Anda di halaman 1dari 13

Gangguan psikologis pada masa reproduksi

Kelompok 3 kelas 2B :
Anissa Qunita (1910630100013)
Marwah Supriatna (1910630100050)
Novi Septiyani (1910630100055)
Siti Herlindawati (1910630100068)
Yolanda Harumniti Susanto (1910630100085)
Gangguan psikologi pada masa reproduksi
sebenarnya merupakan hal yang wajar bisa terjadi.
Masa reproduksi adalah masa dimana perkembangan
organ-organ reproduksi sudah berkembang dengan
matang dan seseorang telah mengalami perkembangan
seksual sekunder.
Beberapa jenis gangguan pada masa reproduksi, diantaranya adalah:

1.Kompleks Kastrasi
Kompleks kastrasi merupakan gangguan psikologi yang bisa dialami oleh wanita pada saat pertama kali
mengalami menstruasi. Seseorang mungkin akan memiliki fantasi atau pun gambaran yang mengerikan terkait
dengan pertama kali melihat darah yang keluar dari proses menstruasi. Tentunya ini bisa berkembang menjadi
rasa cemas atau pun ketakutan sebab apa yang dikhawatirkannya terlalu berlebihan.

2.Phobia
Phobia juga bisa timbul sebagai manifestasi dari pengalaman yang tidak menyenangkan sebelumya, atau
memang karena pada dasarnya seseorang sudah merasa takut terhadap suatu objek atau benda terkait dengan
perkembangan seksual sekundernya. Sebagai contoh, seseorang yang takut darah mungkin akan mengalami
reaksi berlebihan pada saat menstruasi. Reaksi ini akan memicu timbulnya sikap-sikap yang mengarah pada
gangguan psikis seperti mania atau justru depresi. Memahami phobia sendiri adalah hal yang perlu untuk
ditelaah sehingga kesiapan kita terhadap perkembangan seksual sekunder menjadi lebih baik.
3.Paranoid
Phobia yang tidak tertangani dengan baik, bisa berkembang menjadi paranoid. Reaksi ini akan cenderung menyebabkan
seseorang menjadi lebih histeris dari sebelumnya. Seseorang mungkin akan terlihat kehilangan akal sehat tanpa sebab, padahal
sebenarnya yang terjadi adalah karena adanya ketakutan terhadap suatu objek yang termasuk ke dalam perkembangan masa
reproduksi

4.Psychogene Amenorrhea
Menstruasi bisa terhenti akibat kendali dari psikis seseorang. Manakala seseorang mengalami gangguan psikis tertentu, yang
mungkin salah satunya adalah penolakan dari menstruasi itu sendiri, maka haid yang sebelumnya harusnya terjadi menjadi
terhenti.
Reaksi ini termasuk menjadi bagian dari reaksi syok oleh seseorang yang menganggap bahwa tidak semestinya ia mengalami
haid.

5.Teori Cloaca
Teori Cloaca menjelaskan bahwa segala macam yang keluar dari saluran tubuh akan dianggap sebagai sesuatu yang
menjijikkan oleh seseorang. Seseorang mungkin menganggap bahwa hal tersebut sebagai najis, sehingga manakala dia
mengalami hal yang berkaitan dengan proses “pengeluaran” cairan dari organ reproduksinya, maka ia akan menganggap
dirinya lebih rendah dan menjijikkan.
6.Kecemasan
Berbeda dengan phobia, dimana ketakutan seseorang tersebut memiliki bentuk yang nyata, pada kecemasan, seseorang tidak
memiliki objek yang nyata untuk ditakuti. Seseorang akan memiliki pikiran-pikiran yang membuatnya cemas terutama terkait
dengan perkembangan organ reproduksinya. Kecemasan yang dialami seseorang akan sangat bervariasi.

7.Baby Blues
Istilah sindrom baby blues mungkin juga sudah tidak asing lagi. Dalam masa reproduksi, persalinan juga bisa menjadi bagian
yang bisa memicu terjadinya gangguan psikologi. Apabila terjadi ketidaksiapan seorang ibu dalam melahirkan anaknya, maka
bisa timbul gangguan bounding attachment yang kemudian menyebabkan terjadinya sindrom baby blues. Ibu akan enggan untuk
merawat bayinya dan justru menjadi kurang peduli pada bayi.

8.Depresi
Depresi dalam psikologi adalah manifestasi dari berbagai macam gangguan psikis yang ada. Berkebalikan dengan perilaku amuk
atau mania, depresi akan cenderung membuat seseorang malas untuk melakukan banyak hal dan sibuk memikirkan hal-hal yang
ada di dalam pikirannya. Gangguan psikologi pada masa reproduksi ini memang patut untuk diwaspadai.

9.Hipokondria
Hipokondria juga hampir mirip dengan depresi. Ini adalah kondisi kemurungan yang menyebabkan hatinya seperti tertekan.
Permasalahan yang dihadapi mungkin sebenarnya tidak ada, tetapi seseorang mendapatinya di dalam pkiran-pikirannya sendiri.
Penting supaya kita peka terhadap orang dengan masalah ini supaya kita bisa memberikan dukungan yang baik.
10.Trauma
Trauma pada saat persalinan, menstruasi atau mungkin pada saat sunat
merupakan gangguan psikologi yang bisa saja terjadi. Macam-macam
trauma psikologis akan memberikan sebuah memori tersendiri bagi
seseorang sehingga ke depan ia akan kesulitan ketika berada pada situasi
yang mirip atau sama. Gangguan psikologi pada masa reproduksi berupa
trauma ini harus diwaspadai karena bisa menimbulkan efek yang kurang
baik.

6
Gangguan psikologis pada wanita yang mengalami kemandulan

Setiap pasangan pasti pernah melalui siklus emosi negatif, misalnya bertengkar. Kondisi ini semakin parah ketika mereka
mengetahui bahwa pasangan mereka tidak subur. Masalah ketidaksuburan menimbulkan berbagai efek emosional pada pasangan.
Berikut adalah dampak psikologis dari masalah infertilitas, menurut Boldsky.

1.Dampak emosional pada wanita. Wanita sangat sensitif jika menyinggung masalah infertilitas. Bagi wanita, mengandung dan
melahirkan menjadi sebuah anugerah dari Tuhan. Kodrat itu tak dimiliki oleh kaum adam. Bahkan, depresi pada wanita yang
menderita infertilitas setara dengan depresi pada pasien yang menderita kanker atau penyakit jantung.
2. Dampak psikologis pada pria. Pria juga sangat sensitif terhadap masalah infertilitas. Sosok wanita lebih sering disalahkan saat
suatu pasangan mengalami kesulitan punya anak. Kadang ego pria sulit dikalahkan.
3. Hubungan pasangan. Masalah infertilitas memiliki dampak psikologis yang besar pada hubungan pasangan. Terkadang hal
konyol bisa menjadi penyebab pertikaian. Jika tidak segera diselesaikan, gesekan kecil bisa berubah menjadi lebih besar.
4. Hubungan keluarga. Masalah ketidaksuburan bisa melibatkan hubungan dua keluarga. Keluarga pria menuduh wanita
Add your words here,according to your need to
mengalami kemandulan. Sebaliknya, keluarga wanita bisa menuding pria yang mengalami ketidaksuburan. Ingat! Ribut kecil
draw the text box size
menjadi pemicu retaknya hubungan kedua keluarga. Maka, segera cari solusi bagi masalah infertilitas yang sedang Anda hadapi.

Add your words here,according to your need to


draw the text box size

7
Penyebab kemandulan :
1) Faktor – faktor organik/fisiologi yang menjadi sebab utama termasuk dalamnya yaitu
ketidakmampuan suami atau istri untuk memproduksi sperma dan ovum dengan baik
2) Keseimbangan jiwa dan kecemasan/ketakutan yang berlebihan (emotional stress) dapat
pula menurunkan derajat kesuburan wanita atau suaminya
3) Abnormalitas psikogenis sewaktu bersenggama, jadi terganggu aktivitas seksual, misal :
ketakutan atau kecemasan dan perasaan berdosa atau bersalah.
Faktor penyebab gangguan psikologis yang menyebabkan kemandulan :
1) Ketakutan – ketakutan yang tidak disadari (dibawah alam sadar)
2) Ketakutan yang bersifat inflantile (kekanak – kanakan)
3) Ketakutan tersebut tidak hanya berkaitan dengan fungsi reprduksi saja, akan tetapi
berhubungan dengan segala aspek kegiatan seksual
4) Ketakutan oleh fantasi – fantasi kehamilan, antara lain berupa gejala muntah dan perut
menjadi kembung
5) Ketakutan pada menstruasi hingga merasakan gejala nyeri dan sakit waktu mendapatkan
menstruasi
Gangguan Psikologis Wanita yang mengalami kehamilan diluar nikah dan
kehamilan yang tidak diinginkan

Hamil di Luar nikah adalah keadaan dimana seorang wanita yang hamil tanpa adanya ikutan
suami istri dengan seorang laki – laki. Penyebabnya yaitu keadaan emosional yang belum matang untuk
mengambil solusi disetiap masalah yang dihadapi dan melampiaskannya dalam sebuah kegiatan yang
negative contohnya anak yang kurang kasih sayang, sehingga akan mencari kasih sayang lain di luar
rumah. Dengan terjadinya hamil diluar nikah ini banyak wanita yang mengalami frustasi, karena pada
umumnya sang pria atau yang menghamili tersebut tidak bertanggung jawab dan bahkan tidak
mengakui perbuatan zinanya tersebut yang akan menyebabkan wanita mengalami depresi
psikologisnya, menggugurkan kandungannya, dan sampai mencoba untuk bunuh diri.
Hamil yang tidak di inginkan/dikehendaki :
Beberapa wanita reaksi psikologi atau emosional pertama – tama terhadap kehamilan dan pemikiran akan segala
akibatnya dalam masa depan menimbulkan efek dan reaksi berupa kecemasan, kemarahan, ketakutan dan kepanikan.
1) Sebab – sebab :
• Kemiskinan
• Moralitas social
• Ketakutan terhadap orang tua
• Rasa malu pada aib
• Relasi cinta yang tidak harmon
• Pria yang tidak bertanggung jawab
• Ketidak sengajaan dan terpaksa hamil (hamil di luar nikah)
2) Akibatnya :
• Menimbulkan orang abortus dengan sengaja
• Enggan merawat kehamilannya
Gangguan Psikologis Wanita yang mengalami abortus dan kehamilan
dengan janin mati
Abortus/keguguran :
Reaksi wanita terhadap keguguran kandungannya itu sangat bergantung pada konstitusi psikisnya sendiri. tidak bisa dipungkiri,
bahwa janin atau bayi yang dikandungannya itu dirasakan sebagai bagian dari jasmani dan rohaninya sendiri. Beberapa penyebab
keguguran menurut pendapat psikiater :
1) Adanya penolakan dari ayah bayi
2) Adanya penolakan dari ibu bayi
3) Ketakutan untuk menjadi ibu
4) Kecemasan yang disebabkan dari stress pekerjaan atau perselisihan dengan suami maupun dengan anggota keluarga yang lainnya

Kehamilan dengan janin mati


Hamil dengan janin mati adalah kematian janin dalam kandungan yang mengakibatkan trauma emosional yaitu antara kematian
janin dalam persalinan yang cukup lama.
5) Sebab – sebab :
a) Kurang gizi
b) Stress yang berkepanjangan
2) c) infeksi
Akibatnya
a) Syok dan menyangkal
b) Marah dan bergaining
c) Disorientasi dan depresi
d) Reorganisasi dan penerimaan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai