karena itu merupakan proses
belajar. Hal ini sesuai pendapat Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 128) yaitu belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Sehingga Dalam implementasi Learning how to learn baik pendidik maupun peserta
didik di tuntut untuk mengenali desain belajar apa yang baik untuk diri dirinya sendiri sehingga
pendidik maupun peserta didik mampu menerapkan kemandirian dalam belajar sebagai bekal untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Anda mungkin juga menyukai